Perbandingan Waktu antara Dunia Virtual dan Dunia Nyata berbanding 5 : 1, Satu malam dunia nyata sama dengan 2,5 Hari dunia Virtual.
Oleh karena itu meskipun Wu Ming sebelumnya telah menghabiskan waktu seharian, namun sebenarnya baru beberapa jam terlewat di Dunia Nyata.
Wu Ming berjanji pada Shu untuk berburu bersama esok hari yang tidak lain adalah saat malam hari di dunia nyata.
Dengan Virtual Gear Khusus membuat Vian bisa bermain terus menerus saat malam hari dan tidak akan kantuk saat siang hari di dunia nyata.
Alasan Vian Log Out adalah karena ada acara makan malam keluarga besar Matawijaksana satu jam kemudian.
Vian segera pergi mandi dan bersiap-siap diri untuk menghadiri jamuan makan malam, tentu saja ini bukan keinginannya untuk ikut.
Orang tuanya lah yang memaksa Vian untuk ikut makan malam yang dinilai Vian adalah acara membosankan dan merepotkan.
Vian segera membuka pintu kamarnya untuk pergi ke ruang makan yang telah disediakan, namun saat ingin keluar dari kamarnya sosok Pria kekar berdiri di depannya dan terkejut dengan kemunculan Vian tiba-tiba.
"Vian? Mau kemana kamu?" Tanya Pria tersebut yang tidak lain adalah Ayah Vian, Vandra Matawijaksana.
"Tentu saja untuk makan malam Ayah." Jawab Vian dengan senyum palsunya.
Vandra menjadi heran namun senang karena kali ini anaknya tidak perlu dibujuk untuk ikut acara makan malam.
"Pas sekali, Ayah baru ingin mengajakmu. Oh iya, Ayah akan memperkenalkan seseorang nanti." Ucap Vanda tersenyum lebar, moodnya menjadi baik ketika melihat anaknya yang menjadi penurut tiba-tiba.
"Mnn..." Vian hanya mengangguk dan tidak bertanya apapun, hal ini sudah sering terjadi.
Vandra sebenarnya bukanlah Ayah yang kejam, namun dia dan Istrinya sangat menyayangi Vian sampai pada tingkat terlalu khawatir Vian memiliki teman yang tidak baik.
Oleh karena itu mereka melarang Vian berteman dengan seseorang yang tidak memiliki latar belakang terpandang karena bagi mereka latar belakang menentukan kualitas anak.
Hal itulah yang Vian tidak suka dari kedua orang tuanya, Vian tidak ingin di kekang namun tetap tidak bisa melawan kedua orang tuanya yang sudah membesarkannya selama ini.
Perjalanan Ayah anak itu terasa begitu sunyi namun masing-masing dari keduanya tidak merasakan hal itu.
Vian saat ini begitu bersemangat untuk berpetualang di Dunia Virtual, di lain sisi Vandra sangat bersemangat dan senang anaknya patuh padanya.
Tak terasa keduanya sudah berada di Ruang Makan, Ruangan tersebut sangatlah luas namun hanya ada satu meja makan panjang di tengah-tengahnya dengan hiasan emas asli.
Karpet ruangan tersebut sangatlah mewah dan empuk serta di bersihkan setiap hari walaupun tidak ada yang menginjaknya.
Meskipun masih 30 Menit sebelum acara Makan Malam dimulai namun sudah ada beberapa orang yang berada di ruangan tersebut.
Salah seorang gadis kecil menoleh ke arah Vian dan melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.
"Kakak! Kemari!" Seru Gadis kecil tersebut yang tidak lain adalah Lia Matawijaksana, Adik Vian.
"Lia tidak perlu berteriak. Kakakmu bahkan bisa mendengarmu jika kamu berbisik." Ucap Lussy Matawijaksana, Ibu Vian dan Lia.
Vian dan Vandra segera mendekati Lussy dan Lia.
Vian tersenyum lembut pada Lia dan kali ini senyumannya tidak palsu.
"Lia kangen sama kakak?" Tanya Vian sambil mengusap kepala Lia.
"Tentu saja! Kakak kemana aja sih?!" Seru Lia sambil pura-pura cemberut.
"Ya ampun Lia, sifat manjamu keluar lagi, Kakak kan selalu di kamar. Lia yang kemana aja sampai Kakak bosen di kamar sendirian terus." Balas Vian tertawa sambil mencubit pipi bening Lia sampai memerah.
"Ih Kakak sakit! Hmph, Lia kan udah jadi aktris cilik. Jadi kegiatannya banyak, emangnya Kakak yang gak punya kegiatan apapun!" Ledek Lia sambil menyilangkan tangannya dan tersenyum sombong.
Lussy dan Vandra terbatuk-batuk mendengar ucapan Lia, sebenarnya Vian bukan tidak memiliki pekerjaan untuk dilakukan.
Orang tua Vian sudah memberikan tanggung jawab tiga perusahaan pada Vian, namun Vian dapat mengatur ketiga perusahaan itu dengan mudah bahkan mengambil alih semua keputusan perusahaan.
Tidak ada yang protes terhadap tindakan Vian karena memang semua direktur dan pemegang saham sepakat bahwa keputusan Vian selalu tepat dan mengutamakan keuntungan perusahaan selagi Kesejahteraan buruh terjamin.
Oleh karena itu Vian hanya sesekali muncul untuk membuat keputusan dan perintah, sisanya dikerjakan oleh bawahan Vian sesuai yang Vian intruksikan.
"Ah iya iya, Kakak memang gak punya pekerjaan lain selain mikirin Lia." Balas Vian tersenyum hangat membuat Lia menjadi salah tingkah.
"Ihh... Kakak curang! Gendong Lia!" Seru Lia memeluk kaki Vian.
Vian segera menggendong Lia sambil tertawa kecil."Baik-baik adik manisku... Oh, sekarang Lia tambah berat ya."
"Kakak bodoh!" Ucap Lia sambil memukuli Kakaknya.
Vandra dan Lussy saling berpandangan sambil tersenyum pahit.
Mereka tentu sadar bahwa kekurangan mereka adalah mengurus anak-anak, namun mereka tidak bisa melepas begitu saja perusahaan yang telah mereka kembangkan selama ini.
Melihat Vian dan Lia begitu akrab dan bahagia membuat Lussy serta Vandra lega namun mereka tidak sadar bahwa Vian dan Lia melakukan hal ini di depan keduanya karena ingin menghibur mereka berdua.
Saat Vian dan Lia sedang asik bercanda sebuah bell berbunyi menandakan tamu mereka sudah tiba.
Vandra, dan lainnya segera pergi ke pintu masuk untuk menyambut tamu mereka.
Mobil mewah segera terparkir di halaman kediaman Keluarga Matawijaksana dan keluarlah empat orang dari mobil tersebut.
"Tuan Ganendra Selamat datang dikediaman ku yang sederhana ini." Ucap Vandra menyambut Pria paruh baya di depannya.
"Tuan Vandra memang selalu merendah, dibandingkan kediamanmu, kediamanku hanya seperti sebuah gubuk." Balas Pria sepuh yang di panggil Ganendra sambil tertawa.
Ganendra datang bersama keluarganya untuk menghadiri acara makan malam sambil membahas hal penting.
Vandra segera mempersilahkan Ganendra dan lainnya untuk pergi ke ruang makan.
Lussy juga berbincang akrab dengan istri pak Ganendra, Lussy memang dikenal pandai bicara dan mudah akrab dengan orang baru jadi hal ini bukanlah hal yang mengejutkan.
Lia dan Vian memilih diam seperti dua orang lainnya dari keluarga Ganendra, Vian menebak keduanya adalah anak-anak Pak Ganendra namun Vian tidak mengajaknya berbincang karena melihat dari ekspresi wajah keduanya seperti tidak ingin mengikuti acara ini.
Acara dilanjutkan dengan makan malam dan setelah itu barulah membicarakan hal yang mau Vandra dan Ganendra bahas.
"Vian, ini adalah Putri Pak Ganendra, namanya Lisa, dia cantik bukan? Pak Ganendra dan Ayah adalah teman akrab, Ayah harap kamu juga bisa akrab dengan Putri Pak Ganendra." Ucap Vandra sambil tersenyum.
Vian mengangguk dan menyapa.
"Hai Lisa." Ucap Vian sambil tersenyum palsu.
Lisa tentu mengenali senyuman palsu Vian dan membalas dengan mengangguk.
"Lisa, jangan diam saja. Ayo sapa Vian." Kata Ganendra dengan tersenyum canggung.
"Gak apa-apa Paman, Lisa pasti malu dan belum kenal." Balas Vian tersenyum.
Sementara dalam pikiran Vian. 'Dasar cewek yang merepotkan.'
Lisa pun menanggapi senyuman palsu Vian. 'Dasar Buaya Darat.'
Vian dan Lisa jelas tidak menyukai satu sama lain dari pandangan pertama, sebab Vian memiliki kesan pada Lisa bahwa gadis tersebut pasti sangat sombong dan semena-mena.
Sedangkan Lisa melihat Vian dengan tatapan risih, sebab dia paham betul tipe laki-laki seperti Vian.
Acara tersebut berlangsung sampai setengah jam kemudian hanya dengan di isi perbincangan ringan.
Dilain sisi Vian dan Lisa masih tidak memulai obrolan sedikitpun sedangkan Lia merasa cocok dengan adik laki-laki Lisa yang bernama Ghani.
Lia dan Ghani sampai bertukar nomor WhatsApp membuat Vian menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku genit adiknya.
Lia memang diberkati dengan penampilan manis membuat siapapun dapat dengan mudah bersimpati padanya.
Keluarga Ganendra akhirnya pamit karena masih Pak Ganendra harus meeting perusahaan sebentar lagi.
Melihat hubungan Vian dan Lisa masih belum ada perkembangan membuat keduanya menunda hal yang sebenarnya ingin mereka bahas sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
◌⑅⃝● Shiin~♪
Ohh noo, plis jngan ada jodah²ann, wkwkkw
2021-09-23
1
arfan
1430
2021-06-02
1
yang baca anak tolol
kenapa gak Asep aja nama nya thor
2021-04-23
2