Bab 3. Apakah itu benar suamiku?

Sehari setelah acara pernikahan Albirru membawa Zahra langsung ke kota tempat ia tinggal dan menjalankan usahanya.

"Ingat Al, beli rumah yang layak buat kamu dan istrimu tempati. Abi telah mentransfer uang ke rekening," ucap Abi.

"Nggak perlu abi memberi uang, aku masih ada uang jika hanya untuk membeli rumah. "

"Itu hadiah dari abi untuk pernikahan kalian."

"Terima kasih, abi. Aku dan mas Al pamit," ujar Zahra menyalami abi dan ummi Albirru.

"Hati-hati ya, nak. Al, kamu harus menjaga Zahra. Jangan pernah kamu sakiti hatinya. Zahra, jika Albirru melakukan kesalahan dan menyakiti kamu, beritau abi segera."

Abi dan ummi memberikan nasihat sebelum anak dan menantunya berangkat.

Sampai dikota hari sudah menjelang magrib. Albirru mengajak Zahra menginap di hotel. Besok baru Albirru membawa Zahra ke rumah yang dibelinya melalui perantara temannya.

Zahra masuk kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Setelah mandi ia hanya menggunakan daster pendek.

Albirru memandangi Zahra tanpa kedip. Zahra yang menyadari itu mendekati Albirru.

"Kenapa mas hanya memandangi aku. Bukankah aku telah halal untuk mas sentuh. Apakah mas tak ingin melaksanakan kewajiban sebagai seorang suami, "gumam Zahra.

"Aku hanya takut menyakitimu," lirih Albirru.

"Maksud mas Al, apa? "

"Tak ada. Bukankah jika itu pertama dilakukan, wanita akan merasa sakit."

"Mas, ini sudah menjadi kewajibanku untuk melayani suamiku. Aku ingin mendapatkan pahala dan ridho-Nya."

"Baiklah, mas mandi dulu."

Albirru masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Setelah itu ia dan Zahra mencoba melakukan hubungan badan. Beberapa kali mencoba, Albirru baru bisa melakukan penyatuan.

Apakah ini bedanya berhubungan badan antara per*wan dan tidak. Saat dengan Zeya aku tak kesulitan dalam melakukan penyatuan.

Albirru melihat air mata yang mengalir dipipi Zahra.

"Maafkan, apa itu terasa sangat sakit," ucap Albirru diantara penyatuan tubuh mereka.

"Nggak apa, mas. Aku rela. Bukankah jika kita melakukan hubungan badan suami istri akan mendapatkan pahala,"

Albirru memacu gerak tubuhnya pada inti tubuh Zahra. Setelah sama-sama mencapai puncak, Albirru membaringkan tubuhnya kesamping Zahra.

Maafkan aku Zeya, aku telah mengkhianati cintamu. Tapi aku juga harus memberi nafkah batin buat Zahra. Saat ini ia telah menjadi istri sah aku.

Setelah membersihkan tubuh, Albirru dan Zahra tertidur lelap.

..........

Pagi harinya ia dan Zahra langsung menuju rumah yang ia beli dengan bantuan temannya.

Albirru mengatakan pada Zahra jika ia tak selalu berada dirumah. Terkadang ia harus keluar kota.

"Mas, makanlah dulu. Kapan mas ke luar kotanya," ucap Zahra sambil menata masakannya di meja.

"Mungkin lusa aku sudah harus ke luar kota, apa kamu tidak keberatan aku tinggal seorang diri."

"Nggak apa, mas."

"Atau aku carikan dulu asisten rumah tangga agar dapat menemani kamu."

"Nggak perlu, mas. Kita tidak butuh bantuan asisten rumah tangga. Aku bisa melakukan sendiri."

Ponsel yang ada di dalam saku celananya berdering, Albirru melihat nama Zeya di layar ponselnya. Ia lalu berdiri dari duduknya.

"Maaf, mas harus angkat telepon dulu," ucap Albirru dan berjalan ke teras rumahnya.

"*Assalamualaikum, mas."

"Waalaikumsalam sayang."

"Mas, kapan pulangnya."

"Maafkan mas, sayang. Mas harus langsung ke Kalimantan karena ada urusan pekerjaan. Mungkin tiga atau empat hari lagi, baru mas bisa pulang."

"Nggak apa, mas. Aku doakan semoga semua urusan mas berjalan lancar agar bisa cepat kembali."

"Aamiin. Terima kasih atas doa dan pengertiannya. Mas sayang kamu."

"Aku juga menyayangi mas."

"Udah dulu ya sayang, mas mau rapat."

"Iya, mas. Jangan telat makan dan istirahat yang cukup. Aku tak ingin mas sakit. "

"Iya, sayang. Assalamualaikum ... "

"Waalaikumsalam, mas*. "

Sambungan ponselpun terhenti. Albirru masuk kembali ke rumah.

Albirru melihat Zahra yang sedang membersihkan dapur bekas ia memasak tadi.

Zeya dan Zahra dua wanita cantik yang sama-sama pintar memasak. Aku mencintai Zeya, tapi aku juga merasakan sesuatu yang beda saat bersama Zahra. Apakah aku juga mencintainya.

"Mas ... mas," ucap Zahra sambil memukul pelan pundak Albirru.

Albirru yang sedang melamun menjadi kaget dengan tindakan Zahra.

"Ada apa," ucap Albirru kaget.

"Mas melamunkan apa. Sejak tadi aku memanggil tidak di jawab."

"Maaf, sedang memikirkan pekerjaan."

"Mas, akan berangkat kerja."

"Lusa mungkin aku akan keluar kota. Hari ini aku libur, kita bisa pergi membeli semua perlengkapan rumah ini. "

"Jam berapa kita pergi, mas. "

"Dua jam lagi, aku istirahat sebentar, " ucap Albirru dan masuk ke kamar.

.............

Albirru terbangun setelah satu jam tertidur. Ia melihat kesamping tampak istrinya sedang terlelap.

Maafkan aku, Zahra dan Zeya. Aku harus membohongi kalian berdua. Aku belum siap mengatakan kebenarannya.

Tanpa disadarinya Zahra memeluk tubuh suaminya itu. Albirru memiringkan tubuhnya dan mengecup dahi Zahra membuat wanita itu terbangun.

"Jam berapa sekarang mas. Apakah kita jadi pergi membeli perlengkapan rumah tangga."

"Tentu saja, bersiaplah."

Zahra bangun dari tidur dan membasuh wajahnya. Ia juga mengganti pakaiannya.

Setengah jam kemudian ia dan Albirru sudah berada di salah satu pusat perbelanjaan.

Zahra dan Albirru membeli perlengkapan untuk dirumahnya. Ia dan Zahra mengambil semua kebutuhan yang diperlukan.

Zahra tampak sangat senang. Ia memeluk lengan Albirru sambil berkeliling.

Sementara itu, Zeya yang juga ingin membeli perlengkapan rumah tangga masuk ke pusat perbelanjaan yang sama dengan Albirru dan Zahra masuki.

Zeya berkeliling mencari semua yang dibutuhkannya. Ketika ia akan mengambil sapu, pandangan Zeya tertuju pada pasangan didepannya.

Itu seperti mas Al, tapi sama siapa dia. Apakah itu adiknya. Tapi mas Al pernah cerita jika ia anak tunggal. Wanita itu memeluknya seperti pasangan suami istri. Apakah itu benar mas Al.

Zeya mengerungkan niatnya mengambil sapu. Dengan berjalan perlahan ia mendekati pasangan itu. Zeya berdiri di balik sebuah display untuk menutupi dirinya.

Astaga, ini memang mas Al. Jadi mas Al telah membohongi aku. Mas Al bilang lagi di luar kota. Apakah itu istri mas Al. Apa mas Al sebenarnya telah berkeluarga. Tapi sejak menikah ia selalu bersamaku.

"Mas, aku beli yang ini buat rumah kita ya, " ucap Zahra.

"Terserah kamu mau beli yang mana. Nanti yang sering di rumah juga kamu. Jadi pilihlah mana yang kamu suka."

"Mas, kita belum seminggu menikah. Aku nggak tau kamu sukanya makanan apa. Aku nggak tau mau beli dan masak apa, nih," ucap Zahra.

Zeya yang mendengar ucapan Zahra menjadi kaget. Badannya terasa lemas. Perlahan Zeya berjalan menjauhi pasangan itu.

Zeya keluar dari pusat perbelanjaan itu. Ia memasuki sebuah taksi dan meminta supir mengantarkannya pulang. Air mata Zeya tumpah di dalam taksi.

Kamu jahat banget, mas. Kenapa kamu membohongi aku. Ternyata kamu tidak kerja di luar kota. Kamu pulang kampung pasti karena ingin menikah. Apakah selama ini kamu hanya pura-pura mencintai aku, mas.

Bersambung

***********************

Terima kasih buat semua yang telah membaca novel ini.

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

tau agama ternyata tidak bisa menjaga perasaan istri yang dicintai...
gimana rasanya enak kan dapat istri prawan
mentang² zeya mantan psk bisa dipandang rendah oleh kalian yang sok suci

2024-03-09

2

。.。:∞♡*♥

。.。:∞♡*♥

wah wah

2023-11-03

1

Neulis Saja

Neulis Saja

ehm hanya bisa berkata sabar

2023-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Harus Kuat
2 Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3 Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4 Bab 4. Pengakuan Albirru
5 Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6 Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7 Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8 Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9 Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10 Bab 10. Kembali Dilupakan
11 Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12 Bab 12. Kejujuran Zeya
13 Bab 13. Zeya dan Zahra
14 Bab 14. Apakah Aku Egois?
15 Bab 15. Siapa Pria itu?
16 Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17 Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18 Bab 18. Kepergian Zeya.
19 Bab 19. Haikal Azril Ansa
20 Bab 20. Baby twins.
21 Bab 21. Dokter Febby
22 Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23 Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24 Bab 24. Kehilangan ....
25 Bab 25. Kesedihan Zahra
26 Bab 26. Pengakuan
27 Bab 27. Mami Azril
28 Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29 Bab 29. Persiapan Melahirkan
30 Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31 Bab 31. Baby Twins
32 Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33 Bab 33. Raja dan Ratu
34 Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35 Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36 Bab 36. Pesan dari Zeya
37 Bab 37. Kembali ke kota
38 Bab 38. Bertemu Albirru
39 Bab 39. Jatuhkan Talak.
40 Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41 Bab 41. Persiapan Pernikahan
42 Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43 Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44 Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45 Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46 Bab 46. Alifa Zeya
47 Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48 Bab 48. Papinya Azril
49 Bab 49. Resepsi Pernikahan
50 Bab 50. Anak Zeya?
51 Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52 Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53 Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54 Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55 Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56 Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57 Bab 57. Masa Lalu Zeya
58 Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59 Bab 59. Mami Sakit
60 Bab 60. Zeya dan Azril
61 Bab 61. Zahra sakit
62 Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63 Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64 Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65 Bab 65. Aku rela di madu
66 Bab 66. Aku selalu puas ...
67 Bab 67. Bucinnya Azril
68 Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69 Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70 Bab 70. Zeya yang makin manja.
71 Bab 71. Bertemu Zahra.
72 Bab 72. Positif ....
73 Bab 73. Kebahagiaan Azril
74 Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75 Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76 Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77 Bab 77. Raja dan Ratu
78 Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79 Bab 79. Cinta Ayah
80 Bab 80. Kamu cemburu???
81 Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82 Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83 Bab 83. Zahra dan Thalita
84 Bab 84. Kekecewaan Azril.
85 Bab 85. Zahra yang Marah.
86 Bab 86. Berangkat ....
87 Bab 87. Aku memang Pendosa
88 Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89 Bab 89. Abi dan Umi
90 Promo
91 Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92 Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93 Bab 92. Aku anak Daddy
94 Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95 Bab 94. Kepergian Papi.
96 Bab 95. Pemakaman
97 Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98 Bab 97. Amanah Thalita
99 Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100 Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101 Bab 100. Ketemu Nanas
102 Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103 Bab 102. Kecelakaan?
104 Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105 Bab 104. Kepergian Thalita
106 Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107 Bab 106. Pemakaman Thalita.
108 LOVE IS RAIN
109 Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110 Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111 Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112 Bab 110. Pemakaman Abi
113 Bab 111. Umi yang telah siuman
114 Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115 Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116 Ucapan Terima Kasih
117 Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118 Bab 115. Pangeran adik siapa?
119 Bab 116. Kisah Berakhir.
120 Promo
121 RATU KETIBAN DUREN
122 GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123 GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124 CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125 Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126 Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127 HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128 PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 1. Aku Harus Kuat
2
Bab 2. Pernikahan Albirru dan Zahra
3
Bab 3. Apakah itu benar suamiku?
4
Bab 4. Pengakuan Albirru
5
Bab 5. Mungkinkah ini takdirku.
6
Bab 6. Pertemuan Zeya dan Zahra
7
Bab 7. Beginikah Rasanya Berbagi Cinta?.
8
Bab 8. Kedatangan Abi dan Ummi
9
Bab 9. Bertemu Abi dan Ummi
10
Bab 10. Kembali Dilupakan
11
Bab 11.Apakah Kesabaran Ada Batasnya
12
Bab 12. Kejujuran Zeya
13
Bab 13. Zeya dan Zahra
14
Bab 14. Apakah Aku Egois?
15
Bab 15. Siapa Pria itu?
16
Bab 16. Rumah kediaman Zahra
17
Bab 17. Maaf ... Aku Menyerah
18
Bab 18. Kepergian Zeya.
19
Bab 19. Haikal Azril Ansa
20
Bab 20. Baby twins.
21
Bab 21. Dokter Febby
22
Bab 22. Toko Roti Bunda Zeya
23
Bab 23. Baby Twins Bunda Zeya
24
Bab 24. Kehilangan ....
25
Bab 25. Kesedihan Zahra
26
Bab 26. Pengakuan
27
Bab 27. Mami Azril
28
Bab 28. Kediaman Mami Azril.
29
Bab 29. Persiapan Melahirkan
30
Bab 30. Apakah wanita itu Zeya?
31
Bab 31. Baby Twins
32
Bab 32. Apakah ini ikatan batin?
33
Bab 33. Raja dan Ratu
34
Bab 34. Pertemuan dengan Abi dan Umi
35
Bab 35. Raja dan Ratu adalah hidupku
36
Bab 36. Pesan dari Zeya
37
Bab 37. Kembali ke kota
38
Bab 38. Bertemu Albirru
39
Bab 39. Jatuhkan Talak.
40
Bab 40. Akhir Pernikahan Zeya
41
Bab 41. Persiapan Pernikahan
42
Bab 42. Kepemakaman Ayah dan Ibu Zeya.
43
Bab 43. Minta Restu Ayah dan Ibu
44
Bab 44. Pernikahan Azril dan Zeya.
45
Bab 45. Kebahagiaan Pengantin Baru
46
Bab 46. Alifa Zeya
47
Bab 47. Perjodohan Zeya dan Albirru
48
Bab 48. Papinya Azril
49
Bab 49. Resepsi Pernikahan
50
Bab 50. Anak Zeya?
51
Bab 51. Raja dan Ratu anakku
52
Bab 52. Zeya istriku yang pintar.
53
Bab 53. Abi dan Umi bertemu Raja Ratu.
54
Bab 54. Bertemu om Reno kembali
55
Bab 55. Pertengkaran Azril dan Reno
56
Bab 56. Apa yang terjadi antara Azril dan papi?
57
Bab 57. Masa Lalu Zeya
58
Bab 58. Wanita dari masa lalu Azril
59
Bab 59. Mami Sakit
60
Bab 60. Zeya dan Azril
61
Bab 61. Zahra sakit
62
Bab 62. Abi dan Umi meminta Ratu.
63
Bab 63. Meminta hak Asuh Raja atau Ratu.
64
Bab 64. Kepindahan Zeya dan keluarga.
65
Bab 65. Aku rela di madu
66
Bab 66. Aku selalu puas ...
67
Bab 67. Bucinnya Azril
68
Bab 68. Pertemuan Dengan Zahra.
69
Bab 69. Zeya istriku yang cengeng.
70
Bab 70. Zeya yang makin manja.
71
Bab 71. Bertemu Zahra.
72
Bab 72. Positif ....
73
Bab 73. Kebahagiaan Azril
74
Bab 74. Pertemuan Zeya dan Albirru
75
Bab 75. Perdebatan Azril dan Albirru.
76
Bab 76. Zeya bukan lagi mahrammu
77
Bab 77. Raja dan Ratu
78
Bab 78. Rumah Kediaman Zeya
79
Bab 79. Cinta Ayah
80
Bab 80. Kamu cemburu???
81
Bab 81. Kembali ke kota Pekanbaru
82
Bab 82. Apakah Mas masih mencintai Zeya?
83
Bab 83. Zahra dan Thalita
84
Bab 84. Kekecewaan Azril.
85
Bab 85. Zahra yang Marah.
86
Bab 86. Berangkat ....
87
Bab 87. Aku memang Pendosa
88
Bab 88. Zeya, menantu kesayangan mami
89
Bab 89. Abi dan Umi
90
Promo
91
Bab 90. Ingin bertemu Raja dan Ratu
92
Bab 91. Bertemu Raja dan Ratu
93
Bab 92. Aku anak Daddy
94
Bab 93. Raja dan Ratu anakku
95
Bab 94. Kepergian Papi.
96
Bab 95. Pemakaman
97
Bab 96. Shinta yang membuat keributan.
98
Bab 97. Amanah Thalita
99
Bab 98. Kenapa Thalita mau menjadi istri Albirru?
100
Bab 99. Tahlilan hari ketiga meninggalnya Papi.
101
Bab 100. Ketemu Nanas
102
Bab 101. Thalita berangkat ke kota Duri.
103
Bab 102. Kecelakaan?
104
Bab 103. Akhir Kisah Thalita
105
Bab 104. Kepergian Thalita
106
Bab 105. Keadaan Abi dan Umi.
107
Bab 106. Pemakaman Thalita.
108
LOVE IS RAIN
109
Bab 107. Abi menyusul Thalita.
110
Bab 108. Kepulangan Jenazah Abi
111
Bab 109. Aku tak mau Daddy meninggal
112
Bab 110. Pemakaman Abi
113
Bab 111. Umi yang telah siuman
114
Bab 112. Hidup Zeya yang Bahagia
115
Bab 113. Baby Boy Milik Bunda Zeya.
116
Ucapan Terima Kasih
117
Bab 114. Pangeran Abqary Ansa
118
Bab 115. Pangeran adik siapa?
119
Bab 116. Kisah Berakhir.
120
Promo
121
RATU KETIBAN DUREN
122
GENIUS BRIDE DUDA DEPRESI
123
GAIRAH CINTA CEO BASTARD
124
CINTA YANG DIABAIKAN (MAMA RENI)
125
Webseries NODA MERAH PERNIKAHAN
126
Promo novel "DENDAM DAN CINTA SANG BODYGUARD
127
HASRAT TERLARANG GIGOLO by mama reni
128
PROMO NOVEL "SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!