Part 3 " Morgan dan Aku "
Morgan Ricardo.
Lelaki tampan namun arogan berusia 30 tahun.
Penerus Group JJ yang nama nya belakangan ini mencuri banyak perhatian karena rencana pernikahan nya yang gagal bersama putri Group Triple S bernama Rosa.
Pengusaha yang tergolong muda ini, menguasai banyak bidang bisnis seperti ekspor impor yang membesarkan namanya kemudian merambah ke department store Kingdom dan beberapa resort di pelosok negeri.
Seperti mimpi di malam yang dingin, tangan hangat lelaki itu saat ini sedang melingkar di pinggang ku dan menopang tubuh ku yang kehilangan keseimbangan.
Namun ekspektasi ku terlalu tinggi dan hancur dalam 3 detik ketika Morgan dengan sengaja melepaskan tangan nya dan membiarkan aku terjatuh di saat ombak air laut sudah menepi.
Byuuurrr
Pakaian ku sebagian besar basah karena air laut, penampilan feminim ku malam ini jadi kacau karena sentuhan lelaki itu yang hanya diam tersenyum puas melihat ku seperti orang bodoh.
" Apa apa an kamu ini?? Aku jadi basah. " Bentak ku emosional.
Suasana belum membaik tapi nasib buruk kembali datang menemui ku.
" Siapa tau air laut bisa membersihkan diri mu yang suka ikut campur dan mendramatisir berita murahan. " Sindir Morgan tanpa segan.
Mendengar itu, rasa tidak enak hati ku pun muncul kembali. Karena sepatah dua patah kata berita yang ku baca dari naskah yang salah membuat nama nya otomatis juga ikut dirugikan.
Aku dengan segera berdiri dan memeras bagian bawah pakaian ku yang basah.
" Jadi, dia.. mengenali ku. " Gumam ku sendirian.
" Tentu aku mengenal mu. Sangat mengenal mu. Wanita yang menginjak kaki ku di airport, wanita yang duduk di depan ku, dan wanita yang tinggal di sebelah villa ku. " Kata Morgan rinci mengetahui semuanya.
" Apa?? Villa kita.. bersebelahan? " Ucapku semakin panik.
" tiga kali secara kebetulan aku harus bertemu dengan mu. Bukan kah, sudah saatnya kamu menebus kesalahan mu? " Tiba tiba perkataan dan ekspresi Morgan menjadi sangat serius dan penuh penekanan pada setiap kata nya.
" S E S I L I A D E A N A P U T R I. " Morgan mengeja nama ku tanpa ragu, dan membuat ku merasa terancam.
Tiba tiba ia meraih tangan ku dan menarik ku, Morgan membawa ku masuk ke dalam villa nya dan mendorong ku paksa duduk di ruang tengah nya.
Ia mengeluarkan ipad miliknya seperti sedang menyiapkan senjata untuk menyerangku.
Bahkan ia tidak peduli dengan ku yang basah kuyup dan kedinginan.
" Lihat ini.. karena gosip mendadak mu, nama ku jadi ada di setiap platform mana pun. Hubungan asmara ku jadi perhatian publik yang penasaran. "
Kedua mata ku pun langsung tertuju dan men scroll berbagai web media yang menjadi berlebihan dalam memberitakan tentang kehidupan Morgan karena sepenggal berita salah yang aku bawakan malam itu.
" Gagal menikah, rugi milyaran. "
" Azab menikah tanpa cinta. "
" Menikah karena uang, jadi trend Morgan Ricardo. "
Dan lain sebagai nya.. masih banyak artikel yang memberitakan headlight seputar nama Morgan Ricardo, dan yang lebih parah lagi adalah.. " Harga Saham Group JJ mengalami penurunan karena skandal pribadi Morgan Ricardo. "
Dampak yang begitu luar biasa karena sepenggal kalimat yang tidak sengaja ku ucapkan, membuat ku semakin takut bahkan untuk melihatnya sekalipun.
" Morgan.. biar aku jelaskan.. Hatchiiiing.. " Dan tubuhku mulai bereaksi dengan dingin nya udara, namun itu bukan lah hal penting saat ini.
" Waktu itu aku benar benar tidak berniat membawakan berita tentang mu seperti itu.. tapi ada kesalahan pada kru produser yang memberiku naskah yang salah.. "
Tiba tiba, belum selesai aku bicara.. dia dengan tidak sopan meninggalkan ku sebentar.
Kemudian ia melempar sebuah handuk ke tubuh ku dengan tidak sopan.
" Keringkan dulu tubuh mu, aku tidak sudi kalau ingus mu mengotori tempat ku. " Sindirnya dengam kejam, membuatku sangat malu.
" Maafkan aku. " Dengan rendah hati aku memberanikan diri meminta maaf kepada lelaki arogan ini.
" Maaf mu tidak akan bisa menghentikan ratusan berita berlebihan yang sudah tersebar." Balas Morgan yang masih saja ketus.
" Lalu aku harus bagaimana? Mau meluruskan pun aku tidak bisa.. para fansclub mu sudah menjadi haters ku. Banyak dari mereka menggunakan wajah ku menjadi bahan candaan. " Ungkap ku melampiaskan kekesalan selama 2 hari ini hidup penuh hujatan.
" Ya kamu siap siap saja terima tuntutan hukum dari ku. Karena kamu sudah merasa bersalah dan meminta maaf, jadi kamu tidak perlu di jemput paksa. " Jawaban menakutkan Morgan sontak membuat kedua mata ku terbelalak.
Dengan secepat khilat aku meraih tangan nya yang hangat dan mencoba mengajak nya berdamai.
" Jangan. Please. " Sahut ku memohon pada Morgan dengan tatapan seperti seekor anak anjing yang lucu.. tapi tidak mempan.
" Lakukan apapun, asal jangan menuntutku. Masa depan ku masih panjang, aku masih ingin berkarier. " Perkataan putus asa yang mengalir begitu saja dari bibir ku.
" Aku akan memikirkan nya, siapa tahu kamu ada guna nya. " Jawab Morgan licik sambil melepaskan tangan nya dan meninggalkan ku sendirian seperti orang bodoh.
Perasaan ku jadi kacau, tubuh ku jadi terasa lebih lelah daripada bekerja.
Yang ada dalam benak ku, liburan macam apa ini..
Seharusnya aku bisa bersantai, menikmati hari hari ku disini.. namun kenapa sialnya harus bertemu dengan lelaki arogan itu.
Sesampai nya di kamar, aku membersihkan diri dan segera merebahkan tubuh ku ke ranjang. Tanpa terasa aku tidur terlelap malam itu dengan segala beban pikiran akibat bertemu Morgan.
Tepat dini hari, dimana matahari masih menampakkan sedikit cahaya nya, terdengar seseorang mengetuk berkali kali pintu di kamar villa ku.
Begitu berisik dan membangunkan tidur ku yang masih ingin kulanjutkan sampai siang.
Dengan penampilan berantakan mengandalkan piyama, kuberjalan sempoyongan membukakan pintu tanpa bertanya lebih dulu.
Firasat buruk ku kembali mengikuti ketika, pemandangan pagi pertama yang kulihat adalah Morgan yang sudah berdiri dengan kaos putih dan celana training dark grey lengkap dengan sepatu olahraga.
Ia melemparkan sebuah handuk kecil dan botol minuman ke arah ku yang masih belum bangun sepenuhnya.
" Aku beri 5 menit untuk bersiap. " Katanya tiba tiba.
" Hah? Buat apa.. masih pagi begini. "
" Kamu bilang mau melakukan apapun, berarti kamu setuju menjadi pembantu ku. " Ucap nya santai dengan suara berat dan senyum licik.
Perkataan Morgan pun membuat ku tersadar dan teringat tentang pembicaraan kami semalam, tentang rencananya yang akan mengambil jalur hukum.
Tanpa banyak perlawanan, aku berlari untuk mencuci muka dan menyikat gigi ku. Aku mengambil legging dan kaos serta sepatu dengan buru buru.
Karena aku tidak pernah tahu apa yang akan dilakukan lelaki arogan ini kepadaku setelah 5 menit.
Kali ini liburan ku benar benar hancur, ekspektasi ku untuk bersantai gagal setelah bertemu dengan Morgan.
Aku berlari kecil mengikuti tiap langkah nya sambil membawa botol minum dan sebuah handuk miliknya.
Dari belakang aku bisa melihat otot punggung nya yang lumayan kekar dan bentuk tubuh proporsionalnya yang memang semakin menunjang penampilannya.
Hosh.. hosh.. hosh..
Nafasku ter engah engah karena jarang sekali berolahraga, berbeda dengan Morgan yang terlihat cukup ber stamina walau sudah berlari memutari pulau sebanyak 3 kali.
" Aku.. tidak bisa.. berlari lagi.. Hosh..hosh.. " Sahut ku menyerah dan mengambil nafas beristirahat, di ikuti dengan matahari yang semakin menampak kan diri begitu indah.
Kedua mata kami sejenak melihat ke arah yang sama, yaitu ke arah matahari terbit di tengah lautan biru yang seperti bertabur kilauan kristal.
Morgan mengambil botol minuman nya, dan meneguk nya hingga terlihat leher dan jakun yang seksi di kedua mata ku.
Menyadari itu, membuat diri ku sendiri geli.. bagaimana bisa di pagi pagi buta aku terlena dengan pemandangan seorang lelaki bahkan sempat memikirkan sesuatu yang seksi.
Kedua mata ku kembali ku arahkan ke pemandangan laut yang terbentang dan menjernihkan pikiran ku.
Walaupun hari pertama ku berlibur tidak sesuai ekspektasi, namun aku sama sekali tidak menyesal memilih pulau ini sebagai tujuan berlibur ku.
Pulau yang pernah menjadi tujuan ku bersama mantan kekasihku untuk berlibur merayakan anniversary kami yang ketiga tahun.
Namun itulah kehidupan, tidak ada yang bisa menebak jalan ceritanya..
Siapa yang menyangka bahwa kami harus putus tanpa kejelasan, dan saat ini aku berdiri memandang sunrise bersama orang asing yang membenci ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
langit sore
pengen ikut liburan ke pantai 😊
2022-04-19
1
Hj Silviana Astuti Sh
cerita yg lain dr lain...sk thor
2022-04-16
1
Eni Purwanti
cerita yang unik. AQ syukaa😊😊😊😊
2022-04-10
4