Aku terdiam didepan pusara Langit.mataku sayu melihat nisan yang bernamakan Langit,air mataku tak berhenti keluar dari ujung mataku.aku merasa bersalah,aku menyesal telah membiarkan dia seperti ini.aku tidak menyangka bisa kehilangan Langit untuk kedua kalinya,aku tidak bisa bertemu dia lagi.aku masih tidak percaya aku kehilangan dia.
Saat seperti ini mengingatkanku kepada alm suamiku,dua orang yang begitu berharga didalam kehidupanku telah pergi ke dunia abadi.
Masih ingat terakhir kalinya aku melihat Langit,aku memarahinya karena dia memaksakan diri pulang kerumah sambil hujan hujanan,bukan masalah aku tidak mau dibuntuti sama dia,tapi karena hujan,aku takut dia sakit,dan bukan juga karena aku benci.
Ibu dan Bulan mengajakku pulang,karena sudah lumayan lama aku terdiam didepan pusara Langit.aku masih rindu kepadanya.
"5 menit lagi Bu," ujar ku sambil melihat kearah ibu,ibu menatapku dengan tajam,sorot matanya terlihat sangat kosong.
"ibu tunggu di mobil ya "aku mengangguk pelan,sementara Bulan tetap menemaniku.
"terakhir aku memarahi dia karena dia pulang hujan hujanan ke rumah,"ujarku kepada Bulan "mamah datang membawa 2 buah handuk,dan memberikan baju ganti buat Langit,aku tidak menyangka saat itu adalah saat terakhir aku melihatnya"Bulan terdiam mendengar ceritaku "walaupun aku memarahinya tiap hari tapi setiap hari juga dia tidak pernah berhenti menemui aku,dia kukuh dengan pendiriannya untuk bisa dimaafkan olehku."aku tak kuasa menahan air mataku.kuhentikan ceritaku dan memeluk Bulan.
"sudah,jangan menangis lagi,kasian kakak aku disana,bakalan sedih ngeliat kamu terus terusan menangis seperti ini,"Bulan mengusap pundakku "dia memintaku menjagamu,"ujarnya lagi kepadaku.
Aku menghela nafas panjang,rasanya masih sangat sakit harus menerima kenyataan aku kehilangan dia.aku beranjak tapi tatapanku masih tertuju ke arah nisan Langit.Bulan menarikku,karena dia tidak ingin melihatku menangis lagi.
Setibanya di rumah Langit,Bulan langsung mengajakku ke kamar Langit,aku terkejut melihat apa yang aku lihat disana,semua dinding kamar penuh dengan fhoto fhotoku,aku tidak tau kapan dia mengambilnya,bener bener udah kaya fhotografer saja semua dilakukannya secara rahasia.
Ya Tuhan fhotoku waktu SMA juga masih dia simpan di dinding,bener bener koleksi yang sangat sempurna.ibu tiba tiba datang menghampiriku
"maafin semua kesalahan Langit,"ujar ibu sambil menggenggam tanganku.aku mengangguk pelan dan memeluk ibu.
"sudah aku maafkan Bu,"bisikku di telinga ibu,"aku yang seharusnya minta maaf sama ibu,gara gara Ku Langit meninggal."
"ssssstttttttt"ibu memotong pembicaraanku"Langit meninggal karena sudah takdirnya meninggL,bukan gara gara kamu dan bukan gara gara siapa pun"ibu menjelaskan"jangan menyalahkan diri kamu sendiri,sekarang tata lagi hidup kamu dari awal,banyak hal yang harus kamu lakukan."hibur ibu kepadaku "kalo lagi kangen kamu bisa datang menemui ibu ataupun Bulan,kita akan selalu ada buat kamu,"ku lihat Bulan dia masih berdiri di depan pintu matanya tertuju keatas meja melihat fhoto keluarga mereka.
Hati bulan pasti sangat terpukul sekali,ayah dan kakaknya satu persatu meninggalkan dia.dan sekarang dia harus menjadi tulang punggung merawat ibunya seorang diri.
Mungkin memang benar aku harus melupakan semua masa lalu aku,semua kenangan indahku.
karena kenyataan nya orang di masa lalu hanya membuatku menjadi sakit hati..
Tuhan kalo aku bisa memilih aku tidak sanggup menghadapi ini sendirian,sulit bagiku untuk beranjak dari kehidupan yang diselimuti kesedian terus menerus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
atin p
nyesal pasti di akhir...
2022-01-14
0
Cece
sedih nya...🥺
2021-07-27
1