...Happy Reading...
...❤...
Di tempat lain Radit kalangan kabut saat mencari keberadaan Ayu.
Sejak tadi pagi ketika mendengar Ayu sudah pergi dari hotel bahkan sejak pagi buta, ia merasa khawatir dengan keadaan istri pertamanya itu.
Radit terus berusaha menghubungi Ayu tapi tak pernah di angkat.
Setelah mengantarkan Mala pulang Radit langsung pergi ke rumah Ayu.
" Mba Ayu belum pulang ke rumah kok Pak " itu jawaban orang yang suka membantu membersihkan rumah Ayu. Saat Radit bertanya tentang Ayu padanya.
Radit mengusap wajahnya kasar dengan tangan kanannya sambil ber kecak pinggang lalu memilih pergi begitu saja.
Ia melajukan mobilnya menuju butik.
" Mba Ayu tadi memang ke sini Pak, tapi dia langsung pergi lagi, katanya ada pertemuan dengan kliennya " Riska menjelaskan kepada suami bosnya itu dengan sabar, walau dalam hati ia beritanya-tanya.
Kenapa bisa suami bosnya itu tidak tau kalau istrinya pulang ke butik, bukankah kemarin mereka merayakan hari jadi pernikahannya, kira-kira pertanyaan seperti itu yang sekarang ada di benak Riska.
ia memandang kepergian Radit dengan kening berkerut dalam.
Tidak biasa Ayu dan Radit seperti ini.
Hari itu Radit memilih untuk menunggu Ayu di rumah.
.
Ayu pulang ketika hari sudah hampir malam, ia kaget ketika melihat mobil sang suami sudah ada di depan rumahnya.
Ayu menenangkan dirinya sesaat sebelum keluar dari mobil. Ia sudah pasti tau Radit ke rumahnya karena dia yang pulang dulu tadi pagi di tambah sejak tadi Ayu sama sekali tak menjawab telpon darinya.
" Dari mana saja kamu..?" Ayu langsung di sambut suara berat penuh penekanan suaminya saat ia baru saja memasuki rumahnya.
" Ketemu klien " jawab Ayu menghampiri Radit lalu mencium tangannya, lalu berjalan lagi hendak pergi ke kamarnya tapi Radit langsung mencegah langkah Ayu.
" Aku belum selesai bicara " tekan Radit menekan pundak Ayu agar duduk di sebelah nya.
Ayu langsung diam dan melihat Radit dengan tatapan tenang seakan tak terjadi apa-apa pada mereka berdua.
" Kenapa kamu pulang sendiri, tanpa memberi tahu aku dulu ?" tanya Radit melirik Ayu setelah beberapa waktu mereka saling berdiam diri.
" Aku ada janji sama klien, dia hanya bisa saat akhir pekan karena dia wanita karir " jelas Ayu memberi alasan.
" Tapi setidaknya kamu memberi tau aku dulu, aku ini masih suami kamu Ayu..!" bentak Radit mulai kehilangan kesabarannya.
" Kamu tau seharian ini aku nyari kamu kemana-mana, aku hubungin kamu berkali-kali tapi kamu sama sekali gak angkat telpon dari aku...!" teriak Radit menunjuk Ayu.
" Maaf..." Ayu tertunduk, satu cairan bening kembali kembali menetes dari mata indahnya.
Sekuat apapun Ayu menahan dirinya, di hadapan suaminya dia masih lah tetap wanita yang rapuh, rasa cintanya yang begitu besar pada lelaki yang telah menemani nya selama lebih dari lima tahun ini membuat Ayu sulit untuk menekan rasa sakit yang ia rasakan.
" Aku kecewa sama kamu Ay. Bukannya meminta maaf setelah apa yang kamu lakukan kepada Mala, kamu malah pergi begitu saja... Kamu berubah Ay...!"
Ayu mendongak kaget melihat mata suaminya yang sudah memerah menatap dirinya penuh dengan kekecewaan.
Ayu menggelengkan kepalanya menatap tidak percaya pada lelaki yang sangat di cintai nya itu.
Ayu kira Radit mencarinya untuk meminta maaf karena kesalahan pahaman tadi malam. Tapi ternyata itu semua salah, suaminya mencarinya hanya untuk kembali berdebat masalah kemarin malam.
Radit belum mempercayai kalau dirinya tak melakukan apapun pada Mala.
Itu semua hanyalah rekayasa Mala untuk membuat hubungan antara dirinya dan Radit semakin renggang.
Ayu tersenyum miris dengan air mata bercerai di wajahnya, ia mengusap kasar lelehan bening yang terus saja mengalir seakan tak bisa berhenti.
" Abang, menurutmu aku berubah ?.... Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri ?..... Apa kamu gak berubah hah..? Aku hanya mengikuti apa yang kamu lakukan padaku " Ayu berkata dengan tenang tapi terdengar sangat menusuk dengan getaran halus di akhir kalimatnya.
Setelah itu Ayu langsung menyambar tas yang tadi ia letakan di atas meja lalu berlari ke lantai atas mengunci diri di dalam kamar.
Ayu duduk menekukan lututnya di belakang pintu, ia membenam kan wajahnya di atas lututnya, menangis tersedu, meluapkan segala rasa sakit dan kecewa yang ia rasakan.
Sedangkan di tempat lain di lantai bawah, Radit menghempaskan tubuhnya di sofa, ia kembali menyesali apa yang ia lakukan pada Ayu.
Entah kenapa ketika berhadapan dengan Ayu, Radit selalu kehilangan kontrol diri dan berakhir dengan pertengkaran, padahal sebelum nya semua ini tidak pernah terjadi.
.
.
Semenjak kejadian malam itu hubungan Radit dan Ayu semakin terasa hambar.
Radit semakin jarang pulang kerumah Ayu, dia lebih sering memilih pulang ke rumah orang tuanya.
Sikapnya pun semakin dingin, Radit bisa berhari-hari tidak memberi kabar kepada Ayu. Tak seperti biasanya yang selalu menghubungi Ayu setiap waktu.
Kehamilan Mala yang semakin besar menjadi alasan Radit untuk pulang ke rumah orang tuanya dan mengabaikan Ayu.
" Mba baik-baik saja ?" tanya Riska saat mereka baru saja menutup butik bersama-sama.
" Aku baik-baik saja, memangnya kenapa ?" tanya Ayu kembali.
" Muka Mba pucat banget " jawab Riska melihat wajah Ayu prihatin.
" Mbak gak papa kok, kamu gak usah khawatir " ucap Ayu tersenyum hangat.
Ayu memang merasakan kurang enak badan sejak tadi pagi. Tapi Ayu mengabaikannya karena hari ini dia ada beberapa pekerjaan yang harus segera ia selesaikan.
" Kalau Mba sakit aku antar pulang saja ya, jangan menyetir sendiri " Riska mencoba menawarkan bantuan.
" Gak usah, Mba hanya sedikit tidak enak badan, Mba masih kuat kok " tolak Ayu.
Ini sudah jam delapan malam kalau Riska mengantar nya pulang lebih dulu maka di sudah pasti akan pulang sangat larut nanti, mengingat rumahnya dan Riska berlawanan arah.
" Baiklah, kalau gitu aku pulang duluan ya Mba " pamit Riska.
Riska pun mengambil motor lalu pulang lebih dulu.
Ayu memijit pangkal hidungnya menahan rasa pening yang semakin menjadi.
Perlahan ia mulai melajukan mobilnya sambil menahan pening di kepalanya.
Jalan yang cukup ramai membuat perjalanan nya semakin bertambah lama, Ayu memutuskan mampir sebentar di apotek untuk membeli obat, sepertinya ini karena asam lambungnya naik.
Karena semenjak ada masalah di dalam keluarganya Ayu suka terlambat makan bahkan sering melupakan nya.
Setelah meminum obat dan merasa lebih baik Ayu kembali melajukan mobilnya membelah jalanan yang masih saja padat walau hari sudah merayap malam.
Ayu sudah dekat dengan perumahannya ketika tiba-tiba saja ia merasakan sakit kepala yang amat sangat sampai pandangannya terasa kabur.
.
Di tempat lain tepatnya di dalam sebuah mobil mewah, seorang lelaki yang baru saja pulang setelah menghadiri suatu acara melihat sebuah mobil berjalan lambat dan sedikit oleng.
" Ada apa dengan mobil itu ?" gumamnya memperhatikan mobil yang sekarang berada tepat di depannya, hingga...
BRAKKK......
...🌿...
...🌿...
...Bersambung......
...🙏😊😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Lita Yanis
lemah amaat sih yuu, jgn krna cinta mau di sakiti, udh pisah aja jln trbaik, dri pd kena fitnahn dri si Mala, ATW g blik lagi ke hotel, lihat CCTV, KSH tau si rdit siapa yg benar
2022-08-23
2
Lita Yanis
thour kash pisah aja thour ayu dg Radit, ATW GK KSH cuek aja ayu KLO jumpa DG Radit, kan dia GK akan bisa di perlakukan begtu DG ayuu
2022-08-23
1
Khaerunisa
terlalu lebay crta ny
trllu mnyepelekan prasaan wanita
2022-07-28
0