Naik Grab..

Teror ke-4

Malam itu gue mampir lagi ke rumah si Rahel untuk melihat keadaannya dan gue melihat dengan mata kepala gue sendiri, dia baru aja di antarkan pulang oleh seseorang cowok. Dari kejauhan gue pun mendengar percakapan mereka berdua.

"Hel, gue balik dulu ya?"

"Iya, Fi. Hati hati ya, di jalan,"

"Oh ya. Loe mau gak jadi pacar gue?"

"Hmm, Iya. Gue mau jadi pacar loe," Mendengar percakapan mereka berdua, hati gue semakin panas. Setelah si Rahel masuk ke dalam rumah, gue pun mulai beraksi.

"Kok, motornya berat banget?" Setelah cowoknya si Rahel menoleh kebelakang. Dia sangat terkejut.

"Loe putusin si Rahel atau loe mati." Ucap gue kesal yang sudah berdiri di jok motornya.

"Salah gue apa, Cong. Gue gak ganggu loe,"

"Loe putusin si Rahel, Cepat," Gue langsung meludah ke mukanya.

"Buset dah, ludah Loe bau tai, Cong!"

"Masa sih? Lupain aja, sekarang cepat putusin si Rahel,"

"Tapi, gue baru jadian, Cong,"

"Gue gak perduli, sekarang telepon si Rahel dan putusin dia,"

"Iy, Iya. Gue putusin sekarang juga,"

Setelah putus.

"Si Rahel udah gue putusin,"

"Sekarang, loe pergi dan jangan pernah kesini lagi," Cowoknya si Rahel pun langsung tancap gas dengan penuh ketakutan.

Teror ke-5

Siang itu gue lagi istirahat di bawah pohon ceri menikmati sejuknya udara di siang hari.

"Ternyata, enak juga jadi pocong, siang siang bisa keluar," Ujar gue. Tiba-tiba, si Potty datang dengan tergesa-gesa.

"Ka, Ka. Gue ada info terbaru,"

"Kenapa loe, Ty?"

"Gue ada informasi penting yang harus gue sampaikan,"

"Ya sudah, sini duduk. Atur nafas loe dulu, baru bicara,"

"Gue dapat informasi dari si Poli, kalau si Rahel lagi jalan sama cowok,'

"Serius, loe?" Gue langsung berdiri dan hati gue kembali panas.

"Lagi jalan sama cowok. Baru juga semalam di putusin, udah dapat pacar baru lagi aja,"

"Sabar, Ka. Sabar,''

"Pocong gak bisa sabar, Sekarang mereka jalan kemana?"

"Mereka sedang ada di toko buku, Ka,"

"Sekarang kita susul mereka."

"Ok, Ka,"

Sesampainya di toko buku itu.

"Kita masuk!" Gue pun memejamkan mata untuk pindah lokasi ke dalam toko buku itu. Setelah gue membuka mata. Gue syok banget, ternyata mereka berdua sedang bergandengan tangan dan saling  bertatap muka. Dalam keadaan toko buku yang sepi, mereka pun berciuman.

"Aaaaaaaaaaaaaah," Teriak gue kesal.

"Sabar, Ka," Ucap Poty. 

"Ini sudah keterlaluan,"

Menit demi menit pun berlalu.

"Yank, gue ke kasir dulu ya, buku yang gue cari gak ada. Mungkin Mbak kasirnya tahu,"

"Oh ya, habis ini kita cari makan ya,"

"Iya, yank,"

Mendengar kata yank, gue semakin kesal.

"Aaaaaaaaaaaah," Gue kembali teriak. Di saat cowok si Rahel sedang sendiri, gue pun mulai beraksi. 

"Apa'an, nih," Cowoknya si Rahel melihat sebuah ikatan kain tepat di bawah lemari buku. Seketika kepala gue pun langsung nongol.

"Anjir, pocong," Cowoknya si Rahel berlari ke rak buku lain. Dan menabrak salah satu karyawan toko buku.

"Kenapa, Mas?"

"Itu, di rak sebelah ada pocong,"

"Si Mas, suka bercanda aja. Mana ada pocong siang-siang,"

"Benar, Mbak. Ada pocong di sana," Ucap Cowoknya si Rahel menunjuk ke arah rak buku.  Seketika cowoknya si Rahel pun semakin bingung, karena karyawan yang dia tabrak sudah menghilang. Dalam kebingungannya, dia di kejutkan kembali dengan kehadiran si Rahel yang menepuk pundaknya.

"Bikin gue kaget aja loe, yank,"

"Buku yang gue cari udah gue dapat. Yuk, kita pulang,"

"Ya sudah, oh ya. Gue masih kenyang, kita main kerumah loe aja, ya,"

"Rumah gue sepi. Orang tua gue belum pulang dari Bandung,"

"Gak, apa-apa, yank. Kan enak sepi,"

"Gue takut di grebek sama Pak RT. Nanti kita berdua di sangka kumpul kebo,"

"Ingat, Yank. Kesempatan gak datang dua kali," Ucap si Rahel.

Siang itu, si Rahel pun memutuskan untuk mampir ke rumah cowoknya itu. Dan di dalam perjalanan.

"Kok, motor gue jadi berat banget,"

Sesampai di kediaman cowoknya si Rahel.

"Loe tunggu di sini ya, gue mau ganti baju dulu,"

Cowoknya si Rahel langsung pergi menuju kamarnya. Setelah selesai mengganti baju.

"Ngapain loe di kamar gue, yank?"

"Gue mau sesuatu yang hangat, yank," si Rahel mendekatinya dan langsung mendorongnya ke ranjang tidur. 

"Hel, tolong jangan renggut keperjakaan gue," 

"Tutup mata loe aja dan nikmati kehangatannya,"

Setelah menutup mata, cowoknya si Rahel mulai merasa ada yang aneh.

"Yank. Loe masih di sini?"

Setelah membuka mata. Cowoknya si Rahel sangat panik. Karena, si Potty duduk di atas tubuhnya.

"Pocongggggg,"

"Gue tanya, loe siapanya si Rahel?"

"Gue temannya?"

"Jangan bohong loe?" Gertak gue. Seketika si Potty pun langsung meludah tepat di wajahnya.

"Buset Cong, loe gak pernah sikat gigi ya. Bau banget ludah loe,"

"Hehehe, iya," jawab si Potty. Si Potty pun langsung berdiri.

"Sekali lagi gue tanya, loe siapa nya si Rahel?"

"Gue pacarnya si Rahel, Cong," Mendengar jawabannya gue semakin panas.

"Sejak kapan?"

"Baru tadi gue jadiannya di toko buku,"

"Buset, dah. Baru tadi jadiannya sudah berani ciuman,"

"Habis, enak Cong,"

"Aaaaaaaaaaaaah," Teriak gue kesal.

"Sabar, Ka," Ucap Potty.

"Sekarang, loe telepon si Rahel dan putusin dia. Kalau gak mau, gue bakalan nemenin loe setiap hari,"

"Iy, iya, Cong. Gue telepon si Rahel sekarang juga!"

Setelah lama menunggu.

"Yank, loe lagi dimana? Gue nyariin loe dari tadi, gue masih di toko buku,"

"Gu,gu,gue sudah di rumah." Jawabnya gugup.

"Di rumah, loe kok ninggalin gue?"

"Maaf, yank. Kita putus," Telepon pun mati.

"Si Rahel sudah gue putusin."

"Bagus, sekarang loe jangan pernah ganggu dia dan dekati dia lagi. Ngerti loe?"

"Iy, iya. Gue ngerti," Jawab cowoknya si Rahel gugup. Si Potty memejamkan matanya dan cowoknya si Rahel seketika berubah menjadi pocong.

"Loh, kok gue jadi pocong?"

"Itu hukuman buat loe,"

"Tolong, gue gak mau jadi Pocong,"

"Loe bakal jadi manusia lagi setelah 24 jam." Gue pun langsung pergi dengan rasa puas.

Teror ke-6

Malam itu gue lagi jadi setan, karena gue sudah mulai sedikit suntuk jadi Pocong. Dan saat itu juga Si Potty menghampiri gue dengan tergesa-gesa.

"Ka, gue ada informasi terbaru,"

"Informasi apa, Ty?"

"Kata si Poli, si Rahel lagi jalan sama cowok barunya!"

"Cowok baru?"

"Iya, Ka. Sekarang dia lagi nonton bioskop,"

Mendengar perkataan si Potty, hati gue yang tadinya sudah adem, mulai panas lagi. Gue pun mutusin kembali menjadi pocong.

"Sekarang di kita kesana!"

"Siap, Bos,"

Sesampai di bioskop yang di maksud si Potty. 

Benar aja, gue melihat si Rahel dengan cowok barunya itu lagi ngantri tiket. Dan gue semakin panas, karena mereka berdua sedang bergandengan tangan.

"Aaaaahhhhhhh," Teriak gue kesal.

Gue dan si Potty berusaha mendekati mereka. Namun, karena padatnya yang mengantri, gue malah jadi ikut ngantri beli tiket, sial.

Gue dan si Potty terus mengikuti mereka berdua. Gue penasaran, mereka berdua mau nonton film apa. Namun, saat itu juga langkah gue terhenti.

"Ka, nonton petualangan Sherina 2 dulu, yu,"

"Gak, ah. Gue mau meneror cowok yang lagi sama si Rahel,"

"Ayo, lah, Ka. Jarang-jarang kita mampir ke sini,"

"Loe aja sendiri yang nonton,"

"Please, Ka. Temenin gue, sewaktu gue masih hidup, gue cuma nonton petualangan Sherina 1 aja, Ka," Ujar si Potty memohon.

"Iya juga ya. Gue juga sama, tapi jangan lama-lama ya," Gue pun langsung menuruti keinginan si Potty. Setalah durasi film petualangan Sherina 2 sedikit lagi mau selesai, gue jadi ke ingat si Rahel.

"Ty, kita nyari si Rahel dulu yu?"

"Loe aja ya, Ka. Film nya lagi seru banget, gue gak mau ketinggalan,'' Ucap si Potty.

Gue pun langsung pergi nyari si Rahel. Tiap ruangan bioskop gue masuki satu persatu, namun keberadaannya masih belum gue ketahui.

"Di mana loe, Hel?"

Sesampai di ruangan bioskop terakhir, gue mencoba untuk mencari nya di sana dan betul aja, mereka berdua sedang berada di kursi yang paling atas. Gue pun langsung duduk tepat  di belakang mereka.

"Loe tega banget sama gue, Hel. Loe masih bisa tertawa seceria itu, tanpa memikirkan kondisi gue saat ini.l," Tapi, Pandangan gue teralihkan dengan film yang sedang mereka tonton. Ternyata, cukup seru juga filmnya.

Di saat gue sedang asyik menonton film itu. Hal yang gak gue duga pun terjadi. Ketika lampu bioskop padam sejenak, cowoknya si Rahel mencuri kesempatan untuk mencium pipinya si Rahel, gue gak tinggal diam, gue langsung jedotin kepala gue ke kepalanya.

"Anjir, sakit banget," Gue nahan sakit dan terus seperti itu, kurang lebih sampai 10 kali.

Cowoknya si Rahel hanya kebingungan.

"Mesum juga, nih cowok," Ucap hati gue. 

Menit demi menit pun berlalu dan film yang mereka tonton sudah selesai.

"Seru juga filmnya, Zan,"

"Iya, Hel. Kapan-kapan kita nonton bareng lagi ya?"

"Iya, Zan," Jawab si Rahel.

Mereka berdua langsung pergi meninggalkan ruangan bioskop. Sesampainya di parkiran motor.

"Zan, tas gue ketinggalan di dalam bioskop,'

"Ya sudah, loe tunggu di sini, biar gue yang ngambil."

Sesampai nya cowoknya si Rahel itu di dalam ruangan bioskop.

"Mana ya, tasnya si Rahel?"

"Loe nyari apa?"

"Gue lagi nyari tas nya si Rahel, Cong,"

"Nih, tasnya ada di leher gue." Setelah menoleh, cowoknya si Rahel benar-benar panik saat melihat gue. Wajarlah, kan gue pocong. Saat itu juga si Potty datang.

"Loe siapanya si Rahel?" Tanya gue.

"Ampun, Cong?"

"Jawab pertanyaan si Dika?" Gertak si Potty.

"Gue temannya, Cong.l,"

"Jangan bohong!" Gertak gue lagi.

"Gue pacarnya si Rahel."

"Sejak kapan?"

"Baru tadi jadian, Cong,"

Gue dan si Potty langsung menghilang dan dengan ilmu ghaib yang gue pelajari, wajah gue muncul di layar teater bioskop yang lumayan besar itu.

"Woy, jangan pergi dulu,'' Setelah menoleh, cowoknya si Rahel semakin panik.

"Apa lagi, Cong?"

"Gue mau loe putusin si Rahel. Kalau engga, gue bakalan jadiin loe tumbal pesugihan,"

"Iy, iya Cong," Cowoknya si Rahel pun langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Sesampai di parkiran.

"Hel, nih tas loe, gue ada urusan mendadak,'

"Zan, gue baliknya gimana?"

"Naik grab aja. Oh ya, sekarang kita putus," Jelas cowoknya si Rahel.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!