Perdebatan

Lalu terjadilah perdebatan antara Riska dan Kresna. Riska yang kesal pun segera mendorong Kresna dan menahan nya agar tetap pada batasan nya.

"Res, apa kesalahan anak itu sampai lu siksa dia begitu hah?" Tanya Riska.

"Dia sudah menyakiti wanita yang gua suka, maka dari itu ini balasan pantas untuk dia" Jawab Kresna.

"Oh jadi hanya karena itu, eh Res, wanita yang lu suka aja gak tau kalau lu itu suka sama dia" Ucap Riska.

Lalu Kresna pun terdiam sejenak memikirkan apa yang Riska ucapkan. sedangkan Riska yang kesal terus melontarkan banyak kalimat untuk Kresna.

"Dengar ya Res, lu tuh pria terbodoh yang gua pernah gua jumpai!, sudah tau lu suka tapi lu diam hingga wanita itu di ambil orang!, terus sekarang dia di sakitin saja lu bertindak tanpa Pria itu tau alasan kenapa lu hajar dia" Ucap Riska dengan penekanan di setiap kata nya.

"Dan ya!, coba deh lu ngaca dan mikir Res!, lu tuh ganteng, lu tajir, bahkan lu cerdas bro. tapi lu bodoh dalam menghadapi perasaan lu, sampai wanita matre saja lu perjuangin!" Bentak Riska yang langsung menyinggung Kresna.

"Plakk!!!!" Suara tamparan pun terdengar jelas dan kencang kala itu.

Lalu Riska pun terdiam ketika Kresna menampar pipi cubby nya dan hanya memegang pipi itu sambil menahan amarah dan kecewa nya.

Dan Kresna yang menampar Riska pun kaget dengan refleks tangan nya yang tiba-tiba menampar Riska tanpa sebab yang jelas.

"Ris, maaf gua gak sengaja" Ucap Kresna.

"Gak apa-apa kok Res, gua tau gua ini gak berguna kan dan maaf mungkin gua yang salah. tapi Res, kalau gua salah jangan seperti ini cara nya, kan gua juga punya rasa sakit dan hati nurani. gua cuma peduli lu dan yaudah lah maaf gua salah" balas Riska lalu melangkah pergi meninggalkan Kresna.

"Ris tunggu!" Teriak Kresna sambil mengejar Riska.

Namun di saat Kresna mengejar Riska pun, langkah nya harus terhenti karena orang yang ia pukuli tadi tengah mengadu kepada orang tua nya sehingga Kresna pun di panggil ke ruangan kepala dosen.

Setelah sampai di ruang kepala dosen, lalu Kresna pun duduk di samping Pria cupu tadi. setelah itu, ibu dari Pria tadi pun mengoceh adu cobat dengan Kresna yang memang pintar bicara.

Hingga akhir nya ketika Kepala dosen hendak memberikan hukuman, Riska pun datang tiba-tiba dan memotong ucapan Kresna.

"Maaf Bu saya mengganggu." Ucap Riska.

"Ada apa Riska?," Tanya kepala Dosen.

"Saya cuma mau menyampaikan kalau bukan Kresna yang sudah memukuli Pria itu, namun saya yang sudah memukuli nya dan Kresna hanya menutupi semua nya agar aku tidak di hukum" Jawab Riska.

"Benar itu nak?" Tanya Kepala dosen pada pria yang di pukuli oleh Kresna.

Seketika, Pria itu pun menoleh pada Riska. lalu Riska pun memejam kan mata nya dan membuka nya perlahan dan tersenyum untuk memberikan kode pada Pria itu.

lalu Pria itu pun meng iya kan pertanyaan Kepala Dosen, hingga Riska pun di berikan skors selama seminggu untuk tidak masuk kampus dan di cabut beasiswa nya.

"Tapi, tapi tolong dengarkan aku dulu. bukan Riska tapi.." Ucap Kresna yang terpotong oleh Kepala Dosen.

"Sudah, saya tidak mempunyai banyak waktu, sekarang kalian semua bisa meninggalkan ruangan saya. Ibu, saya mohon maaf atas kejadian yang tidak enak ini yak" Ucap Kepala Dosen.

"Saya maklumi, terimakasih telah memberikan keadilan untuk anak saya" Balas Ibu Pria itu.

Setelah semua kekacauan di ruangan Dosen, semua yang ada di ruangan Dosen pun keluar ruangan. lalu Riska yang hendak pulang karena hukuman nya berlaku dari hari ini pun di tahan oleh Kresna.

"Kenapa Res?" Tanya Riska tanpa menoleh.

"Kenapa lu lakukan itu Ris?, sekarang bagaimana cara nya lu ikut kampus jika beasiswa lu di cabut?" Tanya balik Kresna yang merasa bersalah.

"Gua gak peduli beasiswa gua di cabut atau gua harus ninggalin kampus ini Res. gua di sini hanya tinggal menunggu mati, gua juga cuma hidup sebetang kara tanpa siapa siapa yang gua punya. sedangkan lu, lu masih punya keluarga lengkap yang harus lu banggakan." Jawab Riska.

"Gua gak mau nama lu tercemar hanya karena hal ini Res, gua sayang lu dan gua udah anggap lu itu abang gua. jadi, gapai lah cita-cita lu setinggi mungkin ya, gua pamit" Sambung Riska.

Lalu Kresna pun kaget dengan jawaban Riska. karena di saat Kresna menyakiti Riska, namun Riska tidak membalas semua itu melainkan malah membantu Kresna.

Hingga saat Riska hendak pergi pun, Kresna langsung memeluk nya dari belakang untuk menandakan terimakasih kepada sahabat nya itu. lalu Riska pun memegang tangan Kresna dan melepas nya.

"Kita akan bertemu lagi kapan pun lu mau Res, gua sayang lu. tolong jangan mengejar cinta yang gak pasti lagi dan menghajar setiap orang yang menyakiti wanita khayalan lu itu ya, kejarlah cinta yang pasti dan yang mau menghargai lu seperti cara gua menghargai lu tanpa ada tuntutan apapun dalam hubungan. gua sayang lu Res, tetaplah jadi sahabat yang gua kenal ya" Teriak Riska sambil berlari menjauhi Kresna.

Lalu Riska pun pergi dengan motor sport nya membelah jalanan, sedang kan Kresna hanya menyesali perbuatan nya yang mengakibat kan sahabat nya di berikan hukuman yang seharus nya ia dapat kan.

Beralih ke kantor Pratama Acour.

Di kantor Akbar tengah sibuk dengan laptop nya, namun tiba-tiba aktivitas nya harus terhenti karena Bunda Dele (Ibu nya Akbar) kini sudah sampai di kantor untuk menemui Akbar.

"Hallo sayang, Bunda ganggu gak?" Tanya Bunda.

"Gak Bun, lagi pula aku tidak terlalu sibuk Kok" Jawab Akbar.

"Baiklah kalau begitu, oh ya Nak, Bunda bawa camilan buat kamu. nanti di habiskan ya" Ucap Bunda.

"Terimakasih Bun, oh ya Bunda duduk lah masa mau berdiri terus, emang gak pegel tuh kaki berdiri terus macam tiang listrik" Balas Akbar.

"Kamu ini ya kebiasaan suka ngelawak terus" Ucap Bunda.

"Haha Bunda ini seperti kenal aku baru sehari saja hehe. oh ya Bun, opset dan pemasukan bulan ini lumayan naik pesat, banyak perusahaan yang kerjasama dengan kita hingga apa yang kita kembangkan mulai terkembang sedikit demi sedikit karena sebuah kerjasama ini" Ucap Akbar.

"Alhamdulillah, andai Ayah mu masih di sini ya Nak, mungkin ia akan bangga mempunyai Putra yang pandai seperti kala nya ia semasa hidup" Balas Bunda.

Bunda Dele pun seketika jadi teringan almarhum Suami nya saat melihat Akbar, lalu Akbar pun beranjak dari kursi dan langsung memeluk Bunda Dele untuk menenangkan nya.

<<>>

Baik segitu saja episode kali ini, maaf ya aku gak bisa update rajin setiap hari nya karena ya beginilah sibuk adanya dan kondisi juga kian makin hari makin tidak vit🥰. doain aku ya biar cepat di angkat penyakit nya.

Makasih semuanya, jangan lupa like, koment, saran, rate, gift, vote and see you next time..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***