Reuni

Seorang gadis dengan tampilan sederhana, namun sudah luar biasa baginya. Baju yang ia kenakan saat ini hanya akan ia pakai saat-saat tertentu saja, waktu di kampungnya.

Menggunakan Rok setengah lingkaran selutut motif bunga-bunga warna hitam abu dengan atasan kemeja panjang warna pink kesukaanya.

Sudah hampir Lima menit dia berdiri di ujung jalan, entah sedang menunggu apa atau siapa? Matanya selalu tertuju pada jalan raya yang di padati oleh para pengendara.

"Kok lama banget toh?" gumamnya.

Tak lama mobil ceper berwarna hitam menepi ke arah gadis itu. Keluar seorang Pria dengan tampilan menggunakan setelan jas berwarna Navy yang di padukan dengan kaos V neck berwarna putih didalamnya.

"Sorry ya Ja, udah nunggu lama. Maklum ibukota jam segini macet." ucap Aslan saat baru turun dari mobil.

"Iya Mas, ndak papa. Dija belum lumutan kok," canda Khadija.

Pria itu adalah Aslan. Khadija akan pergi bersama Aslan ke acara reuni SMA Aslan.

"Kok kamu gak dandan sih?" Aslan menatap tampilan Khadija dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Khadija pun ikut menundukan kepalanya, melihat tampilanya sekali lagi, "Gak dandan gimana toh Mas, ini dandanan Dija paling maksimal lho?" ucap gadis itu dengan setengah berputar kekanan-kekiri memastikan kembali penampilanya.

Sekilas Aslan melihat jam yang bertengger di lengan kirinya, "Okey, masih ada waktu." lirih Aslan.

"Ngomong apa Mas?"

"Udah yuk masuk," Aslan membukakan pintu mobil untuk khadija.

Segera Aslan menginjak pedal gas, melesat membelah kemacetan ibukota menuju suatu tempat.

"Tempat opo toh ini Mas? Katanya acara reuninya di gedung?" tanya Khadija bingung saat di ajak turun oleh Aslan.

Tangan Khadija di tarik oleh Aslan. "Udah jangan bawel, Ayo ikut!"

"Wow... Pak Pengacara punya gandengan baru nih?" sambut seorang wanita cantik dengan tampilan sexy namun elegant.

"Truck kali gandengan? Aku gak punya waktu lama Tan, aku gak mau tau gimana caranya dalam waktu kurang dari Satu jam, ini cewek sudah berubah."

"Hey, kamu kiraTante ini tukang sulap?"

"Udah, jangan kebanyakan ngomong, Aku tunggu sekarang,"

Khadija hanya bengong menyimak percakapan dua orang di hadapanya. Gadis itu tidak mengerti apa yang di maksud oleh Aslan dengan kata "Berubah".

Segera dipanggilnya Tiga orang pegawai oleh wanita yang dipanggil Tante oleh Aslan.

Di dudukanya Khadija di depan cermin besar berbentuk segi empat. Tangan-tangan terampil tiga pegawai itu sudah mulai bergrilya dengan tugasnya masing-masing.

Setengah jam berlalu, bagai di buru oleh waktu Tiga orang pegawai saling berbagi tugas.

Setelah selesai dengan kegiatanya di depan cermin, di giringnya Khadija menuju sebuah ruangan.

Hanya butuh waktu Sepuluh menit, Khadija pun keluar dari ruangan itu. Di hadapkanya kembali Khadija di depan cermin untuk mengoreksi bilamana ada bagian yang masih kurang sempurna.

Namun, Khadija begitu terkejut melihat tampilanya saat ini, bahkan ia tidak percaya dengan pantulan yang ada dibalik cermin itu adalah dirinya.

Khadija teringat akan ucapan Hafiz sebelum ia keluar dari kamar. "Kamu yakin akan pergi dengan Aslan dengan dandanan seperti itu?" Hafiz meragukan penampilanya.

Tetapi Khadija tak menghiraukanya. Menurut Khadija, ia sudah terlihat lebih cantik dari biasanya. Namun, kini maksud dari Pria itu terjawab sudah.

Terlihat dari pantulan cermin, Aslan berdiri dibelakang Khadija. Sama halnya dengan Khadija, Aslan di buat terpesona dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Perfect," Satu kata yang lolos dari mulut Aslan.

"Kirim lewat WA saja Tan, nanti aku transfer,"

"Kali ini gratis untuk keponakan tante yang ganteng ini," Sang Tante mengedipkan mata sebelah.

Orang yang di panggil Tante oleh Aslan adalah adik dari ibunya. Salah Satu pemilik salon ternama yang ada di Ibukota.

"Nemu di mana kamu Lan, mutiara terpendam kaya dia?" Sang tante pun ternyata mengagumi paras cantik alami yang di miliki Khadija.

"Di dasar Rawa Tan," jawab Aslan asal. Matanya masih fokus memandang Khadija.

"Pepet terus Lan, jangan sampai lolos," Bisik sang Tante sambil menyenggol lengan ponakanya itu. Aslan pun mengangguk dengan mantap.

*****

Setelah memarkirkan mobilnya, Aslan menggandeng Khadija masuk ke dalam gedung acara.

Pasangan Aslan dan Khadija menjadi pusat perhatian diantara semua orang yang hadir.

"Gila si Aslan bawa siapa tuh?" celetuk seseorang yang tengah memperhatikan Khadija dan Aslan.

Hafiz mendengar ucapan orang yang berada disebelahnya. Namun, Hafiz tak penasaran karena dia sudah tau siapa orang yang di maksud.

"Kayanya dia model?" sahut yang lain.

Hah, model? Batin Hafiz

Seketika Hafiz di buat penasaran, kemudian ia membalikan badan untuk menjawab rasa penasaranya.

"Cantik," Gumam Hafiz lirih menatap intens ke arah Khadija.

Aslan melambaikan tangan, menghampiri Hafiz yang tengah berdiri memegang Satu gelas minuman.

Tangan Khadija melingkar dilengan kanan Aslan dengan wajah sedikit menunduk. Khadija mengikuti langkah Aslan menghampiri Hafiz, suaminya.

Dari arah berlawanan Dio dan Istri serta anaknya datang menghampiri kedua sahabatnya yang sudah bertemu lebih dulu.

" Ooommm Alan, Oooomm Elel ... " teriakan melengking suara anak kecil yang berlari ke arah Aslan dan Hafiz.

Dengan sigap tangan besar Hafiz menangkap tubuh mungil itu, lalu menggendongnya.

" Ciee ... ciee ... Om Alan bawa Tante cantik ya?" goda bocah kecil itu, melihat Aslan dan Khadija yang ada di sebelahnya.

" Iya dong? Emang Nio gak bawa gandengan?" jawab Aslan dengan nada sindiran yang ditujukan kepada Hafiz, sahabatnya. Seperti biasa Hafiz hanya cuek menanggapi sindiran Aslan.

Arsenio bocah kecil berusia 5 tahun, yang masih cadel menyebutkan huruf R. Putra dari pasangan Dio dan Clara.

"Tante, Nio boleh kenalan gak?" Tangan kecil Nio terulur kearah Khadija yang berdiri di antara Aslan dan Hafiz.

Khadija menyambut tangan mungil itu. "Khadija," jawab Khadija dengan nada menyerupai anak kecil.

"Alsenio, pangil Nio aja Tante."

"Lo banget ini mah bocah, gercep kalo liat yang bening-bening?" cibir Aslan pada Dio.

"Ya iyalah, Kan repot kalo anak gw mirip Carel, bisa jadi Jomblo Abadi ntar anak gw!" timpal Dio yang disambut tertawaan dari Aslan dan Clara, Khadija hanya tersenyum kecil.

Sebenarnya di hati Khadija ada rasa tak tega melihat suaminya menjadi bahan ledekan dari kedua sahabatnya.

Namun Khadija bisa apa coba? Bukanya ini semua keinginan Hafiz sendiri?

"Nio bawa apa itu?" tunjuk Hafiz mengalihkan perhatian pada benda yang ada digendongan Nio.

"Oh, ini itu sahabat Nio Om?"

"Emang siapa sih sahabatnya Nio?" tanya Hafiz, lagi.

"Ah, lo kaya gak tau Nio aja Rel?" timpal Dio.

"Om, boleh lihat gak?" tanya Hafiz.

"Boleh, Tapi jangan di pegang ya Om?"

"Emangnya kenapa kok gak boleh di pagang?" Khadija ikut bersuara karena penasaran.

"Sahabat Nio lagi suka marah-marah tante?"

"Kok bisa gitu?" tanya Aslan.

"Soalnya sahabat Nio ini lagi PMS Om?" Semua mata teralihkan menatap Dio dan Clara dengan tatapan penuh tanda tanya.

("Kok anak sekecil Nio bisa tau istilah PMS?")

Begitu kira-kira pertanyaan yang ada di benak Hafiz dan Aslan, terkecuali Khadija.

"Memang apa sih PMS, Nio?" tanya Khadija polos.

"Nio gak tau. Tapi, kata Papi Nio kalo Mami suka marah-marah itu tandanya Mami lagi PMS, gitu tante? " Jelas Nio tak kalah polos. Dio hanya bisa meringis dan mengusap tengkuk leher belakangnya. Merasakan aura negatif melihat pelotototan dari sang Istri yang ada disampingnya.

Khadija menganggukan kepala. Aslan dan Hafiz tertawa mendengar penjelasan Nio.

"Dasar lo Dokter Sarap!" ledek Aslan pada Dio.

"Turunin Nio Om!" pinta bocah kecil itu. Hafiz pun menurunkan Nio dari gendonganya. kembali berdiri di posisi semula.

Sambil berjongkok, perlahan Nio membuka benda yang dibungkus kain warna merah.

Sebelum Nio mengambil sesuatu yang ada di dalamnya, tiba-tiba ada yang meloncat ketika Nio membuka tutup toples kecil yang ada di tanganya.

"Aaaaaaaaaa ... " teriak Khadija saat tau ada anak Katak meloncat di atas kakinya.

Dengan reflek Khadija memeluk Hafiz dari samping dengan erat sambil memejamkan mata.

"Waahhh... Ada yang pindah ke lain hati nih Lan?" suara Dio menyadarkan Khadija.

Khadija membuka mata. Alangkah terkejutnya perempuan itu ketika menyadari tanganya melingkar di tubuh Hafiz.

Dengan cepat Khadija langsung menarik tanganya kembali. "Maaf," ucap Khadija pelan sambil menunduk.

Seperti biasa hanya ekspresi datar yang ditunjukan Hafiz, tidak menghiraukan permohonan maaf dari Khadija.

"Hhmmm... Siapa yang bawa? Siapa yang untung!" Aslan mendumal dengan keberuntungan yang di dapat sahabatnya.

Setelah melakukan aksi kejar-kejaran, Nio kembali dengan membawa Anak katak yang ada di genggamanya. Bocah kecil itu berhasil menangkap hewan yang ia sebut sebagai sahabatnya itu, lalu dimasukanya kembali ke dalam toples.

Untung ada Nio yang bisa mencairkan suasana dengan celotehan lucunya. Setelah insiden yang membuat Hafiz dan Khadija dalam kecanggungan.

Dua jam berlalu, dengan serangkaian acara yang ditampilkan akhirnya acara reuni SMA yang di adakan oleh angkatan Hafiz, Aslan, dan Dio malam ini pun telah usai.

Bersama mereka berlima keluar menuju area parkir.

"Dadah... Tante cantik," Nio melambaikan tangannya, "Jangan lupa ya kalo kangen Nio, sebut nama Nio tiga kali. Ingat ya NIO bukan Bento." Celoteh Nio pada Khadija sebelum berpisah menuju mobil masing-masing.

Akhirnya semua saling melambaikan tangan sebagai salam perpisahan, tak terkecuali Hafiz yang lebih dulu melajukan mobilnya.

Tampilan Khadija yang membuat Aslan dan Hafiz terpesona.

*Bersambung...

Jangan lupa Like dan Komenya... 🙏🙏🙏*

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Cantiknya...Khodijah

2022-12-29

0

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

mari berjuang mba dija runtuhkan balok es,,,

2020-10-30

0

Ida Ismail

Ida Ismail

bapak sama anak sebelas duabelas 😁

2020-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Serba kebetulan.
3 Diterima Kerja
4 Diterima Kerja 2
5 Akrab
6 Gelisah
7 Bertemu
8 Hari Pertama
9 Reuni
10 Tumben perhatian
11 Teman masa kecil
12 Ketegangan Pagi Hari
13 Menghabiskan waktu akhir pekan
14 Semakin Manis
15 Isi hati
16 Mengungkapkan
17 Perubahan yang Positif
18 Disalahkan.
19 Keluar dari persembunyian
20 Di temani Belanja
21 Di temani Belanja 2
22 Untung ada Nio
23 Terjadi...
24 Double kehilangan
25 Perjodohan
26 Kegalauan Aslan
27 Pernikahan suamiku
28 Kehidupan yang baru
29 Teringat masalalu
30 Semua rindu Khadija
31 Kakak, Adik bertemu
32 Cerita Aslan dan Aisyah
33 Pertemuan tak terduga.
34 Terungkapnya Rahasia
35 Duren VS Jamu
36 Hafiz dan Rumah tangganya
37 Gak mau di tinggal
38 Kebimbangan Hafiz
39 Ikut pulang Kampung
40 Ikut pulang kampung 2
41 Rasa ini
42 Senjata makan Tuan
43 Jalan_Jalan
44 Ketiga kalinya
45 Dia datang
46 Reuni 2
47 Kekacauan Hafiz
48 Perasaan yang terpendam
49 Dio menjadi Provokator
50 Misi Hafiz
51 Kekacauan Hafiz 2
52 Hari yang menegangkan
53 Pengantin dadakan
54 Malam pertama?
55 Ke Pasar
56 Cemburu
57 Kado Ulang tahun
58 Kabar Bahagia
59 Rencana
60 Meminta restu
61 Kedatangan Ibu
62 Suamiku Absurd
63 Ketemu mantan yang diakhiri pertumpahan darah
64 Menjenguk
65 Gara-gara Tauge
66 Di tolak
67 Oh...Ternyata
68 Gara-gara Lipstik
69 Rumah Tangga Tiga serangkai
70 Kabar tak terduga
71 Kabar tak terduga 2
72 Kejutan
73 Memberi Penjelasan
74 Ngidam
75 Ngidam 2
76 Rindu
77 Kang cilok dadakan
78 Teringat kembali
79 Sebuah jawaban
80 Sebuah jawaban 2
81 Woro-woro
82 Pilihan yang sulit
83 Datang
84 Poligami
85 Keluarga baru
86 Kumpul bersama keluarga
87 Duka Alina
88 Ikut pulang
89 Usaha Alina
90 Usaha Alina 2.
91 Kemarahan Hafiz
92 Salah Paham
93 Salah paham 2
94 Bertemu seseorang
95 Bertemu sahabat lama
96 Teman baru Zahra
97 Grand Opening
98 Perempuan Misterius
99 Malam jum'at
100 Hafiz juga merasakan
101 Membuka mata batin
102 Berkenalan
103 Curhat
104 Rencana Liburan
105 Rencana Liburan 2
106 Liburan
107 Kemarahan Khadija
108 PENGUMUMAN
109 Drama pagi hari
110 Dunia Haikal dan Alina
111 Harapan di akhir cerita
112 EXCHAP
113 Visual Cast
114 EXCHAP 2
115 EXCHAP 3
116 EXCHAP 4
117 KCK - S2 Di tinggal nikah
118 KCK - S2 Di tinggal nikah 2
119 KCK - S2
120 KCK - S2 Berkunjung
121 Flashback
122 KCK - S2 Kepernikahan mantan
123 KCK - S2 Pura-pura pacaran
124 KCK - S2 Perjuangan Zahra
125 KCK - S2 Perjuangan Zahra 2
126 KCK - S2 Berusaha mengelak
127 KCK - S2 Si misterius itu ternyata ...
128 KCK - S2 Mulai tumbuh rasa ...
129 KCK - S2 Perang dingin
130 KCK - S2 Dunia Dion
131 KCK - S2 Membuatnya Cemburu
132 KCK - S2 Hari yang berkesan
133 KCK - S2 Terkejut
134 KCK - S2 Hari yang berkesan 2
135 KCK - 2 Bertamu
136 KCK -S2 Di fitnah
137 KCK - S2 Bertemu Amanda
138 KCK - S2 Saling Usil
139 KCK - S2 Masak bareng
140 KCK - S2 Membuat Kesepakatan
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Serba kebetulan.
3
Diterima Kerja
4
Diterima Kerja 2
5
Akrab
6
Gelisah
7
Bertemu
8
Hari Pertama
9
Reuni
10
Tumben perhatian
11
Teman masa kecil
12
Ketegangan Pagi Hari
13
Menghabiskan waktu akhir pekan
14
Semakin Manis
15
Isi hati
16
Mengungkapkan
17
Perubahan yang Positif
18
Disalahkan.
19
Keluar dari persembunyian
20
Di temani Belanja
21
Di temani Belanja 2
22
Untung ada Nio
23
Terjadi...
24
Double kehilangan
25
Perjodohan
26
Kegalauan Aslan
27
Pernikahan suamiku
28
Kehidupan yang baru
29
Teringat masalalu
30
Semua rindu Khadija
31
Kakak, Adik bertemu
32
Cerita Aslan dan Aisyah
33
Pertemuan tak terduga.
34
Terungkapnya Rahasia
35
Duren VS Jamu
36
Hafiz dan Rumah tangganya
37
Gak mau di tinggal
38
Kebimbangan Hafiz
39
Ikut pulang Kampung
40
Ikut pulang kampung 2
41
Rasa ini
42
Senjata makan Tuan
43
Jalan_Jalan
44
Ketiga kalinya
45
Dia datang
46
Reuni 2
47
Kekacauan Hafiz
48
Perasaan yang terpendam
49
Dio menjadi Provokator
50
Misi Hafiz
51
Kekacauan Hafiz 2
52
Hari yang menegangkan
53
Pengantin dadakan
54
Malam pertama?
55
Ke Pasar
56
Cemburu
57
Kado Ulang tahun
58
Kabar Bahagia
59
Rencana
60
Meminta restu
61
Kedatangan Ibu
62
Suamiku Absurd
63
Ketemu mantan yang diakhiri pertumpahan darah
64
Menjenguk
65
Gara-gara Tauge
66
Di tolak
67
Oh...Ternyata
68
Gara-gara Lipstik
69
Rumah Tangga Tiga serangkai
70
Kabar tak terduga
71
Kabar tak terduga 2
72
Kejutan
73
Memberi Penjelasan
74
Ngidam
75
Ngidam 2
76
Rindu
77
Kang cilok dadakan
78
Teringat kembali
79
Sebuah jawaban
80
Sebuah jawaban 2
81
Woro-woro
82
Pilihan yang sulit
83
Datang
84
Poligami
85
Keluarga baru
86
Kumpul bersama keluarga
87
Duka Alina
88
Ikut pulang
89
Usaha Alina
90
Usaha Alina 2.
91
Kemarahan Hafiz
92
Salah Paham
93
Salah paham 2
94
Bertemu seseorang
95
Bertemu sahabat lama
96
Teman baru Zahra
97
Grand Opening
98
Perempuan Misterius
99
Malam jum'at
100
Hafiz juga merasakan
101
Membuka mata batin
102
Berkenalan
103
Curhat
104
Rencana Liburan
105
Rencana Liburan 2
106
Liburan
107
Kemarahan Khadija
108
PENGUMUMAN
109
Drama pagi hari
110
Dunia Haikal dan Alina
111
Harapan di akhir cerita
112
EXCHAP
113
Visual Cast
114
EXCHAP 2
115
EXCHAP 3
116
EXCHAP 4
117
KCK - S2 Di tinggal nikah
118
KCK - S2 Di tinggal nikah 2
119
KCK - S2
120
KCK - S2 Berkunjung
121
Flashback
122
KCK - S2 Kepernikahan mantan
123
KCK - S2 Pura-pura pacaran
124
KCK - S2 Perjuangan Zahra
125
KCK - S2 Perjuangan Zahra 2
126
KCK - S2 Berusaha mengelak
127
KCK - S2 Si misterius itu ternyata ...
128
KCK - S2 Mulai tumbuh rasa ...
129
KCK - S2 Perang dingin
130
KCK - S2 Dunia Dion
131
KCK - S2 Membuatnya Cemburu
132
KCK - S2 Hari yang berkesan
133
KCK - S2 Terkejut
134
KCK - S2 Hari yang berkesan 2
135
KCK - 2 Bertamu
136
KCK -S2 Di fitnah
137
KCK - S2 Bertemu Amanda
138
KCK - S2 Saling Usil
139
KCK - S2 Masak bareng
140
KCK - S2 Membuat Kesepakatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!