Serba kebetulan.

"Fyuuhh... Akhirnya aku tiba juga di kota besar ini, tapi aku ndak tau harus ke mana lagi yo setelah ini?" Khadija bermonolog dengan khas logat jawa ketika ia baru saja turun dari Bus antar Propinsi yang ia tumpangi.

Khadija lalu merogoh uang sisa dari saku celananya, berniat untuk membeli air mineral karena tenggorokanya sudah terasa kering.

Setelah membeli minuman, Khadija melanjutkan perjalanan yang tanpa tujuan. Khadija berniat mencari penginapan murah hanya untuk beristirahat malam ini. Kemudian esok harinya akan ia lanjutkan untuk mencari pekerjaan dengan bermodalkan Ijazah SMA yang ia bawa. Apapun pekerjaanya yang penting halal bagi Khadija.

***

"Pokoknya Papa tidak mau tau, kamu harus menerima perjodohan ini. Mau tidak mau, suka tidak suka!" sarkas Ayah Hafiz. Hafiz hanya terduduk diam, namun fikiranya entah kemana. Menurutnya mendengarkan ocehan sang Ayah, hanya akan menjadikan suasana hati dan fikiranya menjadi kacau.

"Sudah Pa?" tanya Hafiz beranjak dari duduknya. Sang Ayah Hanya diam dengan wajah angkuhnya. Merasa tidak ada jawaban Hafiz pun berjalan melewati sang Ayah yang sedang duduk di kursi ruang kerjanya.

Hafiz segera melesat dengan mobil sport warna hitam menuju tempat dimana dia akan melepas penat untuk sejenak.

***

Khadija segera berlari ketika melihat seseorang yang tengah merentangkan tangan di pinggir jembatan besar.

"Tungguuuuuu, jangan lakukan itu!" Khadija menarik lengan orang itu dengan wajah panik.

Seseorang itu lalu menoleh ke arah Khadija dengan mengerutkan keningnya.

"Tolong lepaskan tangan kamu dari lengan saya!" sentak orang itu kesal.

Khadija melepaskan genggamanya dari lengan orang itu."Tapi jangan coba bunuh diri lagi yo?"

"Kamu pikir saya gila apa!" ketus orang itu, kemudian berlalu menuju mobilnya yg masih terparkir di bahu jalan.

Orang itu kemudian melajukan kembali mobilnya melewati khadija yang masih berdiri ditempatnya.

"Apa orang kaya rata-rata memang seperti itu yo? bukanya terima kasih malah nyolot kaya gitu!" Khadija menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan jari telunjuk, "Huh, yoweslah sak karepe!" lanjutnya mengelus dada memandang ke arah mobil itu berlalu.

***

Braakk

"Aaaarrgghhh ... jangan gigit saya!" jerit Khadija sambil meringkuk dan berteriak ketika ada seseorang menepuk bahunya.

Khadija berlari tunggang langgang ketika di kejar oleh seekor anj*ng. Ia bersembunyi ketika melihat ada sebuah mobil terparkir di pinggir jalan saat pintu mobil itu sedikit terbuka.

Khadija tidak tahu siapa sang pemilik mobil. Masa bodoh! fikirnya. Yang terpenting sekarang ia lolos dari kejaran Anj*ng sialan itu.

"Maaf, anda kenapa?" suara bariton itu, seketika menyadarkan Khadija. Perempuan itu pun menegakkan badanya menghadap orang yang ada disebelahnya.

"Hah ... " Mereka berdua sama-sama terkejut ketika sudah saling berhadapan.

"Kamu lagi?" tanya seorang Pria dengan ekspresi terkejut.

"Ini Mas yang tadi mau bunuh diri itu yo?"Jari telunjuk Khadija menghadap orang yg ada dihadapanya.

"Enak saja!" elak Pria itu, "Saya itu bukan mau bunuh diri, tapi saya lagi menenangkan diri. Gak taunya kamu datang malah jadi sok Pahlawan!" sambungnya dengan nada kesal.

"Lagian situ aneh-aneh saja, menenangkan diri itu di masjid bukan di pinggir jembatan. Kalau ada setan lewat bisa dadah good bay situ Mas?!" celetuk Khadija, "Tapi sampean ini Islam toh?" tanyanya setelah sok memberikan petuah.

"Islam." jawab Pria itu singkat. Khadija manggut_manggut paham.

"Ya sudah sana pergi!" usir orang itu pada Perempuan yang duduk disampingnya.

Tanpa menjawab Khadija pun segera turun dari mobil Pria tersebut. Dengan fikiran masih bingung kemana ia akan pergi selanjutnya.

Khadija memutuskan untuk beristirahat sejenak di emper toko yg sudah tutup, karena hari sudah mulai petang.

"Yo wes lah, sementara tak tidur disini saja." gumam Khadija sambil meletakkan tas ransel yang sedari tadi di pikulnya.

Perlahan mobil Pria itu melaju, namun tatapan matanya selalu mengarah ke arah spion, memperhatikan Khadija yang mulai merebahkan tubuhnya di emperan toko dengan berbantalkan tas ranselnya.

Tak disangka mobil itu kembali mundur,

"Hey, kamu, ayo naik!" ajak Pria itu setelah menurunkan kaca jendela mobilnya.

Khadija membangunkan tubuhnya ketika ada seseorang yang memanggilnya. "Saya?" tunjuk Khadija di depan wajahnya sendiri.

Ia pun segera berdiri menghampiri mobil itu kembali.

"Ada apa lagi toh? ada barang saya yg ketinggalan?" tanya Khadija, dengan sedikit membungkukkan badanya menengok kearah kaca mobil yang terbuka.

"Ayo masuk!"

"Hah~.."

"Gak usah kebanyakan bengong, cepat masuk! atau nanti kamu diperkosa sama Preman!"

Tanpa berfikir panjang lagi, Khadija segera mengambil tasnya kembali, lalu masuk kedalam mobil, setelah mendengar seruan dari Pria itu.

"Kamu mau kemana biar saya antar!" tanya Orang itu dengan nada datar, tanpa menoleh ke arah Khadija.

"Saya ndak tau mau kemana." jawab Khadija menunduk, "Lha wong saya kesini ndak punya tujuan." sambungnya berkata jujur.

Seketika Orang itu menoleh ke arah Khadija dengan tatapan bingung. "Kamu itu sadar gak sih, ini itu kota besar. Dan kamu gak tau mau kemana?" tanya Pria itu mulai geram.

Khadija hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.

"Kalau begitu antar saya ke Masjid saja, mungkin disana lebih aman buat saya." Satu tempat yang terlintas di otak Khadija.

Hati Pria itu mulai iba, melihat wajah lelah Khadija.

"Nama kamu siapa?"

"Khadija, panggil saja Dija"

"Nama saya Hafiz." Pria itu mengulurkan tanganya ke arah Khadija, dan disambut ramah olah Perempuan itu.

Tanpa banyak basa basi Hafiz kembali melajukan mobilnya. Selama di dalam mobil mereka berdua hanya saling diam larut dalam pikiran masing_masing.

Tak lama, Khadija menyandarkan kepalanya dikaca mobil, ia pun mulai memejamkan mata. Perempuan itu merasa lelah setelah seharian melakukan perjalanan yang cukup jauh dan disusul dengan beberapa kejadian yang membuatnya kehabisan tenaga.

"Hey, bangun! "Hafiz menepuk bahu Khadija.

Khadija mengerjap lalu menegakkan kepalanya sambil mengucek matanya yang masih terasa lengket.

"Rumah Sakit Medika Nusantara" gumam Khadija membaca tulisan yang ada didepan gedung.

"Mau kemana toh ini? Saya ndak sakit lho Mas?"

"Sudah ayo turun!" perintah Hafiz tanpa menjawab pertanyaan Khadija.

Khadija kemudian turun, lalu mengekor mengikuti langkah panjang Hafiz dengan sedikit berlari kecil agar tidak tertinggal oleh Pria yang berjalan di depanya.

Ceklek...

Hafiz membuka ruangan yang berukuran 3 x 4 meter persegi. Didalamnya hanya ada kasur spons yang terletak dilantai dan satu buah lemari kecil berada disudut kamar.

"Kamu bisa istirahat di sini sementara!" ujar Hafiz, mempersilahkan Khadija untuk masuk.

"Terus saya harus bayar sewanya berapa Mas? jangan mahal-mahal yo?" tawar Khadija, "Soalnya saya belum kerja'e Mas?" ucap Khadija polos kenthal dengan logat jawa.

"Besok saja kita bicarakan itu, lebih baik kamu sekarang istirahat." pungkas Hafiz, lalu menutup pintu kamar yang di huni oleh Khadija.

Hafiz memutuskan untuk kembali pulang ke rumah, Ia pun cukup merasa lelah dengan beberapa kejadian tak terduga.

Di dalam kamarnya Khadija merebahkan sejenak tubuh kurusnya diatas kasur yang hanya pas untuk satu orang. Namun khadija kembali terbangun mengingat ia belum menunaikan kewajibanya sebagai seorang muslim.

Segera Khadija begegas menuju kamar mandi yg ada di dalam kamar itu. Hanya ada closet duduk dan sebuah ember dan gayung. Kemudian Khadija membersihkan dirinya setelah itu mengambil air wudhu sebagai syarat sah ia menunaikan kewajibanya.

Jangan Lupa Like dan Komenya... 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Seru kayanya

2022-12-29

0

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

menarik,,,

2020-10-29

0

abu😻acii

abu😻acii

sepertinya bagus

2020-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Serba kebetulan.
3 Diterima Kerja
4 Diterima Kerja 2
5 Akrab
6 Gelisah
7 Bertemu
8 Hari Pertama
9 Reuni
10 Tumben perhatian
11 Teman masa kecil
12 Ketegangan Pagi Hari
13 Menghabiskan waktu akhir pekan
14 Semakin Manis
15 Isi hati
16 Mengungkapkan
17 Perubahan yang Positif
18 Disalahkan.
19 Keluar dari persembunyian
20 Di temani Belanja
21 Di temani Belanja 2
22 Untung ada Nio
23 Terjadi...
24 Double kehilangan
25 Perjodohan
26 Kegalauan Aslan
27 Pernikahan suamiku
28 Kehidupan yang baru
29 Teringat masalalu
30 Semua rindu Khadija
31 Kakak, Adik bertemu
32 Cerita Aslan dan Aisyah
33 Pertemuan tak terduga.
34 Terungkapnya Rahasia
35 Duren VS Jamu
36 Hafiz dan Rumah tangganya
37 Gak mau di tinggal
38 Kebimbangan Hafiz
39 Ikut pulang Kampung
40 Ikut pulang kampung 2
41 Rasa ini
42 Senjata makan Tuan
43 Jalan_Jalan
44 Ketiga kalinya
45 Dia datang
46 Reuni 2
47 Kekacauan Hafiz
48 Perasaan yang terpendam
49 Dio menjadi Provokator
50 Misi Hafiz
51 Kekacauan Hafiz 2
52 Hari yang menegangkan
53 Pengantin dadakan
54 Malam pertama?
55 Ke Pasar
56 Cemburu
57 Kado Ulang tahun
58 Kabar Bahagia
59 Rencana
60 Meminta restu
61 Kedatangan Ibu
62 Suamiku Absurd
63 Ketemu mantan yang diakhiri pertumpahan darah
64 Menjenguk
65 Gara-gara Tauge
66 Di tolak
67 Oh...Ternyata
68 Gara-gara Lipstik
69 Rumah Tangga Tiga serangkai
70 Kabar tak terduga
71 Kabar tak terduga 2
72 Kejutan
73 Memberi Penjelasan
74 Ngidam
75 Ngidam 2
76 Rindu
77 Kang cilok dadakan
78 Teringat kembali
79 Sebuah jawaban
80 Sebuah jawaban 2
81 Woro-woro
82 Pilihan yang sulit
83 Datang
84 Poligami
85 Keluarga baru
86 Kumpul bersama keluarga
87 Duka Alina
88 Ikut pulang
89 Usaha Alina
90 Usaha Alina 2.
91 Kemarahan Hafiz
92 Salah Paham
93 Salah paham 2
94 Bertemu seseorang
95 Bertemu sahabat lama
96 Teman baru Zahra
97 Grand Opening
98 Perempuan Misterius
99 Malam jum'at
100 Hafiz juga merasakan
101 Membuka mata batin
102 Berkenalan
103 Curhat
104 Rencana Liburan
105 Rencana Liburan 2
106 Liburan
107 Kemarahan Khadija
108 PENGUMUMAN
109 Drama pagi hari
110 Dunia Haikal dan Alina
111 Harapan di akhir cerita
112 EXCHAP
113 Visual Cast
114 EXCHAP 2
115 EXCHAP 3
116 EXCHAP 4
117 KCK - S2 Di tinggal nikah
118 KCK - S2 Di tinggal nikah 2
119 KCK - S2
120 KCK - S2 Berkunjung
121 Flashback
122 KCK - S2 Kepernikahan mantan
123 KCK - S2 Pura-pura pacaran
124 KCK - S2 Perjuangan Zahra
125 KCK - S2 Perjuangan Zahra 2
126 KCK - S2 Berusaha mengelak
127 KCK - S2 Si misterius itu ternyata ...
128 KCK - S2 Mulai tumbuh rasa ...
129 KCK - S2 Perang dingin
130 KCK - S2 Dunia Dion
131 KCK - S2 Membuatnya Cemburu
132 KCK - S2 Hari yang berkesan
133 KCK - S2 Terkejut
134 KCK - S2 Hari yang berkesan 2
135 KCK - 2 Bertamu
136 KCK -S2 Di fitnah
137 KCK - S2 Bertemu Amanda
138 KCK - S2 Saling Usil
139 KCK - S2 Masak bareng
140 KCK - S2 Membuat Kesepakatan
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Serba kebetulan.
3
Diterima Kerja
4
Diterima Kerja 2
5
Akrab
6
Gelisah
7
Bertemu
8
Hari Pertama
9
Reuni
10
Tumben perhatian
11
Teman masa kecil
12
Ketegangan Pagi Hari
13
Menghabiskan waktu akhir pekan
14
Semakin Manis
15
Isi hati
16
Mengungkapkan
17
Perubahan yang Positif
18
Disalahkan.
19
Keluar dari persembunyian
20
Di temani Belanja
21
Di temani Belanja 2
22
Untung ada Nio
23
Terjadi...
24
Double kehilangan
25
Perjodohan
26
Kegalauan Aslan
27
Pernikahan suamiku
28
Kehidupan yang baru
29
Teringat masalalu
30
Semua rindu Khadija
31
Kakak, Adik bertemu
32
Cerita Aslan dan Aisyah
33
Pertemuan tak terduga.
34
Terungkapnya Rahasia
35
Duren VS Jamu
36
Hafiz dan Rumah tangganya
37
Gak mau di tinggal
38
Kebimbangan Hafiz
39
Ikut pulang Kampung
40
Ikut pulang kampung 2
41
Rasa ini
42
Senjata makan Tuan
43
Jalan_Jalan
44
Ketiga kalinya
45
Dia datang
46
Reuni 2
47
Kekacauan Hafiz
48
Perasaan yang terpendam
49
Dio menjadi Provokator
50
Misi Hafiz
51
Kekacauan Hafiz 2
52
Hari yang menegangkan
53
Pengantin dadakan
54
Malam pertama?
55
Ke Pasar
56
Cemburu
57
Kado Ulang tahun
58
Kabar Bahagia
59
Rencana
60
Meminta restu
61
Kedatangan Ibu
62
Suamiku Absurd
63
Ketemu mantan yang diakhiri pertumpahan darah
64
Menjenguk
65
Gara-gara Tauge
66
Di tolak
67
Oh...Ternyata
68
Gara-gara Lipstik
69
Rumah Tangga Tiga serangkai
70
Kabar tak terduga
71
Kabar tak terduga 2
72
Kejutan
73
Memberi Penjelasan
74
Ngidam
75
Ngidam 2
76
Rindu
77
Kang cilok dadakan
78
Teringat kembali
79
Sebuah jawaban
80
Sebuah jawaban 2
81
Woro-woro
82
Pilihan yang sulit
83
Datang
84
Poligami
85
Keluarga baru
86
Kumpul bersama keluarga
87
Duka Alina
88
Ikut pulang
89
Usaha Alina
90
Usaha Alina 2.
91
Kemarahan Hafiz
92
Salah Paham
93
Salah paham 2
94
Bertemu seseorang
95
Bertemu sahabat lama
96
Teman baru Zahra
97
Grand Opening
98
Perempuan Misterius
99
Malam jum'at
100
Hafiz juga merasakan
101
Membuka mata batin
102
Berkenalan
103
Curhat
104
Rencana Liburan
105
Rencana Liburan 2
106
Liburan
107
Kemarahan Khadija
108
PENGUMUMAN
109
Drama pagi hari
110
Dunia Haikal dan Alina
111
Harapan di akhir cerita
112
EXCHAP
113
Visual Cast
114
EXCHAP 2
115
EXCHAP 3
116
EXCHAP 4
117
KCK - S2 Di tinggal nikah
118
KCK - S2 Di tinggal nikah 2
119
KCK - S2
120
KCK - S2 Berkunjung
121
Flashback
122
KCK - S2 Kepernikahan mantan
123
KCK - S2 Pura-pura pacaran
124
KCK - S2 Perjuangan Zahra
125
KCK - S2 Perjuangan Zahra 2
126
KCK - S2 Berusaha mengelak
127
KCK - S2 Si misterius itu ternyata ...
128
KCK - S2 Mulai tumbuh rasa ...
129
KCK - S2 Perang dingin
130
KCK - S2 Dunia Dion
131
KCK - S2 Membuatnya Cemburu
132
KCK - S2 Hari yang berkesan
133
KCK - S2 Terkejut
134
KCK - S2 Hari yang berkesan 2
135
KCK - 2 Bertamu
136
KCK -S2 Di fitnah
137
KCK - S2 Bertemu Amanda
138
KCK - S2 Saling Usil
139
KCK - S2 Masak bareng
140
KCK - S2 Membuat Kesepakatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!