...Happy Reading ...
...❤...
Sampai di rumah Ayu melihat sudah ada mobil Radit terparkir di halaman rumahnya.
" Mau apa Abang ke sini ? " gumam Ayu sambil bersiap untuk turun dari mobil.
Sampai di dalam rumah Ayu melihat Radit sedang duduk di ruang keluarga.
Ayu menghampirinya hanya untuk bersalaman lalu kembali berjalan ke lantai atas, tanpa berniat untuk menyapa atau berbicara dengan suaminya itu.
Radit menghela nafas berat saat melihat Ayu yang mengabaikan keberadaannya lalu duduk di sofa dengan lemas.
Setelah membersihkan diri dan menjalankan shalat maghrib Ayu langsung turun ke dapur untuk memasak makan malam.
Radit langsung menegakkan tubuhnya saat melihat Ayu berjalan menuruni tangga.
Ayu masih saja acuh, bahkan dia seperti tak menganggap keberadaan Radit di rumahnya.
Dia mengeluarkan bahan masakan yang ada di salam kulkas, hanya ada Ayam yang sudah di ungkep dan sayur untuk bahan membuat sayur sop.
" Mau aku bantu " tawar Radit mengikuti Ayu ke dapur.
" Gak usah " tolak Ayu, tanpa melihat lawan bicaranya, matanya tetap fokus pada sayuran yang sedang dia siangi.
" Ay... "
" Aku lagi masak Bang " Ayu langsung memotong perkataan Radit.
Radit langsung mengatupkan kembali mulutnya dan berjalan dengan lemas menuju meja makan, ia ingin melihat wanita yang masih menjadi istrinya itu memasak.
Kegiatan yang sudah tidak pernah lagi dia lakukan semenjak dia mengakui pernikahannya dengan Mala.
Padahal sebelumnya, kegiatan seperti ini adalah aktivitas yang sangat di sukainya.
Bisa melihat sang istri memasak sambil mengobrol bersama adalah jalan mereka untuk menghabiskan waktu bersama.
Tapi sekarang, semuanya sudah berubah. Ayu sudah tak lagi cerewet dan ceria seperti dulu, yang selalu berceloteh menceritakan kegiatannya seharian di butik atau pengalaman nya menangani berbagai macam klien.
Dan Radit akan dengan senang hati untuk mendengarkan keluh kesah sang istri sambil sesekali menimpali bila di rasa perlu.
Tapi sekarang suasana itu sudah tak ada lagi, walaupun Radit dan Ayu ada di posisi yang sama tapi sekarang Ayu sudah tak bisa lagi seperti biasa.
Radit menatap sendu punggung sang istri, sekarang dia baru merasakan sakitnya di acuhkan dan di abaikan, padahal ini belum satu minggu Ayu bersikap seperti itu.
Ya... semenjak mereka bertemu di restoran, Ayu sudah tidak lagi memperhatikannya.
Tak ada lagi pesan untuk mengingatkan makan dan istirahat ataupun menanyakan keberadaannya.
Ayu sudah membulatkan tekad nya untuk berpisah dari Radit dan itu di lakukan mulai dari saat Ayu menyerahkan surat gugatan cerai pada Radit.
Walaupun hatinya juga sakit karena harus berbuat seperti itu kepada orang yang masih sangat berarti untuknya. Tapi Ayu harus belajar untuk mulai melepaskan lelaki yang selama lima tahun ini sudah berada di dekatnya.
Ya... tak bisa di pungkiri jika dalam hati Ayu masih tersimpan nama Radit.
Walau bagai manpun ia berusaha untuk menyangkal perasaan yang masih ada tapi kenyataannya itu semua memang benar adanya.
Kebersamaan selama lima tahun, bahkan lebih bila di hitung dengan setatus sebagai teman waktu itu, sudah membuat terlalu banyak kenangan indah yang tidak mudah untuk di lupakan.
Makanan sudah siap, Ayu menyiapkan makanan untuk Radit terlebih dahulu, baru untuk dirinya sendiri.
" Terima kasih " ucap Radit saat menerima piring berisi nasi dan ayam goreng juga mangkuk berisi sayur sop.
Ayu hanya mengangguk.
Mereka berdua makan dalam keheningan, tak ada yang memulai untuk berbicara.
Radit yang merasa canggung karena selalu di acuhkan oleh Ayu. Dan Ayu yang merasa malas hanya untuk ber-basa basi dengan lelaki yang masih ber status sebagai suaminya itu.
" Ay, aku mau bicara dengan mu " ucap Radit saat Ayu membereskan meja makan.
Ayu mengangguk lalu kembali berjalan ke dapur untuk membawa piring kotor.
Setelah semuanya selesai, Ayu menghampiri Radit yang menunggunya di ruang keluarga.
Untuk beberapa saat hanya keheningan yang ada di dalam ruangan itu, Ayu dan Radit sama-sama diam dengan pikirannya masing-masing.
" Ay, aku minta maaf, kalau selama ini aku tidak bisa berbuat adil antara kamu dan Mala. Aku hanyalah manusia biasa Ay, tempatnya salah dan juga dosa "
" Aku mohon, untuk kali ini saja berikan aku kesempatan lagi... Aku berjanji akan berusaha berbuat adil di antara kalian "
" Aku masih sangat mencintaimu Ay, Aku gak bisa melepaskanmu dari hidupku "
Radit berucap panjang lebar, berusaha membuka hati sang istri agar mau menerimanya kembali. Matanya menatap penuh permohonan pada Ayu yang duduk di depannya.
Ayu terlihat meremas ujung jilbab rumahan yang ia pakai.
" Maaf "
Satu kata yang keluar dari bibir merah muda milik istrinya membuat Radit langsung lemas seketika.
" Tidak adakah kesempatan lagi untuk kita memperbaiki rumah tangga ini. Tolong jangan egois Ay, pikirkan aku yang masih sangat membutuhkanmu dan Ayah yang juga pasti sangat kecewa dengan keputusan mu ini Ay "
Ayu menggeleng..
" Aku bukan egois Bang... Aku hanya lebih mencintai diriku sendiri dari pada orang lain. Karena menurut ku kita harus bisa membahagiakan diri kita sendiri sebelum kita mau membahagiakan orang lain "
" Bagaimana aku bisa memberikan kebahagiaan di dalam keluarga kita bila diriku sendiri tidak merasakan bahagia Bang ?"
" Abang sudah punya Mala yang akan menggantikan aku mengurus semua keperluan Abang, dan untuk Ayah..." Ayu menjeda perkataannya.
" Aku sudah berbicara dengan Ayah sebelum mengambil keputusan, jadi Abang tidak usah khawatir " jelas Ayu, yang membuat Radit terkejut.
" Jadi, Ayah sudah tau semua ini ?" tanya Radit tak percaya.
Ayu mengangguk membenarkan.
Radit mengusap wajahnya kasar.
.
.
Siang ini Ayu baru saja selesai menemui klien yang fitting baju untuk acara lamaran beberapa hari lagi, saat tiba-tiba Mala masuk ke dalam butik dengan wajah yang sudah memerah.
Riska dan para karyawan Ayu yang lain di buat bingung dengan kedatangan sahabat bos mereka yang tidak biasanya.
" Kita bicara di ruangan ku saja " Ayu langsung membawa Mala ke dalam ruangannya.
Sedangkan yang lainnya hanya bisa menatap bingung kepergian Ayu dan Mala.
Ya... pegawai butik tidak ada yang tau tentang permasalahan rumah tangganya. Ayu sangat pintar untuk menyembunyikan luka hati yang ia derita selama ini dan menutupinya dengan senyum seperti biasanya.
" Mau apa kamu datang ke sini ?" tanya Ayu menatap tajam Mala.
" Kamu apain Mas Radit sampai sudah dua malam ini dia tidak pulang ?!" tanya Mala dengan sedikit berteriak.
" Kamu pasti merayu nya kan, untuk selalu bersamamu dan melupakan aku !" sentak Mala menunjuk tajam pada wajah Ayu.
" Apa maksud kamu?" Ayu masih tampak tenang, tak teraulut emosi sedikitpun.
Ayu memilih untuk budak menyilangkan kaki di kursi kerja nya.
" Dua malam ini Mas Radit tidak pulang ke rumah, itu semua pasti karena pulang ke rumah mu kan ? Dasar wanita tidak tau diri, sudah tidak di perdulikan masih saja merayu " sinis Mala menatap Ayu penuh dengan kebencian.
Ayu tersenyum miris melihat mantan sahabatnya itu.
" Wajar dong kalau aku merayu suamiku sendiri ? Yang tidak wajar itu kalau merayu suami orang " sindir Ayu dengan wajah yang masih saja tenang.
Mala melotot mendengar ucapan Ayu yang di tunjukan padanya.
" Kamu, dasar wanita rendah, pantas saja Ayah dan Kakak mu meninggalkan mu "
Ayu langsung bereaksi mendengar ucapan Mala, ia berdiri dengan tangan terkepal kuat, menatap Mala dengan semburat kemarahan yang terlihat jelas dari mata indah nya.
" Aku memang bukan orang yang baik. Tapi saat ini aku sedang berusaha untuk memperbaiki diri, jadi jangan paksa aku untuk kembali menjadi orang yang sudah lama aku tinggalkan " desis Ayu tepat di depan wajah Mala.
" Kalau sudah selesai lebih baik kau pergi dari tempatku, karna ini bukan lagi tempat sahabat mu " ucap Ayu datar dengan wajah tanpa ekspresi, kembali duduk di kursi kerjanya. Memulai kembali pekerjaannya tanpa menghiraukan keberadaan Mala.
Mala yang merasa di acuhkan dan sudah kalah berdebat dengan istri pertama suaminya itu, mencebik kesal sambil berbalik dan keluar dari ruangan itu dengan kekesalan yang sudah sampai ke ubun-ubun.
Blam....
Mala menutup pintu ruang kerja Ayu dengan sangat kencang.
Hufth....
Ayu menghembuskan nafas kasar dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, setelah pintu ruang kerjanya tertutup rapat.
...🌿...
...🌿...
...🌿...
Nah sambil nunggu aku up lagi, coba baca karya teman aku yang pasti gak kalah keren atau malah lebih keren hehe...
Senandung cinta jilbab Reina 2 punya Kak Ingflora...
Jangan lupa like, coment dan vote nya ya kakak-kakak yang baik hati...🙏😊😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Tiah Sutiah
mala mala yg ha tau diri tuh luh yg merebut suami sahabat sendiri
2022-06-07
1
Kusmuljaningtyas Inggiono
siiiiiplah
2022-04-23
1
Sugiyanto Samsung
Mala nggak tahu diri
2022-03-15
1