Berbagi Cinta: Mistress (Wanita Simpanan)
M1🥀: COUPLE GOALS
Sebuah ballroom hotel bintang 5 yang megah, tampak semakin mewah setelah disulap dengan sedemikian rupa. Lampu Kristal yang menggantung di langit-langit rungan, menjadi salah satu ikonik untuk setiap netra. Dekorasi ruangan yang didominasi oleh warna rose gold itu semakin meriah dengan hadirnya orang-orang kenamaan di tanah air. Sepasang pengantin tampak tengah berdiri di pelaminan dengan senyum sumringah terpatri di bibir. Tampak jelas raut bahagia tergambar di wajah mereka.
Salah satu penyanyi papan atas tanah air yang didapuk menjadi salah penghibur di acara pernikahan tersebut, menyanyikan lagu ‘A Thousand Year’ yang legendaris, request dari salah seorang pengunjung. Bersamaan dengan itu, sepasang anak Adan dan Hawa memasuki ruangan. Sontak seluruh netra beralih ke arah mereka.
Mereka adalah pasangan yang selalu digadang-gadang sebagai couple goals. Cantik dan tampan. Sama-sama mapan dalam urusan karier, dan memiliki latar belakang yang sama-sama diperhitungkan. Keduanya juga memiliki positif vibes yang bisa dirasakan oleh orang-orang di sekelilingnya.
“Wah, wah, couple goals kita datang juga,” sambut suara sang pengantin pria saat pasangan tersebut tiba di pelaminan.
Seulas senyum tersungging di bibir pasangan tersebut.
“Selamat untuk pernikahan kalian. Semoga menjadi pasangan yang langgeng sampai maut memisahkan.”
Wanita cantik dengan senyum memikat itu bersuara. Tubuh tinggi semampai bak gitar spanyol milik itu terbalut cut off shoulder dress maroon yang mempertontonkan bahu dan tulang selangka. Dilengkapi dengan heels bertumit tinggi berwarna senada dari Jimmy choo. Dia juga mengenakan satu set perhiasan bertaburan berlian Swarovski yang kian menunjang penampilannya. Jangan lupakan cloth elegan dari brand kenamaan yang ia bawa.
“Semoga cepat diberi baby-baby yang cute,” imbuhnya, setelah cipika-cipiki bersama pengantin wanita.
“Amin. Kalian juga, semoga cepet punya baby. Udah lima tahun, ‘kan?”
“Of course, jika Tuhan segera mengizinkan.” Wanita cantik itu menjawab seraya mengurai senyum. Tangannya masih setia melingkari lengan penuh bisep milik sang suami. Pria rupawan yang irit bicara itu hanya menanggapi sesekali.
“Ini juga, bapak Darren Aryasatya Xander jangan terlalu banyak kerja. Kasihan istri. Ev juga pasti pengen diperhatiin, bukan kerjaan terus yang diperhatiin.”
“Hm.”
“Jangan ham, hem, doang. Dilakuin dong, bro.”
“Hm.” Lagi, respon singkat, dan padat itu diberikan.
Darren Aryasatya Xander namanya. Suami dari Evelyn Angelista, seorang super model, beauty influencer, fashion influencer, dan bussines woman.
Darren memang tipikal pria dan irit bicara. Ia adalah seorang pengusaha barang impor-ekspor, mulai dari furniture, fashion, food, dan banyak lagi. Siapa yang tidak mengenal Darren? Salah satu eksekutif muda yang wajahnya sering wara-wiri di majalah FORBES.
Pria rupawan yang memiliki ciri-ciri surai hitam legam, alis menukik simetris, lengkap dengan sepasang mata tajam, hidung mancung, bibir sensual, dan rahang tegas. Kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai, dengan proporsi yang hampir mendekati kata sempurna. Dengan rupa rupawan bak dewa-dewa dalam mitologi Yunani, siapa yang tidak menoleh dua kali jika berpapasan dengannya.
Akan tetapi, statusnya sebagai suami Evelyn Angelista, membuat para wanita itu mundur alon-alon. Siapa juga yang berani bersaing dengan titisan Dewi kecantikan seperti Evelyn?
Wanita cantik yang lahir dengan sendok emas di mulut, sudah digadang-gadang sebagai jodoh Darren semenjak masih dalam kandungan. Evelyn adalah putri satu-satunya di keluarga besar Atmarendra. Keluarga ningrat tersohor se-Indonesia Raya. Ev, begitu dia akrab disapa, memiliki dua orang kakak lelaki. Kakak sulungnya saat ini menetap di luar negeri, sembari mengurus bisnis keluarga. Sedangkan kakak yang satunya lagi, bekerja sebagai salah satu mentri di kabinet Presiden yang menjabat saat ini.
Ev dan Darren sudah mengenal sejak kecil. Mereka dijodohkan sejak anak-anak pula. Kemudian bertunangan saat beranjak SMA. Hidup mereka memang sudah seperti alur telenova yang puanjang kali lebar tiap part-nya telah ditentukan.
“Kita mbil makan dulu. Kamu belum makan, ‘kan?”
Pria ruapwan dalam balutan setelan suite hitam lengkap dengan whaitscoat hitam yang membalut tubuh pelukable-nya itu merespon singkat.
“Hm.”
Pasangan couple goals tersebut kemudian melenggang menuju area makanan, setelah turun dari pelaminan. Ada banyak rekan dan teman semasa sekolah yang mereka jumpai di tempat ini. Mengingat pengantin pria yang hari ini menikah adalah temah satu angkatan mereka saat SMA.
“Cuma itu?” pria rupawan itu mengeryitkan kening melihat menu di piring sang istri.
“Hm. Ini sudah lebih dari cukup untuk dinner.” Wanita cantik itu tersenyum tipis.
Di atas piring keramik berhiaskan bunga Anyelir itu, ada satu porsi Aglio E Olio with salmon. Ada juga panacotta blueberry yang menjadi dessert dinner mereka kali ini.
“Ayo makan, Darren.” Ev beralih, memperhatikan piring sang suami yang terisi dengan salmon with creamy garlic souce. “Kamu tidak suka? Mau aku ambilkan yang lain?”
Pria rupawan itu menggeleng. “Tidak. Ini sudah cukup.”
Ev mengangguk. Keduanya kemudian larut dalam keheningan dinner, di tengah-tengah etensi orang yang tengah menatap iri ke arah mereka. Namun, siapa sangka jika pasangan yang mereka elu-elukan sebagai couple goals itu hidup seperti orang asing selama bertahun-tahun.
“Kamu tidur di rumah malam ini?”
“Hm.”
Wanita cantik yang baru mengganti heels miliknya dengan sandal rumahan itu mengangguk. Sandiwara ala couple goals itu tidak lagi berlaku jika mereka sudah tiba di rumah ini. Rumah dua lantai yang 5 tahun lalu menjadi kado pernikahan untuk Ev dan Darren. Tempat di mana mereka bebas untuk mengekspresikan apapun, tanpa harus bersandiwara.
“Darren?”
Pria rupawan yang hendak menaiki anak tangga itu menoleh. Tubuhnya bergerak pasif, seraya menatap sang istri.
“Em, good night. Senang melihatmu ada di rumah malam ini.”
“Hm.”
Pria rupawan itu merespon singkat, kemudian melanjutkan langkah. Meninggalkan sang istri yang masih mematung di tempat. Mereka memang tinggal di atap yang sama, tetapi tidak pernah bertegur sapa. Karena kesibukan masing-masing, jarang sekali mereka bisa bersama-sama menghabiskan waktu di rumah.
Terkadang, saat schedule Ev kosong, Darren yang sibuk dengan berbagai perjalanan bisnisnya. Ketika Ev sibuk keliling dunia untuk mengisi undangan pashion show, Darren baru memiliki waktu luang. Karena kesibukan itu pula, mereka jarang sekali bertemu dalam satu waktu.
“Five years, Darren. Apa kamu lupa?” gumam Ev lirih, seraya tersenyum miris.
Ya, lima tahun mereka telah menikah. Lima tahun mereka tinggal bersama di balik status suami-istri. Namun, dalam kurun waktu tersebut tidak lantas membuat mereka terikat oleh rasa yang sama. Mereka hanya terjerat, terikat, juga terkurung oleh status bernama pernikahan. Dengan rasa abstrak yang semakin hari semakin tak menentu.
...🥀🥀...
...TBC...
...Author Raditya Series bawa cerita baru🥳...
...Jangan lupa like, vote, komentar & follow Author ❤️...
...Sukabumi 11/11/21...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Ibelmizzel
qu mampir ni Thor ❤️
2024-04-19
2
Erni Fitriana
awal yg menarik....yuk ach..kita lanjutttttt
2022-09-10
1
Erni Fitriana
langsung ku like😘
2022-09-10
1