Kepergian triple A dan twins N membuat Kenzi seakan merdeka, "syukurlah mereka sudah pergi dari sini, sebaiknya aku melatih fisik," gumamnya sembari berjalan ke ruangan olahraga. Kayla menatap Kenzi dari balik pintu memastikan keadaan aman, "akhirnya dia pergi dari sini."
Kayla mengambil tas dan juga ponselnya, memakai celana jeans dengan jaket kulit berwarna hitam, keluar dari apartemen dengan cara mengendap-endap. Dia sangat senang karena berhasil keluar dari apartemen dan menjalankan rutinitas yang selalu dia gandrungi.
Kayla menelfon seseorang dan tak lama datanglah seorang pria dengan membawa motor sport, pria itu melempar helm ke arah Kayla yang dengan cepat di tangkap olehnya, "kita harus cepat untuk menyusun rencana nanti malam," ucap pria itu.
"Tidak masalah, kamu atur segalanya." Kayla menaiki motor sport dan duduk di belakang sembari memegang pundak pria itu. Seseorang menatap kejadian itu dengan sangat jelas, mata tanpa berkedip melihat interaksi dua manusia yang sekarang telah pergi dari pandangannya.
"Siapa pria itu? dan kenapa Kayla pergi bersamanya?" monolog Kenzi yang mengerutkan kedua keningnya. "Apa peduli ku, terserah apa yang di lakukannya," gumamnya dan kembali meninju samsak dengan sangat keras.
Kayla kembali dengan sifatnya jika bergabung dengan anggota balap liar, raut wajah dingin dan tak tersentuh membuat auranya dapat di rasakan oleh semua orang. "Akhirnya kamu kembali," ucap Dion yang tersenyum.
"Tentu saja, siapkan motorku untuk bertanding nanti malam."
"Aku sudah mengaturnya," sahut Dion yang bersemangat saat Kayla sampai di sana.
"Hem."
Dion adalah pria yang mengajari Kayla balapan motor, kegigihan Kayla membuat nya selalu memenangkan balapan liar dengan sangat mudah, hingga para lawannya sedikit gentar jika berhadapan dengan Kayla.
"Sudah lama aku tak melihatmu, kemana saja?" ucap Dion.
"Papi melarangku," sahut Kayla dengan singkat, padat dan jelas.
"Sebelum bertanding, bagaimana jika kita makan di restoran? aku akan mentraktir mu," tawar Dion.
"Baiklah."
Dion naik ke atas motornya dan memasang helm pengaman, di ikuti oleh Kayla menuju restoran terdekat untuk sarapan pagi. Tak butuh waktu lama hingga mereka sampai di restoran, memilih meja dan memesan makanan yang telah mereka sepakati.
"Aku dengar kamu kabur dari rumah," tutur Dion yang menyuapi makanan di atas piring yang baru saja tiba.
"Hem," deheman Kayla yang lebih tertarik dengan makanan di atas piringnya.
"Jika boleh aku tau, apa alasannya?" ucap Dion yang menatap wajah Kayla yang berhenti mengunyah makanan di dalam mulutnya.
"Lupakan itu, katakan saja jadwal pertandingannya dan jangan mencampuri urusanku," ucap Kayla dengan raut wajah datarnya.
"Kita sudah berteman cukup lama, setidaknya kamu terbukalah kepadaku."
"Aku tidak ingin membaginya dengan siapapun dan tidak ingin terlihat lemah."
Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang menatap kejadian itu dengan raut wajah yang tidak bisa di pahami. "Ternyata dia menyelinap hanya untuk sarapan bersama pria itu?" batin Kenzi.
Amar terus melambaikan tangannya di hadapan Kenzi yang melamun dengan sorot mata tajam ke arah interaksi dua orang yang menjadi pusat perhatiannya, "Tuan, apakah anda baik-baik saja?"
Seketika Kenzi sadar akan tindakannya dan kembali mengembalikan ekspresi dingin, "iya ada apa?"
"Apa yang Tuan lamunkan?"
"Bukan urusanmu, jelaskan proyek itu dari awal!" titah Kenzi yang membuat Amar menghela nafas dengan kasar dan kembali mengulang penjelasan mengenai proyek yang akan mereka kerjakan.
Tak sengaja pandangan Kayla dan Kenzi bertemu membuat Kayla membelalakkan kedua mata yang hampir terlepas dari tempatnya, dia menelan saliva dengan susah payah.
"Sial, dari sekian banyaknya Restoran kenapa dia bisa ada di sini," batin Kayla.
"Ada apa denganmu? kenapa kamu seperti tertangkap basah?" tanya Dion yang memegang tangan kanan Kayla.
"Berani sekali dia menyentuh apa yang telah aku miliki," gumam Kenzi yang mengepalkan kedua tangannya sembari menatap sang istri dengan sangat tajam. Karena Kenzi sangat tidak menyukai jika ada yang menyentuh semua miliknya terutama Kayla yang baru saja resmi menjadi istrinya.
"Sepertinya tuan sedang tidak fokus, apa yang terjadi dengannya?" gumam Amar di dalam hati seraya menatap arah pandangan atasannya.
Kayla menghempaskan tangan Dion yang memegang tangannya, "sudah aku katakan jangan mengangguku," cetus Kayla sembari menunjuk wajah pria tampan itu.
"Tidak, mau sampai kapan kamu begini? aku sangat mencintai mu Kay, sudah beberapa kali aku nyatakan perasaan ku kepadamu. Tapi kamu selalu saja menolakku, MAUKAH KAMU MENJADI KEKASIHKU?" Dion memegang kedua tangan Kayla sembari berjongkok dan memperlihatkan sebuah gelang yang sangat indah di hadapan Kayla.
Kayla sangat terkejut bukan karena pernyataan perasaan dari Dion, melainkan Kenzi menarik tangannya menjauh dari Restoran itu tanpa menghiraukan pandangan semua orang. Sementara Amar di perintahkan untuk mengawasi Dion agar tidak mengejar mereka.
****
Abian menatap raut wajah Lea yang sangat bahagia bersama dengan triple A dan twins N, mereka tengah bermain desiran ombak dengan pasir putih atas permintaan dari Lea sendiri. Abian ikut tersenyum dengan keceriaan istrinya, kerinduan karena ingin mempunyai anak sedikit terobati dengan keberadaan dari kelima keponakannya.
Dengan cepat Abian menghapus cairan bening di salah satu sudut matanya, "maafkan aku Lea, aku tau kamu sangat menginginkan seorang anak. Tapi aku tidak bisa membahayakan nyawamu demi ego ku sendiri, dan aku tak ingin kehilanganmu. Aku tidak tau apa jadinya aku tanpamu," batin Abian yang menatap Lea dengan sendu.
Abian menutupi kebenaran dari semua orang jika Lea mengalami Eklampsia dan sangat berbahaya apabila memaksakan kehendak untuk hamil dan mempunyai keturunan, sedangkan Lea tidak tahu apapun walau dia sering memperlihatkan tanda-tanda dan gejala dari penyakit yang di deritanya.
Eklampsia adalah suatu serangan kejang pada wanita hamil yang merupakan komplikasi dari preeklampsia. Ibu hamil dengan pre-eklampsia atau mengalami hipertensi berat dalam kehamilan berisiko muncul eklampsia yang ditandai dengan kejang dan kemudian diikuti penurunan kesadaran atau koma. Eklampsia jarang terjadi, tetapi apabila muncul harus segera ditangani karena mengancam nyawa ibu dan janin dalam kandungan.
Dulu Lea hamil tanpa gejala apapun dan dia tidak menyadari akan hal itu, hingga tubuh Lea mengalami kejang-kejang membuat Abian sangat cemas dan khawatir dengan cepat membawanya ke rumah sakit terdekat di Amerika.
Betapa terkejutnya Abian saat mengetahui jika Lea tengah hamil, perasaan yang sangat senang itu seketika musnah di saat sang dokter mengatakan jika kandungan Lea harus di aborsi atau akan berakibat kematian. Abian sangat gundah dan lebih memilih sang istri yang sangat dia cintai, keputusannya sudah bulat dan akan menyembunyikan pernyataan ini dari semua orang termasuk Lea.
"Hei kenapa kamu melamun, ayo kita bermain ombak," ajak Lea yang menarik tangan suaminya.
"Ayo."
Abian ikut bergabung dengan mereka, menghabiskan waktu bersama hingga petang hari. Mereka sangat bahagia layaknya keluarga kecil, "aku sangat ingin mempunyai anak, sampai kapan engkau mengujiku tuhan!" batin Lea yang memohon sembari menatap ke langit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
A.0122
ternyata itu sebab nya lea tak hamil² mungkin abian memberi lea pil kb yg dikatakan vitamin
2022-04-18
0
Oi Min
Oohh.......ternyata Abian sangat mencintai Lea......tp kmu jga slah Bian, knp hrs mnyembunyikan kenyataan??? Setidaknya keluarga Wijaya tahu kondisi Lea....
2022-01-18
1
Ratna Susianingsih
astagfirullah..Abian kenapa kmu menyembunyikan dari Lea..hrusnya kmu jujur dan terbuka...bicarakanlah dengn ibu dan ayah Nathan. cri solusinya .jngn dipendam sendiri....dan untuk author tolong Lea kasih keturunan...biar Lea bahagia..pliss Thor..bahagiakan Lea dan Abian...🙏🙏🙏🙏
2021-12-01
6