Jika Zoya adalah perempuan yang akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan uang dan kepuasan. Apakah Ziya memiliki sifat yang sama dengan saudara kembarnya.
Alberto tersenyum senang karena akhirnya akan ada hiburan yang menarik di dalam keluarganya atas kehadiran istri palsunya yang sangat cantik dan pintar ini.
Karena, telah mendapatkan informasi dari sahabat sekaligus kepercayaannya itu, Alberto kembali ke ruangan dimana Ziya berada. Tapi sayangnya Alberto melihat Ziya sudah tidak ada lagi di dapur. Alberto bertanya lagi kepada pelayan lain.
" Dimana Nyonya Zoya ?" Tanya Alberto kepada pelayan lain.
" Nyonya Zoya mengantar Tuan Muda Demian ke sekolahnya Tuan,," Bilang pelayan sambil menundukkan pandangannya.
" Ke sekolah,, hmm,," Ucap Alberto yang mengernyitkan alisnya.
Lalu Alberto melangkahkan kakinya menuju lantai dua dimana di lantai dua adalah area kerja sekaligus kamarnya.
Alberto yang sedang duduk sambil memeriksa berkas laporan yang ada di tangannya itu, sambil melirik ke lantai bawah apakah istri palsunya itu sudah pulang dari sekolah Demian.
Sementara itu di sekolah Demian..
Demian yang sangat senang karena keinginannya terwujud, pergi sekolah yang diantar oleh Mommy nya, seperti saat ini.
Mobil Demian telah tiba di depan gerbang sekolah. Pengawal Demian langsung membuka pintu mobil tepat dimana Demian dan Ziya berada.
Ziya melangkahkan kakinya keluar dari mobil begitu juga dengan Demian. Demian menghadap Ziya lalu menciumi tangan Mommy nya. Ziya menundukkan tubuhnya setara dengan Demian.
" Sekolah yang benar ya sayang, berikan kebanggaan untuk Daddy dan Mommy ya,," Ucap nasehat Ziya yang menatap wajah lucu Demi putranya.
" Baik Mommy,, Demi akan semangat belajar supaya Demi bisa buat Mommy dan Daddy bangga.." Ucap Demi yang membuat Ziya langsung mencium pipinya.
" Pintar,," Ucap Ziya yang mencubit lembut hidung Demi.
" Sekarang Demi masuk ke sekolah ya,, Hati-hati ya jagoan Mommy,," Ucap Ziya tersenyum.
" Yes Mom,, dahh,," Bilang Demi yang melambaikan tangannya kepada Ziya.
" Dadahhh sayang,," Ucap Ziya yang baik melambaikan tangannya.
Lalu, Demi telah masuk ke dalam ruang kelasnya dan Ziya meminta kepada supirnya untuk kembali ke istana Alexandre, Sedangkan pengawal Demian tetap di sekolah, karena menunggu sang Tuan Muda Demian Alexandre yang sedang sekolah.
" Kembali ke rumah,," Ucap Ziya yang sudah duduk di dalam mobil.
" Baik Nyonya,," Ucap sopir mobil Demian.
Di dalam mobil Ziya menghela nafasnya karena bisa keluar sebentar walaupun hanya mengantar Demi sekolah, setidaknya Ziya bisa mendapatkan udara segar diluar istana sengit itu.
Tak lama kemudian, Ziya telah memasuki area kediaman Alexandre, dan Ziya kembali mendengus karena ia harus menghabiskan waktunya di rumah yang penghuninya sangat membenci dirinya.
Tak ada sekutupun yang ia miliki saat ini, dengan malas Ziya melangkahkan kakinya ke dalam kediaman Alexandre, ia melihat Christin yang menatapnya dengan tatapan tidak suka, sementara itu Christin dan Gladys sedang duduk bersama di ruang keluarga beserta Claire keponakannya Gladys.
" Apa yang sedang mereka rencanakan,," Batin Ziya yang acuh melewati tiga wanita yang sedang berada di ruang keluarga itu.
Karena, Ziya melewati mereka dengan acuh tanpa menoleh sedikitpun. Claire yang suka sekali membuat kegaduhan, ia langsung melangkahkan kakinya dengan cepat seolah ia ingin mengejar langkah Ziya.
Saat itu, Claire berhasil menarik rambut Ziya dengan kasar sehingga membuat Ziya teriak kesakitan.
" Aaaawwwww,, apa yang kau lakukan,," Teriak Ziya sambil menahan rambutnya sendiri yang telah ditarik paksa oleh Claire.
Sementara kegaduhan sedang terjadi di bawah, Alberto sangat jelas sekali mendengar suara pekikan dari Ziya. Membuat Alberto langsung melihat dari lantai atas apa yang sedang terjadi di bawah.
Karena, kecuekan yang ada pada dirinya itu membuat Alberto belum bertindak saat Claire dengan sengaja menganiaya Ziya saat ini. Sangat jelas sekali Alberto hanya melihat adegan-adegan yang terjadi di bawah. Karena, ia masih menyelidiki status Ziya ini bagaimanakah orang yang sebenarnya.
" Hahahaha,, di rumah ini tidak ada larangan bagiku untuk tidak mengusik kehidupanmu." Ucap Claire tertawa senang.
" Lepaskan!!" Teriak Ziya yang sangat kesakitan dan belum membalas perbuatan Claire padanya.
" Selama ini aku tidak menyakitimu, karena kau berjanji tidak akan pernah menarik perhatian Alberto padamu, tapi hari ini sangat jelas sekali terlihat bahwa kau melakukan kesalahan, sehingga membuatku harus bertindak untuk segera menyingkirkan dirimu!!" Ucap Claire pedas dan sangat marah.
Sementara itu Gladys hanya melihat dan duduk santai sambil tersenyum senang pada Claire yang menganiaya Ziya saat ini. Sementara itu Madam Christin memalingkan wajahnya tidak mau melihat kejadian yang sedang terjadi saat itu.
Sementara di lantai dua, semua orang yang tidak melihat posisi Alberto yang sedang berdiri itu langsung memberikan aba-aba pada asisten pribadinya.
" Apabila mereka melakukan kekerasan, hentikan mereka dan bawa Nyonya Zoya ke kamar ku,," Ucap Alberto serius.
" Baik Tuan,," Ucap Vincent sang asisten pribadi Alberto.
" Untuk sementara aku akan mengawasinya,," Bilang Alberto yang tetap melihat kejadian di bawah.
Ternyata Alberto masih punya perasaan juga ya, terhadap Ziya yang sedang disiksa oleh Claire sekarang.
Alberto kembali mendengar ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Ziya saat ini.
" Alberto adalah suamiku,, apa salahku jika menginginkan dia memperhatikanku dan putraku,," Ucap Ziya kesal yang masih menahan rambutnya.
Alberto hanya tersenyum sinis mendengar ucapan Ziya barusan.
" Apa salahku jika menginginkan dia memperhatikanku dan putraku? Hmmmm,, ucapan yang bagus,," Gumam Alberto mengangguk dan tersenyum sinis mendengar ucapan Ziya.
Karena, semakin kesal atas ucapan Ziya, Claire semakin mencengkram rambut Ziya dengan sangat keras dan kasar. Karena, sudah tidak tahan lagi akhirnya Ziya melawan perlakuan Claire dengan menarik tangan Claire dan dengan gerakan cepat serta sempurna Ziya langsung membanting tubuh Claire ke lantai.
" Aku tidak selemah seperti apa yang kau pikirkan,," Ucap Ziya menunjuk Claire dengan wajah yang sangat marah.
Karena terkejut melihat tubuh Claire yang dibanting oleh Ziya, Gladys langsung berteriak memaki Ziya.
" Heii,, wanita murahan, apa yang kau lakukan pada keponakanku.." Teriak Gladys yang melangkah mendekati Ziya dan Claire.
Ziya menatap tajam pada Gladys saat itu, baginya ia tidak merasa takut pada keluarga ini yang hanya saling memperebutkan harta dan kekayaan itu.
" Aku melakukan apa yang seharusnya dia terima,," Ucap Ziya yang membuat Alberto kembali menyunggingkan sedikit senyuman di bibirnya.
Karena dia bukanlah Zoya yang memilih acuh dan licik terhadap mereka. Namun ini Ziya yang segera membalas perlakuan kasar orang lain padanya.
Mungkin kalau ini Zoya dia tidak akan mungkin mencari masalah kegaduhan seperti ini, melainkan dia akan meninggalkan komplotan antara keponakan dan tantenya ini. Dibandingkan harus berdebat dengan mereka Zoya lebih memilih menerima uang dari mereka saat ini. Dan pastinya Zoya akan bisa pergi berpesta pora di luar sana.
" Dari sikapmu ini, sepertinya kau kekurangan uang, makanya kau kembali kesini dan merayu Alberto lagi benar bukan ?" Tanya Gladys dengan wajah marahnya.
Dari ucapan Gladys saat ini membuat Ziya tersenyum sinis dan berdecih, tidak suka mendengarkan omongan yang sama sekali tidak berbobot baginya itu.
" Ciihhh!! kekurangan uang,, hehehe aku sama sekali tidak merasa kekurangan uang.." Ucap Ziya pada Gladys yang membuat Gladys geram.
Lalu dengan cepat Gladys mengeluarkan cek yang selalu berada di kantongnya dan memberi kertas cek kosong tersebut pada Ziya. Ziya sama sekali tidak menoleh ke arah kertas cek kosong itu.
" Dasar kau,, ini cek kosong untukmu, tulis saja berapa yang kau mau, kau bisa membeli semua keinginanmu dan kau bisa berlibur bersama siapa saja yang kau suka.." Bilang Gladys yang menunjukkan cek kosong pada Ziya.
Ziya masih saja tetap bersandiwara dengan sikap angkuhnya itu.
" Aku sama sekali tidak membutuhkan uangmu nyonya,,!" Jawab Ziya sinis dengan gaya angkuhnya.
" Dasar kau,, tidak tahu diuntung, lebih baik memberi makan binatang daripada memelihara wanita setan sepertimu,," Ucap Claire yang membuat Ziya geram dan langsung menoleh ke wajah Claire.
Ziya yang sangat marah itu langsung melangkahkan kakinya mendekati Claire, lalu tak disangka dengan beraninya Ziya langsung menampar wajah cantik Claire di depan semua orang.
Membuat suasana semakin mencekam, mereka yang dibawa tidak mengetahui sang tuan besar Alberto sedang melihat aksi pertunjukan yang sedang terjadi ini. Alberto menyaksikan adegan demi adegan yang terjadi di lantai bawah saat ini dan pastinya Alberto dibuat takjub atas keberanian sang istri palsunya itu.
" Jaga mulutmu,, Kau yang tidak tahu malu, sudah tahu Alberto memiliki istri, masih saja mengejarnya. Dan ingat mulai sekarang aku tidak akan merendahkan harga diriku lagi di depan kalian,, ingat itu," Ucap Ziya yang menatap tajam pada Claire dan Gladys.
Saat Ziya ingin melangkahkan kakinya, gerakannya terhenti karena Gladys sengaja memancing emosi Ziya lagi dengan mengingatkan bagaimana harga diri seorang Zoya dulu di mata keluarga Alexandre.
Alberto yang takjub atas semua perbuatan yang dilakukan istri palsunya ini, membuatnya semakin yakin untuk mencari tahu bagaimanakah kehidupan Ziya yang sebenarnya.
Karena, ia sangat yakin bahwa sosok Ziya ini merupakan wanita yang sangat menarik baginya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 704 Episodes
Comments
Katrina Angel
ya Allah Thor jantungku rasa berdendang membacax ternyata ada Xena modern ya Thor
2022-02-21
1
Ganesya Rul'z
seru thor....suka banget karya mu
2022-02-08
1
Mogu
woowww menarik
2022-02-07
1