Pria Tak Asing

Beberapa hari setelah kejadian Reyhan yang tanpa terduga bertemu dengan Sharma setelah menyelamatkan pria paruh baya yang ternyata adalah ayah Sharma, Sharma terlihat begitu menjaga jarak dengan Reyhan

Membuat Reyhan resah sendiri di buatnya, bahkan beberapa hari ini Sharma sangat tidak pernah menatapnya, bahkan jika gadis itu tengah membacakan agenda kegiatan Reyhan, Sharma hanya selalu menundukan pandangannya

Reyhan hanya menopang dagu saat Sharma tengah membacakan agenda kegiatan Reyhan untuk hari ini

"Siang ini Bapak ada miteeng dengan klien dari luar kota, setelah itu disambung dengan ...,"

"Sharma"

Sharma terdiam saat Reyhan memanggilnya

"Kenapa Pak. Apa ada yang salah?" Tanyanya dengan ragu. Sejenak ia menatap Reyhan, namun beberapa detik kemudian, ia menjatuhkan pandangannya ke arah meja. Atau kemana saja asal jangan melihat Reyhan

"Tatap mata saya jika kamu sedang berbicara Sharma. Apa saya kurang tampan, sampai kamu tidak mau melihat saya?"

Sharma tersenyum dalam diam mendengar pernyataan Reyhan yang memuji dirinya sendiri

"Sharma"

"Iya Pak. Kalau begitu saya permisi"

Baru Sharma akan melangkah, Reyhan sudah lebih dulu kembali memanggilnya

"Saya belum selesai berbicara dengan kamu"

"Kita sudah selesai membahas pekerjaan. Tidak ada yang perlu dibahas lagi."

Reyhan tersenyum

"Kamu benar, kamu benar." Decaknya, kemudian ia beranjak dari kursinya dan melangkah mendekat pada Sharma, bersandar pada mejanya dengan tangan yang berada disaku celana. Membuat Sharma menundukan pandangannya semakin dalam

"Sharma"

"Sharma"

"Ada apa Pak?"

"Tidak apa apa. Senang saja yang memanggil nama kamu" Sahutnya dengan gaya angkuh

Sharma tersenyum. Rasanya, ia tidak asing dengan jawaban Reyhan. Oh, yaya. Sharma pernah mendengarnya beberapa kali dari Dokter Roger

"Bapak bukan orang pertama yang bilang seperti itu"

Reyhan mengernyit mendengar pernyataan Sharma. Dia bukan yang pertama? Lantas, siapa orang yang telah mengatakannya pada Sharma sebelum dirinya?!

"Sharma"

"Saya permisi Pak. Sudah waktunya salat zuhur. Asalamualaikum"

Sharma berlalu, membuat Reyhan menggantung tangannya di udara untuk mencegah gadis itu pergi. Tapi ia lebih dulu berlalu, keluar dari ruangan mereka

"Akbar"

Reyhan berteriak memanggil Skretarisnya

*

Sharma baru saja selesai mengambil wudhu, dan tanpa sengaja, seorang pria menabraknya dan menyentuh lengan Sharma

"Astagfirullah"

Refleks Sharma mengusap lengannya yang masih basah, yang tadi tersentuh oleh seseorang

"Maaf, maaf. Saya tidak sengaja" Ungkap pria itu, dengan penuh penyesalan

"Tidak apa apa"

"Apa sudah selesai berwudhu?"

"Iya, sudah"

"Maaf. Sungguh, saya tidak sengaja"

"Tidak apa apa" Sharma menyahut dengan kalimat yang sama

"Tuan. Tuan tidak apa apa?" Tanya seorang pria yang menghampiri pria yang tadi menabrak Sharma

"Tidak papa. Kamu duluan masuk ke mesjid saja"

"Tuan muda Azam yakin?"

"Saya yakin!" Sahutnya dengan tersenyum

"Kalau begitu saya duluan. Tuan hati hati" Katanya yang kemudian berlalu meninggalkan majikannya dengan Sharma

Sementara Sharma pun beranjak dari sana

"Mau kemana?" Tanya pria itu saat Sharma berbalik memunggunginya, membuat Sharma menghentikan langkahnya dan berbalik kembali padanya

"Berwudhu lagi"

"Saya juga akan mengambil wudhu. Biar saya jalan duluan, tidak baik laki laki berjalan dibelakang perempuan. Apalagi yang bukan mahram nya"

Sharma tersenyum, rupanya ia tau kisah nabi Musa yang meminta dua orang wanita yang ditolongnya mengambil air agar berjalan dibelakangnya, karena nabi Musa merasa mata, fikiran dan hatinya tidak karuan berjalan dibelakang dua wanita itu. Sehingga ia mengambil langkah tersebut

"Bagaimana?" Tanyanya, meminta izin pada Sharma

Sharma hanya tersenyum, kemudian mengangguk dan mempersilahkan pria tersebut untuk berjalan lebih dulu ke tempat wudhu

Entahlah, pria itu membuat Sharma diam diam ingin menatap punggungnya. Memperhatikannya, dan Sharma merasa tidak asing dengannya. Meski ia juga tidak yakin kapan ia pernah bertemu dengan pria tersebut

*

Beberapa kali Reyhan menelpon Sharma karena gadis itu tak kunjung kembali ke ruangannya, tapi ternyata ponsel gadis itu berada di ruangannya

"Ceroboh!" Decak Reyhan saat ia masuk keruangan Sharma dan ponsel gadis itu berada di atas meja, tapi satu notif pesan yang muncul di layar ponsel Sharma membuatnya penasaran

"Dokter Roger?" Lirihnya saat melihat siapa pengirim pesan

Tak dapat menahan diri, Reyhan akhirnya tanpa izin membuka chat dari Roger. Beruntung, ponsel Sharma tidak menggunakan passward apapun

Dokter Roger

Sharma. Barangmu ada yang tertinggal di rumah saya, mungkin karena kemarin kamu terlalu buru buru, kamu melupakannya. Nanti biar saya antar ke rumahmu

Reyhan manggut manggut mengerti, kemudian menghapus pesan tersebut

"Ada apa sih Shar?" Tanya Syifa saat Sharma menatap mobil pria yang menabraknya di area wudhu tadi

"Ehh. Enggak Fa, aku ngerasa nggak asing sama laki laki tadi"

"Aduhh, Sharma makannya pandangannya itu dijaga !"

Sharma tersenyum

"Iya Bu Ustadzah, maaf. Saya khilaf" Canda Sharma

Kemudian keduanya berjalan kembali menuju perusahaan

"Kenapa lama sekali?" Tanya Reyhan saat Sharma baru saja kembali

"Maaf Pak"

"Apa nanti perlu diantar sopir untuk ke mesjid?"

Sharma mengangkat wajahnya, menatap Reyhan yang duduk sambil menopang dagu di tempatnya untuk beberapa saat

"Tidak perlu! Alangkah lebih baik, jika Bapak menyuruh orang untuk memperbaiki mushola di lantai atas. Sehingga karyawan yang akan melaksanakan kewajibannya tidak repot dan merasa dikejar kejar waktu"

Reyhan mengernyit

"Kamu ingin saya memberlakukan mushola dilantai atas?"

"Jika Bapak berkenan"

Reyhan tersenyum angkuh

"Akan saya kabulkan Sharma!"

Sharma mengangguk, dan mengucapkan terimakasih. Kemudian permisi ke ruangannya. Reyhan mengikuti, Sharma sejenak memejamkan mata dan mengatur nafas. Ia tidak tau apa yang akan dilakukan Bosnya, satu hal yang Sharma tau. Mereka hanya berdua saja, dan Sharma takut akan ada setan yang hadir diantara mereka nanti

"Sharma"

Panggilnya, kemudian duduk dimeja Sharma. Sharma memilih untuk duduk dan sedikit menggeser kursinya agar jauh dengan Reyhan, kemudian mengotak atik komputernya. Reyhan yang menyadari hal itu lantas menggeser, membuat Sharma merasa tidak nyaman saat kejadian itu berulang

"Pak. Saya sedang sibuk mempersiapkan agenda kegiatan Bapak untuk beberapa hari ke depan. 15 menit lagi, Bapak juga akan ada miteeng dengan klien dari luar kota" Sahut Sharma yang secara halus meminta Reyhan untuk pergi dan tidak perlu mengganggunya

"Saya Bosnya Sharma"

"Saya tidak bertanya, semua orang diperusahaan ini tau hal itu"

"Jadi. Ikuti perintah saya. Saya belum menyuruhmu untuk bekerja!"

"Saya ingin bicara"

Sharma menghela nafas, kemudian tersenyum. Tingkat sabarnya sudah terlatih dengan sangat baik, tenamg saja

Sharma mengangguk, mempersilahkan Reyhan untuk berbicara

"Mari kita berjalan jalan besok" Ajaknya tanpa basa basi

"Saya harus ke panti" Sharma menyahut cepat

"Kebetulan sekali, saya juga ingin mengajak kamu ke panti. Bagaimana kalau kita pergi bersama?"

Sharma diam untuk beberapa saat

"Saya harap kamu tidak menolak. Kamu juga sering satu mobil dengan Dokter itu"

Sharma menghela nafasnya.

"Baik. Tetapi saya tidak janji" Putus Sharma kemudian. Bagaimanapun, apa yang dikatakan oleh Bosnya memang benar. Tidak adil rasanya jika Sharma menolak ajakan Bosnya, apalagi niat Bosnya untuk mengunjungi panti adalah niat baik, Sharma tidak memiliki alasan untuk menolak ajakan sang Bos

"Baik. Kalau begitu, silahkan lanjutkan pekerjaan kamu. Saya permisi ke ruangan saya" Pamitnya yang kemudian berlalu. membuat Sharma menghembuskan nafasnya dengan tenang setelah itu

TBC

Terpopuler

Comments

Kim Reyaa

Kim Reyaa

waduuuh...siapa itu Azam ?
ini sebenarnya jodohnya Sharm pak Azam , pak Reyhan apa dokter Roger ...haduuuuuft

2023-01-28

0

Fay

Fay

😇🤭

2022-08-17

0

Siti Mutmainah

Siti Mutmainah

sepertinya dokter roger bukan saingan reyhan yg sesungguhnya🤔

2021-11-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!