Bab.15 Kecelakaan

...Happy Reading ...

...❤...

Seorang lelaki berlari dengan panik ke dalam rumah sakit meminta tolong seseorang untuk mengambil sebuah brangkar lalu kembali lagi ke luar, tempat mobilnya terparkir.

Dia langsung menggendong seorang wanita tak sadarkan diri dari dalam mobil lalu memindahkan nya pada brangkar, dengan sigap para perawat yang ada di sana langsung membawa wanita tadi ke dalam UGD.

" Anda yang bertanggung jawab atas pasien tadi ? Silahkan urus administrasi nya dulu " seorang perawat menghampiri lelaki tadi.

" Ah, tapi saya hanya menolongnya Sus, saya tidak mengenal nya " ucap nya bingung.

" Apakah anda membawa tas korban, mungkin di sana terdapat identitas korban ?"

" Oiya, sebentar saya ambil dulu di mobil " pamit lelaki tadi langsung pergi kembali ke parkiran rumah sakit.

Lelaki tadi akhirnya bisa mengurus administrasi dengan bermodalkan KTP wanita yang di tolong nya.

Beberapa saat kemudian seorang dokter perempuan keluar dari ruang pemeriksaan.

" Bagaimana keadaannya Dok ?"

" Dia baik-baik saja, luka di keningnya juga tidak terlalu dalam, hanya saja sepertinya dia mengalami demam tifoid atau biasa di sebut tifus, jadi dia harus mendapat perawatan lebih lanjut dan melakukan rawat inap " jelas dokter.

" Baiklah Dok, terima kasih " ucap lelaki tadi.

" Anda bisa menemui nya saat kami sudah memindahkan nya ke dalam ruang rawat inap " pesan dokter yang memeriksa wanita tadi sebelum pergi meninggalkan lelaki yang menyelamatkan.

Lelaki tadi terlihat menghubungi seseorang dengan ponsel nya lalu duduk kembali di kursi tunggu.

Tidak lama kemudian seorang lelaki berpakaian rapih terlihat menghampirinya.

" Ezra, loe ngapain di sini ? Siapa yang sakit ?" tanya nya ribut.

" Ansel, syukur deh loe masih ada di sini, gue nolongin orang dan sekarang dia harus di rawat di sini " ucapnya saat melihat temannya yang berprofesi sebagai Dokter.

" Hah, tumben loe mau nolongin orang ? Emang siapa dia ? Cewe ?" tanya Ansel dengan nada sedikit mengejek pada Ezra.

" Si*lan Loe..! Kebetulan dia kecelakaan di depan gue, masa gue biarin " Enak Ezra.

" Ooh... Ya udah gue urus kamar buat dia dulu, loe udah kabari Rara ?"

" Astagfirullah... Gue lupa !" Ezra langsung mengambil ponsel di dalam saku celana nya.

" Makannya jangan kerja mulu, inget anak bro " tepuk Ansel pada pundak Ezra sebelum pergi menuju meja resepsionis untuk mengurus kamar rawat inap untuk seseorang yang di tolong oleh temannya itu.

Sekitar setengah jam kemudian Ezra sudah ada dalam sebuah kamar rawat VVIP di rumah sakit itu bersama dengan Ansel.

Di depan mereka seorang wanita berhijab terlihat mulai membuka matanya.

" Bagaimana keadaan anda ? Apa yang anda rasakan ?" tanya Ansel sambil kembali memeriksa pasien di depannya.

" Emh... Hanya sedikit pusing " jawab wanita tadi lemah.

" Ini di mana ?" tanya nya mengerejapkan mata indahnya berusaha memperjelas penglihatan nya.

" Mata itu " gumam Ansel dalam hati.

Tiba-tiba saja dadanya terasa bergemuruh melihat mata yang mengingatkan nya pada seseorang di masa lalunya.

" Anda berada di rumah sakit, dia yang sudah membawa anda ke sini " jelas Ansel menunjuk Ezra yang sedang duduk di sofa sambil sibuk dengan ponsel di telinganya, setelah berhasil mengendalikan diri.

Wanita tadi berusaha untuk bangun dan melihat seseorang yang sudah menolongnya.

" Biar saya naikan saja ranjangnya, anda tak usah banyak bergerak " cegah Ansel kemudian berjalan menuju ke ujung brangkar.

Ezra yang baru saja selesai dengan telponnya menghampiri Ansel.

" Syukurlah anda sudah sadar " ucapnya melihat wanita itu.

" Terima kasih Bapak sudah menolong saya " ucap Wanita itu tersenyum tulus.

Ezra mengangguk.

" Maaf tadi saya sempat membuka tas Anda untuk melihat identitas anda " ucap Ezra tidak enak.

" Oh iya tidak apa-apa "

" Karna anda sudah sadar, anda bisa menghubungi keluarga anda untuk menemani anda di sini, karena saya harus segera pulang "

" Iya, nanti saya hubungi keluarga saya, maaf karena saya sudah merepotkan Bapak, terima kasih sekali lagi atas semua bantuan yang telah Bapak berikan kepada saya " ucap Wanita itu yang tak lain adalah Ayu.

" Tidak usah di pikirkan itu hanya bantuan kecil saja " jawab Ezra.

Setelah itu Ezra dan Ansel pamit pulang kepada Ayu.

Setelah kepergian Ezra dan Ansel, Ayu berusaha menghubungi Radit untuk memberi tahukan keadaannya saat ini.

" Apa mungkin Abang sudah tidur ya ? " tanya Ayu pada dirinya sendiri ketika telponnya tak juga di jawab oleh Radit.

Ayu melihat jam yang tergantung di dinding rumah sakit yang menunjukan pukul 23.15.

" Biasanya jam segini Abang belum tidur " gumamnya lagi sambil terus berusaha menghubungi Radit.

Di panggilan yang kesekian kalinya akhirnya panggilan itu di jawab juga.

" Assalamualaikum, Bang " Ayu tersenyum senang ketika panggilan nya akhirnya di jawab oleh sang suami.

" Halo Ayu, ini aku Mala, ada apa yah kamu telpon suamiku malam-malam begini ?"

Senyum Ayu langsung putar ketika ternyata bukanlah suara suaminya yang ia dengar, melainkan suara Mala yang ada di sebrang sana.

" Bisa bicara dengan Bang Radit ? Ada yang ingin aku bicarakan " ucap Ayu masih berusaha tenang.

" Mas Radit lagi sibuk, gak bisa di ganggu "

Tut...

Ayu melihat layar ponselnya yang sudah tak tersambung lagi dengan nomor milik suaminya.

Satu tetes air mata kembali membasahi pipinya.

Hatinya terasa sakit ketika melihat dirinya yang sekarang ini sedang butuh seseorang di sampingnya.

Tapi suaminya masih saja susah untuk di hubungi olehnya.

Di tempat lain tepatnya di rumah Sari, Radit baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri.

" Siapa yang menelepon ?" tanyanya karena tadi dia sempat mendengar suara dering ponselnya.

" Itu orang salah sambung, gak penting mas " jawab acuh Mala.

" Oh, ya sudah sekarang mending kita istirahat saja, ini sudah malam " ucap Radit membaringkan Mala di tempat tidur kemudian mengecup puncak kepalanya lalu dia ikut berbaring di sebelah nya.

.

Di dalam mobil Ansel terus teringat pada Ayu, mata yang di miliki Ayu kembali mengingatkan nya pada masa kecilnya.

" Nindi, kamu di mana sekarang ? Kakak kangen sama kamu " gumam Ansel mengusap air di ujung matanya.

.

Pagi hari keadaan Ayu sudah lebih baik, panasnya sudah turun dan kini hanya meninggalkan sedikit rasa pusing.

Ayu baru saja keluar dari kamar mandi saat ke dalam kamar rawatnya datang seorang ibu paruh baya dan seorang anak kecil.

" Aunty kenapa, kata Papa Aunty sakit ya ?" cerocos anak itu yang ternyata Naura.

" Maaf Ayu, dari tadi malam pas Papa nya pulang terus tau kamu sakit, Naura langsung mau ke sini buat liat kamu " ucap Bu Nawang sambil membantu Ayu naik ke atas brangkar.

" Iya gak apa-apa Bu, aku malah senang bisa ketemu sama si cantik ini " Ayu tersenyum melihat Bu Nawang dan Naura.

" Aunty sakit apa ?" tanya Naura lagi yang sekarang sudah duduk di samping Ayu.

" Aunty gak apa-apa kok cantik, ini Aunty udah sembuh " jawab Ayu mencolek hidung Naura gemas.

Mereka melanjutkan mengobrol dengan Naura asik duduk di pangkuan Ayu.

Awalnya Bu Nawang sempat curiga karena tidak ada satupun keluarga yang menemani Ayu.

Tapi Ayu ber alasan kalau suaminya sedang keluar kota dan ibu mertuanya sedang tidak enak badan.

Perbincangan mereka sempat berhenti ketika ada dokter yang akan memeriksa keadaan Ayu.

Bu Nawang dan Naura baru pulang setelah hari sudah menjelang siang.

...🌿...

...🌿...

...Bersambung......

...🙏😊😘...

Terpopuler

Comments

Luluk Luk

Luluk Luk

mungkin ansel kakaknya ayu tor

2023-05-08

1

👸 Naf 👸

👸 Naf 👸

kakaknyaa Ayu nee kek nya

2022-06-09

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

gereget aku tuh dengan sikap si mala bikin eneg aja

2022-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Ayunindia Clarissa
2 BAB.2 Kenyataan mengejutkan
3 BAB.3 sanggupkah
4 BAB.4 Tebongkar
5 Bab.5 Pengakuan
6 BAB.6 Depresi
7 BAB.7 Syarat
8 BAB.8 Mengalah
9 Bab.9 Bertemu Naura
10 Bab.10 Anniversary
11 Eps.11 Taman bunga
12 Bab.12 Makan malam
13 Eps.13 Clarissa boutique
14 Bab.14 Berdebat
15 Bab.15 Kecelakaan
16 Bab.16 Kedatangan Ayah mertua
17 Bab.17 kemarahan Pram
18 Bab.18 Cemburu
19 Bab.19 Gadis kecil
20 Bab.20 Acuh
21 Bab.21 Rumah sakit
22 Bab.22 Makan siang bersama
23 Bab.23 Taman bermain
24 Bab.24 Hinaan
25 Bab.25 Mimpi
26 Bab.26 Kecewa
27 Bab.27 Rumah baru.
28 Bab.28 Ayah
29 Bab.29 Ulang tahun Bian
30 Bab.30 Padepokan
31 Bab.31 Mogok
32 Bab.32 Pulang
33 Bab.33 Kenangan
34 Bab.34 Visual
35 Bab.35 Pindah rumah
36 Bab.36 Emosi
37 Bab.37 Prustasi
38 Bab.38 Rasa bersalah
39 Bab.39 Menyalahkan
40 Bab.40 Danau
41 Bab.41 Tau
42 Bab.42 Yang terjadi
43 Bab.43 Drop lagi
44 Bab.44 Di rawat
45 Bab.45 Terkejut
46 Bab.46 perdebatan
47 Bab.47 Kejadian
48 Bab.48 Emosi Ansel
49 Bab.49 Rentan
50 Bab.50 Selamat datang
51 Bab.51 Kesal
52 Bab.52 Proses perceraian
53 Bab.53 Keputusan
54 Bab.54 Mall
55 Bab.55 Kronologi
56 Bab.56 Vila
57 Bab.57 Cerita
58 Bab.58 Pagi
59 Bab.59 jalan-jalan
60 Bab.60 Masa lalu
61 Bab.61 Story
62 Bab.62 Lelaki misterius
63 Bab.63 Panik
64 Bab.64 Penyelidikan
65 Bab.65 Pelaku
66 Bab.66 Media sosial
67 Bab.67 Posesif
68 Bab.68 Kempes ban
69 Bab.69 Balapan
70 Bab.70 Pertemuan membawa luka
71 Bab.71 Permainan peran
72 Bab.72 Mencintainya
73 Bab.73 Topeng
74 Bab.74 Pergi
75 Bab.75 Teror
76 Bab.76 Secarik kertas
77 Bab.77 Rencana
78 Bab.78 Mantu
79 Bab.79 Menyangkal rasa
80 Bab.80 Proses
81 Bab.81 Sakit hati membawa benci
82 Bab.82 Mengungkapkan
83 Bab.83 Reaksi keluarga
84 Bab.84 Kedatangan Melati
85 Bab.85 Rencana
86 Bab.86 Hari ulang tahun
87 Bab.87 Jawaban
88 Bab.88 Gak bisa tidur
89 Bab.89 Heboh
90 Bab.90 Pertemuan keluarga
91 Bab.91 Kesepakatan
92 Bab.92 Akibat
93 Bab.93 Berkunjung ke padepokan
94 Bab.94 Restu
95 Bab.95 Berlian dan sampah
96 Bab.96 Kangen
97 Bab.97 Bunga
98 Bab.98 Sah
99 Bab.99 Kaki lecet.
100 Bab.100 Ulah Ezra.
101 Bab.101 Malu
102 Bab.102 Bolehkah?
103 Bab.103 Kondisi Radit
104 Bab.104 Kesiangan
105 Bab.105 Adik kurang ajar
106 Bab.106 Kopi pagi
107 Bab.107 Rahasia
108 Bab.108 Gelisah
109 Bab.109 Takut Kehilangan
110 Bab.110 Berbohong
111 Bab. 111 Flash back
112 Bab.112 Mangsa Para Maniak
113 Bab.113 Jebakan
114 Bab.114 Melati
115 Bab.114 Sumber Penghasilan
116 Bab.116 Kembali bekerja
117 Bab.117 Terlambat
118 Bab.118 Sakit
119 Bab.119 Mulut lemas Keenan
120 Bab.120 Hilang kendali
121 Bab.121 Keram perut.
122 Bab.122 Lupa
123 Bab.123 Periksa
124 Bab. 124 Bertemu
125 Bab.125 Godaan
126 Bab.126 Ungkapan Cinta
127 Bab.127 Memaafkan
128 Bab.128 Rujak
129 Bab.129 Ketiduran
130 Bab.130 Dia Adalah Istriku
131 Bab.131 Jajan
132 Bab.132 Sensitif
133 Bab.133 Mengenang
134 Bab.134 Bermanja
135 Bab.135 Pengajian
136 Bab.136 Mengantar pulang
137 Bab.137 Pikiran Buruk
138 Bab.138 Meminta Maaf
139 Bab.139 Cemburu
140 Bab.140 Cacing Kepanasan
141 Bab.141 Kangen
142 Bab.142 Belanja
143 Bab.143 Hama
144 Eps.144 Bang Ke
145 Bab.145 Terjebak
146 Bab.146 Digrebek
147 Bab.147 Naik Motor
148 Bab. 148 Ijab Kabul
149 Bab.149 Nasihat Ezra
150 Bab.150 Mandi
151 Bab.151 Malam Pertama?
152 Bab.152 Jatuh
153 Bab.153 Berita
154 Bab.154 Pamit
155 Bab.155 Kehidupan Baru
156 Bab.156 Bertemu Mertua
157 Bab.157 Lapar
158 Bab.158 Olah Raga
159 Bab.159 Bi Yati
160 Bab.160 Dalang
161 Bab.161 Penangkapan
162 Bab.162 Menunggu Suami
163 Bab.163 Mencuri
164 Bab.164 Apartemen
165 Bab.165 Tukang Copet?
166 Bab.165 Sushi
167 Bab.166 Belanja
168 Bab.167 Menggantikan Garry
169 Bab.168 Pesta
170 Bab.169 Minuman
171 Bab.170 Terkunci
172 Bab.171 Antara Rasa
173 Bab.172 Menyerahkan
174 Bab.173 Melepas Masa Lajang
175 Bab.174 Mau Lagi
176 Bab.175 Mandi Bersama?
177 Bab.176 Bubur
178 Bab.177 Matahari Terbit
179 Bab.178 Kejahilan Keenan
180 Bab.179 Jalan Malam
181 Bab.180 Menolong
182 Bab.181 Konyol
183 Bab.182 Tak Datang
184 Bab.183 Alana dan Aluna
185 Bab.184 Menyerah
186 Bab.185 Maaf
187 Bab.186 Melampiaskan
188 Bab.187 Malam
189 Bab.188 Informasi
190 Bab.189 Emosi Ezra
191 Bab.190 Sadar Diri
192 Bab.191 Merawat
193 Bab.192 Panik
194 Bab.193 Melahirkan?
195 Bab.194 Segera lahir
196 Bab.195 Kelahiran
197 Bab. 196 Anggota Keluarga Baru
198 Bab.197 Berjanji
199 Bab. 198 Dedek Bayi
200 Bab.199 Baby Zain
201 Bab.200 Godaan Keenan
202 Bab.201 Tanda Cinta
203 Bab.202 Terulang
204 Bab.203 Salah Kostum
205 Bab.204 Kejutan
206 Bab.205 Taksi
207 Bab.206 Penjelasan
208 Bab.207 Ungkapan
209 Bab.208 Main Solo
210 Bab.209 PMS
211 Bab.210 Pulang
212 Bab.211 Adik
213 Bab.212 Membuang Kenangan
214 Bab.213 Perjuangan
215 Bab.214 Asisten Baru
216 Bab.215 Perkenalan
217 Bab.216 Meniru Adegan
218 Bab.217 Meneruskan Acara
219 Bab.218 Gagal Total
220 Bab.219 Dingin dan Hangat
221 Bab.220 Alvin
222 Bab.221 Liburan
223 Bab.222 Penerbangan
224 Bab.223 Diterima
225 Bab.224 Jalan-jalan
226 Bab.225 Bulan Bersaksi
227 Bab.226 Baju Haram
228 Bab.227 Akhir Pekan
229 Bab.228 Lebih Manja
230 Bab.229 Perkataan Beracun
231 Bab.230 Kalem dan Kelam
232 Bab.231 Prasangka
233 Bab.232 Jadi Detektif polisi
234 Bab.233 Makhluk Berdarah Dingin
235 Bab.234 Matahari Terbit
236 Bab.235 Berburu oleh-oleh
237 Bab.236 Puas
238 Bab.237 Suapan yang Sama
239 Bab.238 Sekolah
240 Bab.239 Sibuk
241 Bab.240 Dua Bucin
242 Bab.241 Aqiqah
243 Bab.242 Kesempurnaan
244 Bab.243 Gak Bisa Jauh
245 Bab.244 Warung
246 Bab.245 Jalan-jalan Malam
247 Pengumuman Give Away
248 Bab.246 Pos Ronda
249 Bab.247 Teman Kecil
250 Bab.248 Cosplay Jadi Nyamuk
251 Bab.249 Banjir
252 Bab.250 Uang Jajan
253 Bab.251 Wanita yang Sama
254 Bab.252 Beli Baju
255 Bab.244 Kompor
256 Bab.245 Arisan
257 Bab.246 Teman Keenan
258 Bab.246 Teman Keenan
259 Bab.247 Sadar Posisi
260 Bab. 248 Taksi Online
261 Bab.249 Hilang Kontak
262 Bab.250 Salah Naik Taksi
263 Bab.251 Siapa Kamu
264 Bab.252 Pengakuan Alana
265 Bab.253 Toni
266 Bab.255 Kotor
267 Bab. 156 Menemukan Lokasi.
268 Bab.167 Pegunungan
269 Bab.268 Manusia Penuh Obsesi dan Dendam
270 Bab.269 Wanita Misterius
271 Bab.270 Terluka
272 Bab.271 Hilang Kesadaran
273 Bab.272 Klinik 24Jam
274 Bab.273 Pelaku Lainnya
275 Bab.274 Sebuah File
276 Bab.275 Salahpaham
277 Bab.276 Apa Yang Terjadi
278 Bab.277 Melawan Rasa Takut
279 Bab.278 Terbuka
280 Bab.279 Menghapus bekas sentuhan
281 Bab.280 Hasil pemeriksaan
282 Bab.281 Kabar Gembira
283 Bab.282 Mual
284 Bab.283 Seorang suami
285 Bab.284 Makan bersama
286 Bab.285 Kabar Bahagia
287 Bab.286 Mengatakannya
288 Bab.287 Bermain berama
289 Bab.288 Terbiasa Bersama
290 Bab.288 Main Ke Warung
291 Bab.289 Mengeluh
292 Bab.290 Jadi pelampiasan
293 Bab.291 Dingin
294 Bab.292 Menggoda
295 Bab.293 Tukang Jagal
296 Bab.294 Kain lap
297 Bab.295 Liburan
298 Bab.296 Para bucin
299 Bab.297 Lupa jadi masalah
300 Bab.298 Bikin orang kesal
301 Bab.299 Ngidam Kedondong
302 Bab.300 Bikin rujak
303 Bab.301 Malam barbeque
304 Bab.302 Kembang api
305 Bab.303 Kelahiran
306 Bab.304 Akhir bahagia
Episodes

Updated 306 Episodes

1
BAB.1 Ayunindia Clarissa
2
BAB.2 Kenyataan mengejutkan
3
BAB.3 sanggupkah
4
BAB.4 Tebongkar
5
Bab.5 Pengakuan
6
BAB.6 Depresi
7
BAB.7 Syarat
8
BAB.8 Mengalah
9
Bab.9 Bertemu Naura
10
Bab.10 Anniversary
11
Eps.11 Taman bunga
12
Bab.12 Makan malam
13
Eps.13 Clarissa boutique
14
Bab.14 Berdebat
15
Bab.15 Kecelakaan
16
Bab.16 Kedatangan Ayah mertua
17
Bab.17 kemarahan Pram
18
Bab.18 Cemburu
19
Bab.19 Gadis kecil
20
Bab.20 Acuh
21
Bab.21 Rumah sakit
22
Bab.22 Makan siang bersama
23
Bab.23 Taman bermain
24
Bab.24 Hinaan
25
Bab.25 Mimpi
26
Bab.26 Kecewa
27
Bab.27 Rumah baru.
28
Bab.28 Ayah
29
Bab.29 Ulang tahun Bian
30
Bab.30 Padepokan
31
Bab.31 Mogok
32
Bab.32 Pulang
33
Bab.33 Kenangan
34
Bab.34 Visual
35
Bab.35 Pindah rumah
36
Bab.36 Emosi
37
Bab.37 Prustasi
38
Bab.38 Rasa bersalah
39
Bab.39 Menyalahkan
40
Bab.40 Danau
41
Bab.41 Tau
42
Bab.42 Yang terjadi
43
Bab.43 Drop lagi
44
Bab.44 Di rawat
45
Bab.45 Terkejut
46
Bab.46 perdebatan
47
Bab.47 Kejadian
48
Bab.48 Emosi Ansel
49
Bab.49 Rentan
50
Bab.50 Selamat datang
51
Bab.51 Kesal
52
Bab.52 Proses perceraian
53
Bab.53 Keputusan
54
Bab.54 Mall
55
Bab.55 Kronologi
56
Bab.56 Vila
57
Bab.57 Cerita
58
Bab.58 Pagi
59
Bab.59 jalan-jalan
60
Bab.60 Masa lalu
61
Bab.61 Story
62
Bab.62 Lelaki misterius
63
Bab.63 Panik
64
Bab.64 Penyelidikan
65
Bab.65 Pelaku
66
Bab.66 Media sosial
67
Bab.67 Posesif
68
Bab.68 Kempes ban
69
Bab.69 Balapan
70
Bab.70 Pertemuan membawa luka
71
Bab.71 Permainan peran
72
Bab.72 Mencintainya
73
Bab.73 Topeng
74
Bab.74 Pergi
75
Bab.75 Teror
76
Bab.76 Secarik kertas
77
Bab.77 Rencana
78
Bab.78 Mantu
79
Bab.79 Menyangkal rasa
80
Bab.80 Proses
81
Bab.81 Sakit hati membawa benci
82
Bab.82 Mengungkapkan
83
Bab.83 Reaksi keluarga
84
Bab.84 Kedatangan Melati
85
Bab.85 Rencana
86
Bab.86 Hari ulang tahun
87
Bab.87 Jawaban
88
Bab.88 Gak bisa tidur
89
Bab.89 Heboh
90
Bab.90 Pertemuan keluarga
91
Bab.91 Kesepakatan
92
Bab.92 Akibat
93
Bab.93 Berkunjung ke padepokan
94
Bab.94 Restu
95
Bab.95 Berlian dan sampah
96
Bab.96 Kangen
97
Bab.97 Bunga
98
Bab.98 Sah
99
Bab.99 Kaki lecet.
100
Bab.100 Ulah Ezra.
101
Bab.101 Malu
102
Bab.102 Bolehkah?
103
Bab.103 Kondisi Radit
104
Bab.104 Kesiangan
105
Bab.105 Adik kurang ajar
106
Bab.106 Kopi pagi
107
Bab.107 Rahasia
108
Bab.108 Gelisah
109
Bab.109 Takut Kehilangan
110
Bab.110 Berbohong
111
Bab. 111 Flash back
112
Bab.112 Mangsa Para Maniak
113
Bab.113 Jebakan
114
Bab.114 Melati
115
Bab.114 Sumber Penghasilan
116
Bab.116 Kembali bekerja
117
Bab.117 Terlambat
118
Bab.118 Sakit
119
Bab.119 Mulut lemas Keenan
120
Bab.120 Hilang kendali
121
Bab.121 Keram perut.
122
Bab.122 Lupa
123
Bab.123 Periksa
124
Bab. 124 Bertemu
125
Bab.125 Godaan
126
Bab.126 Ungkapan Cinta
127
Bab.127 Memaafkan
128
Bab.128 Rujak
129
Bab.129 Ketiduran
130
Bab.130 Dia Adalah Istriku
131
Bab.131 Jajan
132
Bab.132 Sensitif
133
Bab.133 Mengenang
134
Bab.134 Bermanja
135
Bab.135 Pengajian
136
Bab.136 Mengantar pulang
137
Bab.137 Pikiran Buruk
138
Bab.138 Meminta Maaf
139
Bab.139 Cemburu
140
Bab.140 Cacing Kepanasan
141
Bab.141 Kangen
142
Bab.142 Belanja
143
Bab.143 Hama
144
Eps.144 Bang Ke
145
Bab.145 Terjebak
146
Bab.146 Digrebek
147
Bab.147 Naik Motor
148
Bab. 148 Ijab Kabul
149
Bab.149 Nasihat Ezra
150
Bab.150 Mandi
151
Bab.151 Malam Pertama?
152
Bab.152 Jatuh
153
Bab.153 Berita
154
Bab.154 Pamit
155
Bab.155 Kehidupan Baru
156
Bab.156 Bertemu Mertua
157
Bab.157 Lapar
158
Bab.158 Olah Raga
159
Bab.159 Bi Yati
160
Bab.160 Dalang
161
Bab.161 Penangkapan
162
Bab.162 Menunggu Suami
163
Bab.163 Mencuri
164
Bab.164 Apartemen
165
Bab.165 Tukang Copet?
166
Bab.165 Sushi
167
Bab.166 Belanja
168
Bab.167 Menggantikan Garry
169
Bab.168 Pesta
170
Bab.169 Minuman
171
Bab.170 Terkunci
172
Bab.171 Antara Rasa
173
Bab.172 Menyerahkan
174
Bab.173 Melepas Masa Lajang
175
Bab.174 Mau Lagi
176
Bab.175 Mandi Bersama?
177
Bab.176 Bubur
178
Bab.177 Matahari Terbit
179
Bab.178 Kejahilan Keenan
180
Bab.179 Jalan Malam
181
Bab.180 Menolong
182
Bab.181 Konyol
183
Bab.182 Tak Datang
184
Bab.183 Alana dan Aluna
185
Bab.184 Menyerah
186
Bab.185 Maaf
187
Bab.186 Melampiaskan
188
Bab.187 Malam
189
Bab.188 Informasi
190
Bab.189 Emosi Ezra
191
Bab.190 Sadar Diri
192
Bab.191 Merawat
193
Bab.192 Panik
194
Bab.193 Melahirkan?
195
Bab.194 Segera lahir
196
Bab.195 Kelahiran
197
Bab. 196 Anggota Keluarga Baru
198
Bab.197 Berjanji
199
Bab. 198 Dedek Bayi
200
Bab.199 Baby Zain
201
Bab.200 Godaan Keenan
202
Bab.201 Tanda Cinta
203
Bab.202 Terulang
204
Bab.203 Salah Kostum
205
Bab.204 Kejutan
206
Bab.205 Taksi
207
Bab.206 Penjelasan
208
Bab.207 Ungkapan
209
Bab.208 Main Solo
210
Bab.209 PMS
211
Bab.210 Pulang
212
Bab.211 Adik
213
Bab.212 Membuang Kenangan
214
Bab.213 Perjuangan
215
Bab.214 Asisten Baru
216
Bab.215 Perkenalan
217
Bab.216 Meniru Adegan
218
Bab.217 Meneruskan Acara
219
Bab.218 Gagal Total
220
Bab.219 Dingin dan Hangat
221
Bab.220 Alvin
222
Bab.221 Liburan
223
Bab.222 Penerbangan
224
Bab.223 Diterima
225
Bab.224 Jalan-jalan
226
Bab.225 Bulan Bersaksi
227
Bab.226 Baju Haram
228
Bab.227 Akhir Pekan
229
Bab.228 Lebih Manja
230
Bab.229 Perkataan Beracun
231
Bab.230 Kalem dan Kelam
232
Bab.231 Prasangka
233
Bab.232 Jadi Detektif polisi
234
Bab.233 Makhluk Berdarah Dingin
235
Bab.234 Matahari Terbit
236
Bab.235 Berburu oleh-oleh
237
Bab.236 Puas
238
Bab.237 Suapan yang Sama
239
Bab.238 Sekolah
240
Bab.239 Sibuk
241
Bab.240 Dua Bucin
242
Bab.241 Aqiqah
243
Bab.242 Kesempurnaan
244
Bab.243 Gak Bisa Jauh
245
Bab.244 Warung
246
Bab.245 Jalan-jalan Malam
247
Pengumuman Give Away
248
Bab.246 Pos Ronda
249
Bab.247 Teman Kecil
250
Bab.248 Cosplay Jadi Nyamuk
251
Bab.249 Banjir
252
Bab.250 Uang Jajan
253
Bab.251 Wanita yang Sama
254
Bab.252 Beli Baju
255
Bab.244 Kompor
256
Bab.245 Arisan
257
Bab.246 Teman Keenan
258
Bab.246 Teman Keenan
259
Bab.247 Sadar Posisi
260
Bab. 248 Taksi Online
261
Bab.249 Hilang Kontak
262
Bab.250 Salah Naik Taksi
263
Bab.251 Siapa Kamu
264
Bab.252 Pengakuan Alana
265
Bab.253 Toni
266
Bab.255 Kotor
267
Bab. 156 Menemukan Lokasi.
268
Bab.167 Pegunungan
269
Bab.268 Manusia Penuh Obsesi dan Dendam
270
Bab.269 Wanita Misterius
271
Bab.270 Terluka
272
Bab.271 Hilang Kesadaran
273
Bab.272 Klinik 24Jam
274
Bab.273 Pelaku Lainnya
275
Bab.274 Sebuah File
276
Bab.275 Salahpaham
277
Bab.276 Apa Yang Terjadi
278
Bab.277 Melawan Rasa Takut
279
Bab.278 Terbuka
280
Bab.279 Menghapus bekas sentuhan
281
Bab.280 Hasil pemeriksaan
282
Bab.281 Kabar Gembira
283
Bab.282 Mual
284
Bab.283 Seorang suami
285
Bab.284 Makan bersama
286
Bab.285 Kabar Bahagia
287
Bab.286 Mengatakannya
288
Bab.287 Bermain berama
289
Bab.288 Terbiasa Bersama
290
Bab.288 Main Ke Warung
291
Bab.289 Mengeluh
292
Bab.290 Jadi pelampiasan
293
Bab.291 Dingin
294
Bab.292 Menggoda
295
Bab.293 Tukang Jagal
296
Bab.294 Kain lap
297
Bab.295 Liburan
298
Bab.296 Para bucin
299
Bab.297 Lupa jadi masalah
300
Bab.298 Bikin orang kesal
301
Bab.299 Ngidam Kedondong
302
Bab.300 Bikin rujak
303
Bab.301 Malam barbeque
304
Bab.302 Kembang api
305
Bab.303 Kelahiran
306
Bab.304 Akhir bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!