MNG {5}

Seperti sekolah pada umumnya. Para siswa di SMAN 1 Tunas Bangsa juga suka berada di kantin sekolah jika jam istirahat seperti sekarang.

Di sebuah meja yang tepat di tengah kantin, terdapat tiga remaja yang asik dengan gadget nya masing-masing. Hingga sebuah desahan kecewa lolos dari salah satu bibir mereka.

"Gak guna emang! Jadi beban aja!" umpat Ray dengan kesal saat kalah memainkan sebuah game online. Ia berteriak cukup kencang, hingga mengalihkan pandangan beberapa siswi.

"Lagi marah aja, masih tetep ganteng ya," celetuk salah satu dari mereka.

"Ini nih contoh orang gak ada akhlak. Yang namanya tim itu yaa satu. Kalau kalah jangan nyalahin temen dong!" bela Baim sok bijaksana.

"Berisik lo!" sahut Ray sambil mengambil handphone milik Baim. Kemudian menatap Alvin yang masih asik entah melakukan apa.

"Vin!"

"Paan!"

"Lo gak bosen apah main game mulu?" Alvin menghentikan permainannya.

"Trus kalau gak main game kita ngapain?" tanya Alvin santai. Ia meminum jus mangga kesukaannya.

"Mending kita main game lain aja!" ucap Ray sembari tersenyum senang.

"Ayo!" sahut Baim cepat sembari mengambil ponsel di tangan Ray.

"Maksud gue bukan game online!" ucap Ray sembari melotot kesal.

"Trus apa?" tanya Baim dengan menaikkan satu alisnya. Ia pikir maksud Ray adalah game online tapi permainan yang beda dari biasanya.

"Game yang berjudul dare," sahut Ray sambil cengir lebar. Baim dan Alvin saling pandang. Dare?

"Maksud lo truth or dare?" tanya Baim sembari tertawa.

"Enggak, Dare aja. Jadi nih botol." Ray mengambil botol yang hanya sisa sedikit air mineral itu. Ia meneguknya hingga habis dan meletakkan di tengah meja.

"Botol ini diputar. Dan siapapun yang ditunjuk sama nih botol harus terima tantangan dari gue!" ucapnya dengan senyum sumringah.

"Gak adil dong! Harusnya dapat dua tantangan dari masing-masing kita!" protes Bima tak terima. Ray kemudian menyetujui. Sedangkan Alvin hanya mengangkat bahu seolah mengatakan 'Ya udah deh!'

Permainan dimulai. Ray memutar botol hingga berhenti dan ujungnya menghadap Baim. Lelaki itu memberengut kesal.

"Curang lo ya! Kok ke gue sih," gerutunya kesal. Ray tertawa.

"Tantangan dari gue, prank Lita putus." Baim membulatkan matanya.

"Yang lain aja ngapa si! Bawa-bawa cewek gue!" protes Baim tak terima. Ia menatap Ray dengan tajam. Sepertinya, Ray balas dendam karena beberapa kali tak bisa datang saat sedang kumpul karena harus menemani Lita. Kadang hanya jalan biasa hingga shopping seperti orang gila. Lita memang salah satu gadis yang gila belanja.

"Gak bisa gitu dong, harus terima." Alvin ikut berkomentar. Ray terbahak-bahak. Ternyata Alvin membantunya dan bukan malah membela Baim.

"Giliran lo Vin!" ucap Ray di sela tawanya. Alvin melirik Baim yang tampak pucat. Si bucin itu pasti ketakutan jika Lita benar-benar mengiyakan mereka putus. Dan saat Baim menjelaskan bahwa itu prank. Gadis itu akan lebih marah dari sekedar kata putus. Jadi serba salah.

"Gak usah aja deh! Kasian gue sama dia," ucap Alvin yang membuat Baim tersenyum haru.

"Sayang bangeet gue sama lo," ucapnya dramatis.

"Jijik gue," sahut Alvin dengan ekspresi ilfiel. Ray tergelak.

Permainan dilanjutkan dan kali ini, Alvin yang kena. Wajahnya datar biasa. Menunggu bergantian dua temannya mengucapkan tantangan yang harus ia terima.

"Tenang, anggap aja kita impas," ucap Baim sembari tersenyum miring. Ray mencebikkan bibirnya.

"Bilang aja bingung ngasih tantangan apa karena pusing mikiran Lita!" cibir Ray sarkasme. Baim mengacuhkannya.

"Gue tantang lo datangin tuh kakak kelas." Ray menunjuk seorang lelaki tampan yang terkenal sebagai anak salah satu pejabat negara.

"Dan ajakin taruhan," sambungnya. Alvin mendengus kesal.

"Ya gak bisa gitu dong, malah nanti jadi panjang urusannya!" protes Alvin tak terima. Ray tertawa. Ia tau, Alvin paling tak suka berurusan dengan kakak kelas songong khas remaja yang duduk di sana. Putra pertama sang Pejabat negara.

"Taruhan apaan coba? Masa tentang pemilihan bapaknya besok!" Ray mengangguk yakin. Alvin melotot kesal.

"Lo harus taruhan kalau bapaknya gak bakalan terpilih di periode kedua ini." Alvin mendengus. Lalu berjalan ke arah kakak kelas itu.

Ray mengalihkan tatapannya ke Baim yang masih diam. Lalu berkata dengan nada mengancam, "Lo juga harus ngelakuin tantangan lo yaa! Awas enggak!" ancam Ray sembari menatap tajam Baim.

Brak!!

Ray dan Baim tersentak. Spontan menatap asal suara. Nampak kakak kelas itu menggebrak meja. Kemudian Alvin terlibat pembicaraan dengannya.

"Mereka ngomongin apaan sih?" tanya Baim sembari masih menatap Alvin dan kakak kelas itu. Wajah Alvin tak terbaca seperti biasa dan kakak kelas itu memasang wajah songong sok berkuasa. Mereka nampak berjabat tangan seolah menyetujui sesuatu.

"Yaa pasti ngadain taruhan lah! Alvin itu laki-laki yang selalu memenuhi janjinya. Kalau dia bilang iya, pasti apapun itu bakalan dia lakuin," ucap Ray dengan nada sindiran. Baim melirik sekilas dengan kesal.

"Taruhannya apa lo tadi?" tanya Baim yang tak sabaran saat Alvin sudah tiba di hadapannya.

"Hey sayang!" suara itu membuat mereka terdiam. Lita yang memiliki suara langsung duduk di sebelah Baim dengan bergelayut manja. Sedangkan pacarnya menelan saliva. Mengingat tantangan gila dari sahabatnya.

"Kalian ngapain?" tanya Adel sembari tersenyum manis menatap Alvin.

"Kita habis main dare," sahut Ray. Adel melirik sekilas Ray yang menjawab pertanyaannya lalu kembali menatap sang pemilik hatinya.

"Oh ya Vin! Lo taruhannya apaan tadi?" tanya Baim lagi.

"Taruhan apaan?" tanya Adel dengan nada tak suka.

"Taruhan, besok bokapnya si Daniel kepilih lagi apa enggak," sahut Baim yang membuat Adel membulatkan matanya. Aqila tertawa.

"Biar gue tebak, lo taruhan dengan percaya diri kalau bapaknya bakalan kalah." Aqila berucap setelah berhenti tertawa. Alvin mengangguk spontan. Aqila tergelak lagi.

Terpopuler

Comments

Ike Revita

Ike Revita

good kak 👍👍

2020-07-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!