...Happy Reading...
...❤...
Ayu dan Sari baru saja keluar dari rumah sakit dan di saat bersamaan Radit dan Mala juga keluar, sehingga dengan jelas mereka saling bisa melihat satu sama lain.
Radit yang saat itu sedang menggandeng tangan Mala langsung melepaskannya dan sedikit menjauh dari Mala.
Mereka tentu sangat terkejut karena bisa bertemu dengan Ayu dan Sari disini.
" Ibu, Ayu, sedang apa kalian disini ?" tanya Raka sambil menghampiri Ibu dan istrinya, di ikuti oleh Mala di belakangnya.
Dengan sekuat tenaga ia berusaha untuk menetralkan raut wajahnya dan menyembunyikan kegugupannya.
" Kamu lupa ? Hari ini kan jadwal Ibu cek-up rutin " jawab Sari memandang kecewa pada Radit.
Dalam hati Radit mengutuk dirinya sendiri yang lupa kalau hari ini juga ada jadwal cek-up rutin Ibunya sendiri.
" Ah, maaf Ibu, Radit lupa " Radit menggosok tengkuknya merasa bersalah pada sang Ibu.
Sari menjebik kesal...
" Lalu kamu sedang apa disini bersama dengan Mala ?" sekarang gantian Sari yang bertanya pada Radit.
Ayu hanya diam memperhatikan ketiga orang di hadapannya dan menikmati ekspresi salah tingkah dan takut dari suami dan juga sahabatnya. Dia tak berniat sama sekali untuk ikut berbicara ataupun bertanya.
Rasa sakit ketika ia melihat suaminya berjalan bergandengan tangan di depannya saja sudah membuatnya cukup mengerti tentang hubungan antara suami dan sahabatnya itu.
" Em.. ki...kita sedang... " Radit terlihat bingung dan semakin gugup.
" Kita habis menjenguk teman yang di rawat disini Tante " Mala menyela Radit.
" Ah, iya... Bu, aku kebetulan bertemu dengan Mala di dalam " dalih Radit.
" Oh.." Sari mengangguk.
" Ya sudah Bu, aku harus kembali lagi ke kantor, aku pergi duluan ya Bu " pamit Radit.
" Iya Tante aku juga pamit " Mala menimpali Radit dan mencium tangan Sari.
" Aku pergi dulu ya " Radit beralih pada Ayu.
Ayu mengangguk lalu mengambil tangan Radit untuk di cium nya.
Di balas dengan ciuman kilas di kening Ayu.
Ayu melirik kepada Mala, terlihat jelas ada kemarahan yang sedang di tahan oleh Mala saat ini.
Ayu beralih pada Mala, mereka berpelukan hangat sambil cipika cipiki, sebelum akhirnya saling melepaskan.
baru beberapa langkah Radit dan Mala meninggalkan Ayu dan Sari, tiba-tiba saja seorang suster berlari sambil memanggil nama merek berdua.
Ayu dan Sari yang masih berdiri di tempat tadi hanya memperhatikan kedua orang di hadapan mereka.
" Maaf Pak Raditya dan Bu Kemala, ini obat anda ada yang tertinggal " ucap suster itu mengulurkan keresek putih bertuliskan nama rumah sakit pada keduanya.
Sari mengerutkan keningnya bingung.
Bukankah, mereka bilang menjenguk temannya tapi kenapa suster itu memberikan obat ?... pikir Sari melihat Radit dan Mala.
" Terimakasih Sus " ucap Mala ramah, sambil mengambil obat di tangan suster.
" Sama-sama Bu, semoga ibu dan anak yang ada di dalam kandungan sehat selalu ya Bu, Pak " balas Suster tersebut yang membuat Ayu dan Sari langsung menatap Mala dengan penuh selidik, sedangkan Randi dan Mala terlihat salah tingkah.
Suster itu langsung masuk lagi setelah mengucapkan perkataan yang membuat ke empat orang itu saling pandang dengan pikiran mereka masing-masing.
Sari langsung menghampiri Radit dan Mala yang mulai terlihat gugup dan gelisah.
Sedangkan Ayu hanya mengikuti Ibu mertuanya dengan perasaan yang sudah sangat kacau.
Susah payah Ayu menahan segala rasa di dalam dadanya dan berusaha untuk tetap terlihat biasa saja.
" Apa maksud dari perkataan suster tadi..? " tanya Sari menatap tajam anak dan sahabat menantunya.
" I..itu Bu... " jawab Mala gugup.
" Sebaiknya kita pulang dulu saja, kita bicarakan semua ini di rumah ya Bu " tukas Radit sebelum Mala menyelesaikan perkataannya.
Radit melihat sekilas Ayu dengan tatapan bersalah.
Ayu hanya bisa memalingkan wajahnya, matanya sudah terasa memanas menahan desakan air mata yang ingin segera di tumpahkan.
Sari membagi pandangannya pada Radit, Mala dan Ayu bergantian.
" Baiklah, Ibu ikut sama kamu saja, ayo kita pulang sekarang " Sari berkata dengan menahan amarah nya.
" Iya Ibu, biar aku bawa mobil ku dulu, Ibu tunggu di sini " ucap Radit memberi isyarat mata pada ayu agar mengikutinya sebelum akhirnya pergi lebih dulu ke parkiran rumah sakit.
" Bu, Ayu juga mau ambil mobil dulu " pamit Ayu sebelum berjalan menyusul suaminya.
Di parkiran Radit menunggu Ayu di depan mobil Ayu.
" Ay, Abang bisa menjelaskan semuanya " Radit langsung memegang tangan Ayu saat ia baru saja sampai di depan Radit.
" Apa yang bisa di jelaskan Bang ?" tanya Ayu masih berusaha bersikap biasa saja.
" Ay, Abang khilaf, maafin Abang..." Radit memandang Ayu dengan penuh permohonan.
Tes....
Satu bulir air mata jatuh tak tertahankan dari mata indah milik Ayu. buru-buru Ayu memalingkan wajahnya lalu mengusap pipinya yang sudah basah.
" Apa salah Ayu Bang ?" lirih Ayu dengan suara bergetar menahan tangis.
" Ay gak salah, semua ini salah Abang, Abang yang gak bisa jaga kepercayaan Ay " geleng Radit.
" Tapi kenapa harus dengan Mala Bang, kenapa harus dia..?" Ayu masih berbicara dengan nada rendah ia berjongkok, kakinya tiba-tiba terasa lemas.
" Ya Allah... " lirih Ayu menutup semua wajahnya.
Ini terlalu sakit, ia tak sanggup menerima semua ini...
Air mata Ayu sudah tumpah membasahi wajah cantiknya, Ayu terisak meluapkan rasa sakit yang selama seminggu ini ia coba semburan sendiri.
Radit ikut berjongkok di depan Ayu memegang pundak bergetar, dan tampak sangat rapuh milik wanita yang sudah hampir dua tahun ini menjadi istrinya.
" Jangan begini Ay, maaf kan Abang, Ay boleh memukul Abang, melampiaskan semua kemarahan Ay sama Abang. Tapi Abang mohon maafkan kesalahan Abang " Radit memeluk Ayu, membiarkan Ayu menangis di dalam dada nya.
Ayu semakin terisak, tangannya memukul punggung Radit mencoba melepaskan segala sesak di dalam dadanya.
Ayu melepaskan pelukan suaminya itu ketika mendengar suara ponsel Radit.
" Maaf, kita pulang bersama ya, aku akan ikuti kamu dari belakang " ucap Radit setelah menerima telpon yang ternyata dari Ibunya.
" Aku jelaskan semuanya di rumah Ibu " ucap Radit lagi dari balik pintu mobil Ayu.
Ayu yang sudah berada di balik kemudi hanya mengangguk lesu, wajahnya yang mulai terlihat pucat di tambah jejak bekas tangis yang masih bisa terlihat jelas, membuatnya semakin terlihat memprihatinkan.
Ayu menjalankan mobilnya terlebih dahulu, lalu di susul oleh Radit di belakangnya.
Di lobby rumah sakit Ayu dapat melihat dengan jelas kalau Mala masuk pada mobil Radit bersama dengan Sari.
Ayu mengerejapkan matanya menahan air mata yang kembali terasa menggenang di pelupuk.
Setelah melihat kedua perempuan itu masuk ke dalam mobil suaminya, Ayu kembali menjalankan mobilnya menuju rumah mertuanya.
Di sepanjang perjalanan Ayu berusaha untuk tetap kuat, dan menyemangati dirinya sendiri, walaupun semua itu tak bisa mengobati luka yang kini menganga di dalam hatinya.
" Ya... Tuhan... aku harus bagaimana ? Kuatkan Aku Ya Allah..." gumam Ayu sambil sesekali menyeka air mata yang menghalangi pandangannya.
...🌿...
...🌿...
...Bersambung......
...🙏😊😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
Asti Sugiyo
Ayu...utk apa kau tangisi dan berati ...apalagi kalian blm punya anak , sdhlah....lepaskan ...toch Ayu juga punya penghasilan sendiri.
2023-11-08
1
Lita Yanis
mending tinggalin aja ay, laki Bgtyu DG alasan khilaf, khilaf maaah cuman sekali kaliii, g berkali2, KLO berkali kali bukan khilaff emang sengaja, lagin kuatin aja hati KLO g mau cerai dri si Radit, tpi jgn lemah di depan Mala, tunjukan KLO km tu istri pertama yg kuat dn berkuasa....jgn mau di tindasss
2022-08-23
1
Tulip
gugat cerai ay, gak usah di pertahankan suami yg bilang kilaf tentu sj dia berbohong
2022-07-11
1