Meow - 1

MUSIM dingin hampir berlalu. Suasana kota Seoul, Korea Selatan, terasa hampa. Begitulah kira-kira menggambarkan suasana hati seorang gadis yang saat ini termenung memandang langit dari jendela kamarnya.

Seseorang masuk kamarnya. “Nona Hye-Eun… waktunya minum obat.”

Han Hye-Eun menoleh melihat seorang wanita paruh baya mengenakan seragam pelayan. “Kakek sudah pulang?”

“Belum, Nona. Tuan Besar akan langsung berangkat ke Jepang malam ini.”

Yeesha yang bernama asli Han Hye-Eun, menghela nafas dan kembali termangu memandangi rumput hijau di halaman rumahnya. Dari kamarnya di lantai dua, pemandangan terlihat indah namun hati Yeesha yang sedang gundah terasa hitam.

“Nona..”

“Ahjumma , aku ingin sendirian. Pergilah!” seru Yeesha tinggi dan dingin.

Bae-Jung sang pelayan membungkuk dan meninggalkan kamar Nona Mudanya.

Yeesha menatap obat-obatan yang disediakan di meja. Hatinya bergejolak. Diambilnya obat itu dan dibanting keras ke lantai. Untuk apa dia minum obat kalau penyakitnya tak kunjung sembuh?

Pintu kamarnya diketuk.

“Pergi! Aku tidak mau bertemu siapa pun!” teriak Yeesha histeris.

Terdengar suara pintu dibuka. “Ini aku.”

Yeesha terkesiap dan menoleh. Seraut wajah tampan secerah matahari menatapnya dengan senyuman manis.

“Oppa !” Yeesha buru-buru mengambil kain dan menutup kepalanya. Kenapa Shin Jin-Ha datang di saat dia sedang kacau begini?

Shin Jin-Ha berjongkok memunguti obat-obat yang berserakan di lantai. “Ada yang mengganggumu hari ini?”

“Untuk apa kau datang? Bukankah Choco Pastry belum jamnya tutup?” seru Yeesha kesal.

Jin-Ha membawa obat dan berdiri di belakang Yeesha. “Bagaimana aku tenang bekerja sedangkan di sini kau membutuhkanku?”

“Aku tidak butuh siapa pun!” teriak Yeesha.

Melihat gadis itu labil, Jin-Ha tidak banyak bicara. Ia mengusap bahu Yeesha lembut, lalu berbisik pelan di telinga gadis itu. “Ya. Kau tidak membutuhkanku. Tapi aku yang membutuhkanmu. Memikirkanmu membuatku tidak konsentrasi bekerja. Aku jadi sakit karenamu. Katakan padaku, aku harus melakukan apa agar penyakitku sembuh? Melihatmu sudah merupakan obat untukku.”

Hati Yeesha tersentuh, namun ia malu bertatap muka dengan Shin Jin-Ha yang sudah resmi 3 bulan lalu menjadi kekasihnya.

“Yeesha, ijinkan aku melihatmu lebih dekat.”

Yeesha menggeleng, air matanya tak tertahan. “Jangan lihat aku, Oppa. Aku malu sekali.”

Jin-Ha membalikkan tubuh Yeesha menghadapnya, lalu membuka kain yang menutup kepala Yeesha pelan-pelan. “Kenapa harus malu pada kekasihmu?”

Tangis Yeesha meledak, dan pasrah Jin-Ha melihat keadaannya sekarang.

Segera saja Jin-Ha menarik gadis itu dalam pelukannya. Tangannya mengusap kepala Yeesha yang rambutnya menipis karena rontok.

Tidak ada yang perlu dikatakan lagi.

Yeesha terpukul dengan keadaannya sekarang.



Hidup Han Hye-Eun, atau Yeesha, gadis berumur 18 tahun ini tidak semujur gadis-gadis sebayanya. Masa remajanya dilewati suram, ia bersedih dengan keadaannya yang makin memprihatinkan. Tubuhnya kurus, kulitnya pucat, rambutnya rontok karena penyakit kanker otak yang dideritanya.

Sejak orangtuanya meninggal karena kecelakaan ketika dirinya masih duduk di bangku SD, Yeesha tidak memiliki siapa pun selain kakeknya, Han Hye-Sung, pengusaha ternama di Korea Selatan.

Yeesha lahir di Korea Selatan. Ibunya orang Korea asli, sedangkan ayahnya asli Indonesia. Sejak kecil Yeesha tinggal di Indonesia, ketika orangtuanya bercerai. Dan ketika orangtuanya bertengkar memperebutkan hak asuhnya, terjadilah kecelakaan mobil yang menewaskan keduanya.

Setelah orangtua Yeesha meninggal, Yeesha yang sebatang kara dibawa oleh kakeknya ke Seoul, Korea Selatan. Ketika sekolah menengah, Yeesha tidak memiliki teman karena bahasa Koreanya yang canggung dan dia mulai sakit-sakitan. Ketika memasuki SMA, Yeesha harus menerima kenyataan pahit ketika divonis kanker otak. Sejak itu dia tidak melanjutkan sekolahnya dan harus berpuas diri mengikuti home schooling.

Makin hari penyakitnya semakin parah. Dia tidak bisa melanjutkan kuliah karena rambutnya makin hari makin menipis, dia malu bertemu orang.

Han Hye-Sung mengupayakan segala cara untuk kesembuhan cucunya. Ia amat menyayangi Yeesha cucu satu-satunya, dan pewaris tunggal perusahaan Han. Dan Han Hye-Sung akan melakukan apa pun agar Yeesha sembuh.

Yeesha sudah kehilangan semangat hidup.



“Oppa untuk apa kita ke sini?” tanya Yeesha sambil lihat kanan-kiri.

“Daripada kau jenuh, lebih baik kita berkencan,” jawab Jin-Ha hangat.

Yeesha merapatkan topi wolnya. Suasana taman cukup ramai. Cuaca tidak begitu dingin, sore sudah tampak dari lalu-lalang orang yang pulang bekerja.

“Duduk sini.” Jin-Ha membersihkan bangku taman.

Yeesha terlihat kikuk, terus merapatkan topinya, agar kepalanya yang hampir botak tertutupi.

“Aku bawakan sesuatu untukmu.” Jin-Ha membuka kotak kue.

“Kue apa ini?”

“Strawberry Rainbow, ini kreasi terbaru Choco Pastry. Aku ingin kau mencobanya lebih dahulu.”

Yeesha tersenyum kecil dan mencicipi kue yang penuh serpihan coklat berwarna pink. “Ini manis.”

Jin-Ha tersenyum. “Sesuai dengan perasaanku setiap melihatmu.”

Mata bening Yeesha memandang Jin-Ha berkaca-kaca. Sungguh beruntung di tengah keterbatasannya dia memiliki lelaki yang begitu mencintainya walau kondisinya saat ini di ambang akhir.

Dia jadi teringat ketika pertama kali bertemu dengan Shin Jin-Ha.

4 bulan yang lalu ketika dokter memvonis usianya hanya tinggal 6 bulan lagi, dunia terasa hancur. Disaat frustasi, dia melarikan diri dari rumah sakit tempatnya dirawat. Berjalan tak tentu arah di jalanan kota. Langkahnya lunglai tidak bertenaga, ia melupakan semua impian dan cita-citanya. Dia berjalan mengikuti ke mana kakinya ingin melangkah.

Langkahnya terhenti memandangi toko bertulisan Choco Pastry. Melihat kue-kue lucu yang dipajang dalam kotak kaca membuatnya lapar, namun dia tidak punya uang untuk membeli, jadi hanya melihat dan menelan ludah, lalu berlalu dari sana.

Karena capek ia duduk di bangku taman tak jauh dari toko. Tubuhnya lemas tak bertenaga. Mengingat hidupnya tak lama lagi, membuat senyumnya menghilang. Tidak ada lagi keceriaan pada wajah seorang Yeesha, cucu tunggal Han Hye-Sung, dan pewaris tunggal perusahaan Han.

Dia mengingat masa kecilnya yang bahagia. Dulu dia suka sekali menari. Jika sekolahnya mengadakan acara dia selalu berpartisipasi menyumbangkan tariannya. Ayah yang selalu setia menemani ketika dirinya pentas. Semua beranggapan masa depan Yeesha adalah menjadi seorang penari professional. Namun ketika dirinya divonis sakit, semua mimpi itu dipupusnya. Jangankan menari, berdiri lama-lama tanpa obatnya pun dia tidak sanggup.

Mengingat itu semua membuat kepalanya makin sakit, sampai tidak sadar tubuhnya sudah basah tersiram air hujan. Tubuhnya mulai menggigil, namun dia tidak bisa merasakan apa-apa selain dingin.

Ketika itulah ia merasakan tubuhnya terlindungi dari hujan. Begitu menoleh, ada seorang pria memegang payung memayunginya. Pria itu bertubuh tinggi, memakai sweater dan celana jeans santai. Rambutnya hitam lebat, matanya hitam, hidungnya mancung, kulitnya putih, dan berdagu lancip. Pria yang tampan. Dan ketika pria itu tersenyum, Yeesha menyadari senyum pria itu begitu manis.

Mereka berkenalan di sore yang indah itu. Yeesha mengetahui pria bernama Shin Jin-Ha pemilik toko Choco Pastry tempatnya tadi mematung. Jin-Ha berumur lima tahun lebih tua darinya, baru lulus kuliah dan lebih memilih membuka bisnis toko kue daripada kerja di kantoran.

Jin-Ha melihat Yeesha berjalan lunglai menatap tokonya. Melihat gadis itu mengenakan baju pasien berwarna biru, rambut panjangnya kusut, dan wajah pucat. Dia yakin gadis itu sedang dalam situasi yang tidak baik. Tergerak hati untuk mengenal gadis itu lebih jauh.

Sejak itu, mereka makin akrab. Jin-Ha yang mengetahui kondisi Yeesha, berusaha mengembalikan semangat hidup gadis itu. Mengembalikan keceriaannya yang hilang.

Mereka bercengkerama setiap sore di taman yang sama, sambil makan kue yang Jin-Ha bawa dan minum lemon tea hangat.

Hingga sebulan setelah perkenalan mereka, Shin Jin-Ha menyatakan perasaannya pada Yeesha.

Yeesha yang juga mencintai Jin-Ha, menerima pria itu sebagai kekasihnya.

Hari-hari mereka lewati bersama penuh kebahagiaan. Tanpa terasa mereka melewati musim dingin tahun ini dalam kebersamaan.

Jin-Ha senantiasa mendampingi Yeesha melewati segala masalah. Termasuk diri Yeesha sendiri. Yeesha frustasi menghadapi penyakitnya dan kerap mengamuk ketika harus minum obat-obatan yang dibencinya.

Dan ketika rambut Yeesha mulai rontok menipis, kejiwaan Yeesha makin tertekan. Namun Jin-Ha terus menguatkannya.



Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!