Hotdog

Attention Please!

Cerita ini hanya fiktif belaka 😄

"Sudah lama di sini Nona Ec?" Tanya seorang lelaki yang keluar terakhir dari pesawat dan mengikutiku dari belakang dengan jalan santai, dia lumayan tampan.

"Siapa kau?" Tanyaku datar, sebenarnya aku tidak ingin merespon perkataannya, tapi dia orang yang pertama kali kutemui. Ingatlah kesan pertama harus yang baik:v

"Aku Nicols." Jawabnya. Responku hanya Oh lalu aku ke sisi lain untuk berjaga-jaga.

Setelah sampai di mobil Viana menarik tanganku agar aku duduk dengannya.

"Bagaimana? Ada berapa orang yang kau cegat?" Tanya Viana sambil membuka maskernya.

"Hanya satu orang." Jawabku jujur sambil melepas masker yang kupakai.

"Pasti dia mematikan ya? Sampai-sampai kau perlu waktu lama untuk menanganinya? Apa kau terluka? Apa ada yang patah?" Tanya Viana memandangku sambil menahan senyumnya.

"Oh tentu, dia hampir membuat hari ini adalah hari terakhirku." Jawabku sambil menyeringai.

"Jika aku anak umur 6 tahun..aku pasti akan percaya." Kata Viana lalu tertawa. Aku hanya menoleh kesal kearah Viana.

'Teman siapa dia?'

"Hee?? Wae-yo?" (kenapa/ada apa). Tanya Viana menggodaku.

"Aku lebih awal berada di sini, aku juga sendiri berjaga-jaga. Kau punya dendam padaku?" Tanyaku dengan nada datar.

"Tidak, aku hanya ingin memberimu kesempatan untuk membuat malaikat pencabut nyawa mencubit nyawamu, jadi aku menyuruhmu datang lebih cepat. Lagian juga, hanya satu orang yang mengincar benda ini hari ini." Jawab Viana tanpa rasa bersalah.

"Baiklah, terserah kau saja. Tapi..aku bingung, ternyata benda ini penggemarnya sedikit ya.." Ledekku.

"Bukan sedikit penggemar, hanya saja cara mereka tidak seperti itu, para pengincar yang cerdik itu menggunakan cara licik. Mungkin nanti setelah 2-3 minggu kemudian baru akan ada pengincaran kembali. Itulah yang merepotkan" Jelas Viana dengan raut wajah kesal.

"Ah begitu ya, sudahlah. Kau,'kan sudah tahu itu pasti terjadi maka bersiaplah dari sekarang." Jawabku santai sambil merebahkan diri disandaran mobil. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. "Na.. kau tahu Faber dan Sion?" Tanyaku pada Viana.

Viana menoleh ke arahku dengan tatapan kaget. "Faber? Sion? Yang ada di buku B1ng0

Internasional?" Tanya Viana dengan menekuk alisnya meyakinkan

"Iya," jawabku santai.

"Aku tahu mereka, aku sempat ada tugas untuk menangkap mereka. Diberi waktu sampai 1 minggu untuk menangkap mereka, jika berhasil maka akan dapat keringanan untuk menjadi anggota kepolisian. Tapi.. aku gagal mendapatkannya, tidak satupun dari 87 orang yang berhasil menangkap mereka berdua." Jelas Viana. "Tapi kenapa kau menanyakan tentang mereka?" Tanya Viana sambil menatapku.

"Tadi saat aku di perjalanan aku berhasil mencegat mereka berdua. Hahahaha senang rasanya. Dari kampus menuju bandara ini aku tancap gas, saat aku melewati gang Qeret's mereka berdua ada di depanku, aku langsung ambil jalan pintas untuk mencegat mereka. Dan ya! Itu berhasil, mereka berdua menabrak mobilku, lalu aku melukai kaki mereka berdua.

Selesai sudah, saat aku mendekat Faber bilang

Tembak dan bunuh saja kami berdua di sini. Aku mengikuti perintah mereka, aku menembaknya, hanya saja itu peluru obat tidur, setelah itu aku menelpon polisi dan meninggalkan mereka berdua dengan terikat." Jawabku sambil tersenyum bangga kearah Viana.

"Itu juga karena aku." Kata Viana dengan sombong walau itu hanya bercanda. "Tapi berapa kecepatanmu ke sini?" Tanya Viana.

"90km/jam itu paling rendah." Jawabku. Viana hanya ber-oh-ria.

Di perjalanan ini tenang sekali, tidak seperti perjalananku mengawal kak Bryan, Viana cepat tertidur di mobil, apalagi jalannya mulussss:v. Jadi nyaman, aku juga ingin tertidur, tapi.. di kepalaku masih terpikir hal lain yang memaksaku untuk memikirkannya.

45 menit kemudian rombongan Viana dan aku sampai di lapangan markas pamannya Viana, aku sudah bisa melihat mobil yang kusuruh Derry membawanya.

"Bagaimana tidurmu?" Tanyaku pada Viana yang baru keluar dengan mata agak tertutup.

Viana yang baru saja selesai menguap pun menjawab dengan senyum bangga sambil berjalan menuju ruang tujuan. "Lumayan, tadi itu 45 menit yang nyaman, aku tidak tau jalan di Wash1ngt0n D. C begitu mulus."

"Syukurlah kau menikmatinya." Jawabku sambil memandang Viana yang melambaikan tangannya dan menjauh dariku.

Tak lama kemudian laki-laki yang tadi menghampiriku saat di bandara berada di dekatku, dia tersenyum ke arahku, aku hanya mengangguk kearahnya tanpa tersenyum.

"Blysss!!" Panggil Viana ke arahku saat aku baru saja masuk kedalam ruangan gelap itu. Markasnya paman Viana cukup gelap.

"Ada apa?" Tanyaku saat aku sudah berada di dekatnya.

"Ayo kita makan dulu." Ajak Viana sambil menarik tanganku. "Aku bawa hotdog, ini buatanku sendiri, dengan cinta sepertinya." Kata Viana tidak yakin tapi setelah itu dia tertawa kecil.

"Baiklah, ayo." Ucapku lalu duduk di meja.

Setelah aku duduk, Viana berpapasan dengan lelaki yang menyapaku tadi, seperti yang ku lihat Viana membisikkan sesuatu kepadanya lalu lelaki itu mengangguk dan pergi ke wastafel. Sedangkan Viana, dia mengambil kotak besar, meletakkannya di depanku (di atas meja) lalu membukanya.

"Ini dia hotdog-nya." Ucap Viana sambil mengeluarkannya satu-persatu. Aku langsung mengambil satu kotak. Tak lama kemudian lelaki yang tadi ke washtaple kembali keruangan tempat aku dan Viana duduk. Aku hanya memandangnya sampai dia duduk. 'Siapa dia sebenarnya? Bisa jadi dia kakak atau adik Viana.' Itulah yang baru aku pikirkan saat dia duduk.

'Tapi siapapun dia, dia tetap terlihat seperti orang brengsek.'

"Blyss. Dia kakakku. Nicols. Umurnya 29 tahun." Kata Viana memperkenalkan lelaki itu. Aku mengangguk dan ber-oh-ria. 'Dugaanku benar bahwa dia keluarganya Viana.'

"Apa kau memang seperti itu?" Tanya Nicols padaku.

"Apa?" Tanyaku.

"Dia memang datar orangnya, Blyss itu orangnya tidak mudah kaget. Tapi.. jika kaget pun dia pintar menyembunyikannya." Jawab Viana dengan segera sambil memandang kakaknya. Responku mendengar perkataan Viana hanya mengangguk mengerti.

Kami bertiga melanjutkan makan dengan tenang.

.........

"Apa pekerjamu tidak makan juga?" Tanyaku pada

Viana saat aku sudah selesai makan.

"Mungkin mereka sedang makan. Tadi di sini juga ada kardus, tapi lebih besar." Jawab Viana tapi itu jawaban yang belum selesai

"Apa kau juga membuat hotdog untuk mereka?" Tanyaku lagi sambil memotong perkataan Viana.

Viana menoleh ke arahku, aku memandangnya untuk menunggu jawabannya. Viana mengangguk sambil cekikikan. Aku hanya tertawa, karena ekspresi dari wajahnya Viana.

"Kalian perhatian juga yah.." Kata Nicols tiba-tiba sambil membereskan sampahnya. Kami berdua tidak menjawab apapun, hanya memandang kearanya saja.

"He? Kenapa? Tidak ada respon apapun untuk? Karena sudah memuji kalian?" Tanya Nicols lagi.

"Respon apa yang kau mau?" Tanyaku keintinya sambil menoleh ke arah Nicols yang masih beres-beres.

"Terima kasih atau apapun." Jawabnya.

"Baiklah. Terima kasih atau apapun." Jawabku sambil berdiri lalu berjalan menuju ke tempat sampah. Tiba-tiba Viana tertawa.

"Kenapa?" Tanyaku tanpa menghentikan langkahku dari tempat sampah menuju wastafel.

"Haaah. Kau. Hah sudahlah. Aku bahkan tidak bisa menjelaskan mana hal yang lucu, tapi aku tertawa mendengarnya." Ucap Viana sambil menggeleng dan membereskan sisa di dekatnya.

"Lumayan. Kau lumayan aneh Blyss." Ujar Nicols.

Aku hanya mengangguk mengerti sambil mencuci tanganku.

"Blyss? Kau akan pulang sekarang?" Tanya Viana saat aku berjalan kearah pintu.

"Apa ada lagi yang perlu kuurus?" Tanyaku berhenti melangkah dan menatap Viana.

"Tidak. Aku hanya bertanya, mau aku antar? Bukannya mobilmu ada di Bandara?" Tanya Viana.

"Tidak, mobilku ada di lapangan depan markas ini." Jawabku santai.

"Hah?!"

"Tadi yang mencegatku di Bandara kutodong." Jawabku lagi sambil berjalan ke lapangan tempat mobilku terparkir dengan Viana mengikutiku dari belakang. "Yasudah, aku pulang dulu yah.. terima kasih atas undangannya." Ucapku saat sampai di depan mobilku dan aku langsung masuk dan membuka jendela mobil.

"Baiklah, hati-hati di jalan. Terima kasih atas kerja samanya, bayarannya akan kukirim." Kata Viana membuatku agak kaget.

'Hah? Bayaran? Bukannya tidak ada kesepakatan?' "Terserah kau saja." Jawabku karena aku sudah ingin pulang dan tidur.

......***......

TBC 😅

Mohon dukungannya readers 😁

Terpopuler

Comments

Elwi Chloe

Elwi Chloe

semangat kk

2022-02-02

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

ayo semangat

2022-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 START
2 Didaftarkan
3 Derrel, Lexa & Yugra
4 Han
5 Olimpiade
6 Mendo
7 Heyy?
8 Yura
9 Olimpiade Pt.2
10 Olimpiade Pt.3
11 Olimpiade Pt.4
12 Keseleo
13 World Shadow
14 Perpindahan
15 Hotdog
16 Tanda Tangan
17 Rumah Nenek Han
18 Tidak Enak Badan
19 Kenapa Kau Sangat Semangat dengan Sampahnya?
20 Makan Siang
21 Genteng atau Pintu
22 Hubungan?
23 Campur Tangan
24 Menjijikkan
25 Pizza
26 Berkas
27 Pengumpan
28 Sasha
29 Pamrih
30 Gugup
31 Rekan Baru
32 Wisata
33 Sudahi Membahas P4nt4t
34 Nething
35 Hari Terakhir?
36 Kejutan
37 Kenangan yang Ingin Kulupakan
38 Dejavu?
39 Blyss Kecil
40 Reka Adegannya Terlalu Jauh
41 Kau Mati Suri
42 Taruhan
43 Mengusir dengan Sopan
44 Violin
45 Tidak Menor
46 Untuk Apa Berbohong...?
47 Kaulah Gantinya
48 Bisa-bisanya
49 Hanya Ada Dua Kemungkinan
50 Tia
51 Isi Televisi
52 Temani Aku Makan Ya...
53 Pulang
54 Pagi...
55 Yura juga Pindah
56 Adult People
57 I Hate You Two Guys....
58 Yang-Su & Viana
59 What's Wrong With You...?
60 Menaikkan Dosisnya
61 kWh Meter
62 Back
63 3 Klien
64 Hap
65 Um...
66 Newbie
67 Ide Han
68 Dress Merah
69 Gaun Putih
70 Pulang dari Rumah Sakit
71 I'll Be Aunty
72 Sup Ayam
73 "Aku Ikut."
74 "Haha. Ayo."
75 Seperti Pindah
76 Three People
77 Jyun Go
78 It's A Normal Day?
79 He Hit Me
80 Different, Maybe
81 MISSION COMPLETE
Episodes

Updated 81 Episodes

1
START
2
Didaftarkan
3
Derrel, Lexa & Yugra
4
Han
5
Olimpiade
6
Mendo
7
Heyy?
8
Yura
9
Olimpiade Pt.2
10
Olimpiade Pt.3
11
Olimpiade Pt.4
12
Keseleo
13
World Shadow
14
Perpindahan
15
Hotdog
16
Tanda Tangan
17
Rumah Nenek Han
18
Tidak Enak Badan
19
Kenapa Kau Sangat Semangat dengan Sampahnya?
20
Makan Siang
21
Genteng atau Pintu
22
Hubungan?
23
Campur Tangan
24
Menjijikkan
25
Pizza
26
Berkas
27
Pengumpan
28
Sasha
29
Pamrih
30
Gugup
31
Rekan Baru
32
Wisata
33
Sudahi Membahas P4nt4t
34
Nething
35
Hari Terakhir?
36
Kejutan
37
Kenangan yang Ingin Kulupakan
38
Dejavu?
39
Blyss Kecil
40
Reka Adegannya Terlalu Jauh
41
Kau Mati Suri
42
Taruhan
43
Mengusir dengan Sopan
44
Violin
45
Tidak Menor
46
Untuk Apa Berbohong...?
47
Kaulah Gantinya
48
Bisa-bisanya
49
Hanya Ada Dua Kemungkinan
50
Tia
51
Isi Televisi
52
Temani Aku Makan Ya...
53
Pulang
54
Pagi...
55
Yura juga Pindah
56
Adult People
57
I Hate You Two Guys....
58
Yang-Su & Viana
59
What's Wrong With You...?
60
Menaikkan Dosisnya
61
kWh Meter
62
Back
63
3 Klien
64
Hap
65
Um...
66
Newbie
67
Ide Han
68
Dress Merah
69
Gaun Putih
70
Pulang dari Rumah Sakit
71
I'll Be Aunty
72
Sup Ayam
73
"Aku Ikut."
74
"Haha. Ayo."
75
Seperti Pindah
76
Three People
77
Jyun Go
78
It's A Normal Day?
79
He Hit Me
80
Different, Maybe
81
MISSION COMPLETE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!