...Happy Reading...
...❤...
Setelah selesai memeriksa pasien nya Ansel menyempatkan diri untuk kembali menjenguk Ayu.
Ansel terkejut ketika melihat Ayu sudah bersiap untuk pulang, sedangkan menurutnya seharusnya hari ini Ayu menjalankan istirahat total untuk memulihkan kondisi nya.
" Anda mau ke mana ? Bukankah seharusnya Anda masih harus di rawat ?" cerocos Ansel begitu memasuki ruang rawat inap Ayu.
" Eh, Pak dokter, saya sudah tidak apa-apa Dok " elak Ayu duduk di pinggir brangkar.
Ansel mengerutkan keningnya, ia melihat jelas wajah Ayu masih sangat pucat. Tapi kenapa ada dokter yang sudah mengijinkannya pulang.
" Dok, maaf kalau tidak ada lagi yang harus di bicarakan saya permisi, sepertinya taksi saya sudah menunggu di bawah " ucap sopan Ayu merasa tidak enak hati.
" Oh iya, silahkan "Ansel menggaruk belakang kepalanya salah tingkah.
Ansel melihat kepergian Ayu, dalam hati ia ingin sekali bertanya sesuatu pada Ayu, tapi entah kenapa ketika berada di dekat Ayu bibirnya terasa kaku.
.
Di perjalanan Ayu terlebih dulu mampir di sebuah super market yang ia lewati untuk membeli bahan masakan. Setelah itu baru lah Ayu pulang menuju rumahnya, ia harus segera mengganti baju dan pergi ke rumah Ibu mertuanya.
Sore nanti Ayah mertua Ayu akan pulang dari dinas nya di luar kota. Seperti biasanya Ayu akan membantu Sari memasak hidangan spesial untuk menyambut kedatangannya.
Ayu menyempatkan untuk makan siang sebelum pergi ke rumah Ibu mertuanya, untung saja tadi dia sempat meminta tolong pada orang yang suka membantunya membersihkan rumah untuk menyiapkan makanan untuknya.
Sampai di rumah Sari, Ayu langsung di sambut oleh tatapan tak suka dari para penghuni rumah, siapa lagi kalau bukan Ibu mertuanya dan Mala. Apa lagi saat ini Ayu sedikit berdandan untuk menutupi wajahnya yang pucat.
" Kamu ini mau masak atau mau ke mana heh, pake berdandan seperti itu ?" sinis Mala.
" Sepertinya dia ingin menggoda suaminya karena suaminya tak mau lagi pulang ke rumahnya " Sari menjawab pertanyaan Mala dengan nada mengejek.
Mereka berdua menatap Ayu dari ujung kaki sampai ujung rambutnya.
Ayu tak memperdulikan kedua orang yang terus menatapnya seakan sedang mengulitinya. Dia bergegas menuju dapur untuk segera memasak makanan kesukaan Ayah mertuanya.
Ayu berkutat di dapur dengan di bantu oleh Mbok Inem, mertuanya hanya sesekali membantu datang untuk mencicipi masakan yang di buat Ayu.
Sedangkan Mala tak di izinkan untuk masuk ke dapur oleh Sari dengan alasan kehamilannya.
Menjelang Maghrib Ayu sudah menyelesaikan seluruh masakannya, mulai dari sop ayam, daging sapi lada hitam, capcai udang, ikan gurame saus asam manis di lengkapi dengan kerupuk udang dan puding mangga untuk makanan penutup.
Ayu langsung pergi ke kamar tamu untuk membersihkan diri sekaligus menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim.
Ayu sedang menyiapkan makan malam waktu suara mobil yang sangat Ayu kenal terdengar di halaman depan.
Ayu berjalan mengikuti Sari dan Mala untuk menyambut kedatangan suaminya dan Ayah mertuanya.
Radit yang baru saja keluar dari mobil terlihat sedikit canggung melihat kedua istrinya ada di hadapannya.
Ada rasa rindu di dalam hatinya kepada Ayu yang beberapa hari ini tidak ia temui.
Radit berjalan dengan tatapan penuh kerinduan kepada Ayu, sedangkan Ayu lebih memilih melihat kepada Ayah mertuanya yang baru saja turun dari dalam mobil.
" Mas kamu sudah pulang ?" Mala tiba-tiba maju dan menggandeng tangan Radit.
Radit yang terkejut dengan perlakuan Mala, hanya bisa tersenyum canggung lalu tersenyum sambil mengelus perut istri keduanya itu yang sudah terlihat sedikit buncit.
Interaksi antara Radit dan Mala tak luput dari perhatian Pramono -ayah mertua Ayu. Dia mengerutkan dahinya melihat Radit dan Mala tajam lalu beralih pada Ayu.
Ayu hanya menguasai senyum tenang lalu mencium tangan Pram.
" Apa kabar Yah ?" tanya Ayu
Pram tersenyum, " Ayah baik, kamu sendiri bagaimana ?" mengusap kepala Ayu yang tertutup hijab lembut.
" Alhamdulillah Ayu baik Yah " perlakuan lembut dan penuh kasih sayang sang Ayah mertua itu lah yang selalu membuat Ayu merindukan nya.
" Benar kamu tidak apa-apa ? muka kamu pucat nak " Pram memperhatikan wajah Ayu yang memang terlihat pucat walau Ayu sudah menutupinya dengan riasan.
Ayu menggeleng.
" Ayo masuk, Ayu sudah banyak masak makanan kesukaan kamu loh Mas " ajak Sari mengalihkan pembicaraan Ayu dan Pram.
" Benarkah ? "
Ayu mengangguk.
" Baiklah Ayo kita masuk, Ayah sudah kangen dengan masakan anak perempuan Ayah " ucap Pram bersemangat
Ya semenjak Ayu resmi menjadi tunangan Radit waktu itu, Pram sudah memanggil Ayu anaknya bukan lah calon menantu atau yang lainnya.
Radit dulu pernah bercerita kalau Ayah mertuanya itu sangat menginginkan seorang anak perempuan tapi sayangnya sampai sekarang keinginannya masih belum bisa terkabul.
Hingga sewaktu Radit menceritakan Ayu, dan Pram juga beberapa kali bertemu, dia langsung menyukai sosok dan kepribadian dari menantunya itu.
" Ayah ke kamar dulu sebentar " Pram dan Sari berjalan menuju kamarnya, begitupun dengan Radit dan Mala.
Ayu menatap nanar punggung suaminya yang sedang menaiki tangga dengan Mala di sampingnya.
Ada rasa sakit yang menyusup kedalam relung hatinya, melihat suaminya bahkan tak berusaha untuk menyapa atau menyentuh nya.
"Huuhfh.... Iklas Ayu, ini semua keputusan mu bukan ?" gumam Ayu dalam hati menunduk mengusap air yang tiba-tiba saja tumpah membasahi pipinya.
Mbok Inem yang melihat semuanya hanya bisa menatap prihatin kepada majikan mudanya itu.
Setelah selesai menata meja untuk makan malam, Ayu duduk di salah satu kursi pantry dengan menelungkupkan wajahnya ke atas meja.
" Mba gak papa?" Mbok Inem yang merasa khawatir memberanikan diri untuk bertanya.
" Tidak papa Mbok, boleh bawakan aku sedikit air gak Mbok ?" tanya Ayu dengan keringat dingin yang sudah membasahi kerudungnya. Dia kembali merasakan pusing.
" Iya Mba tunggu, Mbok ambilkan " Mbok Inem bergegas ke dapur untuk mengambil air putih.
Setengah jam kemudian semua penghuni rumah sudah berada di meja makan.
Ayu bersiap untuk mengambilkan makanan untuk Radit, ketika tiba-tiba Mala merebut sendok nasi di tangan Ayu lalu mengambil piring Radit dan mulai melayani suami nya.
Ayu hanya diam kemudian duduk kembali tanpa melakukan apa pun.
Semuanya baru saja memulai acara makan, saat suara berat Pram kembali mengintruksi semua orang yang ada di meja makan.
" Siapa dia, kenapa dia ada di rumah ini ?" tanya Pram menatap tajam Mala yang duduk di sebelah Radit.
Semua yang ada di sana bungkam, terkejut dengan pertanyaan Pram yang memang sudah mereka perkirakan sebelumnya.
Radit menegang tak tau apa yang harus dia lakukan. Sedangkan Ayu hanya menunduk dalam.
" Jawab.." tekan Pram membagikan pandangannya pada semua orang yang ada di sana.
Sedari tadi Pram hanya memperhatikan tapi sekarang dia tak bisa lagi menahan diri untuk bertanya.
" Dia... dia istri kedua Radit, Mas " gugup Sari
Mata Pram memerah mendengar jawaban dari istrinya, dia mentap Radit tajam.
" Apa maksudnya semua ini ?" suara berat dengan penuh penekanan itu membuat Radit langsung menundukan kepalanya dalam.
BRAK....
" Kau tuli..? Jawab pertanyaan ku !"
Pram memukul meja makan dengan sangat keras sampai piring yang berada di sana bergetar.
" Itu semua karena Ayu tidak bisa mempunyai anak, jadi wajar dong kalau Radit menikah lagi untuk mendapatkan keturunan, lagi pula sekarang Mala sudah mengandung anak Radit " jawab panjang lebar Sari.
Pram mengalihkan pandangannya pada istrinya yang duduk di sisi sebelah kanan nya.
Ayu semakin menunduk dalam menyembunyikan air matanya yang kembali mengalir.
Sedangkan di depannya Mala tersenyum miring melihat Pram diam saat Ibu mertuanya berkata kalau dia sudah hamil, Mala merasa kalau dirinya akan kembali menang dari Ayu.
" Apa kau bilang, dia sudah hamil ? Kau bahkan mengambil keputusan tanpa bertanya dulu padaku..!" murka Pram menunjuk Mala dengan tatapan masih pada Sari.
" Kau lelaki kan ? Jelaskan semuanya, aku mau dengar darimu langsung " tunjuk kasar pada wajah Radit.
Radit menatap horor wajah murka sang Ayah, dia paling takut kalau Ayahnya sudah marah.
...🌿...
...🌿...
...Bersambung.......
...🙏😊😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Yasni Nellu
ayu ini terlalu baik.....sampai jadi seperti orang bodo...
2023-04-26
1
Neneng cinta
suka deh ada ayah pram yg bela ayu...🤗
2022-06-24
1
Tiah Sutiah
ayu ayu sampai kapan kau akan bertahan
2022-06-07
1