Kenzi, Kayla, dan Dito ingin bersiap-siap untuk menjual seluruh buah jeruk itu. Mereka duduk dengan bersempitan karena Kenzi tidak ingin duduk di belakang, "geserlah sedikit," pinta Kenzi yang menggeser tubuhnya.
"Jika aku terus bergeser, kemana aku akan duduk?" ketus Kayla.
"Duduk saja di belakang sana," jawab Kenzi dengan enteng.
"Halo aku ini perempuan, setidaknya mengalah kepada seorang gadis sepertiku."
"Aku tidak peduli."
"Geserlah sedikit," cetus Kayla yang memaksakan kehendaknya dan terjadi aksi saling geser-menggeser.
"Lebih baik kamu pangku saja Kayla," saran Dito yang menatap Kenzi.
"Tidak," jawab Kenzi dan Kayla kompak.
Nada dering ponsel Dito berbunyi membuatnya terpaksa keluar dari mobil untuk mengangkat telfon menjauh dari dua orang yang tengah berdebat layaknya anak-anak.
"Ada apa Paman?"
"Dimana Kayla sekarang?"
"Dia ada bersamaku dan sebentar lagi kami akan berangkat mengantarkan beberapa keranjang buah jeruk, memangnya kenapa paman?"
"Aku ingin kamu membatalkan pengiriman hari ini."
"Apa alasannya?"
"Apa pria bernama Kenzi ada bersama mu?"
"Tidak ada namanya Kenzi, yang ada hanyalah Arya."
"Aku sudah mengirimkan sebuah foto kepadamu, lihat dan perhatikan baik-baik. Dan hubungi aku jika kamu melihat pria yang ada di foto."
Dito memutuskan sambungan telfonnya sembari menatap kiriman foto dari sang paman, dia menatap seorang foto pria yang tengah memakai setelan jas berwarna abu-abu dengan tatapan tajam seperti elang. Dito membelalakkan kedua bola matanya yang hampir terlepas dari tempatnya, "oh ya tuhan, kenapa mereka sangat mirip sekali. Dia mengaku namanya adalah Arya, dan paman Dirga mengatakan nama pria ini adalah Kenzi," gumam Dito yang tampak berpikir dengan otaknya yang sedikit berjalan lamban, dengan cepat Dito kembali menghubungi Dirga.
"Aku sedikit heran dengan ini."
"Heran apanya?"
"Pria yang di foto itu ada bersama dengan ku, yang aku herankan kenapa dia mengatakan jika namanya adalah Arya dan paman mengatakan jika nama pria di foto adalah Kenzi, siapa yang benar siapa yang salah?"
"Itu karena otakmu yang lemah dalam berpikir,Sudah aku duga, pikirkan saja sendiri! jangan pergi kemanapun sebelum aku datang kesana."
"Memangnya ada apa?"
"Ck, jangan bangak bertanya."
Dirga mematikan sambungan telfon karena kesal dengan Dito yang berpikir dengan sangat lamban. Dito mengangkat bahu dan melangkahkan kakinya menuju mobil pikap, "astaga....ternyata kalian masih saja berdebat. Turunlah dari mobilku, karena kita tidak jadi pergi," tukas Dito dengan kesal.
"Hah, akhirnya tidak jadi pergi," ucap Kenzi yang keluar dari mobil dan mansuk ke dalam rumah Dito.
"Yah, kenapa tidak jadi? apa ada masalah?" tanya Kayla yang menatap Dito dengan nanar.
"Mataku sakit melihat kalian selalu saja ribut dan tidak pernah akur," sahut Dito yang membuat Kayla turun dari mobil dengan terpaksa dengan raut wajah cemberut.
****
Perjalanan yang membutuhkan beberapa jam untuk sampai ke desa itu, para anggota keluarga Wijaya ikut berpartisipasi dalam pernikahan yang mereka adakan secara mendadak, begitupun ayan dari Kayla yang bernama Dirga karena tidak ada keluarga ataupun kerabat yang dia miliki.
Kayla merupakan seorang siswi perguruan tinggi semester 3 jurusan kedokteran, semenjak kematian ibunya membuat Kayla kehilangan semangat untuk bersekolah. Dirga bahkan menemukan Kayla melakukan aksi balap liar untuk menutupi rasa sedihnya yang teramat dalam. Sebagai seorang ayah, Dirga berusaha untuk memaikan dua peran orang tua sekaligus. Tetapi Kayla tidak puas akan kasih sayang dari ayahnya yang jarang di rumah demi menjalankan tugas negara.
Itu salah satu alasan Dirga menyetujui perjodohan Kayla dan Kenzi, dan harapan terbesarnya adalah untuk melihat perubahan tingkah sang anak semata wayangnya. Dito menyambut kedatangan dari paman dan juga beberapa orang yang tak di kenalnya, Dirga yang mengertipun mengenalkan keluarga Wijaya kepada Dito.
"Ini adalah keluarga Wijaya, pria yang bersamamu adalah Kenzi Wijaya, calon suami dari Kayla Dirgantara."
"Mati aku, ternyata ini benar-benar nyata. Ingin rasanya aku menghilang dari sini," batin Dito meringis dan mengingat perkataannya kepada Kenzi dan juga menyombongkan harta yang ternyata hanya seupil bagi keluarga yang ada di hadapannya.
"Dimana mereka?" ucap Bara dengan tegas dan dengan cepat Dito menunjuk rumahnya. Semua orang masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa dan menangkap tersangka.
Kenzi yang mulai tertidur itu terhenti karena mendengar beberapa suara tapak sepatu yang semakin dekat, "apa yang terjadi di luar dan ini sangat mengangguku," ucap Kenzi yang berjalan mendekati pintu dan membukanya, dia terlonjak kaget saat wajahnya dan wajah Bara berjarak sejengkal saja.
"Pa-papa di sini? tapi bagaimana bisa?" ucap Kenzi yang menelan saliva dengan susah, seakang tersangkut di tenggorokan nya.
Bara menatap putranya dengan wajah sangar dan juga sangat serius, dia menjewer telinga Kenzi yang geram, "mau lari kemana lagi hah?"
"Hehe....lepaskan tangan Papa dari telingaku, dan bagaimana kalian mengetahui jika aku berada di sini?" tanya Kenzi yang sangat bingung, karena dia baru saja kabur dan kembali tertangkap.
"The power of keluarga Wijaya dan sebagai hukumannya, aku akan menikahkan mu sebentar lagi."
"MENIKAH?" ulang Kenzi yang sangat terkejut dengan ayahnya.
"Di menit ini kamu menikah dengan gadis pilihanku," ucap Bara.
"Heh, itu tidak akan terjadi. Di menit ini? apa Papa sedang bercanda?"
"Tidak, karena calonmu juga ada di sini," sela Dirga yang menyeret halus lengan putrinya.
"APA?" sahut kedua calon suami istri dengan kompak membuat Bara tersenyum tipis dan kembali mengenang masa-masa mudanya dengan sekilas.
"Jadi pria mesum ini yang akan menikah dengan ku? kenapa ini sangat kebetulan?" batin Kayla yang menatap Kenzi dengan permusuhan.
"Benar-benar sial, aku berusaha kabur tapi malah bertemu dengan gadis itu di sini. Bagaimana aku bisa meloloskan diri?" gumam Kenzi di dalam hati yang tampak berpikir keras agar terlepas dari bebannya.
Baru saja Kenzi mendapatkan ide agar terlepas dari perjodohan itu dan ingin melarikan diri, tapi sayangnya El bertindak dengan cepat untuk memborgol tangan Kenzi dan juga tangan Kayla yang sama-sama berniat untuk menghindari perjodohan.
"Hei, apa yang Kakak lakukan? lepaskan borgol ini," ucap Kenzi yang meronta sembari menatap El yang tersenyum dan melihatkan deretan giginya yang putih dan juga putih.
"Jangan berniat untuk kabur karena sekarang kamu akan menikah," ucapan Al membuat Kenzi mendengus kesal dan meringis secara bersamaan.
"Katakan kepadaku, kenapa kalian bisa menemukan aku?"
"Itu karena kepintaran dari cucuku Niki yang memasang Gps di sepatumu," tutur Bara yang tersenyum kemenangan.
"Apa??" Kenzi melebarkan kedua matanya dengan mulut yang menganga atas ucapan dari Bara.
"Sial, anak kutu itu selalu saja membuat darahku mendidih. Aku akan menghukum mereka terutama Niki yang sangat nakal dari keempat saudaranya," batinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
A.0122
jd nikah dadakan dah
2022-04-18
1
Tri Ani Suniantara
hem kasian deh kan udh kena jdinya heheh
2022-03-19
0
Emha
😊😊😊
2022-03-18
0