02. Prolog

"Karena masa lalu membelenggu aku, mengambil alih seluruh kehidupanku. Saat aku begitu mencintaimu, salahkah jika aku ingin sekali saja memastikan bahwa kau hidup bahagia setelah perpisahan kita?" ~Bram Trahwijaya.

.

.

.

Waktu sering kali tidak berpihak pada kita. Menyelami takdir, membuat manusia tanpa sadar lupa akan garis yang harus dia jalani dalam kehidupan ini. Persis sama seperti yang dirasakan oleh seseorang, saat dia tanpa sadar telah dibelenggu oleh perasaan bersalah yang datang tanpa akhir yang pasti.

Lelaki itu mencengkram pegangan kursi pesawat kelas bisnisnya dengan erat. Memandangi ke arah luar jendela, dia tampak sedang bergulat dengan pikirannya sendiri. Rahangnya terlihat tegas sempurna, dengan dagu lancip dan hidung yang tinggi. Manik kehitamannya memancarkan cahaya, namun dengan ekspresi wajah yang sulit ditebak.

Menata rambutnya dengan baik kali ini, lelaki itu tampak begitu tampan meski dia tidak berusaha keras untuk terlihat seperti itu. Seolah-olah kharismanya memancar tanpa dia perlu bersusah payah, tidak jarang mengundang decak kagum atas visualnya yang begitu mendebarkan dada.

Tidak hanya memiliki wajah yang tampan dan rupawan, tetapi dia juga dikaruniai tubuh atletis berisi yang sesuai porsi, dengan dada bidang selebar bahu. Jika dia melebarkan kedua tangannya ke udara, maka bisa dipastikan banyak gadis akan berebut untuk masuk ke dalam pelukannya.

Belum lagi dengan pakaian dan aksesoris serba branded yang dia kenakan di sekujur tubuhnya, yang sudah pasti menandakan bahwa dia tidak berasal dari kalangan orang biasa. Terlahir sebagai pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, dirinya sudah terbiasa hidup dalam taraf kehidupan yang berlebih, meski dia tumbuh besar tanpa sosok seorang ibu.

Jika ada kata di dunia ini yang mampu menggambarkan dirinya, maka satu kata sempurna mungkin adalah kata yang paling tepat. Meski tampaknya dia sempurna dan istimewa di luar, tetapi nyatanya tidak begitu dengan keadaan yang dia coba sembunyikan rapat-rapat.

Hatinya remuk redam, meski tidak tampak begitu jelas melalui sorot matanya. Bukan, bukan karena dia tidak merasa sedih. Tetapi karena dia telah begitu lihai dalam menyembunyikan sesuatu, sebab waktu telah mengajarinya banyak hal.

Setiap detik yang dia telah lalui, kini muncul dan terangkai dalam banyak kepingan memori. Memuculkan kenangan indah, kenangan manis, kenangan menyedihkan, hingga air mata yang habis tidak bersisa.

Perceraian, kini adalah sebuah momok menakutkan bagi seorang pebisnis muda nan sukses, Bram Trahwijaya. Nyatanya piawai dalam mengurusi perusahaan dan memiliki hampir ribuan karyawan di bawah pimpinannya, tidak menjamin bahwa dia akan berhasil dalam membangun biduk rumah tangga.

Pernikahan yang terjadi atas landas bisnis, entah mengapa membawa Bram pada pusaran cinta yang menghanyutkan. Menolak pesona yang dipancarkan istrinya-- maksudnya mantan istrinya, lelaki itu justru jatuh semakin dalam dalam kubangan cinta seorang gadis muda bermanik kecoklatan.

Dia menyadari dengan baik, memahami dengan benar bahwa seharusnya pernikahan dengan kesepakatan di awal, tidak boleh melibatkan cinta di dalamnya. Seharusnya mereka berada dalam jalur yang benar, menyelesaikan kesepakatan yang telah ada di awal pernikahan hingga akhirnya berpisah setelah waktu yang ditentukan. Seharusnya semudah itu, seharusnya sesederhana itu.

Namun, lagi-lagi kau tidak memilih cinta, tetapi cinta yang telah memilihmu. Waktu yang menentukan, waktu yang menumbuhkan benih cinta di antara keduanya. Tidak menyadari gadis itu telah mencuri atensinya, memporakporandakan hatinya yang selama ini dia biarkan membeku. Meski wanita datang silih berganti menghangatkan ranjang, Bram belum pernah bertekuk lutut seperti ini pada seorang wanita sebelumnya.

Dia tahu dengan benar, tahu dengan sadar bahwa dia mencintai gadis itu, Diandra Lee.

Hanya saja, takdir telah memporakporandakan rumah tangga mereka, membawa mereka berakhir di meja hijau hingga harus berakhir dengan mendapati sebuah surat cerai yang sah. Surat yang memisahkan, surat yang memutuskan hubungan. Surat yang sekaligus membentang jarak, surat yang juga menghancurkan hatinya berkeping-keping tanpa dia sadari.

Setelah kepergian gadis itu, Bram sudah jelas kehilangan arah. Menyesali semua perbuatan yang dia lakukan pada mantan istrinya, berharap jika sekali saja dia punya kesempatan untuk merubah semuanya. Berharap dia bisa menjaga hati dan perasaan wanita itu, hingga dia punya waktu yang tepat untuk memulai semuanya dengan benar.

Namun apa daya. Waktu tidak lagi berpihak padanya sebab Diandra sudah memilih untuk pergi. Keputusan yang gadis itu ambil benar-benar menenggelamkan Bram dalam lautan rasa bersalah. Meninggalkan lelaki itu tanpa sepatah kata, saat lelaki itu sedang memupuk cintanya yang membara meski dia melakukan kesalahan fatal.

Kini, bahkan setelah setahun lebih berlalu, luka itu masih tetap menganga.

Meninggalkan bekas dengan sayatan yang masih terbuka lebar, menimbulkan denyutan di setiap degupan jantung seorang Bram Trahwijaya. Jangankan untuk melanjutkan hidup, bernapas saja terlalu sulit untuknya.

Bagaimana kabarmu, Diandra? Apa kau pernah sekali saja memikirkan aku? Apakah kau bahagia setelah pergi dari sisiku?

Menanggung kesepian saja sudah sulit untuk lelaki itu, ditambah lagi saat dia menerima kabar bahwa mantan istrinya kini telah menikah lagi. Terlebih, lelaki yang kini menggantikan posisinya adalah lelaki yang sejak dulu telah dia tidak sukai, meski Bram tidak pernah menaruh dendam pada pria berdarah Perancis itu. Mau tidak mau dia harus merelakan, bahwa gadis itu telah memiliki orang lain yang bisa melindunginya.

Ah, Diandra. Mengapa takdir begitu tidak memihakku? Mengapa tidak sekali pun aku punya kesempatan untuk menjelaskan semuanya padamu?

Masih termenung, Bram sayup-sayup mendengar sapaan dari petugas penerbangan yang kini berada tepat di depannya. Lelaki itu memalingkan wajah untuk melirik sekilas pada seorang wanita yang tampaknya berasal dari ras Eropa. Memperhatikan dengan seksama prosedur penyelamatan diri yang sedang diperagakan oleh pramugari cantik berambut pirang itu, Bram menyunggingkan sebuah senyuman kecil di sudut bibirnya.

Apa kau telah berubah, Diandra? Apa manik kecoklatanmu masih tampak sama? Apa kau memanjangkan rambutmu, atau kau memotongnya pendek? Apa kau masih menyukai keju atau cokelat?

Bram masih bergumam dalam hati saat terdengar suara gemuruh dari pesawat, menandakan armada besar itu siap untuk lepas landas. Meninggalkan Indonesia, meninggalkan semua kenangan antara Bram dan Diandra. Mungkin inilah satu kesempatan untuknya, kesempatan untuk dia bisa hidup dengan baik. Setidaknya dia harus memastikan, meyakinkan dirinya sendiri dan mengusir rasa bersalah yang telah terlalu lama bersemayam dalam hati.

Aku datang, Diandra. Kumohon sekali saja beri aku kesempatan.

Dia telah terlalu lama berdiam diri dalam pusara penyesalan, dan kini dia berniat untuk menuntaskan semuanya. Setelah terbelenggu begitu lama, kini Bram telah memilih jalannya. Penerbangannya akan membawanya ke Paris, dan dia hanya berharap dia punya satu saja kesempatan.

Tidak menaruh peduli atas apa yang akan dihadapinya nanti, dia hanya perlu bertemu. Menatap manik kecoklatan itu sekali lagi, mengucap maaf dengan benar untuk memecahkan batu yang selama ini memberatkan kedua pundaknya.

Suara sang pramugari masih terdengar sayup, saat Bram menyadari roda pesawat itu sudah tidak lagi berpijak di bumi pertiwi. Seiring dengan waktu yang berlalu, armada besar itu kini benar-benar membelah langit, membawa Bram pada cintanya yang belum selesai.

Menatap ke arah luar jendela saat lampu kabin itu diredupkan, Bram menghela napas dengan pelan. Mengisi rongga dadanya dengan cukup udara, mengumandangkan doa dalam hati agar penerbangannya kali ini akan tiba dengan sempurna.

Aku hanya ingin memeriksa keadaanmu dengan mataku sendiri. Setelah memastikan kau bahagia, mungkin aku bisa melanjutkan hidup. Diandra, kau mau menatap mataku sekali lagi?

~

.

.

.

🗼Bersambung🗼

~Terima kasih sudah mampir kakak... Bantu like dan komentar ya, vote juga boleh hehe.. terima kasih banyak 🙏

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

kangen Bram.. baca yg i ke...... masih juga sukaaaa 😍😍😍

2022-06-26

0

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

¢ᖱ'D⃤ ̐🕊ᶜᵒᵐᵉˡ🐾

Mas Bram duren

2021-12-17

0

amex13 Rahayaan

amex13 Rahayaan

thor bangke knp ke bram lg sih
macam tdk ada org baik aja sih

2021-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. Preambule
2 02. Prolog
3 03. Kau Baik-Baik Saja
4 04. Seseorang yang Baru
5 05. Halo yang Lain
6 06. Kecupan Tetangga Baru
7 07. Balasan Kecil
8 08. Berbagi Tanpa Sadar
9 09. Sering Kali
10 10. Tidak Sama
11 11. Seorang Gadis Jepang
12 12. Menuju Desa
13 13. Rinai Hujan
14 14. Terjebak
15 15. Menghangatkan
16 16. Profile : Bram Trahwijaya
17 17. Melewati Waktu
18 18. Misi
19 19. Bunga
20 20. Membuka Diri
21 21. Mengunjungi (1)
22 22. Mengunjungi (2)
23 23. Modus
24 24. Daging Panggang
25 25. Tinggal
26 26. Petunjuk Baru (1)
27 27. Petunjuk Baru (2)
28 28. Kerapuhan
29 29. Minum
30 30. Tersadar
31 31. Kejujuran Tidak Sengaja
32 32. Kobayashi-san?
33 33. Ingatan Al
34 34. Bongkahan Batu
35 35. Fakta
36 36. Bayang
37 37. Pilihan Marin (1)
38 38. Pilihan Marin (2)
39 39. Pergi
40 40. Berlalu
41 41. Kesempatan Lain (1)
42 42. Kesempatan Lain (2)
43 43. De La Vientienne
44 44. Kota Indah
45 45. Datang
46 46. Menemukan (1)
47 47. Menemukan (2)
48 48. Sang Pencuri (1)
49 49. Sang Pencuri (2)
50 50. Manik yang Sama
51 51. Sang Kembar
52 52. Butcher
53 53. Ikatan Takdir (1)
54 54. Ikatan Takdir (2)
55 55. Ikatan Takdir (3)
56 56. Ikatan Takdir (4)
57 Haii, Author Menyapa~
58 58. Menanti Sebuah Jawaban
59 59. Jawaban yang Dinanti (1)
60 60. Jawaban yang Dinanti (2)
61 61. Jawaban yang Dinanti (3)
62 62. Yang Tertahan (1)
63 63. Yang Tertahan (2)
64 64. Yang Tertahan (3)
65 65. Rencana
66 66. Bermain Kata (1)
67 67. Bermain Kata (2)
68 68. Bermain Kata (3)
69 69. Profile: Diandra Lee
70 70. Yang Tidak Terkatakan (1)
71 71. Yang Tidak Terkatakan (2)
72 Pengumuman Bentar Yak
73 73. Memecahkan Tabir (1)
74 74. Memecahkan Tabir (2)
75 75. Mempersiapkan (1)
76 76. Mempersiapkan (2)
77 77. Bertemu Kembali (1)
78 78. Bertemu Kembali (2)
79 79. Tempat Seharusnya
80 80. Mr & Mrs Trahwijaya (1)
81 81. Mr & Mrs Trahwijaya (2)
82 82. Satu Langit (1)
83 83. Satu Langit (2)
84 84. Satu Jiwa (1)
85 85. Satu Jiwa (2)
86 86. Satu Jalan (1)
87 87. Satu Jalan (2)
88 88. Hadiah
89 89. After Marriage (1)
90 90. After Marriage (2)
91 91. After Marriage (3)
92 92. After Marriage (4)
93 93. Bantuan (1)
94 94. Bantuan (2)
95 95. Bantuan (3)
96 96. Menyelamatkan (1)
97 97. Menyelamatkan (2)
98 98. Menyelamatkan (3)
99 99. Menyelamatkan (4)
100 100. Pemegang Kuasa (1)
101 101. Pemegang Kuasa (2)
102 102. Pemegang Kuasa (3)
103 103. Menjauhnya Kau (1)
104 104. Menjauhnya Kau (2)
105 105. Menjauhnya Kau (3)
106 106. Hadiah Untuk Bram
107 107. Epilog
108 The Hardest Goodbye~
109 BONUS: THE CAST
110 Bonchap 1 - Aku dan Kehamilan
111 Bonchap 2 - Aku Sudah Bercerai
112 Bonchap 3 - Mungkin Ada Celah
113 Bonchap 4 - Pria Seperti Aku
114 Bonchap 5 - Filosofi Bola
115 Bonchap 6 - Menjadi Malam Mingguku
116 Bonchap 7 - Mimpi Yang Tidak Diharapkan
117 Bonchap 8 - Arti Hidup Sebenarnya
118 Bonchap 9 - Pesawat Terbang
119 Bonchap 10 - Mengabulkan Permintaanku
120 Bonchap 11 - Tentang Cita-Citaku
121 Bonchap 12 - Perempuan Selain Kau
122 Numpang Promo Lagi Yaelah
123 Bonchap 13 - Menggeser Prinsipku
124 Bonchap 14 - Aku Akan Menunggu
125 Bonchap 15 - Menggantikannya Tanpa Bersisa
126 Bonchap 16 - Kekhawatiranku
127 Bonchap 17 - Bersiaplah Untuk Jatuh Cinta
128 The Last Extra Part (THE END)
129 GOODBYE, Readers...
130 [KARYAKU LAINNYA]
Episodes

Updated 130 Episodes

1
01. Preambule
2
02. Prolog
3
03. Kau Baik-Baik Saja
4
04. Seseorang yang Baru
5
05. Halo yang Lain
6
06. Kecupan Tetangga Baru
7
07. Balasan Kecil
8
08. Berbagi Tanpa Sadar
9
09. Sering Kali
10
10. Tidak Sama
11
11. Seorang Gadis Jepang
12
12. Menuju Desa
13
13. Rinai Hujan
14
14. Terjebak
15
15. Menghangatkan
16
16. Profile : Bram Trahwijaya
17
17. Melewati Waktu
18
18. Misi
19
19. Bunga
20
20. Membuka Diri
21
21. Mengunjungi (1)
22
22. Mengunjungi (2)
23
23. Modus
24
24. Daging Panggang
25
25. Tinggal
26
26. Petunjuk Baru (1)
27
27. Petunjuk Baru (2)
28
28. Kerapuhan
29
29. Minum
30
30. Tersadar
31
31. Kejujuran Tidak Sengaja
32
32. Kobayashi-san?
33
33. Ingatan Al
34
34. Bongkahan Batu
35
35. Fakta
36
36. Bayang
37
37. Pilihan Marin (1)
38
38. Pilihan Marin (2)
39
39. Pergi
40
40. Berlalu
41
41. Kesempatan Lain (1)
42
42. Kesempatan Lain (2)
43
43. De La Vientienne
44
44. Kota Indah
45
45. Datang
46
46. Menemukan (1)
47
47. Menemukan (2)
48
48. Sang Pencuri (1)
49
49. Sang Pencuri (2)
50
50. Manik yang Sama
51
51. Sang Kembar
52
52. Butcher
53
53. Ikatan Takdir (1)
54
54. Ikatan Takdir (2)
55
55. Ikatan Takdir (3)
56
56. Ikatan Takdir (4)
57
Haii, Author Menyapa~
58
58. Menanti Sebuah Jawaban
59
59. Jawaban yang Dinanti (1)
60
60. Jawaban yang Dinanti (2)
61
61. Jawaban yang Dinanti (3)
62
62. Yang Tertahan (1)
63
63. Yang Tertahan (2)
64
64. Yang Tertahan (3)
65
65. Rencana
66
66. Bermain Kata (1)
67
67. Bermain Kata (2)
68
68. Bermain Kata (3)
69
69. Profile: Diandra Lee
70
70. Yang Tidak Terkatakan (1)
71
71. Yang Tidak Terkatakan (2)
72
Pengumuman Bentar Yak
73
73. Memecahkan Tabir (1)
74
74. Memecahkan Tabir (2)
75
75. Mempersiapkan (1)
76
76. Mempersiapkan (2)
77
77. Bertemu Kembali (1)
78
78. Bertemu Kembali (2)
79
79. Tempat Seharusnya
80
80. Mr & Mrs Trahwijaya (1)
81
81. Mr & Mrs Trahwijaya (2)
82
82. Satu Langit (1)
83
83. Satu Langit (2)
84
84. Satu Jiwa (1)
85
85. Satu Jiwa (2)
86
86. Satu Jalan (1)
87
87. Satu Jalan (2)
88
88. Hadiah
89
89. After Marriage (1)
90
90. After Marriage (2)
91
91. After Marriage (3)
92
92. After Marriage (4)
93
93. Bantuan (1)
94
94. Bantuan (2)
95
95. Bantuan (3)
96
96. Menyelamatkan (1)
97
97. Menyelamatkan (2)
98
98. Menyelamatkan (3)
99
99. Menyelamatkan (4)
100
100. Pemegang Kuasa (1)
101
101. Pemegang Kuasa (2)
102
102. Pemegang Kuasa (3)
103
103. Menjauhnya Kau (1)
104
104. Menjauhnya Kau (2)
105
105. Menjauhnya Kau (3)
106
106. Hadiah Untuk Bram
107
107. Epilog
108
The Hardest Goodbye~
109
BONUS: THE CAST
110
Bonchap 1 - Aku dan Kehamilan
111
Bonchap 2 - Aku Sudah Bercerai
112
Bonchap 3 - Mungkin Ada Celah
113
Bonchap 4 - Pria Seperti Aku
114
Bonchap 5 - Filosofi Bola
115
Bonchap 6 - Menjadi Malam Mingguku
116
Bonchap 7 - Mimpi Yang Tidak Diharapkan
117
Bonchap 8 - Arti Hidup Sebenarnya
118
Bonchap 9 - Pesawat Terbang
119
Bonchap 10 - Mengabulkan Permintaanku
120
Bonchap 11 - Tentang Cita-Citaku
121
Bonchap 12 - Perempuan Selain Kau
122
Numpang Promo Lagi Yaelah
123
Bonchap 13 - Menggeser Prinsipku
124
Bonchap 14 - Aku Akan Menunggu
125
Bonchap 15 - Menggantikannya Tanpa Bersisa
126
Bonchap 16 - Kekhawatiranku
127
Bonchap 17 - Bersiaplah Untuk Jatuh Cinta
128
The Last Extra Part (THE END)
129
GOODBYE, Readers...
130
[KARYAKU LAINNYA]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!