Bab 20. Baby twins.

Azril dan Zeya pergi ke kota untuk mencari toko yang letaknya sangat strategis untuk membuka usaha toko roti.

Azril dan Zeya berencana akan membuka sebuah kafe sekalian. Biar pembeli lebih ramai.

Kemarin Zeya telah meminta Azril mencoba masakannya. Menurut Azril makanan yang Zeya masak sangat enak. Cocok di lidahnyam

Azril meminta bu Nur sekalian untuk membuka kafe. Bu Nur setuju saja asalkan Zeya sanggup untuk mengelola. Keuntungan akan mereka bagi tiga setelah dikurangi seluruh pengeluaran.

"Mas, bisa berhenti." pinta Zeya tiba-tiba.

"Kenapa .... " ucap Azril sambil menepikan mobilnya dipinggir jalan.

Zeya keluar dan mencari tempat sedikit tersembunyi, ia memuntahkan seluruh isi perutnya. Ia sudah merasakan mual saat awal perjalanan tadi.

"Kamu masuk angin," ujar Azril.

"Bukan, aku sudah katakan denganmu, jika aku sedang hamil muda."

"Kita periksa ke dokter aja dulu sebelum melanjutkan perjalanan."

Zeya mengambil tisu dari dalam tas, ia membersihkan mulutnya.

"Nggak usah, ini biasakan bagi wanita hamil."

"Kamu udah pernah hamil sebelumnya?"

"Pernah, tapi keguguran."

"Kamu juga mengalami muntah-muntah begini."

"Aku tau dari omongan orang."

"Kamu nggak boleh hanya berdasarkan kata orang. Harus diperiksa. Jika kata dokter itu biasa baru bisa dipercaya."

"Besok aja aku periksa."

"Mumpung kita di sini, aku ada kenalan dokter kandungan. Kita periksa di sana aja."

"Aku nggak bawa uang," gumam Zeya.

"Astaga Zeya ... jadi karena masalah uang kamu nggak mau periksa ke dokter. Kamu nggak ingin terjadi sesuatu dengan bayinya, kan?"

Air mata Zeya tanpa bisa ditahan menetes membasahi pipinya. Ia memang tak membawa uang banyak saat kabur dari Albirru. Dan ia tak ingin boros agar saat nanti melahirkan ia masih ada simpanan.

"Bukannya aku sayang keluarin uang, tapi aku harus berhemat buat lahiran kelak." Zeya berucap disela tangisnya.

"Maaf, bukan maksud aku membuat kamu tersinggung. Tapi kamu tak boleh anggap enteng semuanya. Kamu harus menjaga kesehatan karena saat ini kamu tengah berbadan dua."

"Aku tau .... "

"Kita periksa dulu, setelah itu baru lanjutkan mencari tempat usahanya. Jangan kamu pikirkan biaya, anggap aja ini sebagai awal kerja sama kita. Dan kamu jangan sungkan, mulai hari ini kita rekan kerja."

"Aku akan menggantinya saat galian."

"Zeya ... udah aku katakan jangan kamu pikirkan biayanya."

"Kamu bukan suamiku."

"Apa aku harus jadi suami kamu dulu baru boleh menolong. Di mana suami kamu saat ini? Apakah kamu akan mempertaruhkan kesehatan bayi dalam kandunganmu."

"Nggak, aku tak mau keguguran lagi. Baiklah, aku akan periksa."

"Masuklah, aku hubungi dokternya dulu."

Zeya masuk ke dalam mobil, sementara itu Azril tampak sedang menghubungi seseorang.

...........

Dikediamannya Zahra, tampak Albirru sedang melamun. Pandangan matanya tampak kosong.

Zahra yang melihat itu menjadi heran, tak biasanya Albirru menjadi pendiam begini.

"Mas ... mas .... " panggil Zahra.

Albirru menjadi kaget mendengar suara panggilan dari Zahra.

"Ada apa Zahra," ucapnya gugup.

"Apa yang mas pikirkan, dari malam aku lihat mas selalu melamun!"

Albirru berjalan mendekati ranjang tempat Zahra berbaring. Ia duduk ditepi ranjang dan menghadap Zahra.

"Zeya pergi ... !"

"Pergi! kemana mba Zeya , mas?"

"Mas nggak tau. Ia banyak membawa pakaian. Mas merasa sangat bersalah. Apakah selama ini Zeya tak pernah bahagia sejak menikah dengan mas? Apakah selama ini ia sangat kecewa dengan ,mas?"

"Kenapa mas berpikir begitu?"

"Tante Angel, kenalan Zeya mengatakan jika selama ini Zeya sudah terlalu bersabar atas sikap mas. Tante Angel juga bilang jika Zeya tak akan pergi jika mas tak melakukan kesalahan fatal. Katakan Zahra, menurut kamu kesalahan apa yang mas lakukan sehingga Zeya begitu kecewa pada mas."

"Apakah selama ini sebenarnya mbak Zeya tidak menerima pernikahan kita?"

"Kamu benar Zahra. Zeya sempat mengutarakan jika ia tak bisa menerima jika mas lebih banyak menghabiskan waktu bersama kamu. Ia juga mengatakan jika mas tak adil. Tapi setelah itu ia juga mengatakan jika ia memaafkan semuanya."

"Berarti selama ini mbak Zeya hanya pura-pura menerima. Aku jadi merasa bersalah. Memang tak seharusnya aku meminta waktu lebih. Aku yang seharusnya mengerti mbak Zeya. Mas, coba cari ke kampung asalnya."

"Mas nggak tau Zeya berasal dari daerah mana."

"Kenalannya udah mas cari."

"Ia hanya memiliki satu kenalan, tante Angel. Dan mas sudah mencari kesana. Tapi Zeya tak berada di situ. Kemana lagi mas harus mencari? Zeya itu yatim piatu. Dan selama ini ia tak pernah mau menerima uang yang lebih jika mas beri. Mas yang sering memaksa ia untuk menyimpan uang buat kebutuhannya. Walau awalnya menolak, mas tetap masukan kerekeningnya. Dan itu tidak banyak. Bagaimana ia bisa bertahan hidup hanya dengan uang segitu. Mas takut ia kembali ke lembah hitam lagi. Zahra, mas kuatir."

"Coba aja mas cari-cari dulu, siapa tau ia masih di kota ini."

"Besok mas akan keliling kota mencari keberadaan Zeya. Semoga ia masih berada di kota ini juga."

...................

Azril dan Zeya memasuki sebuah klinik ibu dan bayi. Kliniknya tidak terlalu besar, tapi tampak sangat bersih dan nyaman.

Azril langsung masuk dan mengatakan pada resepsionis jika ia telah janji untuk bertemu dokter Febby.

Setelah mengetuk pintu ruang praktik dokter, Azril dipersilakan masuk. Azril menyalami dokter Febby.

"Ada yang bisa tante bantu."

"Ini teman yang aku katakan tadi di telepon. Aku ingin tante memeriksa kandungannya."

"Teman apa teman."

"Tante jangan mengada-ngada. Zeya ini hamil anak suaminya. Bukan anak aku."

"Tante kira anakmu."

Zeya yang mendengar percakapan antara Azril dan dokter itu menjadi heran. Azril yang menyadari itu menjelaskan siapa dokter Febby.

"Maaf Zeya. Tante Febby orangnya suka bercanda. Tante Febby ini adalah adik kandung ibuku. Jadi kamu tak perlu sungkan."

"Selamat siang, tante. Kenalkan namaku, Zeya"

"Zeya, tante rasa-rasa pernah mendengar nama kamu. Di mana ya?"

"Tante, tolong periksa Zeya. Aku ke sini buat periksa bukan mengobrol."

"Ini wanita yang kamu cari itu," bisik dokter Febby.

"Kamu cantik banget, Zeya."

"Terima kasih."

"Tanggal berapa kamu menstruasi."

"Satu bulan ,dokter."

"Jangan panggil dokter. Panggil saja tante seperti Azril."

"Baik, tante."

"Kamu udah pernah periksa sebelumnya."

"Sudah sekali, tante. Di bidan .... "

"Sekarang kita periksa dengan USG untuk bis melihat letak bayi kamu."

Zeya diminta berbaring. Dan gel diberikan perawat yang membantu dokter Febby di perut Zeya. Tante Febby menutup tirai tempat Zeya berbaring.

"Kamu lihat di monitor, ada dua titik dirahimmu."

"Itu pertanda apa, tante."

"Kamu saat ini sedang hamil bayi kembar."

"Kembar tante."

"Ya, kamu bisa lihat ini." Tante Febby menunjuk ke monitor. " Dan saat ini kehamilan kamu telah memasuki minggu kedelapan. Kamu pasti salah menghitung hari terakhir menstruasi kamu."

Zeya tak bisa membendung air matanya. Ia terharu mendengar kabar jika ia mengandung bayi kembar.

Maafkan bunda sayang, bunda telah menjauhkan kamu dari ayahmu. Kalian yang sehat di dalam perut bunda. Apapun akan bunda lakukan untuk kalian berdua.

Bersambung

****************

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Elok Pratiwi

Elok Pratiwi

penulis nya pecinta poligami ... males melanjutkan membaca nya .... buruk seksli cerita nya

2024-03-12

0

Pisces97

Pisces97

doa kamu terkabulkan dari ucapan albirru sayang suamimu kyk gitu...
albirru suami orang baik hati tapi Azril jauh lebih baik menjadi suami yang bertanggung jawab 😁

2024-03-10

0

yuni arti

yuni arti

lanjut thor aku suka ceritanya👍👍

2024-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Harus Kuat
2 Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3 Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4 Bab 4. Pengakuan Albirru
5 Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6 Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7 Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8 Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9 Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10 Bab 10. Kembali Dilupakan
11 Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12 Bab 12. Kejujuran Zeya
13 Bab 13. Zeya dan Zahra
14 Bab 14. Apakah Aku Egois?
15 Bab 15. Siapa Pria itu?
16 Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17 Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18 Bab 18. Kepergian Zeya.
19 Bab 19. Haikal Azril Ansa
20 Bab 20. Baby twins.
21 Bab 21. Dokter Febby
22 Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23 Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24 Bab 24. Kehilangan ....
25 Bab 25. Kesedihan Zahra
26 Bab 26. Pengakuan
27 Bab 27. Mami Azril
28 Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29 Bab 29. Persiapan Melahirkan
30 Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31 Bab 31. Baby Twins
32 Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33 Bab 33. Raja dan Ratu
34 Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35 Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36 Bab 36. Pesan dari Zeya
37 Bab 37. Kembali ke kota
38 Bab 38. Bertemu Albirru
39 Bab 39. Jatuhkan Talak.
40 Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41 Bab 41. Persiapan Pernikahan
42 Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43 Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44 Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45 Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46 Bab 46. Alifa Zeya
47 Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48 Bab 48. Papinya Azril
49 Bab 49. Resepsi Pernikahan
50 Bab 50. Anak Zeya?
51 Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52 Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53 Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54 Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55 Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56 Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57 Bab 57. Masa Lalu Zeya
58 Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59 Bab 59. Mami Sakit
60 Bab 60. Zeya dan Azril
61 Bab 61. Zahra sakit
62 Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63 Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64 Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65 Bab 65. Aku rela di madu
66 Bab 66. Aku selalu puas ...
67 Bab 67. Bucinnya Azril
68 Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69 Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70 Bab 70. Zeya yang makin manja.
71 Bab 71. Bertemu Zahra.
72 Bab 72. Positif ....
73 Bab 73. Kebahagiaan Azril
74 Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75 Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76 Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77 Bab 77. Raja dan Ratu
78 Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79 Bab 79. Cinta Ayah
80 Bab 80. Kamu cemburu???
81 Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82 Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83 Bab 83. Zahra dan Thalita
84 Bab 84. Kekecewaan Azril.
85 Bab 85. Zahra yang Marah.
86 Bab 86. Berangkat ....
87 Bab 87. Aku memang Pendosa
88 Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89 Bab 89. Abi dan Umi
90 Promo
91 Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92 Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93 Bab 92. Aku anak Daddy
94 Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95 Bab 94. Kepergian Papi.
96 Bab 95. Pemakaman
97 Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98 Bab 97. Amanah Thalita
99 Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100 Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101 Bab 100. Ketemu Nanas
102 Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103 Bab 102. Kecelakaan?
104 Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105 Bab 104. Kepergian Thalita
106 Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107 Bab 106. Pemakaman Thalita.
108 LOVE IS RAIN
109 Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110 Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111 Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112 Bab 110. Pemakaman Abi
113 Bab 111. Umi yang telah siuman
114 Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115 Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116 Ucapan Terima Kasih
117 Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118 Bab 115. Pangeran adik siapa?
119 Bab 116. Kisah Berakhir.
120 Promo
121 RATU KETIBAN DUREN
122 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123 GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124 CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125 Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126 Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127 HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128 PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Aku Harus Kuat
2
Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3
Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4
Bab 4. Pengakuan Albirru
5
Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6
Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7
Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8
Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9
Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10
Bab 10. Kembali Dilupakan
11
Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12
Bab 12. Kejujuran Zeya
13
Bab 13. Zeya dan Zahra
14
Bab 14. Apakah Aku Egois?
15
Bab 15. Siapa Pria itu?
16
Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17
Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18
Bab 18. Kepergian Zeya.
19
Bab 19. Haikal Azril Ansa
20
Bab 20. Baby twins.
21
Bab 21. Dokter Febby
22
Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23
Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24
Bab 24. Kehilangan ....
25
Bab 25. Kesedihan Zahra
26
Bab 26. Pengakuan
27
Bab 27. Mami Azril
28
Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29
Bab 29. Persiapan Melahirkan
30
Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31
Bab 31. Baby Twins
32
Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33
Bab 33. Raja dan Ratu
34
Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35
Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36
Bab 36. Pesan dari Zeya
37
Bab 37. Kembali ke kota
38
Bab 38. Bertemu Albirru
39
Bab 39. Jatuhkan Talak.
40
Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41
Bab 41. Persiapan Pernikahan
42
Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43
Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44
Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45
Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46
Bab 46. Alifa Zeya
47
Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48
Bab 48. Papinya Azril
49
Bab 49. Resepsi Pernikahan
50
Bab 50. Anak Zeya?
51
Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52
Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53
Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54
Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55
Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56
Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57
Bab 57. Masa Lalu Zeya
58
Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59
Bab 59. Mami Sakit
60
Bab 60. Zeya dan Azril
61
Bab 61. Zahra sakit
62
Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63
Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64
Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65
Bab 65. Aku rela di madu
66
Bab 66. Aku selalu puas ...
67
Bab 67. Bucinnya Azril
68
Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69
Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70
Bab 70. Zeya yang makin manja.
71
Bab 71. Bertemu Zahra.
72
Bab 72. Positif ....
73
Bab 73. Kebahagiaan Azril
74
Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75
Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76
Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77
Bab 77. Raja dan Ratu
78
Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79
Bab 79. Cinta Ayah
80
Bab 80. Kamu cemburu???
81
Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82
Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83
Bab 83. Zahra dan Thalita
84
Bab 84. Kekecewaan Azril.
85
Bab 85. Zahra yang Marah.
86
Bab 86. Berangkat ....
87
Bab 87. Aku memang Pendosa
88
Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89
Bab 89. Abi dan Umi
90
Promo
91
Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92
Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93
Bab 92. Aku anak Daddy
94
Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95
Bab 94. Kepergian Papi.
96
Bab 95. Pemakaman
97
Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98
Bab 97. Amanah Thalita
99
Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100
Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101
Bab 100. Ketemu Nanas
102
Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103
Bab 102. Kecelakaan?
104
Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105
Bab 104. Kepergian Thalita
106
Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107
Bab 106. Pemakaman Thalita.
108
LOVE IS RAIN
109
Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110
Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111
Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112
Bab 110. Pemakaman Abi
113
Bab 111. Umi yang telah siuman
114
Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115
Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116
Ucapan Terima Kasih
117
Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118
Bab 115. Pangeran adik siapa?
119
Bab 116. Kisah Berakhir.
120
Promo
121
RATU KETIBAN DUREN
122
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123
GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124
CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125
Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126
Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127
HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128
PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!