Sudah hari ke 6 sejak Langit tak lagi menghubungiku, entahlah kemana dia, dia memutuskan ku sepihak tanpa ada penjelasan dari ku dan yang lebih aneh nya lagi aku tidak tahu apa kesalahanku kepadanya,?. Selama seminggu terakhir Reza yang menemaniku,dia menampung semua ceritaku, aku yang masih berharap banyak dari langit aku yang masih berharap langit kembali lagi kepadaku. Apa yang sebenarnya Reza harapkan dari wanita seperti ku.
Hari ini dia berjanji membantu tugas kantor yang seabrek-abrek aku lembur nyampe jam 9 malam.
"Kenapa kamu ga pulang,?" tanyaku sama Reza yang masih asyik dengan gamenya,"Hey...ada yang ngomong loh dari tadi, bukan lagi siaran radio,,"
"Kirain bukan ngomong sama aku," jawab dia sambil tersenyum... Emang dia pikir disini ada siapa lagi ya.? Dasar orang aneh pikirku dalam hati.
"Sudah, aku bisa sendiri ko, sungguh"Reza menyimpan hpnya dan menatapku
"Aku sudah janjikan, tadi mau nemenin kamu, mau bantuin kerjaan kamu yang banyaknya segaban ini" ujarnya sambil masih memelototi ku, aku tertunduk dan kembali ke laptopku.
Lagian kan aku pikir dia cape, kasian seharian kerja ditambah bantuin lemburan aku yang banyak nya minta ampun. Aku sedikit melirik ke arahnya Reza masih asyik dengan hpnya, dia beranjak dan meninggalkan hp nya di depanku, mau kemana lagi tu orang,?pergi seenaknya. Selagi Reza pergi tak hentinya hpnya terus terusan bergetar banyak pesan yang masuk, waktu aku lihat eeeeeeccccchhhhhh ada telepon masuk 'Sayang' tertera namanya dilayar hp, apa dia pacarnya Reza,?ko namanya sayang,? tapi bodo amat lah ya mau pacarnya mau siapanya juga ga ada hubungannya dengan ku,tapi kok aku ngerasa gedek..
"Dari mana,?"tanyaku sambil melirik ke arah Reza"tuh si SAYANG terus terusan nelpon,"Reza memberikan kantong kresek yang berisi cemilan, lalu memberikannya kepada ku.
"Makan dulu tuh,"jawabnya sambil membawa hpnya, tetapi tidak ku hiraukan, tanpa mikir panjang, aku langsung menyantap makanan yang dibeliin Reza buat aku.
"Zheeyenggg iiithuuu shiaapaaa,?? tanyaku dengan mulut penuh dengan makanan
"Pacar aku,"jawab dia pendek
"Sudah aku bilang juga, kamu pulang, mungkin pacar kamu kangen, nyariin,bandel amat sich jadi anak"
"Anak,? iya ibuuuuu" jawab dia sambil tertawa keras "Kapan aku jadi anak kamu ibu,??
"Ichhh kesall, kamu tuuu yaaa......."aku cemberut sambil sesekali terus mengunyah makanan yang ada di depanku sementara Reza malah asyik menggodaku.
Apa yang aku rasakan sebenarnya, aku merasa nyaman di dekat Reza tapi di lain sisi aku masih berharap Langit bisa kembali lagi kepada ku, sungguh untuk saat ini aku belum bisa menggantikan posisi Langit dengan yang lain.
Alhamdulillah akhirnya beres juga, dan waktunya pulang,aku membereskan semua kerjaanku, dan membawa sisa makanan yang dibeliin Reza buatku.
"Makanan saja yang ada di otak kamu ituu," ujar Reza sambil menepuk bahuku...
"Bodo amat"jawabku pendek
Terima kasih buat hari ini ya Reza ucapku dalam hati, selama ini udah banyak ngebantuin aku.
"Mau sekalian aku anterin pulang,?" tanya Reza padaku "Kebetulan aku bawa mobil, kita bisa pulang bareng,"
"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri ko," jawabku sambil melihat ke arah hpku. Astaga aku kaget setengah mati saat aku liat di depan kantor aku sudah ada Langit, dia datang menjemput ku.. Reza melihat ke arahku..
"Ungee, asyik dijemput pacar niiiii...." ujar Reza menggoda
"Iiiiiiii yaaaaa" jawabku pendek, Langit memakaikan helm kepadaku, tanpa ada kata sedikitpun yang keluar dari mulutnya, "Ya sudah aku duluan ya" aku meninggalkan Reza dan melemparkan senyuman kecil di wajahku.
Benar-benar, ini orang sudah kaya jelangkung pikirku, tiba-tiba dia dateng seenak jidatnya, kemarin kemana sajaja pa,? enak sekali hidupnya itu. Gumam ku.
"Kamu ga mau pegangan sama aku," tanya Langit kepadaku sambil membawa motornya sekencang kencangnya. Refleks aku langsung memeluknya erat sekali. Tidak pernah aku mengerti jalan pikirannya sama sekali. Langit menghentikan motornya di restoran dimana kita sering makan disini. "Kita makan dulu, aku laper. " aku turun dari motor tanpa mengucapkan kata sedikitpun.
Aku melihat kearah Langit ku terus pandangi wajahnya masih ada perasaan kesal ku kepadanya.
"Kalau mau ngambek, ngambek saja, tidak usah ditahan nanti sakit," ujar Langit kepadaku.. Benar-benar ini orang mempermainkan perasaan aku.
"Kamu pikir kamu siapa,? seenaknya memperlakukan aku seperti ini,?bhak kamu apa nyakitin aku,? tiba-tiba pergi dan sekarang datang lagi, enak banget hidup kamu, tidak peka terhadap perasaan aku kaya gimana,????" aku terus menggerutu dan tanpa sadar aku menitikkan air mata. "Kamu itu jahat tau,, aku benciii kamu" aku menundukkan kepalaku sambil menyeka air mataku, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Langit tidak ada pembelaan sedikitpun "Terus sekarang mau kamu apa,? kenapa kamu ga ngomong,? ada cewe lain,?coba ngomong ke aku, sana pergi kalau iya kamu ada cewe lain, bodo amat sama kehidupan kamu, aku ga perduli."
"Sudah ngambeknya,? kita pesen makan dulu, laper banget"
Astaga nagaaaahhhhh,? kenapa ni orang,? gedek banget aku. Tuhan kenapa aku harus ketemu dia lagi,? aku menggelengkan kepala ku, tak habis pikir. Kenapa dia seperti ini,? ini bukan Langit yang aku kenal dulu. siapa dia sebenarnya,?
"Kamu ini sebenarnya kenapa,?" tanyaku sehabis Langit makan, tetep dengan pendirian dia, dia tidak menjawab semua pertanyaan ku. Hmmmmmm, ya sudahlah mungkin dia lagi puasa ngomong, atau engga dia lagi sariawan. Dan memang harus bener-bener exstra sabar menghadapi orang kaya dia.
Sehabis makan kita berdua langsung pulang, tidak banyak yang kita perbincangkan malam itu, Langit tetap diam tak mau bicara kepadaku, semakin banyak pertanyaan di dalam hatiku kenapa,? kenapa,?
"Aku pulang, besok aku telepon" setelah pamitan sama mamah Langitpun pergi. Aku masuk ke dalam kamarku, ku lihat di sisi meja riasku ada amplop putih, lalu aku balikkan amplopnya dan mengeluarkan isinya, karena di depannya tertera namaku. Aku baca kata demi katanya walaupun aku tidak tahu ini surat dari siapa, tapi isi dari surat ini sedikit meyakinkan ku kalo Langit bener bener menyayangiku selepas dari kelakuannya seminggu kemaren.
"Kamu harus percaya semua yang dilakukan Langit untukmu itu semata mata karena dia tidak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya, jaga dia sayangi dia seperti dia menyayangimu, tak perlu kamu tanyakan siapa aku, aku titip Langit"
Sepenggal isi surat yang aku dapet diatas meja riasku, siapa ini,? aku simpan surat ini untuk aku tanyakan esok hari kepada mamah, siapa tau mamah kenal sama orang yang menulis surat ini untukku.
Keesokan harinya ku tanyakan kepada mamah siapa yang sudah datang kemaren dan memberikan surat ini padaku, ternyata mamahku juga tidak mengetahui nya. Tetapi ya sudahlah dari siapapun itu mungkin dia adalah orang yang sangat perduli sama hubunganku dengan Langit.
Sesuai janjinya Langit meneleponku pagi ini, WhatsApp ku masih dia blok entah ada apa dengan dirinya,aku tidak mengerti, dan tidak ingin mengerti. Dan ternyata lagi hari ini juga Langit mengantarkan ku ke kantor, kedatangan dia berbarengan dengan mobil jemputan aku. Semakin hari semakin aneh saja kelakuan Langit.diperjalanan menuju kantor pun kita tidak banyak bicara seperti babang gojeg yang sedang mengantarkan penumpangnya.
Dingin...
Cool..
Seperti es batu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
zakiya moriuchi 🇯🇵
sebenarnya apa yg terjadi dengan langit?
2021-08-02
1
Rini Silvia
saya sudah mampir ya.. jgn lupa follback..
2020-05-08
1