Olimpiade

06:00 AM

Aku berangkat ke kampus sendiri, hari ini aku sendiri di rumah. Mama dan Papa sedang ada meeting pagi-pagi, jadi mereka berdua memilih tetap di kantor dan menggunakan fasilitas kantor.

Sampai di kampus, harusnya aku pergi ke kelas melewati jalan belakang saja. "Hai, Blyss," sapa seorang perempuan yang pernah kutemui kemarin saat di kantin.

"Siapa?" Tanyaku.

"Lupa padaku?" Tanyanya lagi.

"Astaga. Aku belum pernah ke tempat ini sebelumnya. Sebentar?" Setelah aku perhatikan lagi, wajahnya tidak asing.

"Sudah ingat?" Ia menaikkan satu alisnya.

"Yura...?"

"Pintar sahabatku," ledeknya. "Bagaimana? Kampus ini bagus?" Dia mulai berjalan mengitari ku, hanya ada beberapa orang di sekitar sini, dan bagusnya tidak ada peduli dengan kami berdua.

"Bagus sekali, pencapaiannya juga bagus dan banyak," jawabku jujur apa adanya.

"Tidak aku sangka, kita yang berteman baik, kini menjadi saingan untuk mendapatkan seorang lelaki," ucapnya berdiri tepat di depanku.

"Saingan? Maksudmu lelaki yang kemarin?" Yura hanya mengangguk. "Aku tidak tertarik untuk bersaing secara tidak sehat denganmu," ucapku beranjak pergi.

Yura segera menahan tanganku, "Saling bunuh sekalipun akan aku hadapi," geramnya, lalu melepaskan tanganku.

"Dumb. Morning sickness!" Batinku seketika mengeluarkan kata-kata mutiara.

.........

02:00 PM

Pelajaran selesai dan berjalan dengan baik, hari ini juga hasil tes olimpiade yang aku kumpulkan kemarin akan keluar hasilnya. Aku harap tidak mengecewakan diriku sendiri. Lexa sudah pulang duluan setelah aku bilang akan pergi ke ruang guru, Yugra juga sama.

"Permisi, Pak," salam ku ketika sudah berada di depan panitia pengurus mahasiswa yang ikut olimpiade. Dia menoleh dengan cekatan, aku takut, tapi hanya 20% jika dibandingkan dengan rasa penasaran yang aku punya. "Aku yang kemarin mengumpulkan formulir pendaftaran olimpiade, bagaimana hasilnya, Pak?" Aku sedang berusaha sopan.

"Blysstina?" Tanyanya.

"Yes sir," jawabku

"Hasil formulir mu tidak mengecewakan, jadi kami menerimamu dalam olimpiade ini. Lagipula namamu juga tidak terlalu asing di dunia sains," jawabnya.

Terima kasih, Pak atas kesempatannya," sahutku sambil menahan senyum.

"Nanti sore pukul lima bimbingan pertama, jadi datang ke kampus dan masuk ke ruang kelas paling bawah supaya tidak lelah naik ke ruang lain," jelas beliau dengan tegas.

"Baik, Pak," ucapku lalu pamit pulang.

05:00 PM

Aku datang ke kampus dengan diantar karena tadi pulang dari kampus papa datang ke rumah dan membawa mobil ke kantor terburu-buru sampai aku tak sempat bertanya. Akhirnya aku diantar sopir ke kampus, dan berjalan kedalam kampus dengan mata fokus pada handphone.

Saat sedang berjalan di koridor menuju kelas yang sudah ditetapkan, aku tiba-tiba ditabrak oleh seseorang.

Bruk...

Dia terduduk di lantai, setelah aku lihat orangnya, itu si Johansson Alexssandro, aku agak kaget karena dia yang jatuh. Bagaimana ya menjelaskannya, it's like, o my god, are you kidding me?! Him?!

"Ehh? Kau tidak apa-apa?" Tanyaku. Dia tidak menjawab apapun lalu segera berjalan mendahului aku. "Hei! Kau tuli? Aku tanya, kau tidak apa-apa?" Tanyaku sembari mengikuti langkah kakinya. Dan tidak sengaja aku malah menendang kakinya, alhasil aku jatuh di depannya.

"Aku tidak apa-apa, lain kali matamu jangan fokus pada hp saja," ucapnya sembari menarik lenganku agar berdiri. "Ada yang sakit tidak?" Tanyanya ketus.

"Tidak..." Jawabku singkat. Dia berjalan duluan, aku bingung kenapa dia bisa di sini, entah apa urusannya. Tapi tidak heran, ini juga kampus milik Mamanya, terserah dia.

Aku masuk ke ruangan yang tempatnya tidak jauh dengan kamar kecil utama di gedung itu, ini ruangan kelas, ada di denah. Aku masuk dan menunggu kedatangan pembina, tak lama kemudian Han masuk dan duduk di ujung kiri, dia menghindari ku, aku berada di ujung kanan.

Pembina datang, setelah penjelasan dari Bapak dan Ibu guru pembina, aku baru tahu kalau Han adalah rekanku dalam olimpiade ini, tidak kusangka.

..

Bimbingan pertama berjalan dengan baik.

"Besok kalian datang ke kampus dan jangan ikut pembelajaran seperti biasa ya... Langsung saja ke ruangan ini untuk bimbingan selanjutnya," jelas Bu Fran.

7:00 malam bimbingan selesai, aku akan pulang dan melihat sesuatu di bawah tempat duduk Han, Kunci. Kunci mobilnya, aku tersenyum melihat itu.

"Han!" Panggilku dengan sedikit berteriak. Han menghentikan langkahnya dan menungguku menghampirinya, ini sudah dekat dengan tempat parkir.

"Ini." Aku memperlihatkan kunci mobilnya dan dengan cepat dia mengambilnya. Dia beranjak pergi, namun segera aku hentikan, "Tunggu sebentar, aku ingin pinjam hp mu, boleh?" Tanyaku.

"Untuk apa?"

"Hp ku mati, jadi aku pinjam punyamu untuk menelepon jemputan," jawabku.

"Lain kali pilih ide modus yang lebih bagus dari ini," sahutku berjalan mendahuluiku.

"Modus apanya?" Aku mengikuti langkah kakinya.

" Tidak penting. Aku yang mengantarmu pulang," jawabnya.

"Tidak perlu jika itu terpaksa."

"Jangan buat aku kasar padamu di sini," jawab Han

"Ck. Iya-iya." Apa yang dia pikirkan?

...

"Thx."

"Up to you," jawabnya

"Kalau tidak ikhlas ya tidak perlu mengantar ku bodoh. Ah sial, kepalaku berdenyut. Sudah-sudah." Aku segera masuk ke dalam rumah setelah mobil Han menghilang dari pandanganku.

"Night baby," sapa Mama dari meja makan.

Jumpscare. "Malam juga. Papa mana, Ma?"

"Tadi masih mandi, kamu mau mandi dulu atau mau makan?" Tanya Mama lembut.

"Makan, Ma. Nanti aku mandi langsung tidur," jawabku.

"Eh? tumben? Ini bahkan belum pukul 8." Merasa aneh denganku yang tiba-tiba ingin tidur lebih awal.

"I'm so tired, Mom..." Mama hanya mengangguk setelah mendengar rengekan dariku. Setelah makan aku langsung naik ke kamarku.

"Lelah!" Aku sedikit kesal pada tubuhku yang lebih lemah jika dibandingkan dengan teman sebayaku. "Tidak apa, apapun demi menaikkan popularitas namaku. Blysstina Grysselda!" Dengan tegas aku mengatakan pada diriku sendiri yang sedang berdiri di depan kaca wastafel.

06:00 AM

Aku sudah berangkat ke kampus diantarkan oleh Papa karena mobil yang biasa aku pakai dipakai Papa ke kantor. Aku tidak heran masalah itu karena bagasi di mobil yang kupakai lebih besar daripada bagasi mobil yang dipakai Papa.

"Belajar yang rajin dan bawakan piala yang paling besar untuk kampus ini," kata Papa setelah aku keluar dari mobil.

"Iya pa, hati-hati di jalan." Papa berlalu di depanku.

Lalu aku masuk ke kampus.

"What the hell?" Batinku sambil memijat pelipis ku.

Warga kampus yang lewat di depanku menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti, ada yang tertawa, ada yang menatap tanpa ekspresi, ada yang menatap seperti mendeteksi.

"Ya ampun masalah apa lagi sekarang? Merepotkan:v sungguh."

Aku menghela nafas berat lalu melanjutkan jalan menuju ruangan tempatku bimbingan, memang jamnya masih jauh tapi aku mau di ruangan saja. Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dan membawaku ke tempat sepi yaitu di samping kiri ruangan bimbingan, samping kanan pos penjaga. "Han? Mau apalagi anak ini?"

...***...

TBC〈(•ˇ‿ˇ•)-→

Mohon dukungannya readers ( ꈍᴗꈍ)

Terpopuler

Comments

Mom FA

Mom FA

salam dari in memories🙏

2022-02-17

2

Ai

Ai

Mantap

2022-01-02

3

lihat semua
Episodes
1 START
2 Didaftarkan
3 Derrel, Lexa & Yugra
4 Han
5 Olimpiade
6 Mendo
7 Heyy?
8 Yura
9 Olimpiade Pt.2
10 Olimpiade Pt.3
11 Olimpiade Pt.4
12 Keseleo
13 World Shadow
14 Perpindahan
15 Hotdog
16 Tanda Tangan
17 Rumah Nenek Han
18 Tidak Enak Badan
19 Kenapa Kau Sangat Semangat dengan Sampahnya?
20 Makan Siang
21 Genteng atau Pintu
22 Hubungan?
23 Campur Tangan
24 Menjijikkan
25 Pizza
26 Berkas
27 Pengumpan
28 Sasha
29 Pamrih
30 Gugup
31 Rekan Baru
32 Wisata
33 Sudahi Membahas P4nt4t
34 Nething
35 Hari Terakhir?
36 Kejutan
37 Kenangan yang Ingin Kulupakan
38 Dejavu?
39 Blyss Kecil
40 Reka Adegannya Terlalu Jauh
41 Kau Mati Suri
42 Taruhan
43 Mengusir dengan Sopan
44 Violin
45 Tidak Menor
46 Untuk Apa Berbohong...?
47 Kaulah Gantinya
48 Bisa-bisanya
49 Hanya Ada Dua Kemungkinan
50 Tia
51 Isi Televisi
52 Temani Aku Makan Ya...
53 Pulang
54 Pagi...
55 Yura juga Pindah
56 Adult People
57 I Hate You Two Guys....
58 Yang-Su & Viana
59 What's Wrong With You...?
60 Menaikkan Dosisnya
61 kWh Meter
62 Back
63 3 Klien
64 Hap
65 Um...
66 Newbie
67 Ide Han
68 Dress Merah
69 Gaun Putih
70 Pulang dari Rumah Sakit
71 I'll Be Aunty
72 Sup Ayam
73 "Aku Ikut."
74 "Haha. Ayo."
75 Seperti Pindah
76 Three People
77 Jyun Go
78 It's A Normal Day?
79 He Hit Me
80 Different, Maybe
81 MISSION COMPLETE
Episodes

Updated 81 Episodes

1
START
2
Didaftarkan
3
Derrel, Lexa & Yugra
4
Han
5
Olimpiade
6
Mendo
7
Heyy?
8
Yura
9
Olimpiade Pt.2
10
Olimpiade Pt.3
11
Olimpiade Pt.4
12
Keseleo
13
World Shadow
14
Perpindahan
15
Hotdog
16
Tanda Tangan
17
Rumah Nenek Han
18
Tidak Enak Badan
19
Kenapa Kau Sangat Semangat dengan Sampahnya?
20
Makan Siang
21
Genteng atau Pintu
22
Hubungan?
23
Campur Tangan
24
Menjijikkan
25
Pizza
26
Berkas
27
Pengumpan
28
Sasha
29
Pamrih
30
Gugup
31
Rekan Baru
32
Wisata
33
Sudahi Membahas P4nt4t
34
Nething
35
Hari Terakhir?
36
Kejutan
37
Kenangan yang Ingin Kulupakan
38
Dejavu?
39
Blyss Kecil
40
Reka Adegannya Terlalu Jauh
41
Kau Mati Suri
42
Taruhan
43
Mengusir dengan Sopan
44
Violin
45
Tidak Menor
46
Untuk Apa Berbohong...?
47
Kaulah Gantinya
48
Bisa-bisanya
49
Hanya Ada Dua Kemungkinan
50
Tia
51
Isi Televisi
52
Temani Aku Makan Ya...
53
Pulang
54
Pagi...
55
Yura juga Pindah
56
Adult People
57
I Hate You Two Guys....
58
Yang-Su & Viana
59
What's Wrong With You...?
60
Menaikkan Dosisnya
61
kWh Meter
62
Back
63
3 Klien
64
Hap
65
Um...
66
Newbie
67
Ide Han
68
Dress Merah
69
Gaun Putih
70
Pulang dari Rumah Sakit
71
I'll Be Aunty
72
Sup Ayam
73
"Aku Ikut."
74
"Haha. Ayo."
75
Seperti Pindah
76
Three People
77
Jyun Go
78
It's A Normal Day?
79
He Hit Me
80
Different, Maybe
81
MISSION COMPLETE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!