PART 4

Felix ia sudah menjadi manusia dewasa, Felix menatap air yang membungkus nonanya yang sudah cukup lama.

Reina telah terbungkus dan menyerap Energi Alam di tengah air sungai suragawi itu cukup lama hingga sudah sampai 6 bulan di ruang dimensi ini.

Felix terus setia menatap dan menunggu nona nya hingga telur air itu pecah, Felix telah menjadi manusia dewasa saat di bulan ke 4, ia menyerap energi di ruang dimensi ini yang di transfer Reina yang tanpa Reina sadari, karna kontrak darah tersebut.

Reina telah mencapai tingkat tinggi yang di rasakan Felix saat di bulan ke 4, kini Reina memasuki bulan ke 6 dan berharap Reina bisa sampai di tingkat surgawi sesuai harapanya.

Felix teranyum menatap air telur tersebut yang membungkus Reina yang mulai mengikis sedikit demi sedikit, berkurang dan turun mengalir dari puncak telur nya secara perlahan

Felix pun mendekat, perlahan terlihat Reina yang masih memejamkan matanya, Reina terlihat berbeda, Reina terlihat seperti seorang putri yang sangat cantik, rambutnya yang hitam kini menjadi rambut putih halus dan panjang dengan kulitnya yang seputih susu dan gaun putih yang di gunakanya, Reina benar - benar sangat cantik bahkan mungkin melebihi seorang dewi sekali pun.

Kelopak mata Reina pun terbuka ia menatap Felix dan tersenyum.

Saat Reina merasakan telah cukup meresap Energi Alamnya, perlahan ia mulai merasakan pendengarannya yang menjadi sangat jelas dan ketika ia membuka mata penglihatannya pun sangat tajam bahkan melihat yang paling terkecil sekalipun walaupun jauh.

Reina tersenyum melihat Felix karna ia juga merasakan apa telah di lalui oleh Felix saat sedang sama - sama menyerap energi alam.

Reina berdiri dan terasa badannya yang sangat ringan, ia pun mencoba untuk terbang dan ternyata itu bisa dia lakukan dan Reina pun terbang melayang ke arah Felix.

"Aku sampai di tingkat surgawi."

"Benar nona aku sangat beruntung menjadi bawahanmu."

Reina tersenyum " Felix kau ternyata sangat tampan, aku ingin kau tidak memanggilku nona, panggil aku Reina, kau adalah teman ku dan guru ku ! "

"Nona" Felix terharu Reina menganggapnya seperti itu terhadapnya.

"Aku tidak ingin di bantah !!"

Felix pun mengangguk dengan apa yang menjadi permintaan Reina.

"Berapa lama aku menyerap Energi Alam ?"

"Kau sudah 6 bulan menyerap Energi Alam dalam cangkang telur air."

"Cangkang telur air ?" heran Reina.

Felix pun tersenyum tentu Reina tidak akan menyadarinya.

"Benar, selama 6 bulan kau menyerap Energi Alam kau di bungkus dengan air sungai surgawi itu dengan berbentuk bulat yang menutup tubuhmu."

Reina mengangguk "Berarti kita sudah sangat lama meninggalkan dunia luar bukan ?"

"Tidak Rein, 6 bulan disini dan di luar hanya 6 minggu."

Reina tersemyum "Baiklah di pagi hari kita keluar, dari sini aku ingin menjelajahi dunia baru ini, Felix apa kau keberatan jika aku ingin membangun sebuah mafia atau mungkin kerajaan nantinya ?"

"Aku akan ikut apapun ke putusan mu Reina."

Reina menyeringai, dengan kekutannya ini akan memudahkannya membentuk sebuah organisasi yang di ingikannya atau pun kerajaan jika itu memungkinkan.

"Rein, apa kau akan membalaskan dendam tubuh yang kau tempati"

Reina tersenyum smirk " Tidak ! untuk apa jika hanya membuang waktu ku, aku memasuki tubuh ini pun tanpa keinginanku sendiri, maka jangan paksa aku untuk menjalani kehidupan pemilik tubuh ini, meski ini adalah tubuh seorang gadis bernama Griselda namun jiwa ini adalah aku, Reina Azelia, ''

''Tapi jika keluarga nya pun ikut mengusik ku, jiwa Reina Azelia maka mereka pun akan bersiap untuk mati di taganku !"

Felix terdiam, ia merasakan energi yang kuat dan mencekam pada diri Reina, Felix merasa segan dan takut pada Reina saat ini, ia tertunduk tidak berani menatap Reina.

Reina menyadari ketakutan Felix "Kau tidak perlu takut pada ku Felix, lain jika kau mengkhianati ku, aku akan melepas kontrak darah antara kau dan aku dan aku akan membunuhmu dengan tangan ku sendiri, aku sangat tidak suka dengan pengkhianatan !"

"Saya tidak berani nona !"

"Reina, Felix !"

"Ya Reina, saya tidak akan pernah mengkhianatimu."

Reina mengangguk puas dengan jawaban Felix meski ia pun tau jika Felix tidak mungkin akan mengkhianati dirinya.

"Baiklah kita bersiap untuk segera melihat dunia luar, ah ya Felix apa mata uang yang di gunakan di zaman ini, apa aku mempunyai harta ?"

"Kau tidak perlu khawatir Rein, karna harta mu saat di duniamu ikut terbawa kemari dan semuanya telah berganti menjadi mata uang di dunia ini yaitu koin perak dan emas, dan hartamu tidak akan pernah habis karna tersimpan di sini, di ruang dimensi yang akan kembali terisi dengan sedirinya serperti jumlah awal yang kau miliki."

Reina mengngguk, maka dia tidak peduli dengan nilai mata uangnya dan ia sangat beruntung dengan memiliki ruang dimensi ini.

"Kau aturlah uangku aku tidak mengerti dengan mata uang di zaman ini dan tidak ingin tahu jika memang tidak akan pernah habis"

"Baik Rein" Ucap Felix sambil mengangguk, tentu ia mengerti dengan maksud Reina karna meski pun mereka boros hartanya tidak akan pernah habis.

...----------------...

Kini Reina dan Felix sudah berada di luar hutan menuju gerbang kerajaan Noveleon, awalanya Felix menawarkan untuk teleport langsung hingga sampai di kerajaan Noveleon namum Reina menolak ia ingin berjalan sambil mengingat semua tempat yang ia datangi.

Reina ia memakai pakaian yang cukup terbuka walaupun memang di zaman ini tidak terlalu aneh dengan pakaian yang terbuka namun beda dengan Reina, Reina memakai pakaian hitam yang dominan dengan bercampur merah dengan memperlihatkan sedikit perut kotak - kotak nya, yang sangat kontras dengan kulitnya yang seputih susu dengan rambut putih yang ia ikat kucir kuda.

Reina dan Felix berjalan menuju gerbang kerajaan Noveleon, disana ada beberapa para prajurit yang menjaga gerbang kerajaan, mereka melihat Reina tanpa berkedip melihat kecantikan Reina yang sangat jarang mereka lihat dan temui, sesaat mereka seperti mengenali Reina namun mereka tepis karna wanita yang ada di hadapan mereka sangatlah cantik bahkan mungkin melebihi semua wanita yang tercantik di kerajaan ini.

"Nona siapa namamu ?" Tanya salah satu prajurit yang berjaga.

Namun Reina hanya menatap tanpa ingin menjawab pertanyaan prajurit tersebut.

"Biarkan kami lewat !" kata Felix .

"Ck, diamlah kau bodoh, kau ingin lewat ya lewat saja dan berikan 1 koin emas padaku dan biarkan wanita ini berada disini !" Kata salah satu prajurit tersebut, yang membuat Felix geram.

"Minggirlah, mungkin nona ini ingin berkenalan dengan ku dan bukan dengan mu!." Kata salah satu prajurit lagi yang menyingkirkan prajurit sebelumnya.

"Nona perkenalkan aku Antony, siapa namamu ?"

"Biarkan kami lewat !" ucap Reina tanpa menjawab pertanyaan kedua prajurit tersebut yang membuat prajurit lain tertawa.

"Ch, nona kau sangat tidak sopan tidak menjawab pertanyaan kami !"

Reina sudah sangat kesal dia ingin segera memasuki kerajaan Noveleon yang terhalang oleh kedua prajurit bodoh yang menganggunya.

Reina pun menatap Felix "Kau pernah mengatakan padaku bukan jika kau bahkan bisa memakan manusia" kata Reina berbicara lewat batinya pada Felix.

"Aku bisa, namun aku tidak mungkin melakukannya di tempat terbuka seperti ini bukan ?!'

Reina mengangguk mengerti karna memang tidak mungkin membiarkan Felix memakan manusia di depan orang - orang yang akan melihat bentuk Felix yang sebenarnya.

Reina meyeringai menatap kedua prajurit di depan nya yang mulai merasakan hawa mencekam pada diri Reina.

"Felix masuklah aku akan mengirimkan mereka berdua padamu, namun ikat saja dulu mereka aku ingin melihat kau memakan nya di hadapanku" Kata Reina kembali lewat batinya.

"Hey nona mengapa kau diam saja"

.....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***