Kebodohanku,,
Tetap mencintai dia dan memperdulikan dia dalam hidup aku..
Aku tertegun tersandar di ujung halte bis, tak henti air mata ini keluar dari mataku, jahat sekali, sungguh sangat jahat sekali.....
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depanku, lama sekali mobil itu berhenti di depanku,, tak lama dia pun keluar dari mobil dan menghampiriku, dia tak terlihat jelas oleh kedua mataku, karena aku terlalu lama menangis dan itu membuat mataku sembab dan bengkak, ternyata seseorang itu Reza dia sudah lama melihat ku menangis di halte.
Dia memandangiku, dan memakaikan jaket nya kepadaku, dia tidak bertanya mengapa aku diam disini dan menangis, dia hanya ikut terdiam dan merangkul ku. Ada perasaan tenang saat dia merangkul ku, aku merasa diperhatikan aku merasa mendapatkan kasih sayang yang selama ini tidak pernah aku dapatkan sepenuhnya dari Langit.
"Mau jalan-jalan bersamaku ga,?" ajak Reza sambil tersenyum. Aku mengangguk pelan dia menuntunku masuk kedalam mobil dan membukakan pintunya untukku, manis sekali.
Aku tersenyum sambil sesekali meyeka air mataku yang tak henti hentinya keluar..
"Kamu boleh nyerita padaku nanti," ujar Reza
"Terima kasih"
"Terima kasih buat apa,?"
"Buat semuanya, kamu selalu ada buat aku," Reza tersenyum
"Baiklah,, hari ini aku akan bawa kamu pergi ke suatu tempat yang indah, kamu bisa teriak sepuasnya disana, kamu bisa melakukan apa saja, semau kamu," Reza memandangku tersirat sebuah rasa di dalam hatiku yang ingin aku utarakan kepada nya, sungguh aku sangat berterima kasih kepadanya.
dan benar saja Reza membawa ku ke puncak, ku lihat pemandangan nya begitu indah, matahari senja mulai kelihatan indahnya dari atas sini.
"Arrrrrrgggggggghhhhhhhhhhhhhhhh" Reza mendahului aku berteriak tak lama kemudian aku menyusulnya berteriak juga.
"Aaaaaaaaaarrrrrrrrrrhhhhhhhhhhh"teriakku, ku lepaskan semua beban di benakku. Kita berdua saling pandang dan berteriak bersama.
"Hahaha... Masa teriak sambil nangis" goda Reza kepadaku. Aku melihat kearahnya dan meninju dengan kepalan tangan super jumbo ku. Reza malah balik memelukku, dia memelukku erat sekali, erattt sangat erattt.." aku tidak mau melihat kamu menangis lagi, "bisiknya ditelingaku" karena kamu jelek kalo nangis" aku membalas pelukannya yang erat... Rasanya aku tidak mau kehilangan orang sebaik dia.
Reza membawaku jalan jalan menyusuri puncak, aku bercerita banyak kepadanya aku juga menceritakan kejadian tadi di rumah Langit, aku luapkan semua kepadanya.
Hari mulai gelap, aku mengajaknya pulang aku tak mau membuat keluarga ku menunggu di rumah. Diperjalanan Reza menghentikan mobil nya di sebuah toko, aku tak tau toko apa yang dia kunjungi, tak lama dia masuk dan keluar lagi sambil membawa bungkusan yang super gede. Dia langsung memasukannya ke dalam bagasi mobil. Beli apa dia dan buat siapa,? bodo amat lah pikir ku, yang penting hari ini aku sangat bahagia, terima kasih Reza karena mau menemaniku di saat seperti ini. Aku bisa sedikit tersenyum dan melupakan kesedihanku untuk sesaat.
Setelah sampai rumah ku lihat motor Langit parkir di depan rumahku, Reza menatapku aku turun dari mobil diantar Reza masuk ke dalam rumah. Sementara itu Langit duduk diruang tamu ditemani papahku.
"Assalamualaikum." Salamku berbarengan bersama Reza,
"Tuh bunga sudah pulang, papah kedalam dulu." ujar papahku sambil masuk ke dalam. Langit memandangi ku sementara itu Reza pamit pulang dan meninggalkan kita berdua. Tak sepatah katapun aku ucapkan Kepadanya, sungguh aku tidak mau mendengarkan penjelasan apapun dari mulutnya.
"Maafkan aku,!!"
"Sudahlah, kamu pulang sana udah malam, aku pengen istirahat besok aku kerja pagi," aku beranjak, tanganku ditahannya. "Mau ngomong apa lagi,? sudah jelas semuanya kan,? "Aku melepaskan tangannya dari tanganku. Langit beranjak dari duduknya dan memelukku. Aku kembali menangis di pelukannya. "Aku kan sudah bilang kamu tidak usah kesini lagi,!!" ujarku sambil menangis
"Kamu boleh marah kepadaku, kamu boleh melakukan apa saja kepadaku, tapi tolong jangan tinggalin aku,"
"Sudah beberapa kali kamu berbicara seperti itu, dan kamu mengulangi hal yang sama, kamu yang meninggalkanku tapi kamu berbicara seolah olah aku yang ninggalin kamu" aku melepaskan pelukannya
"Sungguh maafkan aku," Langit lalu memohon berlutut di hadapanku. Aku tidak menghiraukannya dan masuk ke dalam kamarku, aku tidak mau menoleh kebelakang.
Tak lama aku dengar suara mamah yang datang menghampiri Langit, entah apa yang mereka bicarakan. Cukup lama mereka berdua berbincang dan aku sungguh tidak perduli. Aku tidak ingin mendengarkan penjelasan dari dia, karena sudah cukup semua yang dia lakukan kepadaku, aku tidak mau lagi menangisinya.
Keesokan harinya sebelum berangkat bekerja mamah mengajakku berbincang sebentar.
"Ada apa,?"
"Apa sich mah,? kalo ngebahas yang lain aku mau. kalau buat ngebahas Langit aku ga mau. Tidak penting,!!!! aku cape." aku beranjak dari meja makan dan bergegas pergi ke kantorku. Apa-apaan sich Langit mau mempengaruhi mamah aku buat memaafkannya,? serasa memanfaatkan keadaan mentang mentang dia dekat sama mamah aku dia bisa melakukan apa yang dia mau. Oooohhh maaf tidak bisa Langit untuk saat ini aku tidak bisa memaafkanmu, cukup sudah cukup kamu nyakitin aku dan mengkhianati aku untuk kesekian kalinya..
Lama sekali aku tunggu mobil jemputan ku, aku berjalan ke depan komplek berharap mobil jemputan ku cepat datang. Eechhh ternyata yang datang malah Langit, mau ngapain lagi sich dia,? dia menghampiri ku dan memakaikan helmnya kepadaku.
"Ayo, nanti kamu kesiangan," ajaknya padaku.. Aku melepaskan helm yang aku pakai dan memberikan nya kepada Langit.
"Sudahlah ga usah datang lagi datng lagi, buat apa coba,?urusin saja tu cewe kamu,?" Langit langsung menoleh ke arahku. "kenapa,? kamu tersinggung,? sana pergi" aku menyuruh dia pergi dari hadapanku dan beruntung mobil jemputan aku akhirnya datang "ga usah nongol lagi di rumah aku, apalagi kamu berani datang ke kantorku. Urus saja cewek kamu ga usah perduli in aku lagi," aku meninggalkannya sendiri dan masuk kedalam mobil.
Enak banget sich hidupnya, bisa keluar masuk kedalam kehidupan aku, yang lebih parahnya dia mengulang lagi apa yang dia lakukan dulu kepadaku. Seperti Deja Vu tapi ini mah malah kejadian yang menyakitkan yang terjadi sama aku berulang ulang sama orang yang sama.
Kesallllllllll
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments