Akrab

Satu bulan sudah Khadija bekerja, waktunya gadis itu untuk menerima gaji pertamanya. Khadija ingin memberikan semuanya untuk sang Ibu. Menyisakan sedikit untuknya karena Ibunya jauh lebih membutuhkan untuk biaya sekolah sang Adik.

"Len, ini buat aku bayar kosan ya?" Khadija menyodorkan beberapa lembar uang ke Leni. Sesaat setelah ia keluar dari bagian keuangan.

"Gak usah dulu Dija, kamu pasti masih banyak kebutuhan. Bulan depan saja kamu membayarnya." tolak Leni halus.

"Baiklah kalau begitu, tapi nanti makan siang aku yang traktir. Jadi kamu ndak boleh nolak!" ucap Khadija sambil merangkul sahabatnya.

"Dija, itu tugas kamu mengantar Teh keruangan dr. Hafiz." Leni mengalihkan perintah dari Bu Wiwik. Seperti biasa jika berurusan dengan Dokter cuek itu, Leni akan mengalihkanya pada Khadija.

Khadija segera mengantarkan Teh keruangan Hafiz. Khadija mengerti jika ada Tiga cangkir teh, berarti diruangan itu sedang ada tamu. Siapa lagi kalau bukan dr. Dio dan Aslan yg hampir setiap hari berkumpul.

"Permisi," ucap Khadija di ambang pintu.

"Eh, si cantik udah datang?" celetuk Aslan saat melihat Khadija masuk. Pria itu kini tengah gencar mendekati sang gadis pujaan hati.

"Maaf yo, udah nunggu lama?" ucap Khadija sambil meletakan teh ke atas meja.

"Gak papa kok neng," sahut Aslan sambil nyengir. "Selama apapun itu, Abang akan setia menunggu." Gombalan receh dari mulut Aslan. Khadija tersenyum, ia sudah terbiasa mendengarnya.

"Sok iya Lo!" sela Dio menonyor kepala Aslan. Hafiz hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya yg seperti air dan minyak yang tidak pernah kompak namun, justru menjadi sahabat.

"Monggo di minum dulu Tehnya." kata Khadija mempersilahkan ketiga Pria di hadapanya.

Aslan kemudian menyecap tehnya. "Kok gak manis?" Aslan menegakkan kembali wajahnya, menatap serius ka arah gadis yang masih berdiri di sampingnya.

"Moso sih?" tanya Khadija dengan menautkan kedua alisnya.

"Iya, soalnya manisnya ada di kamu semua." Aslan melayangkan gombalanya kembali, dengan mengerlingkan sebelah matanya.

"Bwahahahaha ... Basi gombalan lo Lan!" Ledek Dio sembari terbahak

"Sudah, sudah Dija. Mending kamu kembali, sebelum Aslan menjadi tambah gila!" Lerai Hafiz yang mendapat anggukan dari gadis itu.

"Mas Alpukat, nanti jangan lupa mampir yo?" ucap Khadija sebelum pergi.

Khadija sengaja memplesetkan sebutanya kepada Aslan dari Advokat menjadi Alpukat, karena sesuai dengan kekonyolan Aslan.

"Mampir kemana neng?" sambut Aslan.

"Mampir ke Hatikuuu." Ternyata Khadija tidak ingin tinggal diam dengan gombalan Aslan. baru kemudian Khadija buru-buru keluar dari ruangan Hafiz.

"Eeeeaaaaakkk ... " Aslan menjadi Alay mendengar gombalan dari Khadija. Hafiz dan Dio di buat tertawa melihat ke konyolan Khadija dan Aslan.

Akhir-akhir ini Aslan sudah mulai terlihat akrab dengan Khadija. Tak jarang Aslan sering mengajak Khadija untuk sekedar makan siang di kantin Rumah Sakit. Itulah alasan mengapa Aslan menjadi sering datang ke tempat kerja Dua sahabatnya.

Selain Khadija gadis yang cantik, pembawaan Khadija yang periang dan menyenangkan membuat Aslan tertarik.

Terlebih menurut Aslan, Khadija berbeda dengan gadis-gadis lain yang pernah ia dekati. Kebanyakan dari mereka hanya menguras isi dompet Aslan untuk membeli barang-barang Branded dan tentunya mahal.

Berbeda dangan Khadija, hanya dengan semangkuk Mie Ayam dan segelas jus Alpukat sudah membuat gadis itu tersenyum ceria.

Bukan maksud Aslan untuk perhitungan, tetapi itu merupakan suatu langkah penilaian sebelum melanjutkan suatu hubungan.

"Neng Dija, entar malam jalan yuk?" suara berat seseorang tiba-tiba muncul dari balik pintu. Aslan menghampiri Khadija ke Ruang Gizi, setelah mendapat izin dari Hafiz.

"Astagfirullohaladzim," Khadija memegang dadanya, "Mbok ya jangan ngagetin gitu to Mas? "Ucap Khadija membalikan badan menghadap Aslan yang sedang bersandar di kusen pintu.

"Iya deh sorry, jadi gimana mau gak?"

"(.....)" Khadija masih diam, menimang-nimang ajakan Aslan. Ini adalah kali pertama ia akan keluar dengan seorang Pria.

"Oke, kalo kamu diam, itu berarti mau. Jangan lupa nanti malam, aku jemput jam Tujuh!" Aslan menjentikan jarinya ke udara, setelah menyetujui ucapanya sendiri.

"Eh~..." Sebelum Khadija menjawab, Aslan sudah berlalu pergi.

"Maunya apa toh Mas Aslan. Di tanya-tanya sendiri, di jawab-jawab sendiri." Khadija mendumal setelah kepergian Aslan.

***

Khadija membuka lemari pakaian dan mengambil satu stel baju untuk dipakainya. Sebentar lagi Aslan akan menjemputnya. Terpaksa gadis itu menepati ajakan Aslan yang sesungguhnya belum ia setujui.

"Len, aku mau minta izin habis ini aku mau di ajak jalan sama Mas Alpukat."

Leni yang sejak tadi hanya berguling-guling dikasur sembari berbalas pesan dengan kekasihnya, lalu memiringkan badan menghadap ke arah Khadija yang tengah memoleskan pelembab di wajahnya.

"Ohw, jadi mau kencan nih ceritanya?" sindir Leni.

"Ngawur aja kalo ngomong! "Khadija mengibaskan tanganya menoleh sekilas ke arah sahabatnya.

"Ya udah hati-hati. Jangan pulang malem-malem ya?" pesan Leni, kemudian kembali fokus pada ponsel di tanganya.

Khadija menilik jam pada ponsel bututnya. Lima menit lagi Aslan akan datang, setelah sebelumnya Aslan mengirim pesan via sms pada Khadija.

Khadija memang masih memakai ponsel butut, bukan berarti Khadija ketinggalan zaman ataupun tidak ingin memiliki Smartphone. Namun, lagi-lagi persoalan ekonomi lah yang menuntut Khadija untuk ikhlas menerima keadaan.

Setelah Lima menit, Aslan menelpon Khadija, dan menunggunya di depan gang.

Khadija pamit kepada Leni, dan segera keluar menemui Aslan yang sudah menantinya.

"Maaf Mas kelamaan yo nunggunya?" ucap Khadija yang sudah berdiri di samping mobil Aslan.

Aslan yang bersandar di mobilnya pun segera menegakkan badanya kembali ketika melihat Khadija sudah berdiri di hadapanya.

Pria berparas manis berkemeja hitam itu tersenyum, "Yuk, kita jalan sekarang!" Aslan membukakan pintu mobil untuk Khadija.

"Katanya kita jalan, kok jadi naik mobil toh Mas?" tanya Khadija polos. Gadis itu mengira ia akan di ajak berjalan kaki sembari menikmati udara malam.

"Maksudnya kita jalan-jalanya naik mobil!" Aslan nyengir dan menggaruk rambut bagian belakangnya. Aslan berfikir ada benarnya yang di ucapkan Khadija.

Setelah keduanya masuk ke dalam mobil, Aslan melajukan mobilnya. Sesaat ada hawa kecanggungan diantara Aslan dan Khadija, tidak ada yang membuka suara terlebih dahulu.

"Mau kemana toh, kita Mas?" tanya Khadija yang mulai bosan dengan rasa penasaranya.

Aslan menoleh sekilas lalu kembali fokus pada kemudinya. "Kalo nonton kamu mau gak?" tawar Aslan.

"Nonton apa Mas?"

"Ya nonton Bioskop lah. Kamu suka film bergenre apa?" tanya Aslan tanpa mengalihkan pandanganya, menatap lurus kedepan

"Komedi Horor ada gak Mas?"

"Ada," Aslan mengangguk sekilas sembari memutar setir kemudinya, berbelok ke arah pusat perbelanjaan.

"Apa judulnya Mas?" tanya Khadija antusias.

"Bertelur dalam kubur!" jawab Aslan asal sambil melepas sabuk pengamanya. "Udah yuk turun!" ajak Aslan pada gadis yang masih duduk terbengong. Khadija masih tampak mencerna ucapan Aslan.

"Beneran Mas, itu judul ada filmnya?" tanya Khadija masih penasaran dengan judul film yang begitu aneh ditelinganya.

"Ya ampun Dija, aku cuma bercanda. Kenapa dianggap serius si?" Aslan terkekeh melihat ekspresi innocent Khadija.

Khadija dan Aslan kemudian melangkah masuk menuju ke lantai Tiga, tempat gedung Bioskop berada.

Aslan mengantri untuk membeli tiket dan Khadija menunggu di kursi tunggu depan gedung.

Tak lama Aslan kembali dengan membawa Dua tiket masuk. Karena jam masuk masih kurang Satu jam lagi, Aslan mengajak Khadija makan malam di kafe yang ada disebelah gedung Bioskop.

Ditengah acara makan malam Aslan dan Khadija, tiba-tiba ponsel Khadija berdering.

"Mas aku angkat telfon dulu yo?" pamit Khadija pada Aslan. Pria yang sedang menikmati makananya itu pun mengangguk dan Khadija beranjak menjauh dari Aslan.

Tak lama Khadija kembali, raut wajahnya tampak pias, ada gurat kesedihan dibalik paras ayu gadis itu.

"Dija kamu gak papa?" tanya Aslan melihat hal aneh pada Khadija.

" Ndak papa Mas? "Khadija menggeleng dengan senyum yang di paksakan.

Berbeda dengan beberapa menit yang lalu, gadis itu tampak ceria namun, sekarang hanya tatapan kosong yang ditampilkan Khadija.

"Dija kamu kenapa?" tanya Aslan penasaran melihat perubahan sikap Khadija.

"Maaf, aku kurang enak badan Mas." Khadija berkilah memberi alasan.

"Baiklah, Kita pulang aja yuk?" Aslan berniat membatalkan rencananya.

"Eh, ndak papa kok Mas, kita lanjut nonton saja, habis ini filmnya sudah mau mulai toh?" tolak Khadija, ia tak ingin mengecewakan Aslan.

Namun, Aslan tetap memaksa pulang, karena ia tidak ingin memaksa Khadija yang sedang kurang enak badan, katanya.

Bersambung...

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa Like dan Komenya... 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Ada apa dengan Dijah ?

2022-12-29

0

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

Hai Thor, aku pengunjung baru 😁

Aku cuma membawa bomlike sampai disini aja dulu, ntar lanjutkan like kok😁👍

Mampir karyaku sekalian like backnya🥺

Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆

2020-07-26

1

Siti Kholifah

Siti Kholifah

bertelur dalam kubur

2020-05-26

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Serba kebetulan.
3 Diterima Kerja
4 Diterima Kerja 2
5 Akrab
6 Gelisah
7 Bertemu
8 Hari Pertama
9 Reuni
10 Tumben perhatian
11 Teman masa kecil
12 Ketegangan Pagi Hari
13 Menghabiskan waktu akhir pekan
14 Semakin Manis
15 Isi hati
16 Mengungkapkan
17 Perubahan yang Positif
18 Disalahkan.
19 Keluar dari persembunyian
20 Di temani Belanja
21 Di temani Belanja 2
22 Untung ada Nio
23 Terjadi...
24 Double kehilangan
25 Perjodohan
26 Kegalauan Aslan
27 Pernikahan suamiku
28 Kehidupan yang baru
29 Teringat masalalu
30 Semua rindu Khadija
31 Kakak, Adik bertemu
32 Cerita Aslan dan Aisyah
33 Pertemuan tak terduga.
34 Terungkapnya Rahasia
35 Duren VS Jamu
36 Hafiz dan Rumah tangganya
37 Gak mau di tinggal
38 Kebimbangan Hafiz
39 Ikut pulang Kampung
40 Ikut pulang kampung 2
41 Rasa ini
42 Senjata makan Tuan
43 Jalan_Jalan
44 Ketiga kalinya
45 Dia datang
46 Reuni 2
47 Kekacauan Hafiz
48 Perasaan yang terpendam
49 Dio menjadi Provokator
50 Misi Hafiz
51 Kekacauan Hafiz 2
52 Hari yang menegangkan
53 Pengantin dadakan
54 Malam pertama?
55 Ke Pasar
56 Cemburu
57 Kado Ulang tahun
58 Kabar Bahagia
59 Rencana
60 Meminta restu
61 Kedatangan Ibu
62 Suamiku Absurd
63 Ketemu mantan yang diakhiri pertumpahan darah
64 Menjenguk
65 Gara-gara Tauge
66 Di tolak
67 Oh...Ternyata
68 Gara-gara Lipstik
69 Rumah Tangga Tiga serangkai
70 Kabar tak terduga
71 Kabar tak terduga 2
72 Kejutan
73 Memberi Penjelasan
74 Ngidam
75 Ngidam 2
76 Rindu
77 Kang cilok dadakan
78 Teringat kembali
79 Sebuah jawaban
80 Sebuah jawaban 2
81 Woro-woro
82 Pilihan yang sulit
83 Datang
84 Poligami
85 Keluarga baru
86 Kumpul bersama keluarga
87 Duka Alina
88 Ikut pulang
89 Usaha Alina
90 Usaha Alina 2.
91 Kemarahan Hafiz
92 Salah Paham
93 Salah paham 2
94 Bertemu seseorang
95 Bertemu sahabat lama
96 Teman baru Zahra
97 Grand Opening
98 Perempuan Misterius
99 Malam jum'at
100 Hafiz juga merasakan
101 Membuka mata batin
102 Berkenalan
103 Curhat
104 Rencana Liburan
105 Rencana Liburan 2
106 Liburan
107 Kemarahan Khadija
108 PENGUMUMAN
109 Drama pagi hari
110 Dunia Haikal dan Alina
111 Harapan di akhir cerita
112 EXCHAP
113 Visual Cast
114 EXCHAP 2
115 EXCHAP 3
116 EXCHAP 4
117 KCK - S2 Di tinggal nikah
118 KCK - S2 Di tinggal nikah 2
119 KCK - S2
120 KCK - S2 Berkunjung
121 Flashback
122 KCK - S2 Kepernikahan mantan
123 KCK - S2 Pura-pura pacaran
124 KCK - S2 Perjuangan Zahra
125 KCK - S2 Perjuangan Zahra 2
126 KCK - S2 Berusaha mengelak
127 KCK - S2 Si misterius itu ternyata ...
128 KCK - S2 Mulai tumbuh rasa ...
129 KCK - S2 Perang dingin
130 KCK - S2 Dunia Dion
131 KCK - S2 Membuatnya Cemburu
132 KCK - S2 Hari yang berkesan
133 KCK - S2 Terkejut
134 KCK - S2 Hari yang berkesan 2
135 KCK - 2 Bertamu
136 KCK -S2 Di fitnah
137 KCK - S2 Bertemu Amanda
138 KCK - S2 Saling Usil
139 KCK - S2 Masak bareng
140 KCK - S2 Membuat Kesepakatan
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Serba kebetulan.
3
Diterima Kerja
4
Diterima Kerja 2
5
Akrab
6
Gelisah
7
Bertemu
8
Hari Pertama
9
Reuni
10
Tumben perhatian
11
Teman masa kecil
12
Ketegangan Pagi Hari
13
Menghabiskan waktu akhir pekan
14
Semakin Manis
15
Isi hati
16
Mengungkapkan
17
Perubahan yang Positif
18
Disalahkan.
19
Keluar dari persembunyian
20
Di temani Belanja
21
Di temani Belanja 2
22
Untung ada Nio
23
Terjadi...
24
Double kehilangan
25
Perjodohan
26
Kegalauan Aslan
27
Pernikahan suamiku
28
Kehidupan yang baru
29
Teringat masalalu
30
Semua rindu Khadija
31
Kakak, Adik bertemu
32
Cerita Aslan dan Aisyah
33
Pertemuan tak terduga.
34
Terungkapnya Rahasia
35
Duren VS Jamu
36
Hafiz dan Rumah tangganya
37
Gak mau di tinggal
38
Kebimbangan Hafiz
39
Ikut pulang Kampung
40
Ikut pulang kampung 2
41
Rasa ini
42
Senjata makan Tuan
43
Jalan_Jalan
44
Ketiga kalinya
45
Dia datang
46
Reuni 2
47
Kekacauan Hafiz
48
Perasaan yang terpendam
49
Dio menjadi Provokator
50
Misi Hafiz
51
Kekacauan Hafiz 2
52
Hari yang menegangkan
53
Pengantin dadakan
54
Malam pertama?
55
Ke Pasar
56
Cemburu
57
Kado Ulang tahun
58
Kabar Bahagia
59
Rencana
60
Meminta restu
61
Kedatangan Ibu
62
Suamiku Absurd
63
Ketemu mantan yang diakhiri pertumpahan darah
64
Menjenguk
65
Gara-gara Tauge
66
Di tolak
67
Oh...Ternyata
68
Gara-gara Lipstik
69
Rumah Tangga Tiga serangkai
70
Kabar tak terduga
71
Kabar tak terduga 2
72
Kejutan
73
Memberi Penjelasan
74
Ngidam
75
Ngidam 2
76
Rindu
77
Kang cilok dadakan
78
Teringat kembali
79
Sebuah jawaban
80
Sebuah jawaban 2
81
Woro-woro
82
Pilihan yang sulit
83
Datang
84
Poligami
85
Keluarga baru
86
Kumpul bersama keluarga
87
Duka Alina
88
Ikut pulang
89
Usaha Alina
90
Usaha Alina 2.
91
Kemarahan Hafiz
92
Salah Paham
93
Salah paham 2
94
Bertemu seseorang
95
Bertemu sahabat lama
96
Teman baru Zahra
97
Grand Opening
98
Perempuan Misterius
99
Malam jum'at
100
Hafiz juga merasakan
101
Membuka mata batin
102
Berkenalan
103
Curhat
104
Rencana Liburan
105
Rencana Liburan 2
106
Liburan
107
Kemarahan Khadija
108
PENGUMUMAN
109
Drama pagi hari
110
Dunia Haikal dan Alina
111
Harapan di akhir cerita
112
EXCHAP
113
Visual Cast
114
EXCHAP 2
115
EXCHAP 3
116
EXCHAP 4
117
KCK - S2 Di tinggal nikah
118
KCK - S2 Di tinggal nikah 2
119
KCK - S2
120
KCK - S2 Berkunjung
121
Flashback
122
KCK - S2 Kepernikahan mantan
123
KCK - S2 Pura-pura pacaran
124
KCK - S2 Perjuangan Zahra
125
KCK - S2 Perjuangan Zahra 2
126
KCK - S2 Berusaha mengelak
127
KCK - S2 Si misterius itu ternyata ...
128
KCK - S2 Mulai tumbuh rasa ...
129
KCK - S2 Perang dingin
130
KCK - S2 Dunia Dion
131
KCK - S2 Membuatnya Cemburu
132
KCK - S2 Hari yang berkesan
133
KCK - S2 Terkejut
134
KCK - S2 Hari yang berkesan 2
135
KCK - 2 Bertamu
136
KCK -S2 Di fitnah
137
KCK - S2 Bertemu Amanda
138
KCK - S2 Saling Usil
139
KCK - S2 Masak bareng
140
KCK - S2 Membuat Kesepakatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!