Eps 11 - Akal sehat dan akal buntu

Kenzi melihat semua orang yang menatapnya, pandangan yang seakan tak lepas saat kedatangannya. Kenzi melihat Abian dan juga Lea, sepupunya yang juga ada di sana. "Kalian di sini? siapa yang menjemput kedatangan kalian?" tanya Kenzi yang mengerutkan dahinya.

"Ayolah! aku masih mengingat jalan pulang dan tak akan tersesat," cetus Lea yang menutupi kegugupannya.

"Aunty dan Uncle di sini?" ucap Lexi yang membesarkan kedua matanya dan memeluk Lea dan Abian dengan sangat erat, mereka tidak pernah bertemu secara langsung tetapi sangat akrab saat melakukan video call.

"Tentu saja, bagaimana keadaan para keponakan Aunty yang tampan dan juga cantik ini?" ucap Lea yang menoel pipi triple A dan twins N dengan gemas, Abian menatap interaksi Lea yang sangat terlihat jika dia ingin sekali mempunyai anak. Dengan cepat Abian menghapus salah satu sudut matanya yang berair, "maafkan aku Lea, aku terpaksa menutupi ini dari mu," batin Abian yang menatap istrinya dengan sendu.

"Kami sangat baik, apalagi Paman Kenzi memfasilitasi kami semua," jawab Lexa dengan sangat antusias.

Kenzi duduk di samping Abian dan menatap ayahnya dengan penuh tanda tanya, "kenapa Papa memanggilku kesini?" ucapnya yang to the point.

"Dasar anak durhaka, seharusnya kamu berbasa-basi dulu dan menanyakan keadaan Papa dan juga Mama," protes Bara yang kesal terhadap sikap Kenzi yang persis seperti Nathan di saat muda dulu.

"Aku tidak suka menghabiskan waktu untuk bertele-tele," sahut Kenzi tanpa ekspresi membuat sang ayah mendengus kesal.

"Bara meminta mu kesini untuk menerima perjodohan itu," ungkap Nathan yang membuat Bara kesal dan melempar kakak iparnya dengan bantal kecil di sofa.

"Sial, kenapa kamu berterus terang!"

"Apa yang di katakan Kenzi itu benar, jangan bertele-tele dan mengatakannya dengan singkat, padat, dan jelas."

Bara yang kesal mengalihkan perhatian menatap putranya denga penuh harap, "menyerahlah dan menerima perjodohan dari Papa."

"Tidak, aku tidak akan menerimanya."

"Ayolah, pikirkan masa depanmu dan hari tuaku. Apa kamu menginginkan aku mati sebelum menggendong seorang cucu darimu, begitu?" ucap Bara yang mengikuti trik ibu Lilis, ibu kandungnya dulu.

Kenzi memutarkan kedua bola matanya dengan jengah, "kalau mau mati yaa mati saja." Bara mengambil salah satu sandal yang terpasang di kakinya, sebuah sandal melayang tepat sasaran mengenai wajah tampan sang anak. Sementara semua orang terkejut tapi tidak dengan Alex, Lexa, Lexi, Niko, dan Niki yang tertawa dan bertepuk tangan kegirangan dengan nasib sang Paman.

"Penyebab kematianku adalah dirimu, karena kamu mendoakan ku untuk mati, dasar anak durhaka!"

"Apa salahku? aku hanya meluruskan perkataan Papa saja," jawab Kenzi yang membela diri. Bara berusaha mengontrol emosi yang tersulut itu dengan cara menghela nafas dalam dan mengeluarkannya secara perlahan.

"Menikahlah dengan gadis pilihan Papa, gadis itu sangat cantik dan juga pintar, sangat cocok untuk menjadi istrimu dan Papa sangat yakin jika kamu akan menyukainya. Bertemu dengannya sekali saja, " bujuk Bara dengan mulut manisnya.

"Kenapa tidak Papa saja yang menikah dengan gadis itu?" kata-kata Kenzi menyulut emosi Naina yang menatap tajam suaminya.

"Apa kamu ingin menikah lagi, SAYANG?" tekan Naina yang melototi matanya dan hampir saja terlepas dari tempatnya.

Bara menelan saliva dengan susah payah karena dia sangat takut dengan sang istri, "hehe....jika kamu memberiku ijin," lirih pelan Bara.

"Aku tidak suka berbagi, dan jika itu terjadi? maka bersiaplah dengan terongmu yang akan aku potong menjadi dua agar adil," ancam Naina, membuat para lelaki di ruangan itu seakan linu di bagian bawahnya.

"Aku hanya becanda, kenapa kamu sangat serius. Ini semua karena ulahmu, dasar anak nakal." Bara menuntuk wajah anaknya yang terlihat sangat santai.

"Kalian lanjutkan saja, aku sangat lelah dan ingin beristirahat." Kenzi berdiri dan berlalu pergi dengan santai tanpa menghiraukan panggilan dari sang ayah, "hah, sepertinya ini cukup sulit. Aku akan memikirkan rencana lain," batin Bara yang tak kehabisan akal sehat dan akal buntu, akal sehat karena bisa berpikir dengan jernih di saat tidak ada jalan lainnya.

Kenzi membuka pintu kamarnya dan menghirup udara dengan sangat dalam, mengeluarkannya secara perlahan. Dia berjalan menuju tempat tidur dan menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur yang sangat empuk. Berubah posisinya yang menelentang dengan kedua tangan yang menjadi alas untuk menopang kepalanya, menatap langit-langit kamar dan memikirkan cara untuk tidak di jodohkan.

"Aku tidak ingin menikah ataupun di jodohkan, lihat saja bagaimana aku akan menghindarinya. Umurku masih muda untuk menikah, kenapa Papa selalu saja memaksaku. Lebih baik aku istirahat dan melupakannya," monolog Kenzi yang menutup kedua matanya dan tertidur dengan pulas.

Bara menatap kelima cucunya dengan penuh harapan yang dalam, dia berjalan mendekati cucunya yang tengah bermain. "Ada sesuatu yang ingin Kakek bicarakan kepada kalian," kata Bara yang membuat kelimanya menghentikan aktivitasnya.

"Katakan saja ada apa," tutur Alex yang menatap Bara dengan serius.

"Apa kalian ingin adik?" tawar Bara.

"ADIK?" ucap mereka dengan serempak dengan mata yang berbinar, sementara Lea hanya menggelengkan kepalanya.

"Tentu saja kami menginginkannya," ucap Lexi.

"Maka kalian harus bekerjasama dengan Kakek."

"Baiklah, itu urusan mudah. Katakan apa yang harus kami lakukan?" sambung Niki dengan antusias dan bersemangat.

"Kalian harus membuat Paman Kenzi kewalahan dan mengeluh dengan sikap kalian yang sangat nakal, hingga Paman Kenzi setuju untuk menikah. Bagaimana?" Bara menaik alis matanya menatap kelima cucunya yang sekarang tersenyum pepsodent.

"Bisa di atur, apapun demi adik kami. Tapi bagaimana mendapatkan seorang adik?" tanya Niko dengan polos membuat Bara menggaruk pangkal hidungnya seraya berpikir untuk mencari perumpamaan yang pas.

"Di saat Paman Kenzi menikah nanti."

"Bagaimana bisa menjadi seorang adik?" sambung Alex.

"Hem, pertemuan yang terjadi antara para kecebong yang berlomba lari dengan sangat cepat, yang pertamalah menjadi juaranya."

"Lalu dimana adik kami berada?" celetuk Lexa yang di angguki oleh Lexi.

"setelah mereka berlomba lari, maka tunggulah selama 9 bulan 10 hari di dalam perut istri Paman Kenzi dan kalian akan menuai hasilnya. Kakek pergi dulu, lanjutkan aktivitas tadi," ucap Bara yang ingin menghindar dari pertanyaan cucunya. Bara meninggalkan ruangan itu menuju kamarnya, dia sangat senang karena di berkahi kelima cucu yang sangat genius dan nakal di saat bersamaan, dengan begitu dia akan lebih mudah untuk mencapai tujuannya yang ingin memiliki cucu dari Kenzi.

Dari kejauhan Naina melihat tindakan dari suaminya yang sangat kekeuh membuat Naina menggelengkan kepalanya dengan perlahan, dia tak mengerti dengan isi pikiran suaminya yang satu ini. Dita memegang pundak adik iparnya dengan lembut, "jangan di pikirkan, ikuti saja permainan dari Bara."

"Aku meragukan rencananya, tidak ada yang bisa merubah pendapat Kenzi yang sama-sama keras kepala. Sebelas duabelas dari Papanya sendiri!"

Dita tersenyum lembut, "Berpikirlah positif dan dukunglah tindakan Bara."

"Kakak benar."

Terpopuler

Comments

Dafadevi

Dafadevi

👍🏽

2022-05-05

1

Oi Min

Oi Min

Knp dg Lea/Abian?? Apa yg di sembunyikan Abian?? G mngkin Abian punya wanita lain kan?? Apa dia sdah bosan hidup??

2022-01-18

1

Taurus 93

Taurus 93

kayaknya Abian mandul deh,,

2021-12-05

2

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 - Menikah atau mengasuh?
2 Eps 2 - Hari pertama
3 Eps 3 - Kekesalan Kenzi
4 Eps 4 - Ponsel mahal Amar
5 Eps 5 - Kedatangan Vivian
6 Eps 6 - Triple A dan twins N beraksi
7 Eps 7 - Sekarang kita impas
8 Eps 8 - Pengasuh baru
9 Eps 9 - Kalian ingin membantu atau mencelakaiku?
10 Eps 10 - Rencana Bara
11 Eps 11 - Akal sehat dan akal buntu
12 Eps 12 - Serangan musuh
13 Eps 13 - Kesempatan di dalam kesempitan
14 Eps 14 - kabur
15 Eps 15 - Identitas baru (Arya)
16 Eps 16 - Kepintaran Niki
17 Eps 17 - Tertangkap
18 Eps 18 - Kebahagiaan semua orang
19 Eps 19 - Tubuh atletis
20 Eps 20 - Rahasia Abian
21 Eps 21 - Turun atau aku gendong?
22 Eps 22 - Dua sisi
23 Eps 23 - Perayaan ulang tahun
24 Eps 24 - Cemburu
25 Eps 25 - Lea hamil
26 Eps 26 - Terungkap
27 Eps 27 - Cemburu 2
28 Eps 28 - Kedatangan Melodi
29 Eps 29 - Siapa Kayla?
30 Eps 30 - Penyerangan di Markas
31 Eps 31 - Ternyata?
32 Eps 32 - Duo K beraksi
33 Eps 33 - akhir Perawan dan Perjaka
34 Eps 34 - Heboh
35 Eps 35 - Nasib sial Jimmy dan Kenzi
36 Eps 36 - Permasalahan selesai
37 Eps 37 - Rencana untuk kesembuhan Lea
38 Eps 38 - Melodi
39 Eps 39 - Pukul telak
40 Eps 40 - Perasaan Vivian
41 Eps 41 - Bertemu Robert
42 Eps 42 - Firasat
43 Eps 43 - Brandalan kecil
44 Eps 44 - Robert palsu
45 Eps 45 - Bujukan Twins N dan Alex
46 Eps 46 - Arti
47 Eps 47 - Melawan hewan buas
48 Eps 48 - Kelebihan Niki
49 Eps 49 - Akhir Xavier
50 Eps 50 - Kecemburuan Rayyan
51 Eps 51 - Penyesalan Rayyan
52 Eps 52 - Suasana Mansion
53 Eps 53 - Melodi licik Vs kelima kecebong
54 Eps 54 - Orang asing
55 Eps 55 - Kayla hamil
56 Eps 56 - Ritual dari ketiga tuyul
57 Eps 57 - Keadaan darurat Lea
58 Eps 58 - Air mata Abian
59 Eps 59 - Sembuh
60 Eps 60 - Ketua mafia di rampok
61 Eps 61 - Rencana Rayyan
62 Eps 62 - Merasa tertindas
63 Eps 63 - Amar cemburu
64 Eps 64 - Karena ikan cupang
65 Eps 65 - Kenzi yang sensitif
66 Eps 66 - Suamiku Limited Edition
67 Eps 67 - Ada apa dengannya?
68 Eps 68 - Bogeman mentah Vivian
69 Eps 69 - Petasan
70 Eps 70 - Kecurigaan Vivian
71 Eps 71 - Kakak posesif
72 Eps 72 - Duo tuyul pengganggu
73 Eps 73 - Kegundahan hati Amar
74 Eps 74 - Temu janji Vero dan Rayyan
75 Eps 75 - Wasiat Vero
76 Eps 76 - Nyanyikan aku lagu
77 Eps 77 - Kepergian Vero
78 Eps 78 - Lembaran baru
79 Eps 79 - Nasib sial Kenzi dan Abian
80 Eps 80 - Pekerjaan baru
81 Eps 81 - Pria gila
82 Eps 82 - Ketahuan
83 Eps 83 - Keadaan genting
84 Eps 84 - Melahirkan
85 Eps 85 - Baby Eve
86 Eps 86 - Carilah yang sebanding, Paman!
87 Eps 87 - Rencana Rayyan
88 Eps 88 - Dad, tolong nikahkan kami
89 Eps 89 - Pencuri kecil
90 Eps 90 - Karma
91 Eps 91 - Berkunjung
92 Eps 92 - Nasib
93 Eps 93 - Kecelakaan
94 Eps 94 - Tantangan menjadi menantu
95 Eps 95 - Taruhan Abian dan Kenzi
96 Eps 96 - Membunuh musuh
97 Eps 97 - Halo, kakak ipar!
98 Eps 98 - Salah paham yang menguntungkan
99 Eps 99 - Pernikahan
100 Eps 100 - Tamat
101 Pengumuman
102 Rilis novel si kembar Niko dan Niki
103 Promosi novel Dini Ratna
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Eps 1 - Menikah atau mengasuh?
2
Eps 2 - Hari pertama
3
Eps 3 - Kekesalan Kenzi
4
Eps 4 - Ponsel mahal Amar
5
Eps 5 - Kedatangan Vivian
6
Eps 6 - Triple A dan twins N beraksi
7
Eps 7 - Sekarang kita impas
8
Eps 8 - Pengasuh baru
9
Eps 9 - Kalian ingin membantu atau mencelakaiku?
10
Eps 10 - Rencana Bara
11
Eps 11 - Akal sehat dan akal buntu
12
Eps 12 - Serangan musuh
13
Eps 13 - Kesempatan di dalam kesempitan
14
Eps 14 - kabur
15
Eps 15 - Identitas baru (Arya)
16
Eps 16 - Kepintaran Niki
17
Eps 17 - Tertangkap
18
Eps 18 - Kebahagiaan semua orang
19
Eps 19 - Tubuh atletis
20
Eps 20 - Rahasia Abian
21
Eps 21 - Turun atau aku gendong?
22
Eps 22 - Dua sisi
23
Eps 23 - Perayaan ulang tahun
24
Eps 24 - Cemburu
25
Eps 25 - Lea hamil
26
Eps 26 - Terungkap
27
Eps 27 - Cemburu 2
28
Eps 28 - Kedatangan Melodi
29
Eps 29 - Siapa Kayla?
30
Eps 30 - Penyerangan di Markas
31
Eps 31 - Ternyata?
32
Eps 32 - Duo K beraksi
33
Eps 33 - akhir Perawan dan Perjaka
34
Eps 34 - Heboh
35
Eps 35 - Nasib sial Jimmy dan Kenzi
36
Eps 36 - Permasalahan selesai
37
Eps 37 - Rencana untuk kesembuhan Lea
38
Eps 38 - Melodi
39
Eps 39 - Pukul telak
40
Eps 40 - Perasaan Vivian
41
Eps 41 - Bertemu Robert
42
Eps 42 - Firasat
43
Eps 43 - Brandalan kecil
44
Eps 44 - Robert palsu
45
Eps 45 - Bujukan Twins N dan Alex
46
Eps 46 - Arti
47
Eps 47 - Melawan hewan buas
48
Eps 48 - Kelebihan Niki
49
Eps 49 - Akhir Xavier
50
Eps 50 - Kecemburuan Rayyan
51
Eps 51 - Penyesalan Rayyan
52
Eps 52 - Suasana Mansion
53
Eps 53 - Melodi licik Vs kelima kecebong
54
Eps 54 - Orang asing
55
Eps 55 - Kayla hamil
56
Eps 56 - Ritual dari ketiga tuyul
57
Eps 57 - Keadaan darurat Lea
58
Eps 58 - Air mata Abian
59
Eps 59 - Sembuh
60
Eps 60 - Ketua mafia di rampok
61
Eps 61 - Rencana Rayyan
62
Eps 62 - Merasa tertindas
63
Eps 63 - Amar cemburu
64
Eps 64 - Karena ikan cupang
65
Eps 65 - Kenzi yang sensitif
66
Eps 66 - Suamiku Limited Edition
67
Eps 67 - Ada apa dengannya?
68
Eps 68 - Bogeman mentah Vivian
69
Eps 69 - Petasan
70
Eps 70 - Kecurigaan Vivian
71
Eps 71 - Kakak posesif
72
Eps 72 - Duo tuyul pengganggu
73
Eps 73 - Kegundahan hati Amar
74
Eps 74 - Temu janji Vero dan Rayyan
75
Eps 75 - Wasiat Vero
76
Eps 76 - Nyanyikan aku lagu
77
Eps 77 - Kepergian Vero
78
Eps 78 - Lembaran baru
79
Eps 79 - Nasib sial Kenzi dan Abian
80
Eps 80 - Pekerjaan baru
81
Eps 81 - Pria gila
82
Eps 82 - Ketahuan
83
Eps 83 - Keadaan genting
84
Eps 84 - Melahirkan
85
Eps 85 - Baby Eve
86
Eps 86 - Carilah yang sebanding, Paman!
87
Eps 87 - Rencana Rayyan
88
Eps 88 - Dad, tolong nikahkan kami
89
Eps 89 - Pencuri kecil
90
Eps 90 - Karma
91
Eps 91 - Berkunjung
92
Eps 92 - Nasib
93
Eps 93 - Kecelakaan
94
Eps 94 - Tantangan menjadi menantu
95
Eps 95 - Taruhan Abian dan Kenzi
96
Eps 96 - Membunuh musuh
97
Eps 97 - Halo, kakak ipar!
98
Eps 98 - Salah paham yang menguntungkan
99
Eps 99 - Pernikahan
100
Eps 100 - Tamat
101
Pengumuman
102
Rilis novel si kembar Niko dan Niki
103
Promosi novel Dini Ratna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!