Bab 14 | Berita Mengejutkan

Tidak ada yang tidak tahu di mana letak kediaman keluarga Ferrara. Bahkan di maps, rumah itu menempati wilayah yang amat besar di pusat kota Roma. Beberapa bangunan bersejarah pun ada kaitannya dengan keluarga mereka. Menurut kabar yang didengar Ciara, keluarga Ferrara dulunya merupakan keturunan Kaisar Romawi kuno. Namun, itu semua tidak menyurutkan nyalinya.

Suatu saat nanti, ia berjanji akan menjadi pembela hukum bagi orang-orang yang diperlakukan tidak adil. Semua orang harus tunduk di hadapan hukum, tidak terkecuali keluarga Ferrara yang terhormat.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan dari Roberto Mancini.

"Aku membaca koran hari ini dan melihat berita percobaan bunuh diri Carlotta. Apakah itu benar?"

Ciara mendesah. Mendengar kepedulian dalam suara Roberto menghangatkan hatinya.

"Saat ini Carlotta baik-baik saja. Tapi aku tidak akan diam saja. Aku sedang dalam perjalanan ke rumah Ferrara dan meminta pertanggung jawaban."

Roberto menarik napas cepat. "Jangan lakukan itu, Ciara. Dengarkan aku, mari kita bertemu. Kau harus berpikir dengan kepala dingin."

"Simpan argumenmu untuk lain waktu, Roberto. Saat ini aku sibuk." Ciara mulai keras kepala.

"Demi Tuhan, tolong dengarkan aku. Begini saja, aku akan pergi ke Roma sekarang. Bisakah kau menungguku di bandara? Tolong biarkan aku yang mengurus kasus dengan keluarga Ferrara, damnit, Ciara!" Roberto mengatur napas sebelum melanjutkan, "Kau tidak tahu seperti apa mereka. Alessandro yang sekarang menjadi pewaris Ferrara bukan tandinganmu. Biarkan aku yang menanganinya. Aku sudah belajar hukum selama enam tahun. Setidaknya, aku tahu satu atau dua hal."

Ciara menggigit bibir bimbang. "Kau mau kemari sekarang? Memangnya di mana sekarang kau berada?"

"London. Aku sudah menuju bandara. Diam di sana dan tunggu aku. Oke?"

Ciara tidak menjawab selama beberapa detik.

Roberto mengulangi lagi. "Oke, Ciara?"

Ciara mengangguk. "Oke."

"Bagus. Anak pintar." Roberto memutus sambungan telepon.

Ciara merasakan pipinya bersemu merah. Anak pintar, kata Roberto tadi. Belum pernah sekali pun lelaki itu memujinya. Dan Ciara bukannya haus pujian. Tapi mengapa rasanya menyenangkan mendengar pujian itu keluar dari mulut Roberto Mancini?

Ciara menepuk bahu sopir taksi yang ditumpanginya. "Signor, tolong putar balik. Kita menuju bandara Leonardo da Vinci Fiumicino."

"Baik, Nona."

***

"... Ferrara akan memberikan suntikan dana pada perusahaan Anda, Tuan Ryabova. Proposal Anda telah saya review dan saya rasa saya tertarik." Alessandro menyilangkan kaki. Di hadapannya, duduk dua orang laki-laki berkebangsaan Russia.

Kedua laki-laki itu, ayah dan anak, langsung menyambut kata-kata Alessandro dengan penuh suka cita.

"Terima kasih banyak, Tuan Ferrara. Kami menantikan kunjungan Anda ke St. Petersburg kapan pun Anda inginkan."

Alessandro tersenyum dan mengangguk. Ia mengalihkan pandangan pada dewan direksi perusahaannya yang lain. "Ada yang ingin menambahkan?"

Semua orang menggeleng bersamaan, menyetujui keputusan Alessandro sepenuhnya.

"Baiklah kalau begitu. Urusan selanjutnya akan ditangani oleh asisten saya, Luca Lombardi." Alessandro berkata.

Tiba-tiba, Lombardi menyerbu masuk ruang rapat tertutup itu dengan napas memburu. Di tangannya, terdapat sebuah surat kabar. Surat kabar khusus gosip selebriti yang baru saja terbit sore ini.

"Maafkan saya jika mengganggu waktu Anda, Signor." Ujar Lombardi.

Alessandro menggeleng. "Kau datang tepat waktu, Lombardi. Aku baru saja ingin memanggilmu. Urusan selanjutnya-"

"Maafkan saya, Signor, ini sesuatu yang penting." Lombardi cepat-cepat menyerahkan surat kabar yang dibawanya.

Alessandro tertawa. "Ada apa ini, Lombardi? Kau membuatku gugup, padahal suasana hatiku sedang sangat baik sejak tadi pagi."

Lalu, Alessandro melihatnya. Judul yang tercetak tebal dan besar di halaman depan surat kabar itu.

'AKTRIS CARLOTTA MARINELLI MELAKUKAN PERCOBAAN BUNUH DIRI DI FENDI SUITE HOTEL'

Raut wajah Alessandro berubah gelap. "Apa-apaan ini?!"

Beberapa orang yang berada dalam ruangan tersebut menciut takut mendengar suara Alessandro yang menggelegar.

Alessandro langsung berdiri. "Dia tidak meninggal, kan?"

Luca Lombardi menggeleng pelan. "Tidak, Signor, belum."

Alessandro memelototinya. "Belum? Hati-hati dengan kata-katamu, Lombardi!"

Lombardi langsung membungkuk. "Maafkan saya, Signor. Maksud saya, beliau baik-baik saja dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit."

Alessandro melipat surat kabar di tangannya dan membantingnya ke arah jendela. "Cari tahu di mana dia sekarang. Kita ke sana."

"Baik, Signor."

***

Marco Bruni menjadi orang yang luar biasa sibuk, jauh lebih sibuk daripada biasanya, ketika berita tentang Carlotta terendus media. Ponselnya tidak bisa berhenti berdering sedetik pun. Pihak produksi film terbaru Carlotta meminta penjelasan. Mereka ingin Carlotta mengadakan konferensi pers untuk membantah kabar miring itu.

Namun, ada masalah yang lebih mendesak lagi saat ini. Masalah itu berdiri setinggi hampir dua meter, berjalan cepat menghampiri Marco  Bruni bagai halilintar.

Masalah itu bernama Alessandro Ferrara beserta pria-pria berjas hitam yang berjalan di belakangnya.

Lobi rumah sakit sedang ramai. Beberapa perwakilan media masih di sana, berharap mendapatkan berita eksklusif. Orang-orang Alessandro Ferrara menangani mereka semua dengan cepat. Mengusir mereka dengan efektif, seolah Alessandro adalah pemilik rumah sakit ini, dan mereka semua hanyalah pengemis yang dilarang masuk.

Kali ini, Marco mengingatkan dirinya agar tidak gentar.

"Marco." Alessandro menyapanya, ketika akhirnya mereka berhadapan.

Nyali Marco menciut.

"Di mana Carlotta sekarang? Bagaimana kondisinya?"

Marco merapatkan bibir, kemudian menjawab cepat. "Dia baik-baik saja. Kurasa sebaiknya Anda pergi."

Alessandro menggeleng. "Aku ingin menemuinya."

"Dia tidak ingin menemui siapa pun." Marco berkata.

"Dia harus bertemu denganku. Aku benar-benar harus bertemu dengannya." Alessandro menatap Marco lurus-lurus. Matanya berkilat marah, tapi Marco bisa melihat ada kerapuhan di sana.

"Tidak bisa, Signor Ferrara." Marco tetap di tempatnya berdiri. "Jika Anda merasakan sedikit saja simpati untuk aktrisku, tolong jangan temui dia lagi."

Alessandro mencengkeram bahu Marco. "Kau pikir siapa dirimu berani menghalangiku bertemu Carlotta?"

Marco mendongak agar pandangannya lurus ke mata Alessandro. "Anda pikir siapa penyebab Carlotta jadi seperti ini? Tolong pikirkan baik-baik! Kalau Anda menemuinya dan Carlotta nekat melakukan hal seperti ini lagi, bagaimana Anda akan bertanggung jawab?"

Cengkeraman tangan Alessandro mengendur. Marco segera menepiskannya selagi Alessandro lengah.

Pandangan Alessandro menjadi tidak fokus. Ini adalah saat paling menakutkan dalam hidupnya. Jauh lebih mengerikan dibandingkan saat dia diusir dari mansion keluarga Marinelli tanpa uang sepeser pun.

Namun, Carlotta tidak mungkin senekat itu, kan? Selama Alessandro mengenalnya, gadis itu terlalu rasional untuk melakukan hal itu.

Lalu, Alessandro kembali menatap Marco dengan tajam. "Ini permainanmu, kan? Kau pasti sengaja membuat berita seperti ini untuk mencari perhatian media. Kau tahu akibatnya jika media sampai mengaitkan namaku dan nama keluargaku di berita ini, kan?"

Marco mendorong dada Alessandro karena kesal. "Ternyata Anda benar-benar brengsek, Signor Ferrara! Ini semua terjadi karena Anda, dan Anda justru menyalahkan orang lain!"

Alessandro tidak mundur sedikit pun. "Awalnya aku akan membiarkan Carlotta dan menganggap semuanya sudah selesai di antara kami. Tapi karena kalian membuat keadaan menjadi runyam seperti ini, jangan harap aku akan melepaskannya sekarang."

"Tolong jangan lakukan apapun lagi, Signor Ferrara! Carlotta sudah banyak menderita!" Marco Bruni hampir menangis.

"Sampaikan salamku pada Carlotta. Bilang, dia tidak akan bisa selamanya sembunyi dariku." Alessandro berbalik, kemudian bergegas pergi. Para pengawalnya mengikuti dengan patuh.

"Dasar bajingan tengik! Membusuk kau di neraka!" Marco berteriak nyaring, tetapi Alessandro sama sekali tidak menanggapinya.

***

Terpopuler

Comments

farizyara rsfy

farizyara rsfy

aduh ko makin runyam, pikirannya makin jauh aja

2024-02-19

0

farizyara rsfy

farizyara rsfy

ciara suka sama si robert y🤔🤔

2024-02-19

0

Baby_Miracles

Baby_Miracles

waduh, trus gimana?🙄😁

2022-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Masa Lalu Carlotta
2 Bab 2 | Pewaris Ferrara
3 Bab 3 | Kebangkrutan Marinelli
4 Bab 4 | Pembalasan Dendam
5 Bab 5 | Pesta de Angelo
6 Bab 6 | Ancaman Ferrara
7 Bab 7 | Kebangkitan Carlotta
8 Bab 8 | Bertemu Teman Lama
9 Bab 9 | Penawaran Alessandro
10 Bab 10 | Tamu Istimewa
11 Bab 11 | Malam Tak Terlupakan
12 Bab 12 | Malam Tak Terlupakan (Part 2)
13 Bab 13 | Penyesalan Marco Bruni
14 Bab 14 | Berita Mengejutkan
15 Bab 15 | Konferensi Pers
16 Bab 16 | Sutradara Kenamaan
17 Bab 17 | Produser Eksekutif Baru
18 Bab 18 | Syuting Dihentikan
19 Bab 19 | Pemeran Pengganti
20 Bab 20 | Strawberry Cheesecake
21 Bab 21 | Tanda-tanda Kehamilan
22 Bab 22 | Positif
23 Bab 23 | Keputusan Sulit
24 Bab 24 | Carlotta Menghilang
25 Bab 25 | Pesan Sebelum Pergi
26 Bab 26 | Hidup Baru
27 Bab 27 | Kembali ke Verona
28 Bab 28 | Bertemu
29 Bab 29 | Pedesaan Veneto
30 Bab 30 | Dunia Runtuh
31 Bab 31 | Saudara yang Hilang
32 Bab 32 | Pulang ke Roma
33 Bab 33 | Mimpi Paling Nyata
34 Bab 34 | Pagi yang Hangat
35 Bab 35 | Awal Huru-hara
36 Bab 36 | Pengakuan
37 Bab 37 | Kemarahan Alessandro
38 Bab 38 | Penjara Ferrara
39 Bab 39 | Isi Ponsel Carlotta
40 Bab 40 | Bersamamu
41 Bab 41 | Ponte Rialto
42 Bab 42 | Persiapan Pernikahan
43 Bab 43 | Formulir Tes DNA
44 Bab 44 | Mengundang Masalah
45 Bab 45 | Putar Balik
46 Bab 46 | Taman Air Mancur
47 Bab 47 | Keretakan
48 Bab 48 | Kontraksi Kedua
49 Bab 49 | New York, New York
50 Bab 50 | Menjelang Pernikahan
51 Bab 51 | Keraguan
52 Bab 52 | Hari Pernikahan (Part 1)
53 Cast & stuff (1)
54 Bab 53 | Hari Pernikahan (2)
55 Cast and Stuff (2)
56 Bab 54 | Resepsi
57 Bab 55 | Reuni Keluarga
58 Bab 56 | (Bukan) Malam Pertama
59 Bab 57 | Santorini
60 Bab 58 | Pengantin Baru
61 Bab 59 | Prahara Baru
62 Bab 60 | Alicia
63 Bab 61 | Tidak Percaya
64 Bab 62 | Baby Shower
65 Bab 63 | Tragedi Baby Shower
66 Bab 64 | Bayi Laki-laki
67 Bab 65 | Hasil Tes DNA
68 Bab 66 | Pemberian Nama
69 Bab 67 | Musim Gugur Tiba
70 Bab 68 | Vineyard
71 Bab 69 | Salumeria Gironda
72 Bab 70 | Brunch di Verona
73 Bab 71 | Rasa Bersalah Lombardi
74 Bab 72 | Gadis Jalanan
75 Bab 73 | Castello Ferrara
76 Bab 74 | Tamu Lombardi
77 Bab 75 | Menteri Bisa Menunggu
78 Rekomendasi Karya (1)
79 Bab 76 | Kali Pertama
80 Bab 77 | Menjodohkan Lombardi
81 Bab 78 | Interogasi Balik
82 Bab 79 | Firasat Buruk
83 Bab 80 | Ancaman
84 Bab 81 | Keputusan Berat
85 Bab 82 | Ciara Berbicara
86 Bab 83 | Antico Arco
87 Bab 84 | Jebakan
88 Bab 85 | Alessandro di Milan
89 Bab 86 | Larangan Terbang
90 Bab 87 | City Spire
91 Bab 88 | Surat Cerai
92 Bab 91 | A Night In Manhattan
93 Bab 93 | Meminta Restu
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 | Masa Lalu Carlotta
2
Bab 2 | Pewaris Ferrara
3
Bab 3 | Kebangkrutan Marinelli
4
Bab 4 | Pembalasan Dendam
5
Bab 5 | Pesta de Angelo
6
Bab 6 | Ancaman Ferrara
7
Bab 7 | Kebangkitan Carlotta
8
Bab 8 | Bertemu Teman Lama
9
Bab 9 | Penawaran Alessandro
10
Bab 10 | Tamu Istimewa
11
Bab 11 | Malam Tak Terlupakan
12
Bab 12 | Malam Tak Terlupakan (Part 2)
13
Bab 13 | Penyesalan Marco Bruni
14
Bab 14 | Berita Mengejutkan
15
Bab 15 | Konferensi Pers
16
Bab 16 | Sutradara Kenamaan
17
Bab 17 | Produser Eksekutif Baru
18
Bab 18 | Syuting Dihentikan
19
Bab 19 | Pemeran Pengganti
20
Bab 20 | Strawberry Cheesecake
21
Bab 21 | Tanda-tanda Kehamilan
22
Bab 22 | Positif
23
Bab 23 | Keputusan Sulit
24
Bab 24 | Carlotta Menghilang
25
Bab 25 | Pesan Sebelum Pergi
26
Bab 26 | Hidup Baru
27
Bab 27 | Kembali ke Verona
28
Bab 28 | Bertemu
29
Bab 29 | Pedesaan Veneto
30
Bab 30 | Dunia Runtuh
31
Bab 31 | Saudara yang Hilang
32
Bab 32 | Pulang ke Roma
33
Bab 33 | Mimpi Paling Nyata
34
Bab 34 | Pagi yang Hangat
35
Bab 35 | Awal Huru-hara
36
Bab 36 | Pengakuan
37
Bab 37 | Kemarahan Alessandro
38
Bab 38 | Penjara Ferrara
39
Bab 39 | Isi Ponsel Carlotta
40
Bab 40 | Bersamamu
41
Bab 41 | Ponte Rialto
42
Bab 42 | Persiapan Pernikahan
43
Bab 43 | Formulir Tes DNA
44
Bab 44 | Mengundang Masalah
45
Bab 45 | Putar Balik
46
Bab 46 | Taman Air Mancur
47
Bab 47 | Keretakan
48
Bab 48 | Kontraksi Kedua
49
Bab 49 | New York, New York
50
Bab 50 | Menjelang Pernikahan
51
Bab 51 | Keraguan
52
Bab 52 | Hari Pernikahan (Part 1)
53
Cast & stuff (1)
54
Bab 53 | Hari Pernikahan (2)
55
Cast and Stuff (2)
56
Bab 54 | Resepsi
57
Bab 55 | Reuni Keluarga
58
Bab 56 | (Bukan) Malam Pertama
59
Bab 57 | Santorini
60
Bab 58 | Pengantin Baru
61
Bab 59 | Prahara Baru
62
Bab 60 | Alicia
63
Bab 61 | Tidak Percaya
64
Bab 62 | Baby Shower
65
Bab 63 | Tragedi Baby Shower
66
Bab 64 | Bayi Laki-laki
67
Bab 65 | Hasil Tes DNA
68
Bab 66 | Pemberian Nama
69
Bab 67 | Musim Gugur Tiba
70
Bab 68 | Vineyard
71
Bab 69 | Salumeria Gironda
72
Bab 70 | Brunch di Verona
73
Bab 71 | Rasa Bersalah Lombardi
74
Bab 72 | Gadis Jalanan
75
Bab 73 | Castello Ferrara
76
Bab 74 | Tamu Lombardi
77
Bab 75 | Menteri Bisa Menunggu
78
Rekomendasi Karya (1)
79
Bab 76 | Kali Pertama
80
Bab 77 | Menjodohkan Lombardi
81
Bab 78 | Interogasi Balik
82
Bab 79 | Firasat Buruk
83
Bab 80 | Ancaman
84
Bab 81 | Keputusan Berat
85
Bab 82 | Ciara Berbicara
86
Bab 83 | Antico Arco
87
Bab 84 | Jebakan
88
Bab 85 | Alessandro di Milan
89
Bab 86 | Larangan Terbang
90
Bab 87 | City Spire
91
Bab 88 | Surat Cerai
92
Bab 91 | A Night In Manhattan
93
Bab 93 | Meminta Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!