Bab 6 | Ancaman Ferrara

Carlotta berharap, mereka benar-benar bisa berbicara dengan privasi. Yang pada kenyataannya, jelas tidak mungkin. Kehadirannya sebagai waitress di pesta ini saja sudah menuai kontroversi. Teman-temannya dari kalangan atas beserta seluruh keluarga mereka tak henti-hentinya memandang dirinya. Pandangan yang penuh rasa penasaran, beserta sedikit cemoohan.

Belum lagi kedatangan pewaris keluarga Ferrara yang bagai guntur membelah bumi. Penampilan Alessandro sendiri sudah amat memukau. Ditambah lagi Gretta Mancini sudah menyebarkan rumor bahwa dulunya Alessandro merupakan tukang kebun keluarga Marinelli.

Kini, Carlotta yakin, semua mata tertuju pada kombinasi luar biasa mereka berdua.

"Carlotta." Alessandro memanggil namanya.

Bukan lagi panggilan sayang penuh rasa mendamba seperti dulu. Sekarang, namanya diucapkan dengan dingin. Carlotta sampai merinding mendengarnya.

Gadis itu mengangkat bahu acuh. "Apa yang ingin kau bicarakan?"

Alessandro tersenyum miring. "Begitukah caramu menyapa mantan pacarmu?"

Carlotta memelototinya. "Tadi kau bilang aku kawan lamamu."

"Sudahlah, itu tidak penting." Alessandro tertawa. "Apa tidak ada yang ingin kau katakan padaku? Permintaan maaf, mungkin?"

"Pergilah ke neraka!"

"Wow, santai sedikit, Nona. Kurasa neraka bukan tempat yang tepat untukku. Bukankah itu tempat yang tepat untuk kau dan keluargamu?"

Carlota mendesis. "Kau sudah menghancurkan keluargaku hingga kami tidak punya apa-apa lagi. Tidakkah itu cukup?"

"Tidak." Alessandro memandang kemarahan Carlotta dengan kesedihan yang dibuat-buat. "Aku menyukai penampilanku dan penampilanmu sekarang."

"Dasar brengs-" Carlota hendak memukul Alessandro, tetapi pria itu menangkap tangannya dengan mudah.

"Tenang, Nona manis. Jika kau tidak menyukai penampilanmu sekarang, aku bisa mengembalikan keadaan keluargamu seperti dulu lagi. Asal kau mau menuruti beberapa syarat dariku."

Carlotta berbalik dan hendak pergi. "Tidak perlu. Aku tidak butuh belas kasihanmu."

"Kau perlu mendengarkan ini jika ingin aku tidak mengganggumu lagi, Carlotta." Alessandro mengeluarkan nada yang rendah dan serius. Sebuah nada mengancam.

Carlotta berhenti berjalan.

"Putuskan pertunanganmu, jika kau tidak ingin aku menggulingkan keluarga Mancini juga."

Carlotta melangkah lagi.

"Bila kau berpikir aku main-main, maka kau salah. Tidak ada keluarga yang tidak memiliki hutang kepada keluarga Ferrara di seluruh Italia." Alessandro berkata lagi.

Carlotta berbalik. Gadis itu tertawa nyaring. "Kau pikir aku peduli? Lakukanlah semua semaumu saja, Alessandro. Dan jika aku memutuskan pertunanganku dengan Roberto, ingatlah bahwa itu bukan karena kau!"

Gadis itu melenggang pergi tanpa menoleh lagi.

***

Jeanne dan beberapa pelayan lain langsung mengerubungi Carlotta begitu gadis itu kembali ke dapur.

"Apa yang terjadi, Carlotta? Kau kenal dengan tuan muda tampan tadi?" Jeanne bertanya.

Pelayan lain menambahkan, "Apa yang kalian bicarakan?"

Pelayan lainnya lagi bertanya, "Apakah dia berlaku kurangajar padamu? Dasar orang kaya tidak tahu diri!"

Carlotta hanya tersenyum lemah kepada mereka semua. Kemarahan telah meninggalkannya. Sekarang yang tersisa hanya rasa takut. Tadi memang dia berhasil berpura-pura kuat. Namun, yang diinginkannya sekarang hanya duduk di lantai dan menangis.

Gadis itu tidak menyangka bahwa Alessandro-nya ternyata sanggup menjadi pria yang berbahaya. Sangat berbahaya. Ditambah lagi dengan kekuasaan dari nama belakang pria itu yang tersohor di seluruh negeri. Carlotta merasa ngeri jika Alessandro benar-benar bisa melakukan apapun.

Patrizia de Angelo dan Gretta Mancini memasuki dapur. Seluruh pelayan langsung membungkuk memberi hormat, serta menyingkir untuk memberi jalan.

"Apa yang terjadi, Carlotta? Alessandro Ferrara berderap pergi setelah bicara denganmu. Apa kau sengaja membuatnya marah? Sekarang dia adalah tamu penting di sini!" Hardik Patrizia.

Carlotta tidak mengindahkan gadis itu. Pandangannya tertuju pada Gretta Mancini.

"Tolong bilang pada Roberto, aku minta maaf." Carlotta mengeluarkan kalung yang ia sembunyikan di balik seragam waiter-nya. Sebuah cincin berlian besar menjadi liontinnya.

Carlotta menyerahkan cincin itu pada Gretta.

"Apa maksudnya ini?" Gretta bertanya.

"Aku ingin memutuskan pertunanganku dengan kakakmu, Roberto Mancini."

Karena saat ini Roberto sedang menempuh pendidikan hukum di Universitas Oxford, Inggris, Carlotta jelas tidak mungkin terbang ke sana hanya untuk mengembalikan cincin itu. Jalan terbaik memang menitipkannya pada Gretta.

Gretta terperanjat. "Apa kau sudah gila?"

Para pelayan di sekitar mereka langsung berbisik-bisik penuh spekulasi.

Patrizia berkacak pinggang. "Sekarang setelah mantan pacarmu sukses dan jauh lebih kaya daripada keluarga Gretta, kau jadi ingin memutuskan pertunangan dengan Roberto. Begitu?"

Carlotta tahu, tidak ada gunanya berdebat dengan Patrizia dan Gretta sekarang. Ia mengemasi tasnya dan bersiap-siap pergi. "Aku akan mengembalikan seragam waiter-mu ini besok."

Patrizia mencebik. "Tidak perlu. Lagipula seragam itu cocok denganmu."

Carlotta mengangguk. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia pergi meninggalkan pesta mengerikan itu.

***

Alessandro meregangkan tubuh di sisi barat kolam renangnya di Verona. Luca Lombardi mendatangkan beberapa wanita untuk menemani tuannya berenang. Alessandro tidak menyukai mereka semua, tapi juga tidak sampai hati untuk mengusir.

Para wanita seksi itu berenang nyaris tanpa pakaian. Bikini yang mereka kenakan agaknya tidak menutupi apa-apa. Beberapa di antara mereka ada yang terang-terangan, tetapi Alessandro hanya menanggapinya dengan senyuman.

Yang ada di pikirannya hanya Carlotta Marinelli.

"Bagaimana perkembangan gadis itu?" Ia bertanya kepada Luca Lombardi.

"Kemarin Nona Carlotta pergi meninggalkan pesta setelah memutuskan pertunangannya dengan Roberto Mancini."

Alessandro tertawa puas. "Benarkah?"

"Benar, Signor." Lombardi menjawab.

Seketika, perasaan Alessandro membaik. Hatinya menjadi tanpa beban. "Baguslah kalau begitu. Kita tidak perlu repot-repot mengotori tangan dengan keluarga Mancini."

"Iya, Signor. Anda benar."

Alessandro melilitkan handuk besar di pinggangnya, memutuskan bahwa waktu berenangnya telah usai. "Berikan bayaran besar pada wanita-wanita ini. Mereka telah menemaniku dengan baik."

"T-tapi, Signor, mereka bahkan belum melakukan apapun."

Alessandro mengibaskan tangannya. "Tidak apa-apa, Lombardi. Hari ini aku sedang senang."

Tanpa bertanya lagi, Lombardi segera mengatur agar para wanita cantik itu cepat-cepat meninggalkan kediaman tuannya. Pekerjaan mereka telah selesai.

"Ada yang bisa saya lakukan lagi, Signor?" Lombardi menemui Alessandro di selasar, tepat setelah tuannya mandi dan berganti pakaian.

"Ada banyak hal dalam pikiranku." Ucap Alessandro lambat-lambat. "Tapi karena Carlotta sudah melakukan apa yang kuinginkan, kita tidak akan mengganggunya lagi."

"Anda akan membiarkannya hidup dalam kemiskinan?" Lombardi menggeleng tak percaya. Ia memang pria yang tak punya hati dan tidak pernah jatuh cinta. Namun, tidak demikian dengan tuannya. "Tapi bukankah Anda mencintai Nona Carlotta?"

Alessandro berjalan santai menuju ruang tengah yang menghadap taman rindang. Bunga-bungaan selalu mengingatkannya pada gadis itu. "Cinta itu telah mati, Lombardi. Bahkan aku tidak berharap kau akan merasakannya. Bukan sebuah sensasi yang menyenangkan."

Lombardi segera mengisi gelas di tangan Alessandro dengan wiski. Sungguh aneh karena tidak biasanya tuannya minum minuman yang terlalu keras di siang bolong.

"Untuk sementara, aku akan membiarkannya hidup tenang. Kita akan kembali ke Roma, mungkin untuk selamanya."

Lombardi mengangguk cepat. "Lalu, bagaimana dengan rumah keluarga Nona Carlotta yang telah kita sita?"

"Hancurkan. Bangun ulang. Lakukan apapun agar bentuknya tak lagi sama. Aku benar-benar benci tempat itu."

"Baik, Signor."

***

Terpopuler

Comments

farizyara rsfy

farizyara rsfy

jadi saling benci y🥺

2024-02-16

0

Sulis Tiyono

Sulis Tiyono

belagu sekarang klu ingat masa lalunya harus jadi bertambah Arif dan bijak sana bantu bratas kemikinan

2023-02-14

0

Baby_Miracles

Baby_Miracles

masih, cinta. ketahuan. sakitnya tuh di sini 💗

2022-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Masa Lalu Carlotta
2 Bab 2 | Pewaris Ferrara
3 Bab 3 | Kebangkrutan Marinelli
4 Bab 4 | Pembalasan Dendam
5 Bab 5 | Pesta de Angelo
6 Bab 6 | Ancaman Ferrara
7 Bab 7 | Kebangkitan Carlotta
8 Bab 8 | Bertemu Teman Lama
9 Bab 9 | Penawaran Alessandro
10 Bab 10 | Tamu Istimewa
11 Bab 11 | Malam Tak Terlupakan
12 Bab 12 | Malam Tak Terlupakan (Part 2)
13 Bab 13 | Penyesalan Marco Bruni
14 Bab 14 | Berita Mengejutkan
15 Bab 15 | Konferensi Pers
16 Bab 16 | Sutradara Kenamaan
17 Bab 17 | Produser Eksekutif Baru
18 Bab 18 | Syuting Dihentikan
19 Bab 19 | Pemeran Pengganti
20 Bab 20 | Strawberry Cheesecake
21 Bab 21 | Tanda-tanda Kehamilan
22 Bab 22 | Positif
23 Bab 23 | Keputusan Sulit
24 Bab 24 | Carlotta Menghilang
25 Bab 25 | Pesan Sebelum Pergi
26 Bab 26 | Hidup Baru
27 Bab 27 | Kembali ke Verona
28 Bab 28 | Bertemu
29 Bab 29 | Pedesaan Veneto
30 Bab 30 | Dunia Runtuh
31 Bab 31 | Saudara yang Hilang
32 Bab 32 | Pulang ke Roma
33 Bab 33 | Mimpi Paling Nyata
34 Bab 34 | Pagi yang Hangat
35 Bab 35 | Awal Huru-hara
36 Bab 36 | Pengakuan
37 Bab 37 | Kemarahan Alessandro
38 Bab 38 | Penjara Ferrara
39 Bab 39 | Isi Ponsel Carlotta
40 Bab 40 | Bersamamu
41 Bab 41 | Ponte Rialto
42 Bab 42 | Persiapan Pernikahan
43 Bab 43 | Formulir Tes DNA
44 Bab 44 | Mengundang Masalah
45 Bab 45 | Putar Balik
46 Bab 46 | Taman Air Mancur
47 Bab 47 | Keretakan
48 Bab 48 | Kontraksi Kedua
49 Bab 49 | New York, New York
50 Bab 50 | Menjelang Pernikahan
51 Bab 51 | Keraguan
52 Bab 52 | Hari Pernikahan (Part 1)
53 Cast & stuff (1)
54 Bab 53 | Hari Pernikahan (2)
55 Cast and Stuff (2)
56 Bab 54 | Resepsi
57 Bab 55 | Reuni Keluarga
58 Bab 56 | (Bukan) Malam Pertama
59 Bab 57 | Santorini
60 Bab 58 | Pengantin Baru
61 Bab 59 | Prahara Baru
62 Bab 60 | Alicia
63 Bab 61 | Tidak Percaya
64 Bab 62 | Baby Shower
65 Bab 63 | Tragedi Baby Shower
66 Bab 64 | Bayi Laki-laki
67 Bab 65 | Hasil Tes DNA
68 Bab 66 | Pemberian Nama
69 Bab 67 | Musim Gugur Tiba
70 Bab 68 | Vineyard
71 Bab 69 | Salumeria Gironda
72 Bab 70 | Brunch di Verona
73 Bab 71 | Rasa Bersalah Lombardi
74 Bab 72 | Gadis Jalanan
75 Bab 73 | Castello Ferrara
76 Bab 74 | Tamu Lombardi
77 Bab 75 | Menteri Bisa Menunggu
78 Rekomendasi Karya (1)
79 Bab 76 | Kali Pertama
80 Bab 77 | Menjodohkan Lombardi
81 Bab 78 | Interogasi Balik
82 Bab 79 | Firasat Buruk
83 Bab 80 | Ancaman
84 Bab 81 | Keputusan Berat
85 Bab 82 | Ciara Berbicara
86 Bab 83 | Antico Arco
87 Bab 84 | Jebakan
88 Bab 85 | Alessandro di Milan
89 Bab 86 | Larangan Terbang
90 Bab 87 | City Spire
91 Bab 88 | Surat Cerai
92 Bab 91 | A Night In Manhattan
93 Bab 93 | Meminta Restu
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1 | Masa Lalu Carlotta
2
Bab 2 | Pewaris Ferrara
3
Bab 3 | Kebangkrutan Marinelli
4
Bab 4 | Pembalasan Dendam
5
Bab 5 | Pesta de Angelo
6
Bab 6 | Ancaman Ferrara
7
Bab 7 | Kebangkitan Carlotta
8
Bab 8 | Bertemu Teman Lama
9
Bab 9 | Penawaran Alessandro
10
Bab 10 | Tamu Istimewa
11
Bab 11 | Malam Tak Terlupakan
12
Bab 12 | Malam Tak Terlupakan (Part 2)
13
Bab 13 | Penyesalan Marco Bruni
14
Bab 14 | Berita Mengejutkan
15
Bab 15 | Konferensi Pers
16
Bab 16 | Sutradara Kenamaan
17
Bab 17 | Produser Eksekutif Baru
18
Bab 18 | Syuting Dihentikan
19
Bab 19 | Pemeran Pengganti
20
Bab 20 | Strawberry Cheesecake
21
Bab 21 | Tanda-tanda Kehamilan
22
Bab 22 | Positif
23
Bab 23 | Keputusan Sulit
24
Bab 24 | Carlotta Menghilang
25
Bab 25 | Pesan Sebelum Pergi
26
Bab 26 | Hidup Baru
27
Bab 27 | Kembali ke Verona
28
Bab 28 | Bertemu
29
Bab 29 | Pedesaan Veneto
30
Bab 30 | Dunia Runtuh
31
Bab 31 | Saudara yang Hilang
32
Bab 32 | Pulang ke Roma
33
Bab 33 | Mimpi Paling Nyata
34
Bab 34 | Pagi yang Hangat
35
Bab 35 | Awal Huru-hara
36
Bab 36 | Pengakuan
37
Bab 37 | Kemarahan Alessandro
38
Bab 38 | Penjara Ferrara
39
Bab 39 | Isi Ponsel Carlotta
40
Bab 40 | Bersamamu
41
Bab 41 | Ponte Rialto
42
Bab 42 | Persiapan Pernikahan
43
Bab 43 | Formulir Tes DNA
44
Bab 44 | Mengundang Masalah
45
Bab 45 | Putar Balik
46
Bab 46 | Taman Air Mancur
47
Bab 47 | Keretakan
48
Bab 48 | Kontraksi Kedua
49
Bab 49 | New York, New York
50
Bab 50 | Menjelang Pernikahan
51
Bab 51 | Keraguan
52
Bab 52 | Hari Pernikahan (Part 1)
53
Cast & stuff (1)
54
Bab 53 | Hari Pernikahan (2)
55
Cast and Stuff (2)
56
Bab 54 | Resepsi
57
Bab 55 | Reuni Keluarga
58
Bab 56 | (Bukan) Malam Pertama
59
Bab 57 | Santorini
60
Bab 58 | Pengantin Baru
61
Bab 59 | Prahara Baru
62
Bab 60 | Alicia
63
Bab 61 | Tidak Percaya
64
Bab 62 | Baby Shower
65
Bab 63 | Tragedi Baby Shower
66
Bab 64 | Bayi Laki-laki
67
Bab 65 | Hasil Tes DNA
68
Bab 66 | Pemberian Nama
69
Bab 67 | Musim Gugur Tiba
70
Bab 68 | Vineyard
71
Bab 69 | Salumeria Gironda
72
Bab 70 | Brunch di Verona
73
Bab 71 | Rasa Bersalah Lombardi
74
Bab 72 | Gadis Jalanan
75
Bab 73 | Castello Ferrara
76
Bab 74 | Tamu Lombardi
77
Bab 75 | Menteri Bisa Menunggu
78
Rekomendasi Karya (1)
79
Bab 76 | Kali Pertama
80
Bab 77 | Menjodohkan Lombardi
81
Bab 78 | Interogasi Balik
82
Bab 79 | Firasat Buruk
83
Bab 80 | Ancaman
84
Bab 81 | Keputusan Berat
85
Bab 82 | Ciara Berbicara
86
Bab 83 | Antico Arco
87
Bab 84 | Jebakan
88
Bab 85 | Alessandro di Milan
89
Bab 86 | Larangan Terbang
90
Bab 87 | City Spire
91
Bab 88 | Surat Cerai
92
Bab 91 | A Night In Manhattan
93
Bab 93 | Meminta Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!