Tidak ada yang tidak tahu di mana letak kediaman keluarga Ferrara. Bahkan di maps, rumah itu menempati wilayah yang amat besar di pusat kota Roma. Beberapa bangunan bersejarah pun ada kaitannya dengan keluarga mereka. Menurut kabar yang didengar Ciara, keluarga Ferrara dulunya merupakan keturunan Kaisar Romawi kuno. Namun, itu semua tidak menyurutkan nyalinya.
Suatu saat nanti, ia berjanji akan menjadi pembela hukum bagi orang-orang yang diperlakukan tidak adil. Semua orang harus tunduk di hadapan hukum, tidak terkecuali keluarga Ferrara yang terhormat.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan dari Roberto Mancini.
"Aku membaca koran hari ini dan melihat berita percobaan bunuh diri Carlotta. Apakah itu benar?"
Ciara mendesah. Mendengar kepedulian dalam suara Roberto menghangatkan hatinya.
"Saat ini Carlotta baik-baik saja. Tapi aku tidak akan diam saja. Aku sedang dalam perjalanan ke rumah Ferrara dan meminta pertanggung jawaban."
Roberto menarik napas cepat. "Jangan lakukan itu, Ciara. Dengarkan aku, mari kita bertemu. Kau harus berpikir dengan kepala dingin."
"Simpan argumenmu untuk lain waktu, Roberto. Saat ini aku sibuk." Ciara mulai keras kepala.
"Demi Tuhan, tolong dengarkan aku. Begini saja, aku akan pergi ke Roma sekarang. Bisakah kau menungguku di bandara? Tolong biarkan aku yang mengurus kasus dengan keluarga Ferrara, damnit, Ciara!" Roberto mengatur napas sebelum melanjutkan, "Kau tidak tahu seperti apa mereka. Alessandro yang sekarang menjadi pewaris Ferrara bukan tandinganmu. Biarkan aku yang menanganinya. Aku sudah belajar hukum selama enam tahun. Setidaknya, aku tahu satu atau dua hal."
Ciara menggigit bibir bimbang. "Kau mau kemari sekarang? Memangnya di mana sekarang kau berada?"
"London. Aku sudah menuju bandara. Diam di sana dan tunggu aku. Oke?"
Ciara tidak menjawab selama beberapa detik.
Roberto mengulangi lagi. "Oke, Ciara?"
Ciara mengangguk. "Oke."
"Bagus. Anak pintar." Roberto memutus sambungan telepon.
Ciara merasakan pipinya bersemu merah. Anak pintar, kata Roberto tadi. Belum pernah sekali pun lelaki itu memujinya. Dan Ciara bukannya haus pujian. Tapi mengapa rasanya menyenangkan mendengar pujian itu keluar dari mulut Roberto Mancini?
Ciara menepuk bahu sopir taksi yang ditumpanginya. "Signor, tolong putar balik. Kita menuju bandara Leonardo da Vinci Fiumicino."
"Baik, Nona."
***
"... Ferrara akan memberikan suntikan dana pada perusahaan Anda, Tuan Ryabova. Proposal Anda telah saya review dan saya rasa saya tertarik." Alessandro menyilangkan kaki. Di hadapannya, duduk dua orang laki-laki berkebangsaan Russia.
Kedua laki-laki itu, ayah dan anak, langsung menyambut kata-kata Alessandro dengan penuh suka cita.
"Terima kasih banyak, Tuan Ferrara. Kami menantikan kunjungan Anda ke St. Petersburg kapan pun Anda inginkan."
Alessandro tersenyum dan mengangguk. Ia mengalihkan pandangan pada dewan direksi perusahaannya yang lain. "Ada yang ingin menambahkan?"
Semua orang menggeleng bersamaan, menyetujui keputusan Alessandro sepenuhnya.
"Baiklah kalau begitu. Urusan selanjutnya akan ditangani oleh asisten saya, Luca Lombardi." Alessandro berkata.
Tiba-tiba, Lombardi menyerbu masuk ruang rapat tertutup itu dengan napas memburu. Di tangannya, terdapat sebuah surat kabar. Surat kabar khusus gosip selebriti yang baru saja terbit sore ini.
"Maafkan saya jika mengganggu waktu Anda, Signor." Ujar Lombardi.
Alessandro menggeleng. "Kau datang tepat waktu, Lombardi. Aku baru saja ingin memanggilmu. Urusan selanjutnya-"
"Maafkan saya, Signor, ini sesuatu yang penting." Lombardi cepat-cepat menyerahkan surat kabar yang dibawanya.
Alessandro tertawa. "Ada apa ini, Lombardi? Kau membuatku gugup, padahal suasana hatiku sedang sangat baik sejak tadi pagi."
Lalu, Alessandro melihatnya. Judul yang tercetak tebal dan besar di halaman depan surat kabar itu.
'AKTRIS CARLOTTA MARINELLI MELAKUKAN PERCOBAAN BUNUH DIRI DI FENDI SUITE HOTEL'
Raut wajah Alessandro berubah gelap. "Apa-apaan ini?!"
Beberapa orang yang berada dalam ruangan tersebut menciut takut mendengar suara Alessandro yang menggelegar.
Alessandro langsung berdiri. "Dia tidak meninggal, kan?"
Luca Lombardi menggeleng pelan. "Tidak, Signor, belum."
Alessandro memelototinya. "Belum? Hati-hati dengan kata-katamu, Lombardi!"
Lombardi langsung membungkuk. "Maafkan saya, Signor. Maksud saya, beliau baik-baik saja dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit."
Alessandro melipat surat kabar di tangannya dan membantingnya ke arah jendela. "Cari tahu di mana dia sekarang. Kita ke sana."
"Baik, Signor."
***
Marco Bruni menjadi orang yang luar biasa sibuk, jauh lebih sibuk daripada biasanya, ketika berita tentang Carlotta terendus media. Ponselnya tidak bisa berhenti berdering sedetik pun. Pihak produksi film terbaru Carlotta meminta penjelasan. Mereka ingin Carlotta mengadakan konferensi pers untuk membantah kabar miring itu.
Namun, ada masalah yang lebih mendesak lagi saat ini. Masalah itu berdiri setinggi hampir dua meter, berjalan cepat menghampiri Marco Bruni bagai halilintar.
Masalah itu bernama Alessandro Ferrara beserta pria-pria berjas hitam yang berjalan di belakangnya.
Lobi rumah sakit sedang ramai. Beberapa perwakilan media masih di sana, berharap mendapatkan berita eksklusif. Orang-orang Alessandro Ferrara menangani mereka semua dengan cepat. Mengusir mereka dengan efektif, seolah Alessandro adalah pemilik rumah sakit ini, dan mereka semua hanyalah pengemis yang dilarang masuk.
Kali ini, Marco mengingatkan dirinya agar tidak gentar.
"Marco." Alessandro menyapanya, ketika akhirnya mereka berhadapan.
Nyali Marco menciut.
"Di mana Carlotta sekarang? Bagaimana kondisinya?"
Marco merapatkan bibir, kemudian menjawab cepat. "Dia baik-baik saja. Kurasa sebaiknya Anda pergi."
Alessandro menggeleng. "Aku ingin menemuinya."
"Dia tidak ingin menemui siapa pun." Marco berkata.
"Dia harus bertemu denganku. Aku benar-benar harus bertemu dengannya." Alessandro menatap Marco lurus-lurus. Matanya berkilat marah, tapi Marco bisa melihat ada kerapuhan di sana.
"Tidak bisa, Signor Ferrara." Marco tetap di tempatnya berdiri. "Jika Anda merasakan sedikit saja simpati untuk aktrisku, tolong jangan temui dia lagi."
Alessandro mencengkeram bahu Marco. "Kau pikir siapa dirimu berani menghalangiku bertemu Carlotta?"
Marco mendongak agar pandangannya lurus ke mata Alessandro. "Anda pikir siapa penyebab Carlotta jadi seperti ini? Tolong pikirkan baik-baik! Kalau Anda menemuinya dan Carlotta nekat melakukan hal seperti ini lagi, bagaimana Anda akan bertanggung jawab?"
Cengkeraman tangan Alessandro mengendur. Marco segera menepiskannya selagi Alessandro lengah.
Pandangan Alessandro menjadi tidak fokus. Ini adalah saat paling menakutkan dalam hidupnya. Jauh lebih mengerikan dibandingkan saat dia diusir dari mansion keluarga Marinelli tanpa uang sepeser pun.
Namun, Carlotta tidak mungkin senekat itu, kan? Selama Alessandro mengenalnya, gadis itu terlalu rasional untuk melakukan hal itu.
Lalu, Alessandro kembali menatap Marco dengan tajam. "Ini permainanmu, kan? Kau pasti sengaja membuat berita seperti ini untuk mencari perhatian media. Kau tahu akibatnya jika media sampai mengaitkan namaku dan nama keluargaku di berita ini, kan?"
Marco mendorong dada Alessandro karena kesal. "Ternyata Anda benar-benar brengsek, Signor Ferrara! Ini semua terjadi karena Anda, dan Anda justru menyalahkan orang lain!"
Alessandro tidak mundur sedikit pun. "Awalnya aku akan membiarkan Carlotta dan menganggap semuanya sudah selesai di antara kami. Tapi karena kalian membuat keadaan menjadi runyam seperti ini, jangan harap aku akan melepaskannya sekarang."
"Tolong jangan lakukan apapun lagi, Signor Ferrara! Carlotta sudah banyak menderita!" Marco Bruni hampir menangis.
"Sampaikan salamku pada Carlotta. Bilang, dia tidak akan bisa selamanya sembunyi dariku." Alessandro berbalik, kemudian bergegas pergi. Para pengawalnya mengikuti dengan patuh.
"Dasar bajingan tengik! Membusuk kau di neraka!" Marco berteriak nyaring, tetapi Alessandro sama sekali tidak menanggapinya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
farizyara rsfy
aduh ko makin runyam, pikirannya makin jauh aja
2024-02-19
0
farizyara rsfy
ciara suka sama si robert y🤔🤔
2024-02-19
0
Baby_Miracles
waduh, trus gimana?🙄😁
2022-03-12
0