Waktu menunjukkan pukul 04:03.Terdengar suara adzan subuh berkumandang. Maesha pun bergegas bangun, lalu menuju kamar mandi ia pun mandi dengan keramas. selesai mandi ia membangunkan suami guna menunaikan sholat subuh bersama.
selesai sholat subuh Maesha menuju kamar Dika, yang bersebelahan tanpa pintu.Hanya di tutup dengan gordeng.pasutri itu memang sepakat untuk memisahkan kamar tidur Dika. guna melatih Dika untuk mandiri. Dika masih pulas tidurnya, Sang mama mengusap lembut rambut Dika. Dan mengecup kening Dika lalu beranjak menuju dapur, guna memasak sarapan. untung semalam Dika tidak pindah kamar...
Menu sarapan sederhana pun sudah tersedia di meja. Di rumah mereka tidak ada meja makan. Hanya ada meja satu satunya yang multi fungsi. karena ruangan yang terbatas dan tidak adanya dana lah kendalanya.
Sang papa membangunkan anak semata wayangnya. untuk sarapan bersama.
" Dika... Dika... bangun sayang, kita sarapan bersama Yuk...? tapi Dika cuci muka dan gosok gigi dulu yah? ayo nak... " sang papa membangunkan Dika dengan menggoyangkan kakinya beberapa kali. sambil tersenyum melihat anaknya yang udah mulai tumbuh besar.
Dika pun menggeliat ( bahasa jawanya ngulet ) Dika Mengerjapkan matanya berkali kali untuk menghalau rasa ngantuk nya sambil menguap.
" hoooaaammm... tumben papa Bangunin Dika. biasanya juga langsung pergi ke sawah sebelum Dika bangun... "ucap dika yang sudah duduk di pinggiran kasur nya.
" maafin papa yah... papa biasanya pagi pagi udah kesawah.Tanpa menunggu Dika bangun dulu... " sang papa pun memeluk tubuh gembul anak nya sambil menepuk pelan ke pundak dika.
" iya... ngga apa apa kok Pah, Dika ngerti kok. Dika mau ke kamar mandi dulu ya Pah... " dika pun bangkit dari duduk nya. dan berjalan pelan menuju kamar mandi sambil nguap berkali kali... papa pun tersenyum bangga terhadap anak nya.
" hoooaaammm.... hoammm... duh... nih mata berat banget kebuka nya... hmmmm... " ucap dika pelan dalam kamar mandi...
Mereka pun sudah berada di meja. Di mana di atas meja tersebut sudah tersedia 3 piring nasi goreng beserta telur dadar di atas nya. Teh tanpa gula pun tak pernah absen dari meja. Dika memimpin doa sebelum makan...
" Allohumma baarik lanaa fiimaa rozaktana waqina adza bannar... Aminnn... " Dika mengusapkan kedua telapak tangan nya di mukanya. Berbarengan dengan papa mama nya. " Aminnn... ".Dan mereka pun makan dengan lahap tanpa bicara. Hanya senyuman yang sesekali menghiasi wajah mereka...
Selesai sarapan mereka berbincang sebentar sambil menunggu ojeg untuk berangkat ke terminal bus. sang papa pun bicara sama anak nya, agar menjaga mamanya. Di saat papa tidak ada di rumah.
" Dika... papa mau berangkat ke kota J.kamu baik baik di rumah yah? jaga mama selama papa ngga ada di rumah... jangan nakal, dengerin nasehat mama yah sayang. " sang papa pun berbicara dengan lembut sambil menggenggam tangan dika. dan di akhir kalimat nya sang papa memeluk tubuh dika yang mulai akan menangis.
" kenapa papa tiba tiba mau pergi, Dika ngga mau papa pergi jauh dari Dika... hiks... hiks... " ucap dika sambil menangis sesenggukan. dan mengusap cairan yang keluar dari hidung dan matanya.
sang papa pun mengeratkan pelukannya, guna menenangkan dika dari keterkejutan nya...mama Dika pun ikut sedih melihat anak nya yang menangis.karena akan di tinggal jauh sang papa...
sebenarnya... Maesha pun berat untuk mengikhlaskan suaminya merantau di kota. ia kembali menitikan air matanya... Maesha memang seorang wanita yang cengeng. dikit dikit nangis, ntah itu bahagia, sakit gara gara kesandung... apalagi kalau sedang seperti ini dia tidak tahan untuk tidak menangis. ia hanya mencuri waktu untuk menangis. seperti saat ini ia menolehkan wajah nya kesamping. agar Aldo tak melihatnya...
💞💞💞 Author lanjut episode kedua nih... mudah²an ada yang baca dan komen yah... 😘
biar author tambah semangat, jangan lupa like juga yah, terimakasih banyak atas waktunya... love you all... 🙏💪💪💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments