Perjodohan Cinta Part 5

Drtt.. drttt

Selamat pagi cinta

_Richi erlangga_

"dari mana dia tau nomor ponselku. Pasti dari papa." Ucap cinta kesal saat melihat notif pesan masuk di akun whattsapnya.

Cinta lalu meraih tasnya dan turun ke lantai bawah menuju ruang makan. Sesampainya di sana semua sudah berkumpul sedang menikmati sarapan paginya. Cinta nampak terkejut.

"sepertinya aku kesiangan". batinnya pelan.

Sudah satu minggu ini cinta memilih sarapan lebih awal karns tak ingin bertemu dengan papanya. Cinta sangat menyadari ketika ia berhadapan dengan papanya maka emosi papanya akan kembali naik. Awalnya cinta hendak berlalu meninggalkan ruang makan. Akan tetapi mama kemudian menyapanya

"Sarapan dulu sayang." Ucap mama pelan

"Cinta sarapan di kantin aja ma."ucap cinta sambil tersenyum.

" Mama jarang sekali lihat kamu sarapan akhir-akhir ini. Jangan terlalu sering melewatkan sarapanmu. Nanti sakit maaghmu kambuh bagaiamana?" Ucap mama khwatir.

"Kak cinta ga pernah melewatkan sarapannya. Kakak selalu sarapan lebih awal mah. Iya kan kak?" Ucap keyla membela cinta.

Cinta hanya tersenyum simpul tanpa menjawab apapun.

Sedangkan Tuan ardiatama tengah sibuk dengan sarapannya. Ia sama sekali tidak menghiraukan kehadiran cinta. Ia lalu bangkit dari sarapannya mengelap mulutnya dengan tissu dan pergi meninggalkan ruang makan.

Cinta tertegun melihat papanya yang acuh kepadanya. Matanya sudah berkaca-kaca. Melihat ekspresi cinta ibu ayudia pun bangun dari duduknya dan menghampiri cinta. Ia lalu memeluk cinta sambil mengelus pucuk kepalanya.

" Maafkan papa sayang, suasana hati papa masih panas. Percayalah. Perlahan papa akan seperti dulu lagi sayang." Ucap mama yang terus mengelus pucuk kepala cinta.

Cinta lalu melepaskan pelukan mamanya. Ia melirik jam tangan yang melingkar di lengan kirinya menunjukan pukul 06:15 wib.

"Cinta terlambat ma... " ucap cinta kemudian merapikan bajunya.

"keyla kamu sekarang di antar pak hasan ya. Kakak sudah di izinkan bawa mobil sendiri."

"Iya kak." Jawab keyla pelan.

Cinta lalu berlari menuju garasi mobilnya. Saat sudah sampai di depan pintu ruang tamu. Cinta terkejut melihat richi yang sedang berdiri di samping mobil mewahnya yang terparkir di depan halaman dengan kedua tangan yang di silangkan di atas dadanya.

" Selamat pagi cinta .." ucap richi kemudian menghampiri cinta sambil tersenyum.

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu. Telingaku seperti terbakar mendengarnya." Ucap cinta sinis.

"Bukankah itu namamu, kalau memang kamu tidak mau aku panggil cinta, lalu aku harus memanggilmu siapa ?" Jawab richi

menyeringai.

"Ya tuhan,,, benar sekali. Namaku kan cinta. Pantas saja dia memanggil aku dengan sebutan itu. Kenapa aku terlihat bodoh sekali di hadapan lelaki ini." Batin cinta pelan.

"Jadi ini alasan kamu tidak mau sarapan bersama. Karna mau sarapan di luar bersama richi." Tanya papa yang tiba-tiba muncul membuyarkan lamunanku.

Richi yang menyadari kehadiran papa langsung menjabat tangan papa sambil membungkuk. Sungguh pemandangan yang indah. Betapa hormatnya ia pada orang yang lebih tua di atasnya. Sebenarnya richi adalah lelaki idaman. selain memiliki wajah yang tampan dengan postur tubuh yang atletis. Richi pun salah satu termasuk pengusaha muda yang sukses dan memiliki segalanya. Hanya saja aku membenci pertemuanku dengannya yang melalui perjodohan. Seandainya aku bertemu dengannya di lain cerita, mungkin aku dengan senang hati mencintainya.

"Aku tidak bilang begitu." Ucapku setengah berteriak.

"Tidak usah malu. Papa mendengarmu mengatakan itu barusan." Jawab papa sambil tersenyum.

"Kami pergi dulu om. Saya dan cinta nanti sarapan di luar." ucap richi pamit pada papah

"Hati-hati di jalan. Ucap papa sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.

Ini adalah senyum pertama kali yang aku lihat sejak pertengkaranku dengan papa beberapa hari yang lalu. Papa menjadi sangat dingin terhadapku saat aku menentang perjodohan yang di rencanakannya. Dan senyum papa kembali aku dapatkan ketika ia mengira aku sudah mulai membuka hati untuk richi.

Aku terpaksa menerima tawaran richi untuk mengantarku ke sekolah karena ada papa yang tengah mengawasiku. Kuseret kakiku dengan berat memasuki mobil richi. Dengan cepat mobilpun melaju meninggalkan papa.

Sepanjang perjalanan aku hanya menatap ke luar jendela. Sedangkan richi tetap fokus menyetir.

"Kenapa tidak sarapan? Nanti sakit maaghmu kambuh." Tanya richi kemudian membuka obrolan.

Dari mana dia tau aku memiliki riwayat sakit maagh. Mengenalnya saja baru beberapa hari ini. Batinku pelan

"Lama lama kau seperti seorang detektif. Ahh.. ya aku tau, kau mulai menyari informasi mengenai hidupku ya. Benar- benar kurang kerjaan?" Ucapku sambil menunjukan jari telunjukku ke arahnya.

"Ayahmu pernah mengatakannya kepadaku." Ucap richi sambil tersenyum menoleh ke arahku.

" Kamu baru mengenal papaku dari kerjasama bisnis ayahmu bukan. Kau fikir aku tidak tau." Ucap cinta ketus.

"Mau sarapan apa? Kita masih punya banyak waktu." Ucap richi sambil melihat jam tangan rolex yang melingkar manis di tangan nya.

" Tidak perlu".

" Kamu ini suka sekali ya mengundang penyakit".

"Hentikan mobilnya."

"Kenapa harus".

"Aku bilang berhenti.".Ucapku setengah berteriak.

Richi tidak menggubris ucapanku. Ia malah

menancap pedal gas nya semakin dalam. Dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Aku berpegangan pada dinding jendela. Karna takut dengan mobil yang melaju kencang. Richi yang melihat ekspresi wajahku malah tertawa.

"Aku kira kamu tidak takut dengan mobil yang melaju kencang". Ucap richi tersenyum

"Berhenti... Atau aku akan buka pintu mobilmu dan turun sekarang." Ucapku mengancam.

Richi yang melihatku sangat nekat mulai panik dan terpaksa menghentikan mobilnya di sudut trotoar. Aku langsung membuka pintu mobil dan keluar lalu menutupnya kembali dengan keras.

"Dasar pria gila." Ucapku keras.

Aku terus berjalan melewati mobil richi tanpa mempedulikannya. Richi pun keluar berusaha mengejarku dengan setengah berlari. Ia mencoba menarik pergelangan tanganku.

"Taksi..." Teriakku sambil melambaikan tangan menyetop sebuah taksi yang lewat.

Ku hempaskan tangan richi dengan kasar lalu ku dorong tubuhnya hingga ia tersungkur ke trotoar. richi berusaha bangkit lalu berdiri dengan keadaan jas yang kotor akibat terkena debu yang ada di trotoar. tangan richi mencengkram pergelangan tangan kananku.

"lepaskan aku." teriak ku dengan keras

jangan pernah ganggu hidupku lagi. aku sudah sangat muak melihat wajahmu." ucapku setengah berteriak.

selang beberapa menit sebuah taksi berhenti tepat di hadapan aku dan richi.

"Jangan pernah lakukan hal ini lagi ketika aku mengajakmu pergi. Itu sangat berbahaya." Ucap richi sebelum aku menaiki taksi.

Aku langsung menaiki taksi tanpa menggubris ucapan richi. Taksi pun melaju meninggalkan richi yang tengah berusaha berdiri. Richi lalu menepuk-nepuk jasnya dengan telapak tangannya akibat terkena debu trotoar. Didalam taksi aku masih mendengarkan dengan jelas teriakan richi sebelum taksi benar-benar jauh dari pandangan nya.

" Jangan lupakan sarapanmu". Ucap richi sambil berteriak.

Aku menoleh ke belakang melihat richi tengah berdiri melambaikan tangan sambil tersenyum.

"Kenapa dia tidak marah?" Batinku pelan.

"Sedang bertengkar ya mba?" Ucap sopir taksi tersebut sambil melirikku di kaca.

"Apa maksud bapak?" Tanyaku heran.

"Mba pacarnya pak richi yang tadi bukan?" Tanya sopir tersebut spontan

"Bapak kenal dia?" Tanyaku penasaran

"Siapa yang tidak mengenal pak richi. Beliau orang yang baik. "

"Benarkah." Tanyaku tak percaya.

"kenapa banyak sekali orang yang mengatakan kalau richi itu orang baik". batin cinta di dalam hati.

sopir taksi tersebut tidak melanjutkan lagi perkataanya. ia lebih memilih menggantung pertanyaan penumpangnya tersebut. setelah melewati perjalanan sekitar setengah jam taksi pun berhenti tepat di depan gerbang sekolah. cinta langsung membayar dan turun dari taksi memasuki gedung sekolah.

Episodes
1 Perjodohan Cinta part 1
2 Perjodohan Cinta Part 2
3 Perjodohan Cinta Part 3
4 Perjodohan Cinta Part 4
5 Perjodohan Cinta Part 5
6 Perjodohan Cinta Part 6
7 Perjodohan Cinta Part 7
8 Perjodohan Cinta Part 8
9 Perjodohan Cinta Part 9
10 Perjodohan Cinta Part 10
11 Perjodohan Cinta Part 11
12 Perjodohan Cinta Part 12
13 Perjodohan Cinta Part 13
14 Perjodohan Cinta Part 14
15 Peejodohan Cinta Part 15
16 Perjodohan Cinta Part 16
17 Perjodohan Cinta Part 17
18 Perjodohan Cinta Part 18
19 Perjodohan Cinta Part 19
20 Perjodohan Cinta Part 20
21 Perjodohan Cinta Part 21
22 Perjodohan Cinta Part 22
23 Perjodohan Cinta Part 23
24 Perjodohan cinta Part 24
25 Perjodohan Cinta Part 25
26 Perjodohan Cinta Part 26
27 Perjodohan Cinta Part 27
28 Perjodohan Cinta Part 28
29 Perjodohan Cinta Part 29
30 Perjodohan Cinta Part 30
31 Perjodohan Cinta Part 31
32 Perjodohan Cinta Part 32
33 Perjodohan Cinta Part 33
34 Perjodohan Cinta Part 34
35 Perjodohan Cinta Part 35
36 Perjodohan Cinta Part 36
37 Perjodohan Cinta Part 37
38 Perjodohan Cinta Part 38
39 Perjodohan Cinta Part 39
40 Perjodohan Cinta Part 40
41 Perjodohan Cinta Part 41
42 Perjodohan Cinta Part 42
43 Perjodoham Cinta Part 43
44 Perjodohan Cinta Part 44
45 Perjodohan Cinta Part 45
46 Perjodohan Cinta Part 46
47 Perjodohan Cinta Part 47
48 Perjodohan Cinta Part 48
49 Perjodohan Cinta Part 49
50 Perjodohan Cinta Part 50
51 Perjodohan Cinta Part 51
52 Perjodohan Cinta Part 52
53 Perjodohan Cinta Part 53
54 Perjodohan Cinta Part 54
55 Perjodohan Cinta Part 55
56 Perjodohan Cinta Part 56
57 Perjodohan Cinta Part 57
58 Perjodohan Cinta Part 58
59 Perjodohan Cinta Part 59
60 Perjodohan Cinta Part 60
61 Perjodohan Cinta Part 61
62 Perjodohan Cinta Part 62
63 Perjodohan Cinta Part 63
64 Perjodohan Cinta Part 64
65 Perjodohan Cinta Part 65
66 Perjodihan Cinta Part 66
67 Perjodohan Cinta Part 67
68 Perjodohan Cinta Part 68
69 Pejodohan Cinta Part 69
70 Perjodohan Cinta Part 70
71 Perjodohan Cinta Part 71
72 Perjodohan Cinta Part 72
73 Perjodohan Cinta Part 73
74 Perjodohan Cinta Part 74
75 Perjodohan Cinta Part 75
76 Perjodohan Cinta Part 76
77 Perjodohan Cinta Part 77
78 Perjodohan Cinta Part 78
79 Perjodohan Cinta Part 79
80 Perjodohan Cinta Part 80
81 Perjodohan Cinta Part 81
82 Perjodohan Cinta Part 82
83 Perjodohan Cinta Part 83
84 Part 84 ( Morning Sickness )
85 Part 85 Morning sicknees 2
86 Part 86 Firasat
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Perjodohan Cinta part 1
2
Perjodohan Cinta Part 2
3
Perjodohan Cinta Part 3
4
Perjodohan Cinta Part 4
5
Perjodohan Cinta Part 5
6
Perjodohan Cinta Part 6
7
Perjodohan Cinta Part 7
8
Perjodohan Cinta Part 8
9
Perjodohan Cinta Part 9
10
Perjodohan Cinta Part 10
11
Perjodohan Cinta Part 11
12
Perjodohan Cinta Part 12
13
Perjodohan Cinta Part 13
14
Perjodohan Cinta Part 14
15
Peejodohan Cinta Part 15
16
Perjodohan Cinta Part 16
17
Perjodohan Cinta Part 17
18
Perjodohan Cinta Part 18
19
Perjodohan Cinta Part 19
20
Perjodohan Cinta Part 20
21
Perjodohan Cinta Part 21
22
Perjodohan Cinta Part 22
23
Perjodohan Cinta Part 23
24
Perjodohan cinta Part 24
25
Perjodohan Cinta Part 25
26
Perjodohan Cinta Part 26
27
Perjodohan Cinta Part 27
28
Perjodohan Cinta Part 28
29
Perjodohan Cinta Part 29
30
Perjodohan Cinta Part 30
31
Perjodohan Cinta Part 31
32
Perjodohan Cinta Part 32
33
Perjodohan Cinta Part 33
34
Perjodohan Cinta Part 34
35
Perjodohan Cinta Part 35
36
Perjodohan Cinta Part 36
37
Perjodohan Cinta Part 37
38
Perjodohan Cinta Part 38
39
Perjodohan Cinta Part 39
40
Perjodohan Cinta Part 40
41
Perjodohan Cinta Part 41
42
Perjodohan Cinta Part 42
43
Perjodoham Cinta Part 43
44
Perjodohan Cinta Part 44
45
Perjodohan Cinta Part 45
46
Perjodohan Cinta Part 46
47
Perjodohan Cinta Part 47
48
Perjodohan Cinta Part 48
49
Perjodohan Cinta Part 49
50
Perjodohan Cinta Part 50
51
Perjodohan Cinta Part 51
52
Perjodohan Cinta Part 52
53
Perjodohan Cinta Part 53
54
Perjodohan Cinta Part 54
55
Perjodohan Cinta Part 55
56
Perjodohan Cinta Part 56
57
Perjodohan Cinta Part 57
58
Perjodohan Cinta Part 58
59
Perjodohan Cinta Part 59
60
Perjodohan Cinta Part 60
61
Perjodohan Cinta Part 61
62
Perjodohan Cinta Part 62
63
Perjodohan Cinta Part 63
64
Perjodohan Cinta Part 64
65
Perjodohan Cinta Part 65
66
Perjodihan Cinta Part 66
67
Perjodohan Cinta Part 67
68
Perjodohan Cinta Part 68
69
Pejodohan Cinta Part 69
70
Perjodohan Cinta Part 70
71
Perjodohan Cinta Part 71
72
Perjodohan Cinta Part 72
73
Perjodohan Cinta Part 73
74
Perjodohan Cinta Part 74
75
Perjodohan Cinta Part 75
76
Perjodohan Cinta Part 76
77
Perjodohan Cinta Part 77
78
Perjodohan Cinta Part 78
79
Perjodohan Cinta Part 79
80
Perjodohan Cinta Part 80
81
Perjodohan Cinta Part 81
82
Perjodohan Cinta Part 82
83
Perjodohan Cinta Part 83
84
Part 84 ( Morning Sickness )
85
Part 85 Morning sicknees 2
86
Part 86 Firasat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!