Eps 4 - Ponsel mahal Amar

Dengan terpaksa Amar menuju ke apartemen milik atasannya demi sebuah perintah mutlak, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi karena takut terlambat. Jika dia terlambat, maka Kenzi akan memecatnya dari pekerjaan yang di incar banyak orang. Dia menatap jam yang melingkar di tangannya, "Masih ada 10 menit lagi," gumamnya yang menambah kecepatan laju kendaraan nya.

Amar memarkirkan mobilnya, berjalan dengan terburu-buru menuju apartemen milik atasannya yang sangat disiplin waktu. Baru saja dia membuka pintu apartemen, sebuah bantal melayang mengenai wajahnya yang tampan. Kurang persiapan membuat Amar terjatuh, bukan hanya sampai di situ. Dia di kagetkan anak panah mainan yang menempel di dahinya, "siapa yang melakukan ini kepadaku?" monolog Amar yang berdiri dan merapikan jasnya yang berantakan.

"Akhirnya kamu datang juga," ucap seseorang yang membuatnya menoleh.

"Atas perintah mu Tuan," jawab Amar yang menundukkan kepalanya.

"Paman tau kalian bersembunyi di sana, keluarlah! ada yang ingin paman sampaikan," ucap Kenzi dengan lantang membuat kelima anak itu keluar dari persembunyian mereka seraya menahan tawa akan kesialan dari Amar.

"Sialan, ternyata anak-anak itu penyebab dari kesialanku," batin Amar yang menatap triple A dan twins N.

"Kenapa Paman menatap kami begitu?" ucap Alex yang menyipitkan kedua matanya. Amar yang ingin menginterogasi mereka terhenti karena tatapan dari Kenzi yang sangat tajam kepadanya, Amar menelan saliva dengan susah payah di sertai keringat di dahinya.

"Apa ini mainan kalian?" ucap Amar yang menyerahkan anak panah mainan ke arah Alex dengan tersenyum kaku.

"Benar, apa ada masalah?" sela Niko.

"Tidak, ternyata bidikan kalian sangat tepat sasaran ya," puji Amar yang berusaha menyesuaikan keadaan.

"Ck, tidak perlu berbasa basi. Aku memintamu kesini untuk menjaga kelima keponakan ku itu, karena ada urusan yang harus aku selesaikan. Dan satu lagi, selama aku pergi jangan sampai mereka lecet ataupun tergores saja jika masih sayang kepada nyawamu," tekan Kenzi membuat Amar seakan kaku dengan ancaman atasannya yang tidak pernah main-main.

"Paman Kenzi mau kemana?" seloroh Lexi.

"Apa kami boleh ikut?" sambung Lexa.

"Kami tidak ingin bersama dengan Paman payah itu," imbuh Niko yang menunjuk Amar.

"Kalian tetap di sini bersama dengan asisten ku, namanya Amar. Jika kalian butuh apa-apa, maka katakan saja kepadanya," jawab Kenzi.

"Berapa lama Paman pergi?" tanya Niki yang mengadahkan kepalanya menatap sang paman.

"Besok pagi, jangan pernah keluar dari apartemen ini tanpa pengawasan orang dewasa."

"Paman boleh pergi, asalkan membawa lima cake berbagai rasa," tutur Niki yang memperlihatkan kelima jarinya di hadapan Kenzi.

"Apa itu cukup untuk kita semua?" ucap Niko yang mengerutkan keningnya.

"Tentu saja cukup untukku sendiri," ujar Niki yang tersenyum mengembang.

"Apa maksudmu dengan itu? kami juga menginginkannya," cetus Alex yang menolak pinggang seraya menatap Niki dengan kesal.

"Dasar serakah," tambah Niko.

"Diamlah, aku akan memborong semuanya untuk kalian, " tukas Kenzi menengahi perdebatan kecil itu.

"Hah, itu baru benar!" seloroh Niko yang mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Berapa lama Tuan pergi?" tutur Amar.

"Apa maksudmu mengatakan itu?" ujar Kenzi yang menggertakkan giginya.

"Jangan salah paham denganku Tuan, karena banyak pekerjaan di kantor yang harus aku urus," tukas Amar.

"Tidak lama, hanya sehari saja. Aku pergi dulu, jaga mereka dengan baik," ucap Kenzi yang melangkah keluar dari apartemen, semua orang menatap kepergian Kenzi yang menghilang dari balik pintu.

Amar menatap kelima anak kecil itu yang juga menatapnya dengan raut wajah yang tersenyum memperlihatkan gigi yang rapi dan juga putih, "kenapa kalian menatapku begitu?"

"Tidak ada, sudah berapa lama Paman mengenal Paman Kenzi?" ucap Lexi.

"Baru tiga tahun, kenapa kalian menanyakan itu?" jawab Amar yang mengerutkan kedua alisnya.

"Tidak, hanya saja kami sangat penasaran dengan kehidupan Paman di Paris," celetuk Lexa.

"Apa Paman Kenzi mempunyai seorang wanita? seperti Ayah yang mempunyai Ibu," tanya Lexi yang kembali dalam mode cerewet nya.

"Tidak."

"Apa Paman mempunyai seorang wanita?" tanya Lexa yang menatap Amar dengan serius.

"Tidak." Amar sedikit jengkel dengan pertanyaan yang menurutnya sangat unfaedah.

"Ck, apa maksudnya dengan menanyakan itu? dia seperti menyindirku, dasar cerewet!" batin Amar.

"Bolehkah aku meminjam ponselmu Paman?" ucap Alex. Amar yang kesal itu pun menyerahkan ponsel mahalnya sembari mendengus kesal, "ini ponsel terbaru dan juga mahal, jangan sampai rusak ataupun tergores atau terkena baret," tekan Amar.

"Yaya....aku akan berhati-hati," ucap Alex dengan jengah.

Alex, Niko, dan Niki berlari menuju sofa membuat Amar sedikit khawatir, "jangan berlari, itu ponsel mahal dengan tiga kali cicilan lagi," teriak Amar yang menatap ponselnya dengan nanar.

Ketiga anak laki-laki itu tidak menghiraukan ucapan dari Amar, mereka sibuk mengutak-atik ponsel untuk menyelesaikan peretasan data perusahaan yang melakukan kecurangan. Tapi ada sedikit kejanggalan yang mereka temukan, "kenapa sistem kita seakan terblokir?" ucap Alex yang menatap Niko dan Niki dengan bingung.

"Coba sekali lagi, siapa tau terjadi masalah dengan sistemnya," ungkap Niki.

"Baiklah, aku akan mencoba sekali lagi," ucap Alex yang kembali meretas data, tapi usahanya gagal membuat Alex mendengus kesal.

"Dasar payah, aku akan mencobanya. Kemarikan ponsel itu," ucap Niko dengan kesal.

"Jangan menyalahkan aku, cobalah sebisa dan semampumu," cetus Alex, sementara Amar hanya duduk di sofa sembari menatap ketiga anak laki-laki yang sedang memainkan ponselnya, dia berpikir jika anak-anak itu hanya memainkan game online.

Lexa dan Lexi tidak tertarik dengan itu, mereka hanya menikmati cemilan yang ada di kulkas, "apa Paman ingin minuman dingin?" pekik Lexa.

"Boleh," balas Amar.

"Tunggu sebentar," pekik Lexa yang tengah menahan tawanya.

"Tetap tidak bisa, apa Daddy dan paman Al mengetahui hal ini?" ucap Niko.

"Kurasa begitu," sahut Niki.

"Bahkan kalian saja tidak bisa meretasnya," cibir Alex.

"Aku membutuhkan ponsel itu, kemarikan!" pinta Amar yang mengadahkan tangannya.

"Baiklah," ucap Niki yang menyerahkan ponsel itu, dia berjalan dengan tergesa-gesa tanpa melihat jalan hingga kakinya tersandung, ponsel yang di pegang oleh Niki tak sengaja terlepas dari genggaman tangannya yang kecil. Ponsel itu retak di bagian layar membuat Niki terkejut dan membekap mulutnya menggunakan tangan, "ups....maaf, tanganku terasa sangat licin dan tidak sengaja menjatuhkannya."

"Ponsel mahal ku yang tersisa tiga cicilan lagi, " lirih Amar dengan pelan seraya menatap nanar ponselnya yang rusak akibat Niki.

"Maaf, minta saja ponsel baru kepada Paman Kenzi ya," ucap Niki dengan enteng membuat Amar meringis.

"Lebih baik Paman minum ini berfungsi untuk menyegarkan otak," ucap Lexa yang menyodorkan segelas minuman dingin yang telah di campur dengan bubuk cabe. Amar yang kesal itu meminum minuman dingin yang di berikan Lexa hingga tandas, seketika matanya terbelalak dan menyemburkan minuman itu.

"Air....air, dimana air?" ucapnya yang kepedasan.

"Disana," jawab Alex.

Amar segera menggeguk beberapa air yang membuat perutnya seakan berat, sedangkan kelima anak itu hanya tertawa terbahak-bahak.

Terpopuler

Comments

A.0122

A.0122

apes dah nasibmu amar bersama 5 kecebong keluarga wijaya

2022-04-17

0

Oi Min

Oi Min

Hadeh...... Sabar Amar......

2022-01-18

0

Ijah Sopiah

Ijah Sopiah

Ya Allah 5 kecebong jahil nya minta ampun... Apes bngt si amar

2021-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 - Menikah atau mengasuh?
2 Eps 2 - Hari pertama
3 Eps 3 - Kekesalan Kenzi
4 Eps 4 - Ponsel mahal Amar
5 Eps 5 - Kedatangan Vivian
6 Eps 6 - Triple A dan twins N beraksi
7 Eps 7 - Sekarang kita impas
8 Eps 8 - Pengasuh baru
9 Eps 9 - Kalian ingin membantu atau mencelakaiku?
10 Eps 10 - Rencana Bara
11 Eps 11 - Akal sehat dan akal buntu
12 Eps 12 - Serangan musuh
13 Eps 13 - Kesempatan di dalam kesempitan
14 Eps 14 - kabur
15 Eps 15 - Identitas baru (Arya)
16 Eps 16 - Kepintaran Niki
17 Eps 17 - Tertangkap
18 Eps 18 - Kebahagiaan semua orang
19 Eps 19 - Tubuh atletis
20 Eps 20 - Rahasia Abian
21 Eps 21 - Turun atau aku gendong?
22 Eps 22 - Dua sisi
23 Eps 23 - Perayaan ulang tahun
24 Eps 24 - Cemburu
25 Eps 25 - Lea hamil
26 Eps 26 - Terungkap
27 Eps 27 - Cemburu 2
28 Eps 28 - Kedatangan Melodi
29 Eps 29 - Siapa Kayla?
30 Eps 30 - Penyerangan di Markas
31 Eps 31 - Ternyata?
32 Eps 32 - Duo K beraksi
33 Eps 33 - akhir Perawan dan Perjaka
34 Eps 34 - Heboh
35 Eps 35 - Nasib sial Jimmy dan Kenzi
36 Eps 36 - Permasalahan selesai
37 Eps 37 - Rencana untuk kesembuhan Lea
38 Eps 38 - Melodi
39 Eps 39 - Pukul telak
40 Eps 40 - Perasaan Vivian
41 Eps 41 - Bertemu Robert
42 Eps 42 - Firasat
43 Eps 43 - Brandalan kecil
44 Eps 44 - Robert palsu
45 Eps 45 - Bujukan Twins N dan Alex
46 Eps 46 - Arti
47 Eps 47 - Melawan hewan buas
48 Eps 48 - Kelebihan Niki
49 Eps 49 - Akhir Xavier
50 Eps 50 - Kecemburuan Rayyan
51 Eps 51 - Penyesalan Rayyan
52 Eps 52 - Suasana Mansion
53 Eps 53 - Melodi licik Vs kelima kecebong
54 Eps 54 - Orang asing
55 Eps 55 - Kayla hamil
56 Eps 56 - Ritual dari ketiga tuyul
57 Eps 57 - Keadaan darurat Lea
58 Eps 58 - Air mata Abian
59 Eps 59 - Sembuh
60 Eps 60 - Ketua mafia di rampok
61 Eps 61 - Rencana Rayyan
62 Eps 62 - Merasa tertindas
63 Eps 63 - Amar cemburu
64 Eps 64 - Karena ikan cupang
65 Eps 65 - Kenzi yang sensitif
66 Eps 66 - Suamiku Limited Edition
67 Eps 67 - Ada apa dengannya?
68 Eps 68 - Bogeman mentah Vivian
69 Eps 69 - Petasan
70 Eps 70 - Kecurigaan Vivian
71 Eps 71 - Kakak posesif
72 Eps 72 - Duo tuyul pengganggu
73 Eps 73 - Kegundahan hati Amar
74 Eps 74 - Temu janji Vero dan Rayyan
75 Eps 75 - Wasiat Vero
76 Eps 76 - Nyanyikan aku lagu
77 Eps 77 - Kepergian Vero
78 Eps 78 - Lembaran baru
79 Eps 79 - Nasib sial Kenzi dan Abian
80 Eps 80 - Pekerjaan baru
81 Eps 81 - Pria gila
82 Eps 82 - Ketahuan
83 Eps 83 - Keadaan genting
84 Eps 84 - Melahirkan
85 Eps 85 - Baby Eve
86 Eps 86 - Carilah yang sebanding, Paman!
87 Eps 87 - Rencana Rayyan
88 Eps 88 - Dad, tolong nikahkan kami
89 Eps 89 - Pencuri kecil
90 Eps 90 - Karma
91 Eps 91 - Berkunjung
92 Eps 92 - Nasib
93 Eps 93 - Kecelakaan
94 Eps 94 - Tantangan menjadi menantu
95 Eps 95 - Taruhan Abian dan Kenzi
96 Eps 96 - Membunuh musuh
97 Eps 97 - Halo, kakak ipar!
98 Eps 98 - Salah paham yang menguntungkan
99 Eps 99 - Pernikahan
100 Eps 100 - Tamat
101 Pengumuman
102 Rilis novel si kembar Niko dan Niki
103 Promosi novel Dini Ratna
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Eps 1 - Menikah atau mengasuh?
2
Eps 2 - Hari pertama
3
Eps 3 - Kekesalan Kenzi
4
Eps 4 - Ponsel mahal Amar
5
Eps 5 - Kedatangan Vivian
6
Eps 6 - Triple A dan twins N beraksi
7
Eps 7 - Sekarang kita impas
8
Eps 8 - Pengasuh baru
9
Eps 9 - Kalian ingin membantu atau mencelakaiku?
10
Eps 10 - Rencana Bara
11
Eps 11 - Akal sehat dan akal buntu
12
Eps 12 - Serangan musuh
13
Eps 13 - Kesempatan di dalam kesempitan
14
Eps 14 - kabur
15
Eps 15 - Identitas baru (Arya)
16
Eps 16 - Kepintaran Niki
17
Eps 17 - Tertangkap
18
Eps 18 - Kebahagiaan semua orang
19
Eps 19 - Tubuh atletis
20
Eps 20 - Rahasia Abian
21
Eps 21 - Turun atau aku gendong?
22
Eps 22 - Dua sisi
23
Eps 23 - Perayaan ulang tahun
24
Eps 24 - Cemburu
25
Eps 25 - Lea hamil
26
Eps 26 - Terungkap
27
Eps 27 - Cemburu 2
28
Eps 28 - Kedatangan Melodi
29
Eps 29 - Siapa Kayla?
30
Eps 30 - Penyerangan di Markas
31
Eps 31 - Ternyata?
32
Eps 32 - Duo K beraksi
33
Eps 33 - akhir Perawan dan Perjaka
34
Eps 34 - Heboh
35
Eps 35 - Nasib sial Jimmy dan Kenzi
36
Eps 36 - Permasalahan selesai
37
Eps 37 - Rencana untuk kesembuhan Lea
38
Eps 38 - Melodi
39
Eps 39 - Pukul telak
40
Eps 40 - Perasaan Vivian
41
Eps 41 - Bertemu Robert
42
Eps 42 - Firasat
43
Eps 43 - Brandalan kecil
44
Eps 44 - Robert palsu
45
Eps 45 - Bujukan Twins N dan Alex
46
Eps 46 - Arti
47
Eps 47 - Melawan hewan buas
48
Eps 48 - Kelebihan Niki
49
Eps 49 - Akhir Xavier
50
Eps 50 - Kecemburuan Rayyan
51
Eps 51 - Penyesalan Rayyan
52
Eps 52 - Suasana Mansion
53
Eps 53 - Melodi licik Vs kelima kecebong
54
Eps 54 - Orang asing
55
Eps 55 - Kayla hamil
56
Eps 56 - Ritual dari ketiga tuyul
57
Eps 57 - Keadaan darurat Lea
58
Eps 58 - Air mata Abian
59
Eps 59 - Sembuh
60
Eps 60 - Ketua mafia di rampok
61
Eps 61 - Rencana Rayyan
62
Eps 62 - Merasa tertindas
63
Eps 63 - Amar cemburu
64
Eps 64 - Karena ikan cupang
65
Eps 65 - Kenzi yang sensitif
66
Eps 66 - Suamiku Limited Edition
67
Eps 67 - Ada apa dengannya?
68
Eps 68 - Bogeman mentah Vivian
69
Eps 69 - Petasan
70
Eps 70 - Kecurigaan Vivian
71
Eps 71 - Kakak posesif
72
Eps 72 - Duo tuyul pengganggu
73
Eps 73 - Kegundahan hati Amar
74
Eps 74 - Temu janji Vero dan Rayyan
75
Eps 75 - Wasiat Vero
76
Eps 76 - Nyanyikan aku lagu
77
Eps 77 - Kepergian Vero
78
Eps 78 - Lembaran baru
79
Eps 79 - Nasib sial Kenzi dan Abian
80
Eps 80 - Pekerjaan baru
81
Eps 81 - Pria gila
82
Eps 82 - Ketahuan
83
Eps 83 - Keadaan genting
84
Eps 84 - Melahirkan
85
Eps 85 - Baby Eve
86
Eps 86 - Carilah yang sebanding, Paman!
87
Eps 87 - Rencana Rayyan
88
Eps 88 - Dad, tolong nikahkan kami
89
Eps 89 - Pencuri kecil
90
Eps 90 - Karma
91
Eps 91 - Berkunjung
92
Eps 92 - Nasib
93
Eps 93 - Kecelakaan
94
Eps 94 - Tantangan menjadi menantu
95
Eps 95 - Taruhan Abian dan Kenzi
96
Eps 96 - Membunuh musuh
97
Eps 97 - Halo, kakak ipar!
98
Eps 98 - Salah paham yang menguntungkan
99
Eps 99 - Pernikahan
100
Eps 100 - Tamat
101
Pengumuman
102
Rilis novel si kembar Niko dan Niki
103
Promosi novel Dini Ratna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!