Bab 12 | Malam Tak Terlupakan (Part 2)

Apa Alessandro bilang tadi? Tiga ratus juta euro? Carlotta menggeleng cepat. Jumlah yang tidak masuk akal. Gadis itu merebut ponsel Alessandro, mencari tahu kebenaran transaksi itu.

Bisa saja itu merupakan tipu muslihat mantan kekasihnya, kan?

Alessandro merebut kembali ponselnya. "Biar aku yang menghubungi Marco dengan nomorku, agar kau tidak mengira aku berbohong, Sayang."

Carlotta mengabaikan panggilan sayang itu. "Lakukan."

Masih dengan senyum separonya yang menyebalkan, Alessandro menghubungi Marco Bruni.

Sambungan teleponnya diangkat pada deringan pertama. "Signor Ferrara?"

"Marco Bruni." Alessandro menekan tombol loudspeaker agar Carlotta bisa ikut mendengar percakapan mereka.

"Apakah ada masalah, Signor Ferrara?" Terdengar suara cemas Marco di seberang sana.

Alessandro memandang raut wajah Carlotta yang memucat.

"Tidak ada. Aku hanya ingin berterima kasih padamu karena telah mengirim Carlotta kemari." Alessandro menekankan setiap kata-katanya.

"Bukan masalah, Signor Ferrara. Saya yang beterima kasih atas penawaran murah hati Anda. Saya-"

Carlotta merebut ponsel Alessandro lagi. "Marco, kau tidak bisa melakukan ini padaku!"

"Carlotta? Ah, Sayangku, kau sudah di sana rupanya-"

"Kembalikan semua uang Alessandro! Kita tidak butuh uangnya! Aku akan bekerja keras. Aku janji akan bekerja keras. Katakan padaku jika kau butuh uang, Marco! Jangan begini!"

Marco terbata-bata, "C-Carlotta, bukan begitu. Ini adalah bisnis yang-"

Alessandro merebut ponsel miliknya dan mematikan sambungan telepon. Kemudian, ia melempar ponselnya sendiri keluar balkon.

Carlotta memandang Alessandro dengan pandangan memelas sekarang. "Tidak, Alessandro. Jangan lakukan ini. Aku akan mengembalikan semua uangmu, aku berjanji! Beri aku waktu!"

Alessandro tertawa, lalu berkata, "Kau begitu manis. Sampai kapan, menurutmu, aku harus menunggu kau menghasilkan tiga ratus juta euro ditambah dengan akumulasi hutang ayahmu sepuluh tahun lalu?"

Carlotta terkesiap.

"Kau tidak berpikir keluargaku akan merelakan uang yang dibawa kabur ayahmu hingga saat ini, kan?"

Mata Carlotta sudah berkaca-kaca sekarang. "B-berapa jumlah hutang Papa?"

Alessandro tertawa parau. Tawa yang tidak sampai ke matanya. "Kau tidak perlu tahu dan tidak perlu khawatir. Setelah malam ini, aku akan menganggap semuanya lunas."

Carlotta langsung berlutut di kaki Alessandro. "Aku mohon, jangan lakukan ini! Jika kau menginginkan permohonan maaf, aku akan minta maaf. Maafkan aku! Maafkan Papaku! Tolong maafkan semua kesalahan keluargaku di masa lalu, Alessandro! Aku mohon."

Alessandro berdecak. "Kau pikir aku butuh permohonan maafmu? Kau pikir dengan memohon maaf, seluruh hutang keluargamu akan lunas? Tidak, Carlotta. Aku butuh kau. Sekarang."

Pria itu dengan mudah mengangkat Carlotta dari posisi berlututnya hingga berdiri. Kemudian ia memanggul gadis itu dan melemparkannya ke atas ranjang berukuran king size di tengah ruangan mewah itu.

Carlotta menjerit kecil. Ia segera beringsut mundur. Tangannya bergerak mengambil sebuah bantal dan menjadikannya sebagai tameng.

"Jangan mendekat!" Carlotta berteriak.

Alessandro melepaskan sweater, memamerkan otot perutnya yang memang terbentuk sempurna. Pria itu mulai naik ke ranjang. Carlotta bergegas turun dari ranjang, namun pinggangnya ditangkap dengan mudah.

"Mau ke mana, Sayang?"

Alessandro menggulingkan Carlotta kembali ke kasur, kemudian mengunci pergelangan tangan gadis itu di atas kepala. Carlotta memberontak sekuat tenaga. Ia menendang dan menggeliat, melakukan apapun untuk bisa bebas.

Namun, Alessandro jauh lebih kuat darinya. Dengan seluruh usaha yang telah dilakukannya, pria itu tidak bergerak dari posisinya semula. Tak terpengaruh sedikit pun.

Pada akhirnya, ketika Carlotta telah kehabisan tenaga, Alessandro memaksakan dirinya pada gadis itu.

Carlotta terkesiap ketika tiba-tiba Alessandro menciumnya dengan keras. Bukan ciuman seperti ini yang diingat gadis itu akan Alessandro dulu. Alessandro selalu menciumnya dengan mesra dan penuh perasaan. Sama sekali tidak seperti ini.

Sebuah kesadaran akan kenyataan pahit melanda Carlotta. Mulai detik ini ia akhirnya menyadari bahwa selama ini ia hidup di masa lalu. Ia selalu mendambakan untuk mengulang masa-masa indah kisah cintanya dengan Alessandro dulu.

Namun, keadaan telah berubah. Dan Alessandro jelas bukan lagi orang yang sama.

"Lepaskan aku, dasar brengsek!" Carlotta memberontak lebih kuat setelah mengumpulkan tenaga.

"Kenapa? Apa yang salah kali ini, Carlotta? Bukankah kau suka pria yang kaya? Setara dengan Roberto Mancini mantan tunangan kesayanganmu itu? Aku sudah membuktikan diri selama ini, dan kurasa aku sudah cukup baik untukmu."

Carlotta berhasil membebaskan sebelah tangannya, kemudian menggunakannya untuk menampar Alessandro.

"Kau pikir kau pantas untukku padahal kelakuanmu lebih hina daripada binatang?"

Warna mata Alessandro berubah menjadi lebih pekat. "Kau sungguh tidak tahu posisimu saat ini, Carlotta. Jika aku mau, aku bisa melakukan hal yang lebih buruk lagi. Tetapi aku hanya minta malam ini saja. Tidak, aku bukan meminta. Aku membelimu. Dengan harga yang tinggi!"

Tanpa menunggu jawaban Carlotta, Alessandro melucuti pakaian gadis itu dengan cepat dan menyatukan tubuh mereka tanpa aba-aba. Carlotta menjerit dengan suara yang melengking. Air matanya mengalir deras. Ia mulai terisak-isak.

"Dio Mio, Carlotta!" Alessandro kemudian mengeluarkan sederetan sumpah serapah. "Kau masih perawan? Bagaimana ini mungkin?!"

Carlotta tidak menjawab. Tubuhnya terasa nyeri. Ia hanya bisa menggeliat, mencari posisi yang dapat meredakan rasa sakitnya. Namun tidak berhasil. Rasa sakit yang menggigit masih dirasakannya.

"Jangan bergerak, Carlotta. Oh, sial. Aku tidak-" Alessandro berusaha menahan diri. Napasnya memburu. Usaha pertahanan dirinya hampir jebol karena gadis itu terus bergerak gelisah.

"Aku tidak akan memaafkanmu." Carlotta mendesis di sela-sela giginya.

Amarah Alessandro kembali berkobar. "Benci aku sesukamu, karena aku tidak butuh kau untuk memaafkanku."

Kemudian, pria itu kembali bergerak. Gerakannya semakin cepat, kemudian ia melenguh dan melepaskan diri di dalam gadis itu.

Alessandro tidak pernah puas. Pria itu melampiaskan hasratnya pada Carlotta sepanjang malam.

Pada saat menjelang pagi, ketika tubuh bagian bawahnya mulai dapat beradaptasi, Carlotta merasakan sensasi aneh saat bercinta dengan Alessandro. Sesuatu membakarnya dari dalam. Kobaran itu semakin intens, membuat punggungnya melengkung dan pada akhirnya tubuhnya bergetar hebat.

"Apa yang kau lakukan p-padaku, Alessandro?" Carlotta menjerit histeris. "Apa yang terjadi padaku?"

"Tidak apa-apa, Mia Cara. Kau baik-baik saja. Lepaskan saja semuanya."

Alessandro menenangkannya dengan kalimat-kalimat bujukan bernada rendah. Pria itu menghujaninya dengan ciuman. Setelah sensasi memabukkan itu hilang, Carlotta jatuh tak sadarkan diri.

Sekarang, Alessandro tersenyum puas. Ini adalah sebuah mimpi lama yang pada akhirnya terwujudkan. Ia memandang Carlotta yang tertidur pulas. Semalam Carlotta luar biasa cantik. Bagi Alessandro, Carlotta adalah wanita paling sempurna di dunia. Saat melihat noda darah di atas sprei putih yang membuktikan kesucian Carlotta, Alessandro jadi semakin mengagumi gadis itu.

Bukankah ini artinya Carlotta tidak bohong saat berkata dia melakukan semua hal dalam karirnya dengan jalan yang lurus?

Alessandro merasa bahagia dapat menjadi yang pertama bagi Carlotta. Rasa bahagia itu meluap-luap hingga ia memutuskan untuk memperlakukan gadis itu dengan lebih baik.

Secara perlahan, Alessandro mengangkat tubuh Carlotta yang polos ke dalam kamar mandi suite itu. Ia memasukkan Carlotta ke dalam bathtub yang telah diisi air hangat. Kemudian, ia membersihkan tubuh Carlotta dengan lembut. Carlotta tampak sangat manis ketika tidur, sehingga ia tidak tega untuk membangunkannya. Terlebih, gadis itu tampak kelelahan.

Setelah selesai memandikan Carlotta, Alessandro mengeringkan gadis itu dengan handuk dan memakaikan bathrobe berkualitas nomor satu yang nyaman. Setelah meletakkan Carlotta kembali ke atas ranjang, ia pergi membersihkan diri, kemudian menghubungi layanan kamar untuk disiapkan sarapan untuk gadis itu.

Ketika selesai melakukan semuanya, Alessandro pergi meninggalkan suite dengan senyum mengembang sempurna.

***

Terpopuler

Comments

Bee RasyieQah

Bee RasyieQah

mana 21+++++++ nya hayoo... 🤭🤭🤭🤭

2023-08-03

0

Sulis Tiyono

Sulis Tiyono

ya orang bisa berbuat semuanya haram halal gak masalahya lu orang bilang beda dikit Ama binatang

2023-02-14

0

Baby_Miracles

Baby_Miracles

sesak napas😅

2022-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Masa Lalu Carlotta
2 Bab 2 | Pewaris Ferrara
3 Bab 3 | Kebangkrutan Marinelli
4 Bab 4 | Pembalasan Dendam
5 Bab 5 | Pesta de Angelo
6 Bab 6 | Ancaman Ferrara
7 Bab 7 | Kebangkitan Carlotta
8 Bab 8 | Bertemu Teman Lama
9 Bab 9 | Penawaran Alessandro
10 Bab 10 | Tamu Istimewa
11 Bab 11 | Malam Tak Terlupakan
12 Bab 12 | Malam Tak Terlupakan (Part 2)
13 Bab 13 | Penyesalan Marco Bruni
14 Bab 14 | Berita Mengejutkan
15 Bab 15 | Konferensi Pers
16 Bab 16 | Sutradara Kenamaan
17 Bab 17 | Produser Eksekutif Baru
18 Bab 18 | Syuting Dihentikan
19 Bab 19 | Pemeran Pengganti
20 Bab 20 | Strawberry Cheesecake
21 Bab 21 | Tanda-tanda Kehamilan
22 Bab 22 | Positif
23 Bab 23 | Keputusan Sulit
24 Bab 24 | Carlotta Menghilang
25 Bab 25 | Pesan Sebelum Pergi
26 Bab 26 | Hidup Baru
27 Bab 27 | Kembali ke Verona
28 Bab 28 | Bertemu
29 Bab 29 | Pedesaan Veneto
30 Bab 30 | Dunia Runtuh
31 Bab 31 | Saudara yang Hilang
32 Bab 32 | Pulang ke Roma
33 Bab 33 | Mimpi Paling Nyata
34 Bab 34 | Pagi yang Hangat
35 Bab 35 | Awal Huru-hara
36 Bab 36 | Pengakuan
37 Bab 37 | Kemarahan Alessandro
38 Bab 38 | Penjara Ferrara
39 Bab 39 | Isi Ponsel Carlotta
40 Bab 40 | Bersamamu
41 Bab 41 | Ponte Rialto
42 Bab 42 | Persiapan Pernikahan
43 Bab 43 | Formulir Tes DNA
44 Bab 44 | Mengundang Masalah
45 Bab 45 | Putar Balik
46 Bab 46 | Taman Air Mancur
47 Bab 47 | Keretakan
48 Bab 48 | Kontraksi Kedua
49 Bab 49 | New York, New York
50 Bab 50 | Menjelang Pernikahan
51 Bab 51 | Keraguan
52 Bab 52 | Hari Pernikahan (Part 1)
53 Cast & stuff (1)
54 Bab 53 | Hari Pernikahan (2)
55 Cast and Stuff (2)
56 Bab 54 | Resepsi
57 Bab 55 | Reuni Keluarga
58 Bab 56 | (Bukan) Malam Pertama
59 Bab 57 | Santorini
60 Bab 58 | Pengantin Baru
61 Bab 59 | Prahara Baru
62 Bab 60 | Alicia
63 Bab 61 | Tidak Percaya
64 Bab 62 | Baby Shower
65 Bab 63 | Tragedi Baby Shower
66 Bab 64 | Bayi Laki-laki
67 Bab 65 | Hasil Tes DNA
68 Bab 66 | Pemberian Nama
69 Bab 67 | Musim Gugur Tiba
70 Bab 68 | Vineyard
71 Bab 69 | Salumeria Gironda
72 Bab 70 | Brunch di Verona
73 Bab 71 | Rasa Bersalah Lombardi
74 Bab 72 | Gadis Jalanan
75 Bab 73 | Castello Ferrara
76 Bab 74 | Tamu Lombardi
77 Bab 75 | Menteri Bisa Menunggu
78 Rekomendasi Karya (1)
79 Bab 76 | Kali Pertama
80 Bab 77 | Menjodohkan Lombardi
81 Bab 78 | Interogasi Balik
82 Bab 79 | Firasat Buruk
83 Bab 80 | Ancaman
84 Bab 81 | Keputusan Berat
85 Bab 82 | Ciara Berbicara
86 Bab 83 | Antico Arco
87 Bab 84 | Jebakan
88 Bab 85 | Alessandro di Milan
89 Bab 86 | Larangan Terbang
90 Bab 87 | City Spire
91 Bab 88 | Surat Cerai
92 Bab 91 | A Night In Manhattan
93 Bab 93 | Meminta Restu
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 | Masa Lalu Carlotta
2
Bab 2 | Pewaris Ferrara
3
Bab 3 | Kebangkrutan Marinelli
4
Bab 4 | Pembalasan Dendam
5
Bab 5 | Pesta de Angelo
6
Bab 6 | Ancaman Ferrara
7
Bab 7 | Kebangkitan Carlotta
8
Bab 8 | Bertemu Teman Lama
9
Bab 9 | Penawaran Alessandro
10
Bab 10 | Tamu Istimewa
11
Bab 11 | Malam Tak Terlupakan
12
Bab 12 | Malam Tak Terlupakan (Part 2)
13
Bab 13 | Penyesalan Marco Bruni
14
Bab 14 | Berita Mengejutkan
15
Bab 15 | Konferensi Pers
16
Bab 16 | Sutradara Kenamaan
17
Bab 17 | Produser Eksekutif Baru
18
Bab 18 | Syuting Dihentikan
19
Bab 19 | Pemeran Pengganti
20
Bab 20 | Strawberry Cheesecake
21
Bab 21 | Tanda-tanda Kehamilan
22
Bab 22 | Positif
23
Bab 23 | Keputusan Sulit
24
Bab 24 | Carlotta Menghilang
25
Bab 25 | Pesan Sebelum Pergi
26
Bab 26 | Hidup Baru
27
Bab 27 | Kembali ke Verona
28
Bab 28 | Bertemu
29
Bab 29 | Pedesaan Veneto
30
Bab 30 | Dunia Runtuh
31
Bab 31 | Saudara yang Hilang
32
Bab 32 | Pulang ke Roma
33
Bab 33 | Mimpi Paling Nyata
34
Bab 34 | Pagi yang Hangat
35
Bab 35 | Awal Huru-hara
36
Bab 36 | Pengakuan
37
Bab 37 | Kemarahan Alessandro
38
Bab 38 | Penjara Ferrara
39
Bab 39 | Isi Ponsel Carlotta
40
Bab 40 | Bersamamu
41
Bab 41 | Ponte Rialto
42
Bab 42 | Persiapan Pernikahan
43
Bab 43 | Formulir Tes DNA
44
Bab 44 | Mengundang Masalah
45
Bab 45 | Putar Balik
46
Bab 46 | Taman Air Mancur
47
Bab 47 | Keretakan
48
Bab 48 | Kontraksi Kedua
49
Bab 49 | New York, New York
50
Bab 50 | Menjelang Pernikahan
51
Bab 51 | Keraguan
52
Bab 52 | Hari Pernikahan (Part 1)
53
Cast & stuff (1)
54
Bab 53 | Hari Pernikahan (2)
55
Cast and Stuff (2)
56
Bab 54 | Resepsi
57
Bab 55 | Reuni Keluarga
58
Bab 56 | (Bukan) Malam Pertama
59
Bab 57 | Santorini
60
Bab 58 | Pengantin Baru
61
Bab 59 | Prahara Baru
62
Bab 60 | Alicia
63
Bab 61 | Tidak Percaya
64
Bab 62 | Baby Shower
65
Bab 63 | Tragedi Baby Shower
66
Bab 64 | Bayi Laki-laki
67
Bab 65 | Hasil Tes DNA
68
Bab 66 | Pemberian Nama
69
Bab 67 | Musim Gugur Tiba
70
Bab 68 | Vineyard
71
Bab 69 | Salumeria Gironda
72
Bab 70 | Brunch di Verona
73
Bab 71 | Rasa Bersalah Lombardi
74
Bab 72 | Gadis Jalanan
75
Bab 73 | Castello Ferrara
76
Bab 74 | Tamu Lombardi
77
Bab 75 | Menteri Bisa Menunggu
78
Rekomendasi Karya (1)
79
Bab 76 | Kali Pertama
80
Bab 77 | Menjodohkan Lombardi
81
Bab 78 | Interogasi Balik
82
Bab 79 | Firasat Buruk
83
Bab 80 | Ancaman
84
Bab 81 | Keputusan Berat
85
Bab 82 | Ciara Berbicara
86
Bab 83 | Antico Arco
87
Bab 84 | Jebakan
88
Bab 85 | Alessandro di Milan
89
Bab 86 | Larangan Terbang
90
Bab 87 | City Spire
91
Bab 88 | Surat Cerai
92
Bab 91 | A Night In Manhattan
93
Bab 93 | Meminta Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!