Pagi itu setelah Monika mendapat surat tilang dari polisi Monika melanjutkan perjalanannya menuju kampus. Dalam perjalanannya ia terus saja menggerutu kesal, apalagi sudah dapat dipastikan ia akan terlambat masuk kelas.
Sesampainya di parkiran kampus Monika memarkirkan motornya, ia melepas helm yang ia pakai dan juga melepas masker serta sarung tangan yang ia kenakan.
Sebelum Monika meninggalkan parkiran, terlebih dahulu ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena terkena angin saat berkendara.
Ia berjalan menuju gedung yang berada disamping gedung rektorat, suasana kampus sudah sedikit ramai. Sambil berjalan ia mengambil ponsel yang berada didalam tasnya melihat apakah ada balasan pesan dari Andrean atau tidak, karena saat masih dirumah tadi Andrean belum membalasnya.
Saat Monika membuka layar ponselnya terdapat satu pesan masuk dari Sandra, sahabat Monika.
Sandra : “Monika kamu dimana, sebentar lagi kelas akan dimulai kamu belum datang?” isi pesan dari Sandra saat menanyakan keberadaannya.
Monika : “Ini aku sudah digedung bawah, sebentar lagi naik keatas apakah kuliah sudah dimulai?” Monika membalasnya.
Tanpa menunggu balasan pesan dari Sandra, Monika memasukkan kembali ponselnya kedalam tas lalu ia bergegas menaiki tangga. Ruang kelas yang dipakai untuk kuliah pagi kali ini berada di lantai tiga, lumayan membuat Monika merasa sedikit lelah untuk Monika menaikinya, apalagi dengan perasaan gugup dan cemas.
Monika menaiki anak tangga sambil sedikit berlarian kecil, dalam hatinya sambil mencari alasan apa yang akan ia katakan pada dosen saat ditanya nanti. Sesampainya didepan pintu kelas, Monika berhenti sejenak untuk mengatur nafas dan menyiapkan mental karena dosen pengampu mata kuliah ini terkenal akan kedisiplinannya, ia adalah pak Herman dosen pengampu mata kuliah Kardiovaskuler. Mata kuliah pagi ini adalah Kardiovaskuker, yaitu mata kuliah yang mempelajari tentang sistem kerja jantung dan pembuluh darah dalam tubuh.
Oke Monika tarik nafas dalam-dalam tahan, dan keluarkan. All is well! Kata Monika sambil menghela nafas panjang untuk menenangkan dirinya.
Tak menunggu lama pun Monikka mengetuk pintu kelas dan dengan lirih membukanya. Sambil berjalan pelan ia menghampiri dosen yang tengah memberikan materi perkuliahan dan berkata “Maaf pak saya terlambat.” Ucap Monika lirih sambil memejamkan kedua matanya. Berharap dosen itu tidak akan memberi teguran keras padanya.
Tanpa melihat kearah Monika, dosen itu mengangkat jam yang ia kenakan ditangan kirinya sambil berkata “Lebih dari tiga puluh menit Anda datang saudari Monika, silahkan Anda jekaskan tentang sistem kardiovaskular didepan sekarang!” ucap dosen itu sambil menggerakan krusor yang ada di laptopnya.
Mendengar ucapan dosen Monika membelalakan matanya dan menuruti apa yang dosen itu perintahkan, ia menjekaskan tentang sistem kardiovaskular mulai dari pengertian kardiovaskular itu sendiri hingga fungsi sistem kardiovaskukar tersebut.
Setelah setengah jam Monika memberikan penjelasan tentang mata kuliah hari ini, akhirnya dosen tersebut memerintahkan ia untuk duduk ditempat duduknya sambil berkata “Terimakasih saudari Monika telah membantu meringankan pekerjaan saya untuk mengisi kuliah pagi kali ini, jika besok Anda terlambat lagi tentu Anda akan membantu saya kembali untuk mengisi materi kuliah selanjutnya.” Ucap dosen itu kepada Monika.
Sambil tersenyum menahan malu Monika menjawab “Terimakasih kembali pak, Anda telah memberikan kesempatan kepada saya. Minggu depan saya tidak akan terlambat lagi.”
Dalam bidang akademi Monika terkenal sebagai mahasiswi yang cerdas, ia sangat cepat menghafal materi mata kuliah sehingga saat dosen tadi memerintahkan Monika untuk menjelaskan materi kuliah pagi sebagai bentuk dari hukuman atas keterlambatannya, Monika menjelaskannya dengan baik tanpa ada rasa gugup yang menghampirinya.
Setelah dua jam kuliah akhirnya kuliah pagi pun selesai, semua mahasiswa beranjak keluar meninggalkan ruangan. Monika dan Sandra masih tetap berada didalam kelas, Monika masih duduk sambil merapikan catatannya lalu Sandra mendekat menghampiri tempat duduknya.
“Monika, kenapa pagi ini kamu bisa terlambat seperti tadi?” tanya Sandra pada Monika dengan rasa penuh penasaran.
“Aku bangun kesiangan tadi, dan ditambah gara-gara polisi menyebalkan yang tadi ku temui.” Jawab Monika dengan nada sedikit kesal karena mengingat kejadian saat kena tilang tadi pagi.
“Ketemu polisi menyebalkan, maksudnya?” Sandra kembali bertanya sambil menyerngitkan dahinya menambah rasa penasaran pada cerita Monika.
Lalu Monika menceritakan bagaimana kronologinya kenapa dia bisa sampai kena tilang polisi. Monika menceritakannya dengan berapi-api, penuh dengan rasa kesal. Mendengar cerita Monika Sandra malah tertawa lepas lalu ia menggoda Monika, mendengar godaan Sandra Monika semakin kesal lalu menghentikan ceritanya dan mengajak Sandra keluar dari ruang kelas.
Mereka berdua berjalan menuruni anak tangga menuju lobi gedung yang berada dilantai dasar, sambil berjalan Monika mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan membuka kunci layar ponselnya. Ia melihat ada satu pesan disana dari seseorang yang sedari tadi ia tunggu kabarnya, Andrean ia menunggu balasan pesan dari Andrean.
Andrean : “Selamat pagi kamu, kamu kekasih hatiku. Maaf ya aku baru bangun jadi pesannya baru aku baca. Kamu sudah dikampus?” isi pesan dari Andrean pada Monika.
Monika : “Udah dikampus, ini lagi sama Sandra bentar lagi mau pulang.” Monika membalas pesan dari Andrean lalu mengirimnya.
Setelah Monika mengirim balasan pesan untuk Andrean Monika berpamitan pada Sandra untuk pulang lebih cepat, biasanya setelah selesai kuliah pagi mereka akan pergi jalan-jalan dahulu sebelum pulang, tapi karena kali ini Monika mengendarai sepeda motor jadi Monika ingin pulang cepat agar hari belum terlalu siang, sebab kalau semakin siang akan terasa semakin panas.
“Sandra.. sory aku pulang duluan ya, bawa motor soalnya kalau kesiangan akan semakin panas.” Ucap Monika pada Sandra.
“Baiklah.. kamu hati-hati pulangnya, jangan sampai kena tilang lagi.” Jawab Sandra seraya menggoda Monika.
Monika mendengar kata-kata Sandra hanya membalas dengan tawa yang yang dibuat-buat lalu pergi berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya dan segera pulang. Sambil berjalan Monika kembali teringat kembali kejadian tadi pagi, ia mengingat-ingat nama polisi yang menilangnya.
Evan, Evan, Evan!! Hmmm polisi yang tadi menilangku, pokoknya jangan sampai terulang kembali kejadian seperti tadi, menyebalkan!! gerutu Monika dalam hati.
Sesampainya diparkiran motor, Monika segera memakai kembali masker untuk menutup wajahnya dan sarung tangan untuk melindungi tangannya dari panasnya terik sinar matahari lalu memakai helm dikepalanya. Saat hendak memakai helm Monika teringat makanan kucing peliharaannya tinggal sedikit dan sebentar lagi habis, akhirnya ia memutuskan untuk mampir ke pet shop sekalian untuk membelinya.
Monika sayang sekali dengan kucing peliharaannya, hingga ia memberinya nama Moccy. Kucing jenis persia dengan bulu yang lebat berwarna putih, ia merawatnya sejak kucing itu baru berusia sekitar dua bulan hingga kini sudah lebih dari dua tahun Monika merawatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sandaran hati
pak Evan boleh tukeran hp?🤭no maksudnya 😂
2020-10-29
1
Ricard
lnjut thor
2020-07-08
1
es dawet
mulai seruuu
2020-06-25
0