Part 4

Lyondri menatap heran Andra yang sedang senyum-senyum sendiri. matanya menatap smartphone dan tangan nya sibuk mengetik pesan. Lyondri merebahkan diri di samping Andra.

"lagi Chatting sama siapa yang, seneng banget kayaknya"

Andra menoleh kepada Lyondri membentangkan tangan nya dan mengangkat istrinya tidur di dada nya. ini posisi yang menjadi favorit Lyondri.

"bukan siapa-siapa sayang" Andra mengecup kening Lyondri. kemudia meletakkan Smartphone di Nakas samping tempat tidur.

"sayang, gimana soal keinginan aku kemaren" Lyondri kembali membuka obrolan mengenai program kehamilan

"soal apa yang? aku lupa" Andra berusaha mengingat

"program kehamilan" jawab Lyondri

"yang, gak usah bahas ini dulu ya. aku gak mau kamu jadi kefikiran. kita jalanin aja, kita syukuri apa yang uda Tuhan kasih. nggak usah sibuk menghitung apa yg Tuhan belum kasih ke kita, kita nikmati masa berdua, nikmatin karier kamu."

ada rasa kecewa yang menyelimuti hati Lyon mendengar jawaban Andra. tapi Lyon tidak mau membantah ucapan Andra. Lyondri selalu menuruti apa kata Andra, pria yang sangat dicintainya. meski terkadang ia harus mengorbankan keinginan nya.

Andra sudah terlelap di samping Lyondri. tangannya merengkuh erat pinggang istrinya. sementara mata Lyondri masih enggan terpejam. fikiran nya berkecamuk. rumah tangga sudah mereka jalani selama 3 tahun. usia nya sudah 26 tahun, salahkah jika ia merindukan kehadiran buah hati di tengah-tengah mereka? pernah terfikir untuk berhenti bekerja. Mungkin dengan cara itu ia bisa hamil. tapi Andra melarang ketika Lyondri mengutarakan keinginan nya.

tring!! terdengar smartphone nya berbunyi. ada sebuah chat masuk dari nomor yang tidak Lyondri kenal

"Maaf mengganggu, Apakah kamu sudah tidur? ini Orion"

mata Lyondri terbelalak mengetahui siapa yang mengirim pesan kepadanya. Pria dingin itu ada apa menghubunginya tengah malam begini.

Lyon menghapus pesan itu dan tidak berniat membalasnya. dia tidak ingin melakukan hal yang tidak pantas dilakukan oleh orang yang sudah terikat pernikahan. walaupun mungkin Orion ada keperluan atau tidak ada niat apa-apa tapi Lyondri tidak ingin menimbulkan kesalah pahaman dan prasangka buruk nantinya. karena ini sudah tengah malam kalau memang Orion ada kepentingan harusnya dia langsung ke intinya, bukan malah mengirim chat basa basi seperti itu. mungkin tidak masalah jika Orion dan Lyondri masih belum memiliki pasangan.

sementara di tempat yang berbeda Orion menatap smartphone nya dengan gelisah. sudah 15 menit tak ada balasan, padahal dua centang biru sudah nampak pada pesan nya.

"bodoh! ada apa dengan diriku, kenapa tidak bisa menahan diri untuk mengirim pesan kepada Lyon" Orion mengutuk dirinya sendiri.

"Lyon maaf, aku hanya ingin bertanya tentang Risha"

Orion kembali mengirimkan pesan kepada Lyondri.

"Silahkan"

Orion sangat bersemangat membaca balasan dari Lyon meski hanya jawaban singkat dan seperti tanpa ekspresi

"Risha berapa lama di bandung?" menyadari pesannya terlalu basa basi dan tidak masuk akal Orion kembali merutuki dirinya 'bodoh bodoh bodoh!!! mana mungkin Risha tidak memberitahu suaminya berapa lama dia di luar kota. dan kenapa harus bertanya kepada Lyondri aku bisa bertanya kepada Risha langsung.

"Orion bodoh" Orion meremas kepalanya. ada perasaan malu menyelimuti dirinya. ah ada apa dengan dirinya.

benar saja tak ada balasan apapun dari Lyondri. dia pasti menyadari bahwa Orion hanya basa basi.

Orion menenggelamkan wajahnya di bantal sementar tangannya memukul-mukul kasur nya dengan kuat. dia benar-benar malu menyadari kebodohannya. pasti Lyondri akan berfikiran buruk tentang dirinya, lebih parah lagi apa yang harus ia katakan jika Lyondri menceritakan ini kepada Andra dan Risha. dada Orion semakin sesak membayangkan itu semua.