Cinta Lelaki Miskin : Harapan

Cinta Lelaki Miskin : Harapan

Awal Yang Menjadi Sebuah Kisah

Sore hari pukul 16:00 disebuah cafe tepi pantai.

"Tunggu disini sebentar ya? dan tolong jaga Alfa sebentar" kata seorang wanita kepadaku sambil menyodorkan seorang bayi berumur 2 tahun.

"Emang mau kemana?" tanyaku

"Mau ke toilet sebentar" jawabnya sembari berjalan kearah toilet yg ada di cafe itu.

Lalu ku alihkan pandanganku kearah bibir pantai layaknya orang yg sedang melamun.

Namaku adalah Zwan Sebastian, tidak seperti keadaanku sekarang, Aku lahir dari keluarga yg tidak kaya, bahkan juga tidak sederhana, katakanlah miskin.

Dahulu aku seringkali dicampakkan oleh wanita, tidak lain alasannya karena keadaan ekonomiku.

Namun sekarang keadaanku berbeda, itu karena tak lepas dari perjuanganku.

Ini berawal dari 5 tahun yg lalu.

Dan ini adalah kisahku..

5 tahun yg lalu..

Pagi hari disebuah warung makan kecil.

"Zwan, kamu gak kerja?" tanya seorang wanita tua yg ramah.

Dia adalah bi Leha, pemilik warung makan kecil itu.

"Hari ini Aku mendapat jatah libur bi" jawabku.

"kemarin kan lembur sampai jam satu malam" lanjutku menjelaskan alasan aku libur kerja.

"ohh.. terus mau sarapan apa nih?" tanya bi Leha.

"apa aja boleh bi, yg penting jangan adukan semen" kataku sambil tertawa kecil.

"terus lauknya batu bata gitu?" kata bi Leha menimpali candaanku sambil ikut tertawa kecil.

"yaudah, bi Leha kasih sambal goreng tahu aja ya.. kamu kan alergi ikan tongkol. ini tinggal tahu, tongkol, tempe, telur dan beberapa jenis sayur" kata bi Leha menawarkanku.

"apa aja dah bi, sudah lapar nih, lagian sudah jam 10 juga, bukan sarapan lagi namanya" jawabku sambil memegang perut yg kosong.

Tak lama setelah aku selesai makan, datang seorang wanita. Dia anak dari bi Leha, pemilik warung makan dan kost yg aku tempati.

"eh fitri.. ngapain kesini fit?" tanyaku bermaksud gurau.

"suka-suka aku lah" jawabnya ketus namun sambil tersenyum.

"bosan dirumah kah?" tanyaku lagi.

"iya. makanya aku mau main dengan teman kampus" jelasnya padaku.

"oh begitu" kataku sambil menyantap hidangan yg ada didepanku.

"kalau temanmu ada yg jomblo boleh dong kenalkan kepadaku" gurauku.

"oke deh" sambil berjalan kearah bi Leha.

"bu, fitri pergi ketempat teman dulu ya, sekalian mau cari sesuatu untuk kebutuhan kuliah di toko buku, ini kunci rumahnya" kata fitri menjelaskan kepada ibunya.

"emangnya ayah tidak dirumah to Fit?" tanya bi Leha kepada ananknya itu.

"ayah baru saja pergi kerumah pak RT" jawab Fitri sembari mencium punggu tangan ibunya bertanda pamit.

"Fitri berangkat dulu ya bu, Assalamu'alaikum" kata fitri.

"Wa'alaikumsalam" sahut bi Leha dan aku.

Keesokan paginya setelah aku selesai mandi dan sarapan akupun bersiap untuk berangkat kerja.

"wah, hampir telat nih" aku bergumam sendiri karena jam sudah menunjukkan 07:15.

Sementara ketentuan ditempatku bekerja jam 07:30 harus sudah ada ditempat.

Akupun mempercepat langkahku menuju tempat kerjaku yg jaraknya memang tidak jauh dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Layaknya kariawan dan pekerja lainnya, keseharianku tidak banyak yg spesial. Mungkin karena kejombloanku. Hahahaha..

Haripun sudah menjelang sore, tepatnya pukul 16:00.

Ya, itu adalah tepat saat jam kerja berakhir.

Aku yg kelaparan mempercepat langkah kakiku agar cepat sampai di warung makan bi Leha.

"bi Leha, aku lapar nih" kataku saat baru saja tiba di warung bi Leha.

"ya kamu ambil saja sendiri, bi Leha sedang menggoreng tempe" ucapnya.

Akupun yg memang sudah sangat dekat dengan keluarga bi Leha langsung mengambil piring dan nasi, lauknya pun hanya sekedarnya saja mengingat aku tidak terlalu pemilih dalam hal makanan, kecuali yg membuatku alergi.

Setelah aku selesai makan dan membayar makanan yg sudah aku makan tadi, akupun langsung berjalan kearah gang yg berada tepat disamping warung makan bi Leha dan kembali ke kostku yg berada tepat dibelakang warung makan bi Leha serta tepat disamping rumah bi Leha.

"Baru pulang kerja kak?" kata Fitri ketika aku hendak membuka pintu kostku.

"iya nih fit" jawabku sembari menoleh kearah Fitri.

"siapa wanita-wanita itu dan seorang pria itu?" aku bergumam sendiri sambil masuk ke kostku karena sudah tidak tahan dengan aroma tubuhku yg dipenuhi keringat dan langsung ke kamar mandi.

Beberapa saat ketika aku sudah selesai dengan urusanku, akupun merasa penasaran dengan para bidadari yg berada di teras rumah Fitri yg sedang asik mengobrol.

"klek" suara pintu rumahku terbuka, aku menoleh kearah mereka sesaat aku keluar dari pintu kostku.

"eh kak Zwan. sini kemarilah, Fitri perkenalkan dengan teman-teman dan pacar Fitri" begitu kata Fitri padaku.

akupun langsung berjalan kearah mereka.

"kenalin nih. Kak zwan, dia orang yg tinggal di salah satu kost milik ayahku" ucap Fitri kepada teman-temannya dan pacarnya.

"Zwan Sebastian" kataku sambil menyodorkan tangan pertanda ingin berkenalan.

"Nihtagina Lukman, panggil aja Gina" ucap seorang wanita yg terlihat dingin.

"Vivian Tina, panggil aja Vivian" kata seorang wanita yg terlihat ramah dan bahkan tersenyum manis ketika memperkenalkan dirinya.

"Halo bro, kenalin gue Anton Herlansyah, panggil aja Anton. dan gue pacarnya Fitri. hehehe" kata seorang pria yg terlihat mudah akrab itu.

"kalian semua satu kampus dengan Fitri ya?" tanyaku kepada mereka.

lalu merekapun mengiyakan pertanyaanku.

dan mataku pun mencoba mencuri pandang kearah Gina yg terlihat cantik, terlebih lagi posturnya yg tinggi seperti wanita idamanku.

Fitri pun merespon dengan senyum kepadaku ketika aku mencuri pandang kearah salah satu temannya.

Hari semakin gelap, jam mengarah ke setengah enam sore, tak lama merekapun pulang.

"hayo.. kak Zwan naksir ya dengan Gina? dia jomblo loh" suara Fitri mengagetkanku yg sedari tadi memperhatikan Gina yg sedang berjalan kearah mobil mewahnya.

"boleh minta nomor Hp dia gak?" aku bertanya kepada Fitri.

"ini save aja, nanti aku yg jelaskan dengan Gina di kampus kalau dia bertanya siapa yg memberi nomor Hp nya ke kak Zwan" jelas Fitri padaku.

dan aku segera menyimpan nomor Hp Gina didalam kontak Hp ku.

pada malam harinya aku beranikan diri untuk mengirim pesan singkat kepada Gina. (Maaf tidak menyebutkan nama aplikasi pesan yg kami gunakan karena bersifat iklan)

"Hai.. ini dengan Gina kan? aku Zwan, teman Fitri" kataku mengawali percakapan.

"oh iya benar" jawab Gina singkat.

"Gina sedang apa? apakah aku mengganggu kesibukan Gina?" kataku berbasa-basi. Maklum saja, aku memang tidak terlalu handal dalam mendekati wanita.

"lagi santai saja, gk ganggu kok" jelasnya padaku.

"Gina sudah ada yg punya gk? takut ada yg marah nanti" aku bertanya dengan penuh harap andai Gina masih single.

"orang tuaku" Gina menjawab sekenanya.

"maksudku Gina sudah ada pacar atau belum?" aku menjelaskan maksud pertanyaanku.

-bersambung-

(*N****ote* mohon maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan kata dan ceritanya tidak menarik, Aku baru pertamakali menulis novel :D hehehe***.)

Terpopuler

Comments

Subrinemer

Subrinemer

masih menyimak ni ceritanya yg semangat ya thor update nya.

2021-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!