Seiring berjalannya waktu, aku dengan Langit memutuskan untuk menjalin hubungan kita kembali. Kita memulai semuanya dari awal bukan untuk flashback dan bukan juga untuk balikan. Tapi kita berdua komitmen dari awal seperti orang yang baru kenal dan memulai hubungan baru. Kita tidak ingin suatu saat kita bertengkar kita saling menyalahkan kejadian terdahulu.
Masa sulit yang aku alami dulu sedikit demi sedikit mulai mengalami pencerahan, karena secara Finansial Langit sangat membantu kehidupan aku dan putraku, dia begitu sangat menyangi putraku karena mungkin dia juga sudah waktunya mempunyai keturunan. Aku lihat semua yang ada di dirinya begitu sempurna untukku tidak ada sedikitpun kekurangan dari dalam dirinya dimataku. Entahlah ini yang dinamakan bucin kata kata orang terhadapku.
hari ini tepat sudah 3 bulan aku menjalin hubungan dengan Langit, hari ini dia berjanji mau mengajakku pergi menemui orang tuanya. Senang sekali rasanya pada akhirnya aku bisa bertemu orangtua nya. Pagi sekali aku bangun setelah beres semua kerjaan rumah dan mengantarkan Khytran ke sekolah aku bergegas menemui Langit, dia sudah menunggu aku di toko bunga. Tapi kenapa di toko bunga,?? entahlah mungkin dia mau ngasih bunga ke aku,? padahal nama aku aja udah bunga, ngapain juga dikasi bunga pikir ku dalam hati.
"Kenapa ngajak aku kesini,?" tanyaku padanya
"Kita cari bunga buat ayah, bukan buat kamu" ujar dia sambil mencibir ke arahku, kok Ayah,?? Ayah Langit maksudnya atau bagaimana aku tidak mengerti. " Nanti kamu tau sendiri" ujar dia lagi. Ni orang hobinya bikin orang penasaran saja.
Usai mencari bunga yang cocok dia mengajakku ke pemakaman, apa yang telah terjadi sebenarnya, Bulan tidak pernah menceritakan ayahnya kepadaku, dia tidak pernah memberitahuku keadaan keluarganya seperti apa. Aku menggelengkan kepalaku dan mengerutkan kening.
"Kamu tau kan kita dimana sekarang,?" tanya dia padaku
"Di pemakaman" jawabku pendek sambil melihat ke sekeliling aku yang penuh dengan kuburan.. "Ada apa sich sebenernya,?kamu tuuu bikin penasaran saja dari tadi, udah ke toko bunga trus beli bunga nya juga bukan buat aku, sekarang kamu ajak aku kesini,?buat apa coba,? " Langit tersenyum dan mengajakku ke sebuah kuburan
Astaga Tuhan benarkah ini,?? aku terdiam dan melihat ke arahnya, Langit menceritakan semuanya kepadaku. Ayahnya meninggal saat mendengar Langit sama Noni berpisah. Tidak lama saat mereka berpisah ayahnya kena serangan jantung dan sampai saat ini Langit merasa sangat bersalah sama ayahnya.
"mungkin ini semua gara gara aku juga, ayah meninggal karena tidak kuat melihat kelakuan menantunya," aku mengusap bahunya" orang yang aku pertahankan, aku udah bela belain semua demi dia tapi ternyata dia malah mengkhianatiku"
"Sudahlah, ga usah kamu menyesali semuanya. Memang seharusnya ini terjadi. Semoga ada hikmah dari semua kejadian ini"
"Terima kasih"
Ujar dia pelan, matanya sedikit sembab karena mungkin dia menahan air matanya.
Ayah...
Orang yang paling dekat sama aku dulu, yang lebih banyak ngebela aku dibandingkan langit anaknya sendiri, aku dan Bulan udah kaya Kaka beradik. Kalau aku kerumah orangtua langit mereka memperlakukan aku seperti anak mereka sendiri. Aku tak menyangka ayah akan pergi secepat ini.
Sepulang dari pemakaman kita berdua tidak langsung pulang ke rumah, ada tempat yang ingin Langit kunjungi saat ini, aku juga tidak tau dia mau mengajakku kemana. Aku juga tidak bertanya mau dibawa kemana aku sebenarnya. Teka teki lagi..
"Mau kemana kita,?" tanyaku sambil melihat story WhatsApp di hp ku
"Kita pulang,"
"Pulang,?sungguhkah dia mengajak ku pulang ke rumah,? ini bukan jalan menuju rumahku tak juga rumah dia "Pulang kemana,?" tanyaku sedikit membentak, mulai aneh kelakuan dia hari ini
" Pokoknya kamu ikut aku aja, ga bakalan aku culik juga kan,?" ujar dia sambil tertawa kecil, aku ikut tertawa sambil sesekali membenahi rambutku yang tertiup angin.
Tadaaaaaaa.....aku di bawa pulang kerumahnya, ada perasaan senang sedih terharu semua bercampur menjadi satu, banyak perubahan di rumah ini. Aku dibawanya bertemu ibu..
"Assalamualaikum"sapaku sama ibu, ibu sedikit terkejut mendengar suaraku, beliau menoleh perlahan ke arahku dia tersenyum kecil
"Bunga,??sungguhlah ini kamu nak,? kemana saja,? kamu ga kangen sama ibu apa,?" beliau mendekap ku erat sekali sembari sedikit menyeka air matanya, sama yang dirasakan sama ibunya langit aku juga merindukan nya.
Aku langsung dibawa ibu ke dapur beliau memang suka memasak, dan sering mengajari memasak. Banyak yang diceritakan ibu padaku soal ayah dan soal Noni mantan istri nya Langit, ibu menceritakan semua penyesalannya,,
"Kenapa dulu kamu ga nikah sama langit aja toh nak,?" ujar ibu sambil menggenggam tanganku, aku tersenyum kecil "Kalau kamu nikah sama dia kan semua ini ga akan terjadi nak, mana cucu ibu,?" tanya ibu sambil melirik
"Ada di rumah sama mamah Bu," jawabku
"Jaga anakmu baik baik, didik dia yang baik juga, ibu yakin kamu bisa melakukannya,"
"Iya Bu"jawabku pendek
"Kalian ini kalo udah ngobrol pasti asyik berdua sampai lupa ada aku juga," tiba-tiba tiba Langit datang menghampiri sambil membawa secangkir late, dia tersenyum dan menyodorkan gelasnya kepadaku" ibuku ga nawarin minum kan,?tenggorokanmu pasti kering banget itu dari tadi ngomong terus"
"Hahhaha iya ibu sampai lupa ngasi minum ke kamu, habisnya ibu kangen banget sama kamu lama sekali kita tidak jumpa kan,?"
Ibu...
Wanita paruh baya yang melahirkan Langit dan Bulan. Wanita yang sangat tangguh beliau masih tegar menghadapi hidup ini tanpa seorang suami, sama halnya denganku yang harus kerja keras untuk menghidupi khytran putra semata wayangku. Karena bukan tidak mungkin ibu dan aku bisa berjuang perlahan untuk bisa mewujudkan apa yang anak anaknya cita citakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Pendek🎭pesek
mampir di sini😊
2020-11-10
1
🌸Momy Kece🌸
cumungut up!
2020-06-08
1