Lyondri memeluk suaminya yang sedang berdiri di balkon kamar mereka.
"Buruan mandi sayang" bisiknya lembut. Andra menoleh kemudian mencium bibir wanita pujaan nya
"lanjutin yang tadi dulu boleh?" tanya Andra dengan tatapan penuh harap. Lyondri tersenyum, tetapi ada yang berbeda dalam senyuman Lyon kali ini
"maaf yang, ternyata aku datang bulan" Lyon menunduk. pasti suaminya kecewa
"ahh sayaaang" Andra bergumam sambil menatap Lyondri. ada sorot kekecewaan di mata Andra. menambah rasa bersalah di hati Lyondri.
"maaf"
hanya itu yang terucap dari bibir nya. ada raut kesedihan yang berhasil Andra tangkap di wajah istri yang sangat dicintainya. perlahan ada perasaan bersalah menyeruak di dalam hatinya
"sayang, kok sedih? aku gak marah kok, walaupun harus menahan beberapa hari" Andra memeluk istrinya
"bukan itu yang, tapi entah kenapa aku sedih. sebenarnya aku uda telat 2 hari. aq berharapnya si bulan ini aku ga dapet lagi. aku harap aku hamil"
ada raut kesedihan di wajah Lyondri. tidak biasanya dia seperti ini.
"kenapa sayang? biasanya kamu tidak pernah mempermasalahkan ini? aku juga."
Andra mengelus puncak kepala istrinya
"iya sich sayang. tapi entah kenapa aku jadi kefikiran. kita udah 3 tahun menikah. aku ingin merasakan menjadi wanita seutuhnya yang bisa memberikan kamu keturunan"
perlahan bulir air mata itu menyeruak dari kelopak mata indah Lyondri. Andra semakin mempererat pelukan nya.
"kok jadi mellow sayang, siapa si yang nggak mau punya anak. tapi semua itu haknya Tuhan yang tidak bisa kita campuri. tugas kita hanya berusaha. tapi hasil akhirnya tetap Tuhan yang menentukan. jangan sedih yang, semua sudah ada porsinya masing-masing. ketika waktunya tiba tidak akan pernah ada yang bisa menghalangi, sebaliknya kalau memang belum saatnya, sekuat apapun kita berusaha kita tetap tidak akan mampu mempercepatnya"
Lyondri membuang nafasnya perlahan. kemudian tersenyum
"makasih sayang, kamu selalu bisa membuat aku tenang"
Lyondri menatap suaminya penuh cinta.
"ya uda, aku mandi dulu. abis itu aku mau ajak kamu makan di luar" Andra mencium kening Lyondri kemudia berjalan menuju kamar mandi.
****
"sayang, aku beruntung memiliki kamu"
ucap Lyondri sambil menatap suaminya yang tengah lahap menyantap makan malam di kafe langganan mereka.
" Aku juga" Andra tersenyum dan mengelus pipi istrinya. Andra tau istrinya masih bersedih, mungkin Lyondri sudah mulai jengah dengan pertanyaan-pertanyaan dari keluarga dan kerabat setiap kali kumpul keluarga yang menanyakan perihal anak. seperti biasa ketika ada pasangan yang sulit memiliki keturunan maka pihak wanitalah yang paling terpojokkan.
ketika sedang asyik menyantap makan malam mereka,
"hai Lyon, ga nyangka kita bisa ketemu di sini"
Lyondri menoleh ke arah suara itu. tidak salah lagi itu suara Risha. ia bergelayut manja di lengan suaminya.
" hai Rish" Lyon tersenyum seraya memeluk sahabatnya. Andra menyalami Orion suami Risha.
"mau gabung di sini?" tanya Lyon pada Risha.
"hmm ga usah dech. kami lagi pengen berduaan. ga mau ganggu kamu juga" ujar Risha centil
"Daven nggak diajak?" tanya Lyon.
"iya Daven dititipin ke neneknya. mama papa nya mau pacaran dulu" Risha tertawa.
"hmm dasar!" Lyondri mendengus. Andra dan Orion hanya tersenyum menyaksikan keduanya. meskipun Risha dan Lyondri sahabat sejak kecil, tapi Lyondri tidak begitu akrab dengan Orion. mungkin karena mereka jarang bertemu.
" ya udah ya kami ke meja sana dulu bye " Risha berlalu bersama suaminya. Lyondri dan Andra melanjutkan obrolan mereka yang sempat terjeda.
****
"sayang, kita ke dokter ya" ucap Lyon
"kenapa? kamu sakit" Andra membelai rambut istrinya yang tidur di dalam pelukannya.
"enggak yang, aku mau mulai program hamil" Lyon berbalik memeluk suaminya.
"kita nikmatin masa-masa berdua dulu yang. nggak usah buru-buru" Andra mencium kening istrinya
"tapi yang-"
"udah yang, ga usah bahas ini dulu. aku ga mau ini jadi beban kamu. kita jalani aja apa yang udah Tuhan kasih ke kita. yuk tidur. udah malam" andra memeluk istrinya erat. Meski masih terus kefikiran, Lyon menuruti kata suaminya. dia tidak mau membantah.
Lyondri memandangi wajah suaminya yang telah jatuh dalam lelap. Setelah lelah dengan fikiran nya kantuk mulai menyerang dan keduanya pun terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Dwisa Febri
mellow banget bacanya
2021-12-10
0
Maulina Kasih
alurnya cpt banget dr yg diajak makan udah siang tau2 udah rebahan di rmh...skarang hbs mkn tau2 dah di rumah
2021-10-22
1
a Riana
hehe menarikkk
2021-10-21
0