Kesiangan

"Kriiiiiing..." Bunyi alarm pukul 06.00 membangunkan tidur seorang gadis cantik di kamarnya. Setelah alarm jam itu berdering sampai tiga kali gadis itu hanya menekan tombolnya hanya untuk menghentikan deringannya saja lalu ia memejamkan matanya dan tertidur lagi.

"Mba.. mba Monika hari sudah siang mba" Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar untuk membangunkannya namun gadis itu belum juga terbangun dari tidurnya.

"Bagimana bi.. apa bibi sudah membangunkan Monika?" tanya bu Melinda kepada bi Surti asisten rumah tangga di rumahnya.

"Sudah bu tapi mba Monik tidak menjawabnya, mungkin mba Monika masih tidur nyenyak" jawab bi Surti saat ditanyai oleh nyonya dirumahnya tempat ia bekerja.

" Ya ampun Monika mau bangun jam berapa, bukankah hari ini ada jadwal kuliah pagi. Ya sudah bi nanti biar saya saja yang membangunkannya. Oya bi tolong siapkan sarapannya ya bi sebentar lagi Bapak akan turun untuk sarapan." perintah bu Melinda sambil berjalan menuju kamar putrinya yang ada di lantai atas.

"Baik bu saya permisi dulu." ucap bi Surti sembari membalikan badannya menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.

Sudah menjadi anak gadis seperti sekarang pun masih suka dibangunkan kalau pagi, bagaimana nanti kalau sudah menikah Monik. gumam bu Melinda dalam hati.

Di ruang makan hidangan sarapan pagi pun sudah tersaji dengan rapi, pagi ini menu sarapan mereka adalah nasi goreng spesial yang dikengkapi dengan telur goreng, daging cincang yang ditumis pedas,kerupuk, dan juga acar. Tak tertinggal ada jus dan susu juga untuk melengkapi sarapan pagi. Piring, sendok, dan gelas sudah disiapkan diatas meja sesuai dengan tempat duduk yang biasa mereka tempati. Tak selang lama nampak seorang pria bertubuh tinggi mengenakan jas rapi menuruni anak tangga menuju meja makan, pria itu adalah Prayoga Wiratama tuan besar dirumah ini.

"Bi Surti.. Ibu dan Monika dimana, kenapa mereka belum siap untuk sarapan?" tanya pak Yoga kepada asisten rumah tangganya.

"Ibu sedang pergi ke kamar mba Monik Pak soalnya mba Monika belum bangun tidur, tadi saya sudah mencoba untuk membangunkannya tapi belum berhasil Pak." jawab bi Surti saat ditanyai oleh pak Yoga.

"Ya ampun Monika.. masih seperti anak kecil saja harus dibangunkan tidurnya." sahut pak Yoga tanpa melihat asisten rumah tangganya yang berada disamping kursinya.

"Saya permisi ke dapur dulu Pak." ucap bi Surti sambil menundukkan kepalanya dan bergegas meninggalkan meja makan menuju kedapur.

"Baiklah, terimakasih bi." Jawab pak Yoga sambil memegangi poselnya melihat beberapa email masuk yang dikirim oleh sekretarisnya.

Dilantai atas Bu Melinda menuju kamar putrinya, lalu ia mengetuk pintu kamarnya

sambil memanggil-manggil putri kesayangannya dengan lembut

"tok tok took.. Monika sayang sudah siang kamu belum bangun nak, bukankah kamu ada jadwal kuliah pagi hari ini?" sambil menempelkan telinganya dibalik pintu dengan harapan putrinya menjawabnya dari dalam kamar.

"Monika sayang.. ayo bangun nak, nanti kamu terlambat ke kampusnya." dan masih belum terdengar adanya suara sahutan dari dalam kamar putrinya, akhirnya bu Melinda membuka pintu kamar dan mendapati putrinya masih tertidur dengan lelap dibalik selimut dan mendapati laptop yang masih standby diatas tempat tudurnya, lembaran-lembaran kertas yang berserak dilantai dan beberapa buku tebal yang berada disamping bantalnya.

Ya ampun berantakan sekali ini, pasti dia habis mengerjakan tugasnya hingga larut malam sehingga dia jam segini masih tertidur pulas. Gumam bu Melinda dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.

"Sayang.. bangun sudah siang nak." ucap bu Melinda membangunkan putrinya sembari membelai rambutnya.

"Mmmm.. hooaaamm! Eh mamah, kenapa pagi-pagi mamah ada dikamar Monika mah?" jawab Monika ketika dia membuka matanya dan terheran kenapa Ibunya sepagi ini berada dikamarnya.

"Coba lihat jam berapa sekarang, dari pagi kami membangunkanmu tapi kamu belum bangun juga." jawab bu Melinda sambil melirik jam yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya.

"WHAT SETENGAH TUJUH! Habislah aku kalau aku sampai terlambat masuk kuliah pagi ini." dengan cepat Monika melompat keluar dari selimut dan buru-buru lari masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

"Mah.. minta tolong suruhkan bi Surti buat menyiapkan sandwich saja untuk sarapanku di mobil, sepertinya tidak akan terkejar jika aku harus sarapan dirumah soalnya aku ada kuliah pagi hari ini." ucapnya dari dalam kamar mandi.

" Baiklah sayang.. tetap mandi yang bersih ya?" sahut bu Melinda sembari meninggalkan kamar putrinya.

Saat menuruni tangga bu Melinda mendapati suaminya sudah menunggunya dimeja makan.

"Mana Monika mah, apa masih belum bangun juga?" tanya pak Yoga kepada istrinya.

"Sudah pah, Monika sedang mandi. Semalam pasti dia habis begadang mengerjakan tugasnya hingga larut malam makanya dia jadi kesiangan seperti ini." jawab bu Melinda sembari mengambilkan sarapan untuk suaminya.

"Kasihan dia, sudah mendekati semester akhir pasti banyak tugas yang harus dikerjakannya." sahut pak Yoga sambil tetap membaca email masuk dalam ponselnya.

"Iya pah hari ini ada jadwal kuliah pagi katanya, dia minta dibikinkan sandwich saja untuk sarapan dimobil. Papah makan dulu, mamah mau menyiapkan sarapan Monika dulu pah." ucap bu Melinda sembari berdiri untuk mengambil beberapa roti tawar dan mengolesinya dengan selai coklat dan selai setrawberi kesukaan putrinya.

"Baiklah, mamah siapkan saja dulu bekal untuk gadis kecil kita." jawab pak Yoga sambil tersenyum dan segera menyantap sepiring nasi goreng yang telah diambilkan oleh istrinya.

Di kamar Monika bersiap untuk pergi ke kampusnya karena ada kuliah pagi

hari ini. Kuliah akan dimulai tepat pukul delapan pagi, dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB.

Ya ampun.. kenapa aku bisa seceroboh ini ketiduran disaat mengerjakan tugas, buku-buku masih berserak, tugas belum ku print dan ini kertas-kertas masih berserak dilantai. Ya Tuhan tolong buat kuliah pagi ini mundur dua jam agar aku tidak terlambat. Gumam Monika dalam hati saat sedang mengenakan pakaiannya. Selesai mengenakan pakaiannya Monika berjalan menuju meja riasnya, ia mengambil sisir dan menyisir rambut panjangnya, memakai bedak diwajahnya dan mengoleskan lipstik warna peach dibibir manisnya. Hari ini Monika berdandan senatural mungkin karena tidak ada waktu untuk berlama-lama jika ia harus memake up wajahnya.

Lebih baik tugas aku cetak sekarang saja, karena tidak akan ada waktu lagi jika aku mencetaknya di kampus. Gumam Monika sembari berjalan menuju ke meja belajarnya untuk menyalakan mesin printer miliknya. Setelah printer menyala ia segera membuka laptopnya dan mencari file tugas yang telah ia kerjakan semalaman dan menyambungkan bluetooth pada perangkatnya.

Sambil menunggu tugas selesai dicetak Monika mengambil ponsel yang ia cas diatas nakas samping tempat tidurnya, terlihat ada satu pesan singkat disana dan dengan cepat Monika membuka dan membacanya. Pesan singkat itu dari Andrean, Andrean kekasih Monika yang telah dua tahun ini menjalin asmara dengannya.

Andrean : “Kubisikkan lirih ucapan selamat tidur malam ini, semoga Tuhan berbaik hati mempertemukan kita dalam mimpi. Selamat malam kamu, kamu kekasih hatiku.”

Saat membaca pesan dari Andrean terlihat ada senyum dibibirnya dan terpancar kebahagiaan dari sorot matanya. Dengan jemarinya yang lentik Monika membalas pesan Andrean.

Monika : “Selamat pagi kamu, kamu yang semalam tak datang dalam mimpiku.”

Setelah tugas selesai ia cetak lalu Monika memasukkannya kedalam tas dan bergegas keluar dari kamar menyusuri tangga menuju meja makan. Di meja makan pak Yoga dan bu Melinda sedang sarapan.

“Mah sandwich yang tadi Monika minta sudah disiapkan sama bi Surti kan mah?” tanya Monika pada Ibunya.

“Sudah mamah siapkan sayang, ini diatas meja. Minumlah dulu susu hangat ini, setidaknya perutmu tidak kosong.” Jawab ibunya sembari menyodorkan segelas susu hangat untuk Monika.

“Baik mah.. Monika minum susunya, terimakasih sudah dibuatkan susu selezat ini.” Jawab Monika sambil meminum susu yang diberikan oleh ibunya.

Pak Yoga yang melihat kelakuan putrinya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

“Monika apa Andrean menjemputmu pagi ini?” tanya pak Yoga kepada Monika.

Mendengar pertanyaan ayahnya Monika tiba-tiba tersedak dan menghentikan minumnya.

“Ya ampun Monika pelan-pelan minumnya, lihat itu bajumu ada sedikit noda susu. Kenapa kamu tersedak saat papah bertanya seperti tadi Monika, kalian sedang berantem?” tanya bu Melinda sambil meledek putri kesayangannya.

“Tidak kok mah, Monika tersedak karena Monika melihat jam ternyata sudah jam setengah delapan dan ini benar-benar akn telat sampai kampus.” Jawab Monika sambil mengelap noda susu yang ada dibajunya dengan tisu.

Mendengar jawaban Monika pak Yoga dan bu Melinda hanya menggelengkan kepala saja.

“Pah hari ini Monika ke kampus pakai motor saja ya pah biar cepat sampainya, kalau pakai mobil pasti lama belum lagi kalau macet. Kalau pakai motor kan Monika bisa lewat jalan pintas.” Kata Monika saat meminta izin kepada ayahnya untuk membawa motor ke kampusnya.

“Boleh papah izinkan asalkan kamu membawanya dengan hati-hati, tidak boleh mengebut itu yang terpenting.” jawab pak Yoga saat mengizinkan putrinya untuk membawa motor ke kampusnya.

“Siap laksanakan bos.” Jawab Monika sambil mengangkat tagan kanannya seolah sedang mempraktekkan gerakan hormat sat upacara.

Bu Melinda : “Ya sudah berangkat dulu sana, nanti tambah kesiangan. Hati-hati ya sayang ingat jangan ngebut.”

Terpopuler

Comments

🥀♥ kiky ♥🥀

🥀♥ kiky ♥🥀

semangat thor

2020-08-13

0

kiki kiki

kiki kiki

semangat

2020-07-13

0

Alimahpd

Alimahpd

Semangat Author.
I LIKEE 3000 ❤❤❤❤❤

2020-07-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!