Setiap hari setiap aku pulang kerja selalu ada surat tersimpan di atas meja riasku. Aku menceritakan hal ini sama Reza. Apa aku dapet teror atau apa aku ga ngerti Semakin lama aku ngerasa terganggu, karena keseharian aku serasa di monitoring sama orang yang mengirimi surat itu padaku. Aku sempat berpikir apakah surat ini dari Noni mantannya Langit. Arghhhhh banyak sekali pertanyaan yang keluar dari otak aku.
"Kamu ngerti ga maksudnya surat ini apa,?"aku bertanya kepada Reza sambil memberikan secarik kertas surat yang aku dapet kemaren "Nah nanti pas pulang kerja, pasti ada lagi surat kaya gini di kamar aku,maksud nya apa coba,?
"Aku juga ga ngerti," Reza membaca surat yang aku dapat dan sesekali dia terlihat menggelengkan kepalanya, entah dia ikut bingung atau apa aku ga ngerti. "Sudah kamu tanyain ini ke Langit,?" tanya Reza padaku
"Mana bisa,? walaupun setiap hari dia antar jemput aku kerja tapi tak sepatah katapun yang keluar dari mulut dia, aku cape ngomong Reza, aku bukan latihan siaran radio, "Rengek ku kepada Reza. "Dia kuat banget nahan ga ngomong sama aku, kalaupun dia ngomong dia cuma nanya hal hal sepele aja sama aku,,,kesalllllllllll" teriakku
"Jangan jangan dia lagi latihan jadi tukang sulap itu yang ga pernah ngomong,,, siapa namanya,???? lupa aku" ujar Reza sambil menggaruk garuk kepalanya.. "Iichhhh siapa oon,??tanya dia sekali lagi
"Limbad"jawabku pendek
"Nah itu kamu benar, benar-benar pinter kamu tuuu,"
ichhhh apaan sich Reza, alih alih menghibur aku malah nambah bete rasanya.
"Kamu masih berantem sama pacar kamu,?" aku sedikit mengalihkan pembicaraan ku. Raut wajah Reza sedikit berubah
"Kenapa kamu bahas ini sich,?" jawab Reza bete
"Biar kamu ga ledek aku terus," jawabku sambil mencibir ke arahnya "Sudah seminggu ini, kan kita ga banyak ngobrol,kamu sibuk sama kerjaan kamu, ga pernah mau merhatiin aku lagi."
"Ngapain merhatiin pacar orang bikin sakit hati saja," Aku langsung menoleh ke arahnya
"Kamu bilang apa barusan,? coba ulang sekali lagi,?" tanyaku kepada Reza
"Iiiiiichhh apa,? aku ga ngomong apa apa," ujar Reza sambil beranjak pergi menuju ruangannya.
Ada yang aneh dari dalam diri Reza menurut penglihatan ku,so so an aku jadi peramal gadungan yang bisa membaca perasaan orang lain, hehehhe.
sebenernya kita berdua sudah merasa nyaman tapi karena kita berdua tidak mau saling menyakiti dan saling menghargai perasaan pasangan kita masing masing jadi kita saling memendam perasaan kita, belum tentu setelah kita memutuskan untuk berpisah dengan pacar kita hubungan kita akan semulus jalan tol.
Kulihat ke arah ruangan Reza yang dari tadi masuk ga keluar keluar lagi, apa dia marah sama aku,?haduhhhhh nambah pusing kepala aku. Kenapa sich cowo cowo itu bikin aku bingung mereka ngambek tanpa ngasi alasan kepadaku, apa aku seribet yang dikatakan Langit kemaren, trus apa aku bawel seperti yang dikatakan Reza,? trus apa mereka ga salah juga yang tiba tiba marah dan tanpa alasan yang jelas... Sekarang aku harus nyerita sama siapa lagi,?
Sudah waktunya aku pulang, Reza tidak menampakkan batang hidungnya lagi dihadapan ku, sejak tadi istirahat. Ku tengok ke arah ruangannya dia masih ada disana, apa dia benar benar marah padaku,? nanti aku coba kirimkan pesan kepadanya, dan untuk saat ini aku tak berani pamitan pulang kepadanya, aku takut.
Di depan kantor Langit sudah standby dengan motor gedenya. Seperti biasa dia selalu memakaikan helmnya kepadaku. Terus apa dia akan terus besikap dingin kepadaku,?
"Kita makan dulu ya,?"ajak Langit padaku, aku mengangguk pelan, Langit membawaku ke restoran yang sama waktu itu.. Aku tidak mau banyak bertanya kepadanya, "Maafin aku ya," aku melihat ke arahnya, apa aku salah dengar, Langit meminta maaf kepadaku. "Besok kamu liburkan,? kita ajak khytran ke rumah ibu"
"Iya" jawabku pendek..
Aku tersenyum kecil sambil memakan makanan yang aku pesan tadi, Langit minta maaf padaku, apa yang sebenarnya terjadi,?
"Kamu ga nanya kenapa aku bersikap kaya gini sama kamu,?tanya Langit kepadaku
"Mmmmmm"gumamku"bukanya aku ga mau nanya sama kamu, berulang kali aku ngomong pun apa pernah kamu menjawabnya,? engga kan,? "Aku melihat ke Arah nya dia masih tertunduk "Kamu tiba tiba ngilang,ngeblok semua sosmed aku, terus kamu juga tiba tiba datang lagi dengan sikap yang dingin sedingin es batu, dan sekarang kamu minta aku bertanya sesuatu kepadamu,?apa kamu sehat,? "Langit menatapku, tak sedikit pun dia tersinggung dengan apa yang aku katakan. "Coba kamu pikir, aku harus bagaimana menghadapi sikap kamu ke aku,?"
"Jangan tinggalin aku,please,"
Whattttttt,?apa ga salah yang dikatakan Langit padaku, jangan tinggalin aku, selama ini yang ninggalin itu siapa,? aku atau dia,? Tuhannnnnnnn apa yang harus aku katakan agar dia mengerti, aku juga tidak mau kehilangan dia.Langit....
"Kamu kenapa,?" tanyaku kepada Langit "kamu ga sakit kan,?" tanyaku sekali lagi, dia tersenyum ke arahku dia menatapku cukup lama
"Terima kasih" ujar nya pelan...
Arggggghhhh aku tidak mau berkomentar apapun lagi kepadanya, Langit bersikap seolah olah aku yang meninggalkannya. Hari ini pasang surut terjadi kedalam hidupku Langit yang tiba tiba kembali seperti biasanya dengan kebawelan dia dengan segala perhatian dia kepadaku dan Reza yang tiba tiba marah kepadaku tanpa aku tau apa alasan dia marah kepadaku. Aahhhh biarkan saja mungkin sekarang dia juga lagi puasa ngomong lagi belajar jadi Limbad juga dia.
Karena keadaanku dengan Langit sudah mulai membaik aku putuskan untuk menunjukan surat yang aku dapetin seminggu terakhir ini.
"Kamu tau siapa yang nulis ini,?"aku memberikan semua surat yang aku dapatkan, Langit membacanya satu persatu.dia menggelengkan kepalanya dan melihat ke arahku "Siapa dia,?apa kamu tau,?"tanyaku berulang ulang
Langit terdiam, ku lihat dia lagi memikirkan sesuatu, aku yakin dia mengetahui sesuatu, Langit terdiam cukup lama.
"Nanti aku ngomong sama dia," jawabnya
"Dia siapa,? apa aku kenal sama dia,? coba kasih tahu aku siapa dia,?"
Alma... sosok wanita yang selama ini memberikan surat kepadaku, aku tidak pernah mengenalnya, tapi dia begitu kenal dan tau siapa aku, dia mantan pacarnya Langit yang dulu waktu berpisah sama Noni dialah yang menemani Langit di saat saat sulitnya. Trus apa maksudnya dia mengirimkan semua surat ini kepadaku,? apa dia mau membawa Langit lagi kesamping dia dan merebutnya dariku,? sungguh ku tak mengerti dengan semua ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments