Ternyata, disaat Ziya sedang memanjakan Demian di dalam ada sosok mata yang memperhatikan gerak-gerik Ziya di dalam. Entahlah itu siapa ? Karena dengan sengaja Ziya sama sekali tidak menghiraukan siapa yang sedang diam-diam mengamati dirinya dari luar.
Yang terpenting bagi Ziya sekarang adalah bisa menyayangi keponakannya ini melebihi rasa sayangnya pada anaknya sendiri. Karena, Ziya merasa kasihan pada Demi yang sangat memerlukan kasih sayang seorang ibu, tapi Demi dihadapkan dengan seorang ibu seperti Zoya kakaknya, yang tega meninggalkan anaknya sendiri disini.
" Mom, Demi boleh minta sesuatu.." Tanya Demi pada Ziya yang sedang memeluknya.
" Hmm,, apa sayang,," Tanya Ziya.
" Mommy, Demi ingin dibacain dongeng sama Mommy,," Pinta Demi tulus.
" Dongeng,," Tanya Ziya melirik matanya ke atas.
" Iya Mommy, tapi Mommy jangan malah,," Jawab Demian yang kembali takut.
" Nggak sayang,, Mommy gak akan marah,," Jawab Ziya yang kembali memeluk Demi.
" Mommy belum pelnah baca dongeng buat Demi,, Demi ingiinn sekallii,, dengelin dongeng dali Mommy,," Pinta Demi dengan wajah menunduk.
" Ya ampun nak, jadi selama ini Zoya gak pernah baca dongeng buatmu." Gumam Zoya dalam hati.
" Baikkk,, Demi mau di ceritain tentang apa,," Tanya Ziya yang ingin tahu keinginan Demi sekarang.
" Telselah Mommy,, apa saja Demi suka,," Bilang Demi yang turun dari pelukan Ziya.
Demi pun langsung berbaring di tengah kasur tempat tidurnya. Ziya hanya tertawa kecil melihat tingkah lucu Demi yang sudah bersiap-siap untuk mendengarkan ceritanya.
" Sini Mom, bobo ama Demi.." Pinta Demi.
" Baik sayang,," Ziya mengangguk dan menuju ke tempat Demi lalu berbaring di samping Demi.
Ia pun langsung membelai rambut Demi dan mencium keningnya lalu menceritakan sebuah dongeng. Demi sangat serius sekali mendengarkannya.
" Pada suatu hari,, hiduplah seorang pangeran..." Suara Ziya yang terdengar sedang membacakan dongeng untuk Demi tanpa buku pedoman sedikitpun.
Demi mendengarkannya dengan seksama, sesaat Demi tersenyum lalu tertawa puas. Sepertinya Demian sangat menyukai cerita dongeng buatan Ziya.
Seseorang yang mengintip di balik pintu, yang sedang memperhatikan gerak-gerik Ziya bercerita merasa heran dan penasaran dengannya. Karena, selama ini Zoya mana pernah membaca cerita untuk menina bobokan Demian.
Malah sebaliknya Zoya akan marah apabila Demian banyak meminta sesuatu kepadanya sebelum tidur seperti ini. Dibandingkan dengan membaca dongeng untuk Demian lebih baik bagi Zoya adalah bertelepon ria dengan kekasih gelapnya di luaran sana.
Kadang Zoya sangat marah apabila Demian tidak jadi tidur malah memperhatikannya yang sibuk dengan handphonenya.
Setelah selesai menceritakan sebuah dongeng pada Demi yang sangat panjang. Ziya menatap lembut Demian yang masih tertawa terbahak-bahak dan sangat lucu sekali.
" Mom, besok celitakan lagi dongeng untuk Demi, ya." Ziya ingin mengangguk dan berbicara tapi sudah terpotong oleh Demi.
" Tapi Mommy janji jangan malah pada Demi." Pinta Demian takut kalau-kalau Ziya tidak mau lagi ceritakan dongeng untuknya seperti biasanya selama ini.
" Kalau Mommy sayang kayak gini pada Demi, Mommy Demi yang kemalin nggak usah pulang lagi kesini." Ucap Demian yang membuat Ziya kaget dan membelalakkan matanya.
Sepertinya penyamarannya ini sangat mudah diketahui oleh anak sekecil Demian. Dan yang pastinya keluarganya akan terancam oleh Alberto Alexandre.
Ziya tidak tega untuk bersikap kasar pada Demian, karena Demian merupakan malaikat kecil yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang oleh Zoya, tidak mungkin dia akan kasar seperti sikap Zoya pada Demi selama ini, lebih baik dia mati daripada dia harus berubah total seperti Zoya yang tega mengasari anaknya sendiri.
" Demi,," Ucap Ziya yang memperhatikan lekat pada wajah Demian.
" Iya, Mom,," Bilang Demian yang begitu juga sebaliknya sangat memperhatikan Ziya dengan lekat.
" Demi mau, Mommy nggak akan pergi lagi.." Tanya Ziya pada Demi dan dibalas dengan anggukan oleh Demi.
" Sebenalnya, Demi tahu, kalo Mommy, bukan Mommy Demi, tapi Demi suka Mommy sekalang,, kalena Mommy baik pada Demi,," Bisik Demian jujur, karena ia merasa Mommy nya tidak pernah sebaik dan sesayang ini padanya.
Ziya hanya menatap lembut pada Demian, karena dia sudah ketahuan oleh Demian. Belum sampai satu hari Ziya sudah ketahuan oleh Demian, tapi ya sudahlah Demian adalah keponakannya sendiri jadi dia tidak mau bersikap kasar pada keponakannya itu.
Ziya hanya menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskan nafasnya dengan lembut. Sambil tersenyum pada Demi dan meneruskan omongannya yang berupa perjanjian kepada Demian.
Heemm Ziya, Ziya, belum satu hari saja Ziya sudah melakukan perjanjian kepada keluarga Alexandre yang junior.
Apakah Demian bisa diajak kompromi untuk Ziya ?
Bagiamana keadaan selanjutnya pada Ziya ?
Ziya yang begitu canggung atas bisikan Demian, merasakan bahwa dirinya sangat tidak pintar dalam bersandiwara. Karena kenapa sangat jelas sekali bahwa dirinya amatiran dan langsung diketahui oleh anak sekecil Demian.
" Aduhhh bagaimana aku ini, masa belum sampai satu hari saja sudah diketahui oleh Demi,, tapi ya sudahlah Demi sendiri adalah Putra Zoya dan dia juga termasuk Putraku,," Gumam Ziya tersenyum tulus atas bisikan Demian.
Ziya tersenyum tulus kalau dia hanya diketahui oleh Demian. Karena, Demian sendiri merupakan keponakan atau bisa disebut juga dengan putranya sendiri. Jadi Ziya tidak khawatir akan hal itu.
" Demi mau kalo Mommy selamanya menjadi Mommy Demi,," Tanya Ziya tulus menatap dalam mata Demian.
" Demi mau Mom,," Jawab Demi sambil menganggukkan kepalanya.
" Kalau Demi mau cuma Mommy saja yang menjadi Mommy Demi,, Demi janji ya sama Mommy jangan pernah memberitahu siapapun tentang Mommy, kalau Mommy bukan Mommy Demi yang dulu.." Permintaan tulus Ziya terhadap Demian yang lugu itu.
" Iya Mom Demi janji,, Demi gak mau Mommy yang dulu, maunya Mommy yang sekarang.." Teriak Demi sambil tersenyum.
Lalu Ziya menunjukkan jarinya ke bibirnya sendiri menandakan jangan terlalu kuat suaranya Demian, supaya tidak ada yang mendengar.
Ssttttt,,, Ucap Ziya.
" Janji ya sayang, Mommy akan selalu menemani Demi selamanya dan gak akan pergi lagi.." Bilang Ziya tersenyum lebar sambil memberikan jari kelingkingnya di hadapan Demian.
Demian pun menyambut jari kelingking Ziya dengan menyatukan jari kelingking mungilnya itu.
Lalu, Ziya merentangkan tangannya untuk dipeluk oleh Demian. Demian pun langsung masuk ke dalam pelukan Ziya. Ziya menimang tubuh Demian dalam gendongannya sambil memutar tubuhnya menggendong Demian dan tertawa bersama.
Karena, merasa lelah menggendong Demian, Ziya kembali duduk ke atas tempat tidur dan menina bobokan Demian lagi.
Demian hanya tertawa kecil mendengar nafas Ziya yang ngos-ngosan setelah menggendongnya.
" Mommy lelah ya,," Tanya Demian tersenyum.
" Tidak sayang,, cuma Mommy ingin berpelukan sama kamu sambil tiduran begini." Bilang Ziya yang menciumi kening Demian.
" Coba dali dulu Mommy gak usah pelgi,, dan belsama Demi, pasti Demi akan senang kalena bisa selalu belsama Mommy,," Bilang Demi dalam belaian Ziya.
" Iya sayang Mommy janji, gak akan kemana-mana lagi, dan selalu bersama Demi.." Bilang Ziya menatap mata Demi.
Demi tersenyum dan ia teringat bahwa dirinya belum pernah diantarkan sekolah oleh Mommy nya selama ini.
" Mom,,"
"Heeemm,,"
" Mommy mau gak besok antelin Demian pelgi ke sekolah.." Bilang Demian yang membuat Ziya tersenyum.
" Mommy mau sayang,," Bilang Ziya yang mengangguk di hadapan Demian.
" Yeeehhhh,, akhilnya Demi diantelin Mommy juga ke sekolah." Ucap Demian yang sangat bahagia sekali dan sangat terdengar di luar kamar.
Tak sengaja Alberto mendengar suara Demian yang selalu tertawa dan teriak bahagia itu. Ternyata sedari tadi Albert sengaja mendengar dan memperhatikan Ziya yang sedang berada di dalam bersama Demian.
" Mommy,, Demi ngantuukkk,," Bilang Demi yang memperlihatkan mata ngantuknya yang membuat Ziya tambah gemas padanya.
" Ya udah Demi bobo ya sayang.." Bilang Ziya.
" Tapi Mommy bobo disini juga,, Mommy udah janji mau antelin Demi sekolah besok.." Pinta Demian yang tidak mau Ziya pergi dari kamarnya.
" Iya iya sayang Mommy janji akan selalu menurut apa yang Demi mau,, oke Mommy bobo disini ya sayang.." Bilang Ziya yang membelai rambut Demi.
Sesaat mata Demi pun terlelap pulas, Ziya tersenyum melihat Demian yang tertidur pulas di pelukannya itu. Ziya tidak habis pikir, anak secerdas dan sepintar Demian selalu dikasari oleh Zoya.
Andai dia yang melahirkan Demian pastinya Ziya akan menjadi seorang Ibu yang sangat bahagia saat ini.
" Andai kamu adalah anakku, maka aku akan membawamu selalu bersamaku sayang,," Bilang Ziya yang meneteskan air matanya menatap wajah Demian.
" Kenapa aku merasa bahwa Demian ini,," Bilang Ziya yang menatap Demian.
Karena ia merasa aneh saat bersama Demian ada perasaan hangat dan istimewa di antara mereka. Ziya kembali berpikir kemungkinan karena Demian adalah anak dari kembarannya itu makanya ia merasa bahwa Demian adalah putranya sendiri.
" Aaahhh,, mungkin itu hanya perasaanku saja." Bilang Ziya sambil menguap.
Ziya tidak bisa mengelak atas matanya saat ini, karena ia juga mengantuk akhirnya Ziya tertidur pulas bersama Demian.
Karena, tidak ada lagi suara canda tawa di antara Ziya dan Demian. Alberto sengaja melangkah masuk ke dalam kamar Demian.
Dan datang mendekati tempat tidur Demian, Ia mengamati Ziya yang sedang terlelap sambil memeluk erat Demian. Dan tanpa disadari tangan Demian yang berada di pinggang Ziya bergerak ke atas dan tertariklah baju Ziya keatas dan sangat jelas sekali terlihat perut Ziya yang rata dan mulus tanpa ada sedikitpun bekas operasi caesar.
Alberto terbelalak melihat perut Ziya yang rata itu, lalu ia menarik nafasnya dan menggenggam tangannya dengan erat, kesal atas dirinya yang telah ditipu oleh Erwin.
" Dasar penipu,, awas kau,, akan kubunuh kalian semua,," Gumam Alberto yang sangat marah.
Alberto ingin sekali menyeret Ziya sekarang ke kamar pribadinya, tapi niat itu diurungkannya, karena ia menatap wajah Ziya yang tersenyum di dalam tidurnya, ada perasaan tidak tega yang menghampiri Alberto saat ini.
Kekesalan dan amarah Alberto mencair karena melihat Demian kembali memeluk erat Ziya sekarang. Untuk sementara Alberto membiarkan Zoya berada disisi putranya sekarang.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 704 Episodes
Comments
rina yumala dewi
seruuu
2024-03-24
0
roza prasinta
perasaan pernah baca deh tp lupa jd judul ny 😀
2023-11-01
0
Inez Marcella
seru ni critanya...🥰🥰🥰
2023-01-07
1