Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi

Zeya menghidangkan masakannya diatas meja. Ia melayani Albirru seperti biasa, cuma tak ada obrolan seperti biasanya. Zeya makan dalam diam.

"Maafkan mas. Kamu pasti sangat marah karena mas meninggalkan kamu tanpa pamit," ucap Albirru memulai percakapan karena melihat Zeya yang hanya diam.

"Nggak ada yang perlu dimaafkan. Mas nggak perlu membahas itu lagi. Aku sudah melupakan nya." Zeya menyudahi makannya dan meninggalkan Albirru.

Ia masuk ke kamar dan mengambil wudhu. Ia membuka Al-quran dan membacanya.

Albirru masuk ke kamar dan melihat Zeya yang sedang membaca Al-quran.

Ia duduk di tepi ranjang dengan mata yang terus menatap ke Zeya. Zeya bukannya tak menyadari jika Albirru memperhatikan dirinya. Tapi ia hanya berpura-pura tak melihatnya.

Ketika terdengar suara azan isya dari musala dekat rumah mereka, Zeya menyudahi membaca Al-qurannya dan mengambil wudhu kembali.

"Kita solat bersama, tunggu mas ambil wudhu dulu," ucap Albirru melihat Zeya akan melaksanakan solat.

Setelah mengambil wudhu Albirru memimpin solat dengan menjadi imamnya.

Zeya menyalami tangan Albirru ketika selesai solat. Albirru mengecup dahi istrinya yang masih terasa hangat. Ia membawa Zeya ke dalam pelukannya.

"Mas mohon maaf, Zeya. Tidak ada niat mas untuk membuatmu sedih dan terluka. Mas benar-benar lupa jika saat itu masih ada kamu di restoran. Kamu pasti kehujanan sehingga sakit begini." Air mata Albirru jatuh membasahi mukena Zeya.

Zeya hanya diam. Tampak ia tak peduli atas apa yang diucapkan dan dilakukan Albirru. Mungkin rasa cintanya memang telah habis dan telah membeku.

"Mas tak ada bermaksud ingin membedakan kamu dan Zahra. Jika saat itu mas lebih memilih duduk dan bersama Zahra itu karena ia yang belum tau hubungan kita."

Albirru melepaskan pelukannya, karena ia tak mendapatkan reaksi apapun dari Zeya.

Ia menatap bola mata istrinya, tampak tak ada cahaya cinta lagi di mata itu buat dirinya.

"Tampaknya sangat sulit untukmu memaafkan kesalahan yang mas lakukan kemarin."

Zeya tersenyum dan tertawa dengan sumbang mendengar ucapan Albirru.

"Sudahlah, mas. Tak perlu kamu mengucapkan kata maaf berulang kali. Semua juga telah terjadi. Tak akan bisa diulangi lagi."

Zeya berdiri dan membuka mukenanya. Ketika Zeya mengganti pakaiannya, Albirru menatapnya tanpa kedip.

Apa aku telah melukai hatimu begitu dalamnya Zeya. Tubuhmu tampak semakin kurus. Aku merasa gagal menjadi suami yang baik untukmu.

"Aku mau tidur, apa masih ada yang akan mas kerjakan?"

"Nggak ada. Kita tidur aja, ya."

Albirru meletakkan kepala Zeya pada lengannya. Ia membelai rambut hitam istrinya itu.

"Besok sore setelah mas pulang kerja, kita lihat rumah ya."

"Rumah buat apa, mas."

"Rumah buat kamu. Mas akan membelikan rumah buat kita tempati."

"Apa uang mas sudah cukup banyak untuk membeli rumah."

"Tabungan mas cukuplah. Apa kamu ingin rumah seperti yang mas beli buat Zahra," ucap Albirru. Tanpa sadar ia telah melukai Zeya dengan ucapannya itu.

"Zahra sudah mas belikan rumah?" tanya Zeya.

"Kamu jangan salah paham dulu, mas membeli Zahra rumah dari uang yang diberi abi dan ummi untuk hadiah pernikahan kami. Mas hanya menambah sedikit. Untuk itu mas juga akan membelikan kamu rumah."

"Aku terserah mas aja."

Aku tau dan sadar posisiku saat ini, mas. Walau aku istri pertama tapi aku seperti istri kedua statusnya. Karena aku hanya kamu nikahi secara siri. Istri sah kamu dihadapan negara adalah Zahra. Kedudukan ia lebih kuat dariku.

"Setelah melihat rumah yang cocok untukmu, kita makan malam di restoran kemarin lagi. Mas mau kita berdua saja makan."

"Terserah mas, saja. Aku ngikut aja," ucap Zeya dan membalikkan tubuhnya membelakangi Albirru.

Setelah itu Zeya mulai memejamkan matanya. Ia tak ingin jika terus mengobrol, akan membuat hatinya makin terluka. Ia tak ingin ada air mata lagi. Cukup sudah selama ini air mata yang ia keluarkan.

................

Sore harinya sepulang kerja, Albirru langsung mengajak Zeya pergi. Setelah mengganti pakaiannya, Zeya dan Albirru meninggalkan rumah kontrakan itu menuju salah satu kantor developer perumahan.

Zeya menyerahkan semuanya pada Albirru. Walau Albirru berulang kali meminta agar ia yang memilih, Zeya tetap saja dengan pendiriannya. Ia tetap menyerahkan semuanya pada suaminya itu.

"Jadi besok kita udah bisa pindah rumah."

"Besok bukankah giliran kamu ke rumah Zahra," gumam Zeya.

"Aku akan kembali malam hari, setelah kepindahan kita selesai."

Albirru menghentikan mobilnya di halaman restoran, tempat Zeya bertemu Zahra. Ia memilih ruang VIP.

Sementara itu di rumah Zahra, abi dan umminya Albirru mengajak menantunya untuk makan malam di luar.

Abi dan Ummi datang dengan mobil pribadinya demgan supir.

"Kamu tau restoran mana yang enak di sini, Zahra."

"Aku hanya tau satu restoran. Mas Al pernah membawaku makan di sana.

"Kamu masih ingat jalan ke arah sana?" tanya ummi.

"Ingat, ummi. Jalannya cuma lurus aja."

Abi dan ummi berangkat menuju restoran yang Zahra yang katakan.

"Zahra sudah hampir satu bulan kalian menikah, apakah udah ada tanda kamu dan Albirru akan memberikan kami cucu." Ummi memegang perut Zahra.

"Belum bu, lagi pula aku masih ingin menikmati bulan madu bersama mas Albirru."

"Jangan ditunda, terserah kapan Tuhan memberikan kepercayaan itu."

Sampai di tempat tujuan Abi dan ummi memilih meja yang berada paling sudut berhadapan dengan pintu ruang VIP.

Zahra memesan makanan sesuai selera mertuanya. Mereka makan dengan lahap.

Sementara di restoran yang sama ada Albirru dan Zeya yang sedang menyantap hidangan makan malam mereka.

Albirru menyuapi Zeya. Ia memesan semua makanan kesukaannya.

Kenapa kamu baik seperti ini mas. Aku lebih suka kamu yang mengabaikan aku. Jika kamu terus bersikap begini, aku takut pendirianku untuk melepaskan cintaku padamu menjadi hancur. Tuhan, tolong jangan goyahkan lagi pendirianku. Aku ingin melepaskan sesuatu yang tak pantas lagi aku pertahanan dan perjuangkan. Aku yakin dibalik semua cobaan dan kesedihan yang kamu berikan akan ada kebahagiaan diujungnya, kuatkan dan tabahkanlah aku hingga bisa sampai diujung jalan itu.

Setelah hidangan habis mereka santap, Zeya mengajak Albirru untuk pulang.

Dengan langkah pasti keduanya meninggalkan ruangan VIP itu.

Saat Albirru dan Zeya baru menginjakkan kakinya di luar ruangan, mata Albirru menangkap sosok abi dan umminya.

Albiirru menarik tangan Zeya untuk meninggalkan restoran. Tapi terlambat, abi dan umminya telah melihat kehadiran dirinya.

"Albirru ...." ucap Abi sambil berteriak.

Albirru yang tak bisa mengelak lagi. Dengan langkah perlahan ia mendatangi meja makan tempat abi dan umminya berada.

Bersambung

************

Selamat pagi pembaca setia novel BERBAGI CINTA: NODA MERAH PERNIKAHAN !!!!

Jangan lupa sarapan ya, karena pura-pura bahagia itu butuh banyak tenaga.

Terima kasih mama ucapkan buat semua yang telah memberikan like, komentar dan terutama VOTE. Karena ini senin bagi yang memiliki vote, bolehlah bagi-bagi. (ngarep 🤭🤭).

Terpopuler

Comments

sendok garpu

sendok garpu

albiru terciduk?

2023-10-28

1

DhilaZiya Ulyl

DhilaZiya Ulyl

gak bisa ngebayangin sakitnya kayak gimana... 😭😭😭

2023-05-25

0

Sukliang

Sukliang

sedihhh thorr bener2 sedihhh
albiru ketemu zahra yg dia nikshin masih gadis langsung ajak ke kamar
ketemu zeya yg dinikahin duluan yg mantan wanita penghibur, tidak sama saat ketemu zahra
ini aja albiru udah dsk adil

2023-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Harus Kuat
2 Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3 Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4 Bab 4. Pengakuan Albirru
5 Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6 Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7 Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8 Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9 Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10 Bab 10. Kembali Dilupakan
11 Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12 Bab 12. Kejujuran Zeya
13 Bab 13. Zeya dan Zahra
14 Bab 14. Apakah Aku Egois?
15 Bab 15. Siapa Pria itu?
16 Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17 Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18 Bab 18. Kepergian Zeya.
19 Bab 19. Haikal Azril Ansa
20 Bab 20. Baby twins.
21 Bab 21. Dokter Febby
22 Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23 Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24 Bab 24. Kehilangan ....
25 Bab 25. Kesedihan Zahra
26 Bab 26. Pengakuan
27 Bab 27. Mami Azril
28 Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29 Bab 29. Persiapan Melahirkan
30 Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31 Bab 31. Baby Twins
32 Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33 Bab 33. Raja dan Ratu
34 Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35 Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36 Bab 36. Pesan dari Zeya
37 Bab 37. Kembali ke kota
38 Bab 38. Bertemu Albirru
39 Bab 39. Jatuhkan Talak.
40 Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41 Bab 41. Persiapan Pernikahan
42 Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43 Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44 Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45 Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46 Bab 46. Alifa Zeya
47 Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48 Bab 48. Papinya Azril
49 Bab 49. Resepsi Pernikahan
50 Bab 50. Anak Zeya?
51 Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52 Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53 Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54 Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55 Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56 Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57 Bab 57. Masa Lalu Zeya
58 Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59 Bab 59. Mami Sakit
60 Bab 60. Zeya dan Azril
61 Bab 61. Zahra sakit
62 Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63 Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64 Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65 Bab 65. Aku rela di madu
66 Bab 66. Aku selalu puas ...
67 Bab 67. Bucinnya Azril
68 Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69 Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70 Bab 70. Zeya yang makin manja.
71 Bab 71. Bertemu Zahra.
72 Bab 72. Positif ....
73 Bab 73. Kebahagiaan Azril
74 Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75 Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76 Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77 Bab 77. Raja dan Ratu
78 Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79 Bab 79. Cinta Ayah
80 Bab 80. Kamu cemburu???
81 Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82 Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83 Bab 83. Zahra dan Thalita
84 Bab 84. Kekecewaan Azril.
85 Bab 85. Zahra yang Marah.
86 Bab 86. Berangkat ....
87 Bab 87. Aku memang Pendosa
88 Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89 Bab 89. Abi dan Umi
90 Promo
91 Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92 Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93 Bab 92. Aku anak Daddy
94 Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95 Bab 94. Kepergian Papi.
96 Bab 95. Pemakaman
97 Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98 Bab 97. Amanah Thalita
99 Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100 Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101 Bab 100. Ketemu Nanas
102 Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103 Bab 102. Kecelakaan?
104 Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105 Bab 104. Kepergian Thalita
106 Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107 Bab 106. Pemakaman Thalita.
108 LOVE IS RAIN
109 Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110 Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111 Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112 Bab 110. Pemakaman Abi
113 Bab 111. Umi yang telah siuman
114 Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115 Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116 Ucapan Terima Kasih
117 Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118 Bab 115. Pangeran adik siapa?
119 Bab 116. Kisah Berakhir.
120 Promo
121 RATU KETIBAN DUREN
122 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123 GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124 CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125 Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126 Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127 HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128 PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Aku Harus Kuat
2
Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3
Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4
Bab 4. Pengakuan Albirru
5
Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6
Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7
Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8
Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9
Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10
Bab 10. Kembali Dilupakan
11
Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12
Bab 12. Kejujuran Zeya
13
Bab 13. Zeya dan Zahra
14
Bab 14. Apakah Aku Egois?
15
Bab 15. Siapa Pria itu?
16
Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17
Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18
Bab 18. Kepergian Zeya.
19
Bab 19. Haikal Azril Ansa
20
Bab 20. Baby twins.
21
Bab 21. Dokter Febby
22
Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23
Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24
Bab 24. Kehilangan ....
25
Bab 25. Kesedihan Zahra
26
Bab 26. Pengakuan
27
Bab 27. Mami Azril
28
Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29
Bab 29. Persiapan Melahirkan
30
Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31
Bab 31. Baby Twins
32
Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33
Bab 33. Raja dan Ratu
34
Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35
Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36
Bab 36. Pesan dari Zeya
37
Bab 37. Kembali ke kota
38
Bab 38. Bertemu Albirru
39
Bab 39. Jatuhkan Talak.
40
Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41
Bab 41. Persiapan Pernikahan
42
Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43
Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44
Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45
Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46
Bab 46. Alifa Zeya
47
Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48
Bab 48. Papinya Azril
49
Bab 49. Resepsi Pernikahan
50
Bab 50. Anak Zeya?
51
Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52
Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53
Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54
Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55
Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56
Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57
Bab 57. Masa Lalu Zeya
58
Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59
Bab 59. Mami Sakit
60
Bab 60. Zeya dan Azril
61
Bab 61. Zahra sakit
62
Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63
Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64
Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65
Bab 65. Aku rela di madu
66
Bab 66. Aku selalu puas ...
67
Bab 67. Bucinnya Azril
68
Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69
Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70
Bab 70. Zeya yang makin manja.
71
Bab 71. Bertemu Zahra.
72
Bab 72. Positif ....
73
Bab 73. Kebahagiaan Azril
74
Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75
Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76
Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77
Bab 77. Raja dan Ratu
78
Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79
Bab 79. Cinta Ayah
80
Bab 80. Kamu cemburu???
81
Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82
Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83
Bab 83. Zahra dan Thalita
84
Bab 84. Kekecewaan Azril.
85
Bab 85. Zahra yang Marah.
86
Bab 86. Berangkat ....
87
Bab 87. Aku memang Pendosa
88
Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89
Bab 89. Abi dan Umi
90
Promo
91
Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92
Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93
Bab 92. Aku anak Daddy
94
Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95
Bab 94. Kepergian Papi.
96
Bab 95. Pemakaman
97
Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98
Bab 97. Amanah Thalita
99
Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100
Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101
Bab 100. Ketemu Nanas
102
Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103
Bab 102. Kecelakaan?
104
Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105
Bab 104. Kepergian Thalita
106
Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107
Bab 106. Pemakaman Thalita.
108
LOVE IS RAIN
109
Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110
Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111
Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112
Bab 110. Pemakaman Abi
113
Bab 111. Umi yang telah siuman
114
Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115
Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116
Ucapan Terima Kasih
117
Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118
Bab 115. Pangeran adik siapa?
119
Bab 116. Kisah Berakhir.
120
Promo
121
RATU KETIBAN DUREN
122
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123
GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124
CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125
Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126
Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127
HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128
PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!