Berbagi Cinta : Antara Kita

Berbagi Cinta : Antara Kita

BAB.1 Ayunindia Clarissa

...Heppy Reading...

...❤...

Ayunindia Clarissa biasa di panggil Ayu. Perempuan hebat yang telah berjuang sendiri semenjak kepergian sang ibu untuk selama-lamanya, ketika usianya masih mengijak tujuh belas tahun, saat itu ia baru saja masuk kelas tiga SMA.

Ibunya mengalami kecelakaan saat pulang bekerja, dan tewas seketika di tempat kejadian.

Kabar duka itu membuat Ayu terpuruk, bahkan sakit untuk beberapa hari. Beruntung saat itu ada seorang ibu yang bekerja di rumahnya, ia dengan telaten menjaga dan mengurus Ayu yang sedang terpuruk dan terus memberikan kata-kata penyemangat agar Ayu segera keluar dari kesedihannya dan kembali bangkit.

Satu bulan Ayu berusaha untuk kembali pada kesehariannya, walau masih di liputi rasa duka di setiap langkahnya, hingga akhirnya Ayu menyuruh ART yang menemani nya untuk pulang, karena ia tak lagi sanggup untuk membayar gajinya, sedangkan Ayu tau kalau ART nya itu bekerja untuk membantu keuangan keluarganya di kampung.

Dengan sangat berat, setelah empat puluh hari kepergian Ibu Ayu, ART nya bersedia untuk punag ke kampung dan meninggalkan Ayu sendiri.

Semenjak itu Ayu berusaha bangkit dari keterpurukannya untuk terus hidup dan menjemput kebahagiaan nya di masa depan.

Ya... Ayu yakin bahwa suatu saat nanti akan ada kebahagiaan untuk nya...

Itulah keyakinan yang selalu ia ucapkan dalam hati sebagai penyemangat dirinya yang sekarang hidup dengan sebatang kara.

Sebenarnya Ayu masih mempunyai seorang Ayah dan Kakak laki-laki. Tapi mereka sudah meninggalkannya senjak usia Ayu baru memasuki tujuh tahun, hingga sampai sekarang Ayu tak pernah tau lagi keberadaan mereka.

Saat itu Kedua orang tuanya memilih bercerai, Kakak laki-lakinya di bawa oleh sang Ayah entah ke mana, sedangkan Ayu memilih untuk tinggal bersama ibunya.

Sejak saat itulah Ayu tidak pernah lagi bertemu atau mendengar kabar tentang Ayah dan Kakaknya. Ayu bahkan tidak tau mereka masih hidup atau telah tiada.

.

Dengan segala kerja kerasnya Ayu berusaha untuk membiayai sekolah dan kuliahnya. Dari menjadi pelayan restoran sampai membantu menjual kue milik tetangga di sekolah, sambil mengembangkan bakatnya di dalam bidang desain.

Ayu menjual gambar rancangan baju yang ia buat melallui Internet pada perusahaan, ataupun teman-teman yang membutuhkan jasanya.

Hingga saat usianya menginjak dua puluh tahun Ayu bisa membuka butiknya sendiri dengan modal uang tabungannya sendiri di tambah uang tabungan Almarhum ibunya, sisa dari mendaftar kuliah satu tahun yang lalu.

Ayu menunda kuliahnya satu tahun untuk fokus bekerja dan mengumpulkan uang, agar bisa segera membuka butik untuk membiayai kuliahnya. Hingga pada usia sembilan belas tahun, barulah Ayu yakin untuk mendaftar kuliah dan mengajukan beasiswa.

Walaupun kuliahnya di tunjang oleh beasiswa, tapi ada beberapa biaya yang harus ia keluarkan untuk menunjang pendidikannya.

Hari-hari Ayu kini di sibukan dengan bekerja, membangun butik yang baru saja ia rintis dan dunia perkuliahan yang cukup menyita waktu.

Syukurlah Ayu mempunyai teman seorang model yang bersedia membantunya mempromosikan gaun dan baju rancangan nya, sehingga Ayu tak kesulitan untuk mencari model untuk foto promosi butik nya.

Di tengah kesibukannya Ayu bertemu dengan Raditya, seorang lelaki yang menjadi seniornya di kampus.

Sosok Raditya yang dewasa dan lembut membuat Ayu semakin nyaman berada di dekatnya, hingga akhirnya pada saat Radit wisuda, Radit memutuskan untuk langsung melamar Ayu.

Ayu terkejut bukan main, ia tak pernah bermimpi untuk di lamar dan menjalani hubungan lebih jauh dengan Radit, walaupun ia memang sudah mengenal dekat keluarga Radit.

Pada saat itu Ayu belum siap berumah tangga, trauma yang di tinggalkan dari kegagalan kedua orang tuanya membuat Ayu ragu untuk menjalani suatu hubungan yang lebih serius.

Tapi keseriusan dan kesungguhan yang di tunjukan oleh Radit selama tiga tahun akhirnya meluluhkan benteng pertahanan hatinya, Ayu dan Radit akhirnya memutuskan untuk menikah setelah selesai masa pendidikan Ayu dan wisuda.

.

.

Kehidupan rumah tangga mereka pun berjalan dengan sangat bahagia, Ayu merasa saat itu hidupnya sangat sempurna.

Ayu mempunyai suami yang sangat mencintainya dan keluarga yang juga menyayanginya.

Radit yang bekerja menjadi manajer di salah satu bank swasta dan Ayu yang sibuk menjalankan butik tidak membuat keduanya semakin menjauh, di tengah kesibukannya masing-masing, Ayu dan Radit selalu meluangkan waktu untuk jalan-jalan berdua atau sekedar mengobrol di dalam kamar.

Walaupun pekerjaan Ayu sangat menyita waktunya, Ayu selalu menomor satukan kebutuhan suami dan juga mertuanya. Ayu sudah menganggap mertuanya menjadi orang tuanya sendiri.

Apalagi keadaan Ayah dari Radit yang masih bertugas sebagai tentara sehingga ia jarang berada di rumah. Membuat Ayu harus selalu siap kapan saja Ibu mertuanya meminta untuk di temani jalan-jalan atau hanya sekedar masak bersama.

Dan karena alasan itu juga Ayu dan Radit memutuskan untuk membeli rumah yang dekat dengan rumah kedua orang tua Radit agar Ibu mertuanya tidak merasa di tinggalkan dan kesepian.

Semenjak Ayu dan Radit membuat hubungan antara Ayu dan mertuanya semakin dekat dan akrab, mereka sering menghabiskan waktu bersama.

.

Tapi ternyata akan selalu ada rintangan di dalam suatu hubungan. Kebahagiaan rumah tangganya harus terusik karena suatu masalah.

Kebahagiaannya mulai memudar ketika usia pernikahannya melewati tahun pertama. Karena ia belum juga bisa mengandung benih dari Radit membuat Ibu mertuanya mulai menjauh dan tidak lagi menyukainya.

Ibu mertuanya selalu mendesak Ayu agar segera memiliki momongan, atau mengizinkan Radit untuk menikah lagi supaya Radit bisa cepat memiliki anak dari wanita lain.

Walaupun hatinya sakit saat Ibu mertuanya terus mendesak dirinya, Ayu masih tetap berusaha kuat dan bertahan demi keutuhan rumah tangganya. Karena ia tak ingin sejarah kedua orang tuanya di alami juga oleh dirinya, di samping itu ia juga sangat mencintai Radit dan Ayu juga yakin kalau Radit juga sangat mencintainya.

Semua perlakuan dari Ibu mertua dan keluarga suaminya ia anggap wajar, mungkin karena suaminya adalah anak tunggal, jadi memiliki keturunan adalah suatu kewajiban yang harus disegerakan.

Padahal Ayu dan Radit sudah melakukan pemeriksaan dan hasilnya selalu bagus, Ayu maupun Radit sama-sama sehat dan tidak ada kendala untuk mempunyai keturunan.

" Ini hanya soal waktu, bersabarlah..." itu kata-kata yang selalu di katakan oleh dokter setelah ia melakukan pemeriksaan.

Tapi ternyata semua itu tak membuat Ibu mertuanya merasa puas, dan berhenti memojokan Ayu.

Semakin lama ibu mertuanya malah semakin keterlaluan dengan mulai memperkenalkan anak gadis teman-temannya pada Radit untuk menjadi istri keduanya.

Sakit ?... tentu sangat sangat sakit.

Tapi Ayu hanya bisa bersabar dan berdo'a untuk selalu memberikan kekuatan untuknya dalam menghadapi segala cobaan yang kini sedang di terima nya, dan meminta agar dirinya segera di beri kepercayaan untuk segera bisa mengandung benih buah cintanya bersama dengan Radit.

Radit pun tidak tinggal diam, ia selalu memberi pengertian kepada Ibunya dan membantu Ayu agar dekat lagi dengan sang Ibu.

Radit juga selalu menolak untuk di kenalkan pada setiap gadis yang Ibunya bawa. Tapi ternyata semua itu tak juga dapat melunakkan hati Ibunya yang sudah di liputi oleh ke egoisan.

...🌿...

...🌿...

...Bersambung......

...🙏😊😘❤...

Terpopuler

Comments

Inru

Inru

Aku mampir Thor

2022-07-23

0

YK

YK

masih setahun juga. Apakabar temenku yg 10 tahun tdk dikaruniai anak???

2022-07-07

1

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

mampir

2022-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Ayunindia Clarissa
2 BAB.2 Kenyataan mengejutkan
3 BAB.3 sanggupkah
4 BAB.4 Tebongkar
5 Bab.5 Pengakuan
6 BAB.6 Depresi
7 BAB.7 Syarat
8 BAB.8 Mengalah
9 Bab.9 Bertemu Naura
10 Bab.10 Anniversary
11 Eps.11 Taman bunga
12 Bab.12 Makan malam
13 Eps.13 Clarissa boutique
14 Bab.14 Berdebat
15 Bab.15 Kecelakaan
16 Bab.16 Kedatangan Ayah mertua
17 Bab.17 kemarahan Pram
18 Bab.18 Cemburu
19 Bab.19 Gadis kecil
20 Bab.20 Acuh
21 Bab.21 Rumah sakit
22 Bab.22 Makan siang bersama
23 Bab.23 Taman bermain
24 Bab.24 Hinaan
25 Bab.25 Mimpi
26 Bab.26 Kecewa
27 Bab.27 Rumah baru.
28 Bab.28 Ayah
29 Bab.29 Ulang tahun Bian
30 Bab.30 Padepokan
31 Bab.31 Mogok
32 Bab.32 Pulang
33 Bab.33 Kenangan
34 Bab.34 Visual
35 Bab.35 Pindah rumah
36 Bab.36 Emosi
37 Bab.37 Prustasi
38 Bab.38 Rasa bersalah
39 Bab.39 Menyalahkan
40 Bab.40 Danau
41 Bab.41 Tau
42 Bab.42 Yang terjadi
43 Bab.43 Drop lagi
44 Bab.44 Di rawat
45 Bab.45 Terkejut
46 Bab.46 perdebatan
47 Bab.47 Kejadian
48 Bab.48 Emosi Ansel
49 Bab.49 Rentan
50 Bab.50 Selamat datang
51 Bab.51 Kesal
52 Bab.52 Proses perceraian
53 Bab.53 Keputusan
54 Bab.54 Mall
55 Bab.55 Kronologi
56 Bab.56 Vila
57 Bab.57 Cerita
58 Bab.58 Pagi
59 Bab.59 jalan-jalan
60 Bab.60 Masa lalu
61 Bab.61 Story
62 Bab.62 Lelaki misterius
63 Bab.63 Panik
64 Bab.64 Penyelidikan
65 Bab.65 Pelaku
66 Bab.66 Media sosial
67 Bab.67 Posesif
68 Bab.68 Kempes ban
69 Bab.69 Balapan
70 Bab.70 Pertemuan membawa luka
71 Bab.71 Permainan peran
72 Bab.72 Mencintainya
73 Bab.73 Topeng
74 Bab.74 Pergi
75 Bab.75 Teror
76 Bab.76 Secarik kertas
77 Bab.77 Rencana
78 Bab.78 Mantu
79 Bab.79 Menyangkal rasa
80 Bab.80 Proses
81 Bab.81 Sakit hati membawa benci
82 Bab.82 Mengungkapkan
83 Bab.83 Reaksi keluarga
84 Bab.84 Kedatangan Melati
85 Bab.85 Rencana
86 Bab.86 Hari ulang tahun
87 Bab.87 Jawaban
88 Bab.88 Gak bisa tidur
89 Bab.89 Heboh
90 Bab.90 Pertemuan keluarga
91 Bab.91 Kesepakatan
92 Bab.92 Akibat
93 Bab.93 Berkunjung ke padepokan
94 Bab.94 Restu
95 Bab.95 Berlian dan sampah
96 Bab.96 Kangen
97 Bab.97 Bunga
98 Bab.98 Sah
99 Bab.99 Kaki lecet.
100 Bab.100 Ulah Ezra.
101 Bab.101 Malu
102 Bab.102 Bolehkah?
103 Bab.103 Kondisi Radit
104 Bab.104 Kesiangan
105 Bab.105 Adik kurang ajar
106 Bab.106 Kopi pagi
107 Bab.107 Rahasia
108 Bab.108 Gelisah
109 Bab.109 Takut Kehilangan
110 Bab.110 Berbohong
111 Bab. 111 Flash back
112 Bab.112 Mangsa Para Maniak
113 Bab.113 Jebakan
114 Bab.114 Melati
115 Bab.114 Sumber Penghasilan
116 Bab.116 Kembali bekerja
117 Bab.117 Terlambat
118 Bab.118 Sakit
119 Bab.119 Mulut lemas Keenan
120 Bab.120 Hilang kendali
121 Bab.121 Keram perut.
122 Bab.122 Lupa
123 Bab.123 Periksa
124 Bab. 124 Bertemu
125 Bab.125 Godaan
126 Bab.126 Ungkapan Cinta
127 Bab.127 Memaafkan
128 Bab.128 Rujak
129 Bab.129 Ketiduran
130 Bab.130 Dia Adalah Istriku
131 Bab.131 Jajan
132 Bab.132 Sensitif
133 Bab.133 Mengenang
134 Bab.134 Bermanja
135 Bab.135 Pengajian
136 Bab.136 Mengantar pulang
137 Bab.137 Pikiran Buruk
138 Bab.138 Meminta Maaf
139 Bab.139 Cemburu
140 Bab.140 Cacing Kepanasan
141 Bab.141 Kangen
142 Bab.142 Belanja
143 Bab.143 Hama
144 Eps.144 Bang Ke
145 Bab.145 Terjebak
146 Bab.146 Digrebek
147 Bab.147 Naik Motor
148 Bab. 148 Ijab Kabul
149 Bab.149 Nasihat Ezra
150 Bab.150 Mandi
151 Bab.151 Malam Pertama?
152 Bab.152 Jatuh
153 Bab.153 Berita
154 Bab.154 Pamit
155 Bab.155 Kehidupan Baru
156 Bab.156 Bertemu Mertua
157 Bab.157 Lapar
158 Bab.158 Olah Raga
159 Bab.159 Bi Yati
160 Bab.160 Dalang
161 Bab.161 Penangkapan
162 Bab.162 Menunggu Suami
163 Bab.163 Mencuri
164 Bab.164 Apartemen
165 Bab.165 Tukang Copet?
166 Bab.165 Sushi
167 Bab.166 Belanja
168 Bab.167 Menggantikan Garry
169 Bab.168 Pesta
170 Bab.169 Minuman
171 Bab.170 Terkunci
172 Bab.171 Antara Rasa
173 Bab.172 Menyerahkan
174 Bab.173 Melepas Masa Lajang
175 Bab.174 Mau Lagi
176 Bab.175 Mandi Bersama?
177 Bab.176 Bubur
178 Bab.177 Matahari Terbit
179 Bab.178 Kejahilan Keenan
180 Bab.179 Jalan Malam
181 Bab.180 Menolong
182 Bab.181 Konyol
183 Bab.182 Tak Datang
184 Bab.183 Alana dan Aluna
185 Bab.184 Menyerah
186 Bab.185 Maaf
187 Bab.186 Melampiaskan
188 Bab.187 Malam
189 Bab.188 Informasi
190 Bab.189 Emosi Ezra
191 Bab.190 Sadar Diri
192 Bab.191 Merawat
193 Bab.192 Panik
194 Bab.193 Melahirkan?
195 Bab.194 Segera lahir
196 Bab.195 Kelahiran
197 Bab. 196 Anggota Keluarga Baru
198 Bab.197 Berjanji
199 Bab. 198 Dedek Bayi
200 Bab.199 Baby Zain
201 Bab.200 Godaan Keenan
202 Bab.201 Tanda Cinta
203 Bab.202 Terulang
204 Bab.203 Salah Kostum
205 Bab.204 Kejutan
206 Bab.205 Taksi
207 Bab.206 Penjelasan
208 Bab.207 Ungkapan
209 Bab.208 Main Solo
210 Bab.209 PMS
211 Bab.210 Pulang
212 Bab.211 Adik
213 Bab.212 Membuang Kenangan
214 Bab.213 Perjuangan
215 Bab.214 Asisten Baru
216 Bab.215 Perkenalan
217 Bab.216 Meniru Adegan
218 Bab.217 Meneruskan Acara
219 Bab.218 Gagal Total
220 Bab.219 Dingin dan Hangat
221 Bab.220 Alvin
222 Bab.221 Liburan
223 Bab.222 Penerbangan
224 Bab.223 Diterima
225 Bab.224 Jalan-jalan
226 Bab.225 Bulan Bersaksi
227 Bab.226 Baju Haram
228 Bab.227 Akhir Pekan
229 Bab.228 Lebih Manja
230 Bab.229 Perkataan Beracun
231 Bab.230 Kalem dan Kelam
232 Bab.231 Prasangka
233 Bab.232 Jadi Detektif polisi
234 Bab.233 Makhluk Berdarah Dingin
235 Bab.234 Matahari Terbit
236 Bab.235 Berburu oleh-oleh
237 Bab.236 Puas
238 Bab.237 Suapan yang Sama
239 Bab.238 Sekolah
240 Bab.239 Sibuk
241 Bab.240 Dua Bucin
242 Bab.241 Aqiqah
243 Bab.242 Kesempurnaan
244 Bab.243 Gak Bisa Jauh
245 Bab.244 Warung
246 Bab.245 Jalan-jalan Malam
247 Pengumuman Give Away
248 Bab.246 Pos Ronda
249 Bab.247 Teman Kecil
250 Bab.248 Cosplay Jadi Nyamuk
251 Bab.249 Banjir
252 Bab.250 Uang Jajan
253 Bab.251 Wanita yang Sama
254 Bab.252 Beli Baju
255 Bab.244 Kompor
256 Bab.245 Arisan
257 Bab.246 Teman Keenan
258 Bab.246 Teman Keenan
259 Bab.247 Sadar Posisi
260 Bab. 248 Taksi Online
261 Bab.249 Hilang Kontak
262 Bab.250 Salah Naik Taksi
263 Bab.251 Siapa Kamu
264 Bab.252 Pengakuan Alana
265 Bab.253 Toni
266 Bab.255 Kotor
267 Bab. 156 Menemukan Lokasi.
268 Bab.167 Pegunungan
269 Bab.268 Manusia Penuh Obsesi dan Dendam
270 Bab.269 Wanita Misterius
271 Bab.270 Terluka
272 Bab.271 Hilang Kesadaran
273 Bab.272 Klinik 24Jam
274 Bab.273 Pelaku Lainnya
275 Bab.274 Sebuah File
276 Bab.275 Salahpaham
277 Bab.276 Apa Yang Terjadi
278 Bab.277 Melawan Rasa Takut
279 Bab.278 Terbuka
280 Bab.279 Menghapus bekas sentuhan
281 Bab.280 Hasil pemeriksaan
282 Bab.281 Kabar Gembira
283 Bab.282 Mual
284 Bab.283 Seorang suami
285 Bab.284 Makan bersama
286 Bab.285 Kabar Bahagia
287 Bab.286 Mengatakannya
288 Bab.287 Bermain berama
289 Bab.288 Terbiasa Bersama
290 Bab.288 Main Ke Warung
291 Bab.289 Mengeluh
292 Bab.290 Jadi pelampiasan
293 Bab.291 Dingin
294 Bab.292 Menggoda
295 Bab.293 Tukang Jagal
296 Bab.294 Kain lap
297 Bab.295 Liburan
298 Bab.296 Para bucin
299 Bab.297 Lupa jadi masalah
300 Bab.298 Bikin orang kesal
301 Bab.299 Ngidam Kedondong
302 Bab.300 Bikin rujak
303 Bab.301 Malam barbeque
304 Bab.302 Kembang api
305 Bab.303 Kelahiran
306 Bab.304 Akhir bahagia
Episodes

Updated 306 Episodes

1
BAB.1 Ayunindia Clarissa
2
BAB.2 Kenyataan mengejutkan
3
BAB.3 sanggupkah
4
BAB.4 Tebongkar
5
Bab.5 Pengakuan
6
BAB.6 Depresi
7
BAB.7 Syarat
8
BAB.8 Mengalah
9
Bab.9 Bertemu Naura
10
Bab.10 Anniversary
11
Eps.11 Taman bunga
12
Bab.12 Makan malam
13
Eps.13 Clarissa boutique
14
Bab.14 Berdebat
15
Bab.15 Kecelakaan
16
Bab.16 Kedatangan Ayah mertua
17
Bab.17 kemarahan Pram
18
Bab.18 Cemburu
19
Bab.19 Gadis kecil
20
Bab.20 Acuh
21
Bab.21 Rumah sakit
22
Bab.22 Makan siang bersama
23
Bab.23 Taman bermain
24
Bab.24 Hinaan
25
Bab.25 Mimpi
26
Bab.26 Kecewa
27
Bab.27 Rumah baru.
28
Bab.28 Ayah
29
Bab.29 Ulang tahun Bian
30
Bab.30 Padepokan
31
Bab.31 Mogok
32
Bab.32 Pulang
33
Bab.33 Kenangan
34
Bab.34 Visual
35
Bab.35 Pindah rumah
36
Bab.36 Emosi
37
Bab.37 Prustasi
38
Bab.38 Rasa bersalah
39
Bab.39 Menyalahkan
40
Bab.40 Danau
41
Bab.41 Tau
42
Bab.42 Yang terjadi
43
Bab.43 Drop lagi
44
Bab.44 Di rawat
45
Bab.45 Terkejut
46
Bab.46 perdebatan
47
Bab.47 Kejadian
48
Bab.48 Emosi Ansel
49
Bab.49 Rentan
50
Bab.50 Selamat datang
51
Bab.51 Kesal
52
Bab.52 Proses perceraian
53
Bab.53 Keputusan
54
Bab.54 Mall
55
Bab.55 Kronologi
56
Bab.56 Vila
57
Bab.57 Cerita
58
Bab.58 Pagi
59
Bab.59 jalan-jalan
60
Bab.60 Masa lalu
61
Bab.61 Story
62
Bab.62 Lelaki misterius
63
Bab.63 Panik
64
Bab.64 Penyelidikan
65
Bab.65 Pelaku
66
Bab.66 Media sosial
67
Bab.67 Posesif
68
Bab.68 Kempes ban
69
Bab.69 Balapan
70
Bab.70 Pertemuan membawa luka
71
Bab.71 Permainan peran
72
Bab.72 Mencintainya
73
Bab.73 Topeng
74
Bab.74 Pergi
75
Bab.75 Teror
76
Bab.76 Secarik kertas
77
Bab.77 Rencana
78
Bab.78 Mantu
79
Bab.79 Menyangkal rasa
80
Bab.80 Proses
81
Bab.81 Sakit hati membawa benci
82
Bab.82 Mengungkapkan
83
Bab.83 Reaksi keluarga
84
Bab.84 Kedatangan Melati
85
Bab.85 Rencana
86
Bab.86 Hari ulang tahun
87
Bab.87 Jawaban
88
Bab.88 Gak bisa tidur
89
Bab.89 Heboh
90
Bab.90 Pertemuan keluarga
91
Bab.91 Kesepakatan
92
Bab.92 Akibat
93
Bab.93 Berkunjung ke padepokan
94
Bab.94 Restu
95
Bab.95 Berlian dan sampah
96
Bab.96 Kangen
97
Bab.97 Bunga
98
Bab.98 Sah
99
Bab.99 Kaki lecet.
100
Bab.100 Ulah Ezra.
101
Bab.101 Malu
102
Bab.102 Bolehkah?
103
Bab.103 Kondisi Radit
104
Bab.104 Kesiangan
105
Bab.105 Adik kurang ajar
106
Bab.106 Kopi pagi
107
Bab.107 Rahasia
108
Bab.108 Gelisah
109
Bab.109 Takut Kehilangan
110
Bab.110 Berbohong
111
Bab. 111 Flash back
112
Bab.112 Mangsa Para Maniak
113
Bab.113 Jebakan
114
Bab.114 Melati
115
Bab.114 Sumber Penghasilan
116
Bab.116 Kembali bekerja
117
Bab.117 Terlambat
118
Bab.118 Sakit
119
Bab.119 Mulut lemas Keenan
120
Bab.120 Hilang kendali
121
Bab.121 Keram perut.
122
Bab.122 Lupa
123
Bab.123 Periksa
124
Bab. 124 Bertemu
125
Bab.125 Godaan
126
Bab.126 Ungkapan Cinta
127
Bab.127 Memaafkan
128
Bab.128 Rujak
129
Bab.129 Ketiduran
130
Bab.130 Dia Adalah Istriku
131
Bab.131 Jajan
132
Bab.132 Sensitif
133
Bab.133 Mengenang
134
Bab.134 Bermanja
135
Bab.135 Pengajian
136
Bab.136 Mengantar pulang
137
Bab.137 Pikiran Buruk
138
Bab.138 Meminta Maaf
139
Bab.139 Cemburu
140
Bab.140 Cacing Kepanasan
141
Bab.141 Kangen
142
Bab.142 Belanja
143
Bab.143 Hama
144
Eps.144 Bang Ke
145
Bab.145 Terjebak
146
Bab.146 Digrebek
147
Bab.147 Naik Motor
148
Bab. 148 Ijab Kabul
149
Bab.149 Nasihat Ezra
150
Bab.150 Mandi
151
Bab.151 Malam Pertama?
152
Bab.152 Jatuh
153
Bab.153 Berita
154
Bab.154 Pamit
155
Bab.155 Kehidupan Baru
156
Bab.156 Bertemu Mertua
157
Bab.157 Lapar
158
Bab.158 Olah Raga
159
Bab.159 Bi Yati
160
Bab.160 Dalang
161
Bab.161 Penangkapan
162
Bab.162 Menunggu Suami
163
Bab.163 Mencuri
164
Bab.164 Apartemen
165
Bab.165 Tukang Copet?
166
Bab.165 Sushi
167
Bab.166 Belanja
168
Bab.167 Menggantikan Garry
169
Bab.168 Pesta
170
Bab.169 Minuman
171
Bab.170 Terkunci
172
Bab.171 Antara Rasa
173
Bab.172 Menyerahkan
174
Bab.173 Melepas Masa Lajang
175
Bab.174 Mau Lagi
176
Bab.175 Mandi Bersama?
177
Bab.176 Bubur
178
Bab.177 Matahari Terbit
179
Bab.178 Kejahilan Keenan
180
Bab.179 Jalan Malam
181
Bab.180 Menolong
182
Bab.181 Konyol
183
Bab.182 Tak Datang
184
Bab.183 Alana dan Aluna
185
Bab.184 Menyerah
186
Bab.185 Maaf
187
Bab.186 Melampiaskan
188
Bab.187 Malam
189
Bab.188 Informasi
190
Bab.189 Emosi Ezra
191
Bab.190 Sadar Diri
192
Bab.191 Merawat
193
Bab.192 Panik
194
Bab.193 Melahirkan?
195
Bab.194 Segera lahir
196
Bab.195 Kelahiran
197
Bab. 196 Anggota Keluarga Baru
198
Bab.197 Berjanji
199
Bab. 198 Dedek Bayi
200
Bab.199 Baby Zain
201
Bab.200 Godaan Keenan
202
Bab.201 Tanda Cinta
203
Bab.202 Terulang
204
Bab.203 Salah Kostum
205
Bab.204 Kejutan
206
Bab.205 Taksi
207
Bab.206 Penjelasan
208
Bab.207 Ungkapan
209
Bab.208 Main Solo
210
Bab.209 PMS
211
Bab.210 Pulang
212
Bab.211 Adik
213
Bab.212 Membuang Kenangan
214
Bab.213 Perjuangan
215
Bab.214 Asisten Baru
216
Bab.215 Perkenalan
217
Bab.216 Meniru Adegan
218
Bab.217 Meneruskan Acara
219
Bab.218 Gagal Total
220
Bab.219 Dingin dan Hangat
221
Bab.220 Alvin
222
Bab.221 Liburan
223
Bab.222 Penerbangan
224
Bab.223 Diterima
225
Bab.224 Jalan-jalan
226
Bab.225 Bulan Bersaksi
227
Bab.226 Baju Haram
228
Bab.227 Akhir Pekan
229
Bab.228 Lebih Manja
230
Bab.229 Perkataan Beracun
231
Bab.230 Kalem dan Kelam
232
Bab.231 Prasangka
233
Bab.232 Jadi Detektif polisi
234
Bab.233 Makhluk Berdarah Dingin
235
Bab.234 Matahari Terbit
236
Bab.235 Berburu oleh-oleh
237
Bab.236 Puas
238
Bab.237 Suapan yang Sama
239
Bab.238 Sekolah
240
Bab.239 Sibuk
241
Bab.240 Dua Bucin
242
Bab.241 Aqiqah
243
Bab.242 Kesempurnaan
244
Bab.243 Gak Bisa Jauh
245
Bab.244 Warung
246
Bab.245 Jalan-jalan Malam
247
Pengumuman Give Away
248
Bab.246 Pos Ronda
249
Bab.247 Teman Kecil
250
Bab.248 Cosplay Jadi Nyamuk
251
Bab.249 Banjir
252
Bab.250 Uang Jajan
253
Bab.251 Wanita yang Sama
254
Bab.252 Beli Baju
255
Bab.244 Kompor
256
Bab.245 Arisan
257
Bab.246 Teman Keenan
258
Bab.246 Teman Keenan
259
Bab.247 Sadar Posisi
260
Bab. 248 Taksi Online
261
Bab.249 Hilang Kontak
262
Bab.250 Salah Naik Taksi
263
Bab.251 Siapa Kamu
264
Bab.252 Pengakuan Alana
265
Bab.253 Toni
266
Bab.255 Kotor
267
Bab. 156 Menemukan Lokasi.
268
Bab.167 Pegunungan
269
Bab.268 Manusia Penuh Obsesi dan Dendam
270
Bab.269 Wanita Misterius
271
Bab.270 Terluka
272
Bab.271 Hilang Kesadaran
273
Bab.272 Klinik 24Jam
274
Bab.273 Pelaku Lainnya
275
Bab.274 Sebuah File
276
Bab.275 Salahpaham
277
Bab.276 Apa Yang Terjadi
278
Bab.277 Melawan Rasa Takut
279
Bab.278 Terbuka
280
Bab.279 Menghapus bekas sentuhan
281
Bab.280 Hasil pemeriksaan
282
Bab.281 Kabar Gembira
283
Bab.282 Mual
284
Bab.283 Seorang suami
285
Bab.284 Makan bersama
286
Bab.285 Kabar Bahagia
287
Bab.286 Mengatakannya
288
Bab.287 Bermain berama
289
Bab.288 Terbiasa Bersama
290
Bab.288 Main Ke Warung
291
Bab.289 Mengeluh
292
Bab.290 Jadi pelampiasan
293
Bab.291 Dingin
294
Bab.292 Menggoda
295
Bab.293 Tukang Jagal
296
Bab.294 Kain lap
297
Bab.295 Liburan
298
Bab.296 Para bucin
299
Bab.297 Lupa jadi masalah
300
Bab.298 Bikin orang kesal
301
Bab.299 Ngidam Kedondong
302
Bab.300 Bikin rujak
303
Bab.301 Malam barbeque
304
Bab.302 Kembang api
305
Bab.303 Kelahiran
306
Bab.304 Akhir bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!