Sharma baru saja kembali saat ia berpapasan dengan Reyhan di dekat mobil yang terparkir rapih, sama seperti saat dirinya turun dan meninggalkan sang Bos untuk melaksanakan salat
"Pak Reyhan habis darimana?"
"Membeli snack buat kamu" Sahutnya yang kemudian menyerahkan plastik besar berisi snack pada Sharma, gadis itu mengernyit. Membuat Reyhan bingung
"Ada apa? Kalau kamu tidak suka, buang saja!" Reyhan berlalu lebih dulu masuk kedalam mobil, sedangkan Sharma hanya mematung. Tapi ketika Reyhan sudah membunyikan klakson mobil, sedikit terkejut Sharma buru buru masuk
Memasang seatbelt dan Reyhan sudah menghidupkan mesin mobil. Mobil melaju dibawah naungan langit biru, menerobos jalanan padat ibu kota yang penuh dengan polusi
"Tadi di dalam masjid, saya melihat seseorang yang mirip dengan Pak Reyhan" Sharma bersuara, sementara Reyhan hanya menoleh sekilas dan kemudian kembali fokus ke jalanan didepannya
"Hanya mirip"
Sharma tersenyum, satu hal yang pasti, jika sesungguhnya Sharma tau bahwa sang Bos tadi ikut salat zuhur di masjid, hanya saja Sharma tidak tau alasan sang Bos yang menolak mengakuinya. Sharma mengingat dengan jelas, kemeja warna army yang dikenakan oleh Reyhan. Ia tidak mungkin salah
"Oh iya Pak. Bagaimana jika snack ini saya kasih pada anak anak panti"
"Terserah kamu. Itu sudah menjadi milik kamu!"
Sharma mengangguk dan mengucapkan terimakasih. Begitu sampai di panti, seperti biasa Sharma selalu disambut dengan riang gembira oleh anak anak disana
Dan Sharma membalas sapaan mereka juga dengan bahagia, merekalah yang selalu membuat Sharma rindu
Tapi sebuah mobil hitam yang terparkir dihalaman panti membuat perhatian Sharma teralihkan, ia merasa tidak asing dengan mobil tersebut
"Luna, di dalam ada siapa?" Tanya Sharma pada Luna setelah ia menyerahkan plastik berisi snack yang tadi ia dapat dari Reyhan
"Pak Dani kak"
Sharma mengernyit, ia tau Dani. Dia adalah salah satu suruhan seseorang yang dirahasiakan namanya sebagai Donatur tetap panti asuhan yang sudah lama sekali, tetapi Sharma belum pernah sekalipun bertemu dengannya
"Kak Sharma dan Pak Reyhan mau masuk?" Tanya Luna kemudian
"Pak Reyhan duluan saja" Sharma menyahut
Reyhan mengangguk, berlalu meninggalkan Sharma dengan anak anak panti
"Kalian ambil wudhu, ganti baju. Setelah ini kita mengaji, oke" Sharma merayu anak anak itu
"Oke Kak Sharma" Mereka menyahut serempak dan kemudian membubarkan diri untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Sharma tadi
Sementara Sharma hanya menatap anak anak itu, kemudian ia mulai melangkah memasuki panti saat melihat seseorang baru saja keluar dari sana dengan pakaian rapihnya
"Assalamualaikum" Sharma mengucap salam saat menghampiri orang itu dengan Ibu Rosa, dan juga Reyhan
"Waalaikumsalam"
"Sharma" Rosa langsung menegur
Sharma tersenyum, kemudian tatapannya beralih pada laki laki disamping Reyhan. Ia merasa familiar dengan laki laki itu, Sharma merasa pernah bertemu dengannya, Sharma berusaha mengingat ingat
Dan dia ingat. Ia pernah bertemu laki laki itu di masjid dekat kantor saat tak sengaja bertabrakan dengan Bosnya. Artinya, Donatur itu adalah Bos dari laki laki di hadapan Sharma
"Sharma, ini Pak Dani"
Sharma terkesiap saat Ibu Rosa kembali menegurnya, membuyarkan lamunan Sharma
"Sharma" Sahut Sharma, memperkenalkan diri sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dada
Dani nampak tersenyum sambil mengangguk
"Dani"
"Mm, saya dengar setiap minggu kamu mengajarkan anak anak disini untuk mengaji?" Sambungnya
Sharma mengangguk
"Bisa saya lihat saat kamu mengajarkan anak anak?" Tanyanya lagi. Reyhan yang berada disamping Dani hanya mengernyit heran, ia tidak tau apa maksud laki laki itu, tapi yang jelas, Reyhan merasa tidak suka ada yang mendekati Sharma dan so akrab padanya
Jelas saja Reyhan mengenal Dani, bahkan mengenalnya dengan sangat baik. Karena dia adalah Skretaris kepercayaan pemimpin perusahaan ternama yang bergerak dibidang kesehatan dan perhotelan. Bahkan Reyhan memiliki banyak kerjasama dengan perusahaan tersebut di bidang kesehatan
Dani akan turun tangan sendiri menangani segala urusan perusahaan, karena pimpinan perusahaannya memercayakan segalanya pada Dani. Bahkan sang pimpinan jarang sekali terlihat ditempat umum kecuali dalam acara yang sangat penting, pasti selalu Dani yang mewakilinya. Reyhan pun jarang bertemu dengannya
"Bagaimana Sharma?"
"Barangkali kamu tidak keberatan" Dani kembali angkat bicara. Sharma hanya mengangguk membuat Reyhan semakin merasa kesal sendiri
Sharma dengan Luna berjalan dibelakang Reyhan dan Dani, setelah sebelumnya ia sempat mengambil wudhu. Sepanjang menuju mushola panti, Reyhan hanya terdiam. Ia seperti enggan mengajak Dani berbicara, dan Dani pun sama, terlebih ia tidak pernah sembarangan berbicara
Begitu sampai di mushola panti, Sharma mengucapkan salam, anak anak sudah menunggunya dengan buku Iqro masing masing, mereka sudah siap belajar mengaji dengan Sharma
Dani hanya berdiri diambang pintu, sementara Reyhan berdiri disamping Sharma
"Ayo, kemarin siapa yang sudah hafal do'a bangun tidur?" Tanya Sharma pada anak anak. Biasanya, sebelum mengajarkan anak anak membaca tajwid, Sharma akan mengajarkan doa sehari hari terlebih dahulu pada mereka
Salah satu anak laki laki mengangkat tangannya, Sharma mempersilahkan anak itu untuk membacakan doa yang tadi disebutkannya. Dan anak itu membacakannya,
"Alhamdulillaahilladzi ahyaa-na ...," Anak itu nampak berhenti, ia tidak mengingat lanjutan dari doa tersebut
Anak tersebut nampak kebingungan, sehingga membuat anak anak yang lain menertawakannya. membuat anak laki laki itu menunduk malu karena ditertawakan
Reyhan dan Dani juga nampak khawatir dengan situasi yang tengah terjadi
"Hey jangan seperti itu...," Cegat Sharma sambil menggapai bahu anak laki laki itu, menenangkannya
"Kak Sharma pernah bilang apa, untuk tidak menertawakan kesalahan orang lain?" Tanya Sharma pada anak anak yang sudah berhenti tertawa itu setelah ia tegur
"Jangan tertawakan kesalahan orang lain, bisa jadi, Allah ampuni kesalahan mereka karena ketidaktahuannya. Dan ...."
"Dan justru menghukum kita akibat sikap sombong" Anak anak serempak meneruskan kalimat Sharma
"Nah pinter, bilang apa sama Ical?"
"Maaf yah Ical" Mereka meminta maaf pada anak laki laki yang tadi mereka tertawakan
"Nah Ical, kamu lanjutin baca do'anya"
"Ical nggak bisa Kak Sharma"
"Bareng bareng sama Kak Sharma ya" Bujuk Sharma, bocah itu mengangguk
"Bismillaahi-roohmanir-rohiim"
Reyham nampak tersenyum memperhatikan Sharma, dan cara gadis itu berinteraksi dengan anak anak panti. Terlihat lembut, penuh kasih sayang dan begitu menghangatkan. Bahkan Reyhan tidak menyadari saat Dani merekam dan beberapa kali mengambil gambar Sharma, kemudian mengirimkannya pada seseorang
"Pak Reyhan, bisa minta tolong?" Tanya Sharma pada laki laki yang sedari tadi memperhatikannya
"Minta tolong apa?"
"Tolongi ajari Tika, dia ini pintar, sekarang sudah mengaji di juz 2" Sahutnya. Reyhan diam, selain alfatihah, dia tidak tau bacaan arab yang lain. Sungguh
"Sharma, saya tidak bisa membaca al-qur'an"
Sahutnya dengan suara pelan. Sharma memalingkan wajahnya sambil tersenyum
"Tampannya luntur kalau tidak bisa membaca Al-Qur'an" Sahut Sharma dengan suara pelan, tetapi masih tetap bisa didengar oleh Reyhan
***
"Siapa dia?"
"Calon menantu Papa?" Tanya seorang pria paruh baya yang menghampiri putranya di ruang kerja sang putra. Laki laki yang masih mengenakan pakaian casualnya itu menggeser sedikit posisi laptopnya
"Bukan Pah"
"Jaga pandanganmu Azam, jangan menatap gadis seperti itu, jika ingin menatapnya lebih lama. Kamu cepat khitbah, dan halalkan dia"
Laki laki yang dipanggil Azam itu hanya mengangguk anggukan kepalanya
"Papa perhatikan kamu sudah lama mengincar gadis itu" Pria paruh baya dengan garis turki di wajahnya itu kemudian duduk di sofa yang berada di ruang kerja Azam
"Azam sedang memantapkan diri Pah. Nanti akan Azam sampaikan pada Papah jika hati Azam sudah yakin"
Ibra- Papah Azam, hanya mengangguk. Lalu kemudian permisi keluar dari ruang kerja Azam, meninggalkan Azam yang kembali menatap foto gadis di layar laptopnya
"Sharma"
Kemudian ia memutar rekaman vidio yang tadi dikirim oleh Skretaris Pribadinya
TBC
Note : Ada perubahan deskripsi, mohon diperiksa kembali yah:")
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Kim Reyaa
emmm....entahlah , q bingung mau dukung siapa , antara Azam dan Reyhan , tapi hati Q condong ke reyhan siih , meski Reyhan bukan tipe orang yg religius seperti yg d harapkan keluarga Sharma . tp entah keknya Sharma cocok aj sama Reyhan
2023-01-28
0
Fay
lanjut thor 👍
2022-08-17
0
Moms Rafialhusaini 🌺
Reyhan, Azam, Roger 🤔🤔
2021-02-16
1