...Happy Reading...
...❤...
Sampai di parkiran, ternyata Radit juga sedang berada di sana, Radit melihat kalau Ayu keluar sambil menggandeng seorang anak kecil, dengan seorang lelaki di bekangnya.
Hati Radit langsung memanas, melihat Ayu terlihat tersenyum cerah bersama dengan mereka.
Dengan cepat Radit langsung menghampiri Ayu dan menarik tangan Ayu dengan Kasar, sampai Ayu sedikit terhuyung dan hampir jatuh.
Untung saja Naura langsung di tahan oleh Papanya, jadi dia tidak ikut terbawa oleh tarikan Radit.
"Woi ! jangan Kasar dong loe jadi orang...!" sentak Papa Naura tidak terima dengan perlakuan Radit.
"Apa loe hah..?! Ini urusan gue sama dia !" teriak Radit
"Sudah ... sudah! Apa sih kalian? Di sini tuh ada anak-anak." Ayu menyela perdebatan antara dua lelaki dewasa itu.
"Sudah Pak, Maafkan suami saya ya Pak." ucap Ayu lagi kepada Papanya Naura.
Papanya naura langsung diam dan memilih untuk menggendong Naura.
"Ayo..!" sarkas Radit menarik Ayu kedalam mobil mereka.
BRAK...
Radit membanting pintu mobil dengan keras.
"Oh, jadi ini alasan kamu gak mau aku ajak istirahat hah?" bentak Radit beralih pada Ayu
"Gara-gara mau ketemu lelaki itu, iya?!" murka Radit dengan mata yang sudah memerah.
"Enggak Bang, kita cuma kebetulan ketemu tadi, Nenek dari anak itu adalah langganan butik aku, dan anak itu pernah di ajak ke butik beberapa hari yang lalu." jelas Ayu.
"Gak usah banyak alesan kamu, bilang aja mau buat aku cemburu kan, pake senyum-senyum segala!" tuduh Radit menunjuk wajah Ayu.
"Astagfirullah...Bang, aku gak kayak gitu, Abang juga tau kan aku gimana? Aku gak mungkin ngelakuin itu Bang" bantah Ayu dengan mata yang berkaca-kaca.
"Bagi aku komitmen adalah nomor satu, gak pernah terpikirkan sedikitpun sama aku, untuk mengkhianati rumah tangga kita Bang." lirih Ayu.
Ayu menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, tak mampu lagi menahan tangisnya.
Radit terdiam melihat istri pertamanya menangis tersedu di hadapannya.
Perlahan Radit mengulurkan tangannya menyentuh pundak bergetar milik Ayu.
"Maaf," ucap Radit penuh penyesalan.
Dia terlalu cemburu hingga dirinya dikuasai oleh cemburu buta nya.
Radit membawa Ayu kedalam pelukannya berusaha menenangkan nya.
Tadi Radit berencana untuk menyusul Ayu. Karena belum juga kembali dan ponselnya juga tidak bisa di hubungi.
Tapi ternyata, mereka malah bertemu di parkiran dan berakhir salah paham seperti ini.
"Maafin Abang Ay, Abang terlalu cemburu tadi melihat kamu tersenyum kepada lelaki lain," jelas Radit sambil mengelus-elus punggung Ayu.
'Melihat aku tersenyum kepada lelaki lain saja kamu sudah seperti ini Bang, lalu bagaimana aku yang harus melihatmu bermesraan dengan wanita lain, di depan mata ku sendiri?' gumam miris Ayu dalam hati.
Mereka berdua cukup lama dalam keadaan berpelukan, sampai dering ponsel milik Radit menyadarkan kedua suami dan istri itu dari rasa damai.
Ayu merasa ada sedikit kehilangan dalam dirinya ketika Radit melepaskan pelukan hangatnya.
"Tidur?" gumam Radit melihat Ayu yang telah memejamkan matanya rapat.
Ternyata itu adalah telpon dari Mala yang menanyakan keberadaan Radit.
Radit mengusap puncak kepala Ayu yang tertutup hijab sebelum akhirnya keluar dari mobil sambil terus berbicara dengan Mala.
Ayu membuka matanya setelah memastikan Radit sudah jauh, Ayu menatap sendu kepergian Radit.
'Apakah seperti ini rasa sakit harus berbagi...?'
Flash back off
.
.
Suara adzan maghrib di ponselnya, menyadarkan Ayu dari lamunan panjangnya.
Ayu menghembuskan nafas berat, lalu berjalan mengambil baju ganti, sebelum akhirnya pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.
.
Sekitar jam tujuh malam, Ayu mendapat notifikasi pesan dari sang suami, yang ternyata sudah menunggunya di restoran hotel itu.
Karena pertengkaran tadi siang, kedua suami istri itu masih terlihat canggung.
Radit yang masih merasa bersalah, karena sudah menuduh Ayu dan membentaknya. Sedangkan Ayu yang bersikap tidak perduli dan acuh.
#gambar hanya sebagai pemanis.
Setelah memastikan penampilannya sempurna, Ayu langsung keluar dari kamar, menuju tempat makan malam bersama dengan Radit.
Sampai di restoran, Ayu langsung di sambut oleh pelayan.
"Atas nama Raditya."
Pelayan restoran itu langsung membawa menunjukan meja yang sudah di pesan Radit, setelah mendengar jawaban dari Ayu.
Ayu mematung, ketika melihat lagi-lagi sudah ada Mala, yang selalu menempel dengan Radit.
'Apa yang aku pikirkan? Mana mungkin dia mau di tinggalkan sendiri di kamar, sedangkan kami berdua makan malam di sini,' gumam Ayu dalam hati sambil tersenyum miris.
Tadinya Ayu berharap, kalau pada makan malam kali ini, Mala mau mengalah dan membiarkan dirinya dan Radit untuk makan malam berdua.
Tapi ternyata, semua harapannya harus kembali hancur, saat melihat kenyataan di depan matanya.
Mala masih saja belum mau memberikan sedikit saja kesempatan untuknya, agar bisa menghabiskan waktu berdua dengan suaminya.
Radit yang baru saja menyadari kedatangan Ayu, selalu di buat terpesona saat melihat istrinya, yang selalu tampil cantik dan anggun dengan gaya busana longgar nya.
Mala yang melihat Radit memperhatikan Ayu, merasa tak suka.
"Eh Ayu, kamu sudah datang?" sapa Mala, dengan senyum palsunya, saat Ayu sudah mengucapkan salam.
"Maaf, aku terlambat," ucap Ayu, sambil duduk tepat di hadapan Mala, sedangkan Radit berada di antara mereka berdua.
beragam makanan sudah tersaji dengan cantik di atas meja, termasuk soto Bogor -makanan kesukaan Ayu saat berkunjung ke tempat itu.
"Kita juga belum lama kok," ujar Radit.
"Ya sudah, karena Ayu sudah datang jadi kita langsung makan aja ya," sambung nya lagi melihat Ayu dan Mala bergantian.
Ayu mengangguk, lalu bersiap untuk makan.
"Mas kayaknya aku mau soto punya Ayu deh." rengak Mala dengan gaya manjanya.
"Ya sudah, biar aku pesan lagi ya?" ucap Radit mau mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan. Tapi Mala langsung mencegahnya.
Ayu yang baru mau menyuapkan satu suapan pertamanya langsung berhenti, hingga sendok berisi kuah soto itu mengantung di udara.
"Tapi aku gak mau pesen lagi, aku maunya punya Ayu!" cegah Mala.
'Astagfirullah... Drama apa lagi ini?' batin Ayu mengumpat.
"Ayu, bagaimana kalau kita tukaran aja? Aku juga baru mencicipi nasi goreng ini sedikit." usul Mala, dengan tidak tau diri nya, langsung menukar letak piring mereka berdua.
Ayu hanya melihat itu, dengan menahan amarahnya, yang di lampiaskan pada sendok yang ia pegang.
Na*su makannya seketika turun drastis.
"Kau 'kan tau aku kurang suka nasi goreng!" ucap Ayu setelah berhasil mengendalikan amarahnya.
"Trus bagaimana, aku kan lagi ngidam soto kamu? Kalau kamu gak suka nasi goreng, ya tinggal pesan aja lagi " ucap Mala enteng, sambil mulai menyeruput soto milik Ayu.
"Ya udah kamu makan punya aku aja ya?" Radit menyodorkan capcai udang dan cumi asam manis yang di pesannya.
"Kamu lupa aku alergi seafood?!" tanya Ayu menatap tajam kepada Radit.
"Ah iya, maaf aku lupa." kaget Radit langsung meminta maaf pada Ayu
Semua ini adalah makanan yang di pesan oleh Mala, dan sekarang Radit harus menanggung pusing sendiri, karena perdebatan kedua istrinya.
"Baiklah, kalau gitu aku pesanan lagi ya?" lerai Radit kepada Ayu.
"Tidak usah! Na*su makan ku sudah hilang." tolak Ayu dengan nada suara pelan tapi menekan.
Ayu memilih menyeruput jus di hadapannya.
'Tidak buruk' batin Ayu, menilai jus yang sepertinya campuran dari sayuran dan buah itu.
Radit hanya bisa pasrah. Radit sudah tau kalau Ayu dalam kondisi seperti ini, dia paling tidak suka di bantah.
"Sayang, coba deh sotonya enak banget." Mala menyodorkan sendok ke hadapan Radit.
Radit menerima suapan dari Mala dengan canggung, matanya melirik ke arah Ayu yang hanya telihat acuh saja.
"Sayang, aku mau coba dong cumi nya," ucap Mala lagi dengan bergelayut manja di tangan Radit.
"Ck..." Ayu berdecak kesal, memilih menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi sambil meminum jus nya.
Makan malamnya kembali gagal dan berantakan, karena kehadiran madu yang tidak tau diri itu...
...🌿...
...🌿...
...Bersambung.......
...🙏😊😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Hotma Gajah
ayu kayak pengemis
2023-12-25
1
Asti Sugiyo
Mau2nya berbagi rasa 😏😏😏
2023-11-08
1
Nurliana Saragih
Bodoh!!!
Apa gunanya kalo ngomong cuma dalam hati?!
2022-08-13
0