3. Mempelajari Fakta

Hai readers, i am back!! Jangan lupa untuk like, gift dan Vote ya. Kalau bisa sih sekalian di share kan supaya ceritanya bisa di ketahui oleh yang lain. BTW, makasih  buat yang sudah like dan vote, yang kasih gift besar juga aku ucapin terima kasih ya. Berkat kalian aku ada disini. Aku seneng karena dukungan kalian, aku jadi semangat update. Happy reading!!

***

 

Setelah dr Ningsih selesai

memeriksa Ale dan pulang,Gani jadi tahu kalau sebenarnya Ale tidak kenapa

kenapa, bahkan dokter juga menyatakan kalau Ale bahkan boleh berpergian ke luar

kota, seperti ijinnya, karena kondisinya baik baik saja. Jadi kemungkinan Ale

kram karena shock saja.

“Kamu dengar sendiri kan,

Gan? Aku itu gak apa apa! Aku harus mengambil apa yang harusnya menjadi hak aku

dan anak anakku.” Kata Ale dengan nada geram, perutnya kencang lagi, mungkin

sang anak masih membela daddynya.

“Tidak bisa!! Aku tetep

melarang kamu untuk menemui mereka. Please, ingatlah akan anak kamu yang ada di

dalam kandungan kamu. Dan aku lebih prefer kamu kasih aku surat kuasa untuk

pemblokiran akun rekening bersama yang kalian miliki sehingga tikus itu tidak

lagi bisa menggerogoti harta kamu.” Katanya sambil memegang bahu sahabatnya

itu. Ia tidak mau mengambil resiko, kalau sampai Alesya menghampiri mereka.

“Haiz, lalu ada keperluan

apa kamu tadi ingin menemui aku.” Kata Ale menyerah dengan keinginan sahabatnya.

Hal ini membuat Gani senenag karena sahabatnya itu mau menuruti keinginan baik

dari dirinya.

“Aduh aku lupa, kalau aku

sudah membuat janji dengan pengacara terkenal yang mau menjadi pengacara kita,

yah sebagai nara sumber dan pembela kita kalau ada masalah. Kita kan buta

masalah seperti ini. Jadi kita berkonsultasi kepada pengacara ini.” Kata Gani

menjelaskan.

“Siapa orangnya?” tanya Ale

tak bersemangat. Gani sadar kalau Ale masih cinta banget sama Ray, kejadian

pengkhianatan itu tidak membuat Ale langsung luntur cintanya kan? Dia cuman

sangat kecewa, kenapa orang yang ia beri kepercayaan macam Ray, orang yang ia

gantungi pengharapan, malah mengkhianati dirinya. Dia gak habis pikir, apakah

salah dan dosanya kepada Ray, sampai Ray mengkhianati dirinya.

Kalau ia percaya dengan  suaminya emang salah? Bukannya kalau istri

percaya dengan suaminya itu malah sudah seharusnya ya? Inilah kenapa Alesya

sangat kecewa dengan suaminya.

“Namanya adalah Zaki Elsakha

Hakim, S.H., M.Psi. Biasa dipanggil dengan pak Zaki. Dia sering memenangkan

setiap kasus yang di pegangnya, dia juga orang yang bersih dan jauh dari kasus

suap.” Kata Gani sambil menyerahkan portofolio yang dimasukkan olehnya di

amplop coklat yang gede, sehingga sahabatnya itu bisa segera membaca file yang

sudah ia kumpulkan tadi.

“Zaki? Namanya familiar

deh!” katanya sambil mengambil amplop yang tergeletak di meja kebesarannya.

“By the way kamu belum kasih

tahu Ray kalau kamu hamil anaknya?” tanya Gani dengan pandangan kesal.

“Belum, aku juga gak akan

beritahu dia sekarang.” Kata Ale dengan tatapan terluka, anaknya yang kedua itu

bisa dipastikan kalau tidak akan bisa bersama dengan daddynya. Ale terluka,

karena pengkhianatan.

Ale cukup terkejut dengan

portofolio Zaki yang diperkenalkan oleh Gani. Ini adalah orang yang pernah ada

di dalam masa lalunya.

“Gan, aku kenal orang ini..

dia..”

Tok tok tok..

Suci masuk dan mengintip di

depan ruangan kantor Alesya serta berkata kepada Ale dan Gani.

“Permisi bu, ada bapak Zaki

yang meminta bertemu dengan ibu dan bapak Gani.” Gani dan Ale berpandangan

sebentar dan mempersilahkan Suci untuk mengajak tamunya untuk masuk ke dalam

ruangan  itu.

“ Silahkan pak Zaki, “ kata

Suci mempersilahkan seorang laki laki tampan, dengan tinggi 188cm, dan

berperawakan sangat gagah. Kemeja hitam, celana hitam dan jas blue navy

membentuk tubuhnya yang tinggi dan atletis. Bau parfumnya pun perpaduan antara

musk dan mint. Ale tertegun menatap wajah tampan itu.

“Long time no see, Sa!” kata

Zaki dengan suara lembut.

“Zaki? Its that you?” tanya

Ale dengan mata berkaca kaca.

“Huum, I am!” sahut Zaki

lagi. Zaki sudah membaca kasus yang menyangkut Ale yang di sampaikan oleh Gani

kepada dirinya.

“Wow!! Its kind of surprise!

Kapan pulang dari Amerika? “katanya dengan ramah, namun wajahnya masih sayu

pengaruh kehamilannya. Tentunya itu tidak mengurangi kecantikannya, karena Ale

emang cantik dan anggun walau tanpa make up.

“Ehm.. maaf ya, ini masih

ada orang lain di tempat ini. Reunian di lain waktu? Sekarang bahas kerja

dulu!’ kata Gani dengan wajah kesal, karena mereka berdua, Zaki dan Alesya

seakan berada di dalam ruangan sendirian, ga ada Suci dan dirinya.

“Oh sorry pak Gani! Sudah

lama tak bertemu dengan Sasya membuat saya sedikit lupa diri.” Kata Zaki dengan

salah tingkah.

“Oke kita bahas dulu

kesediaan pak Zaki untuk menjadi kuasa hukum bagi nyonya Alesya. Jadi apakah

bapak bersedia?” tanya Gani dengan formal. Gani selalu begitu, ia bisa

memisahkan antara pekerjaan dan pribadi.

“Kedatangan saya kesini

sebenarnya yang pertama ingin memastikan bahwa klien yang akan saya ampu adalah

Sasya, dan tentu saja saya mau menjadi kuasa hukum mewakili Sasya.   Ada

beberapa hal dan bukti yang perlu saya minta berkaitan dengan harta bersama

yang anda labeli, yang katanya sekarang dipindah alihkan namanya menjadi nona

Laura Elevosa.” Jelas Zaki dengan nada formal juga. Tapi tatapannya hanya

mengarah kepada Alesya yang sedari tadi hanya diam dan seakan pikirannya tidak

ada disini.

“Bukti dan berkas

kelengkapan akan saya berikan kepada anda setelah kita menandatangani surat kesepakatan

untuk menyewa pengacara sekondang anda.” Kata Gani dengan nada sedikit sarkas,

entah kenapa perasaannya sedikit kesal dengan tatapan Zaki kepada Ale yang

sedikit tendensius. Gani hanya tidak mau kalau sampai ada berita miring tentang

sahabatnya itu.

“Oke saya tidak masalah,

saya juga akan survey ke Batam dan melaporkan kejadian itu disana, karena yang

ingin disengketakan adalah AleRa Batam kan?” tegas Zaki dengan nada tegas.

“Hmm, jadi kita perlu

kesana?” kata Ale sambil memijit pangkal keningnya, yang tiba tiba berdenyut

nyeri.

“Saya yang perlu kesana,

karena saya yang mewakili kamu disana.” Kata Zaki sambil menunjuk dadanya.

Wajah pucat Ale membuat Gani

khawatir. Ia jelas tahu apa yang menjadi perasaan sahabatnya itu.

“Kamu kan gak perlu ikutan,

Le! Cukup kuasa hukum kamu saja yang mengurus segalanya.” Kata Gani sambil

menyodorkan  air minum beserta vitamin

yang harus diminum oleh Ale, tadinya itu diambilkan oleh Suci tapi karena Suci

terhalang oleh Gani jadi ia menyuruh Gani yang menyerahkan sama Ale.

“Hmm..” Ale hanya berdehem

saja, karena ia sedang berkonsentrasi meminum obat dan juga vitaminnya. Semua

pergerakannya di awasi oleh Zaki yang menatap dengan penuh minat.

“Jangan ngeyel!’ kata Gani

yang tahu arti tatapan Alesya yang penuh harapan.

“Maaf, emang kenapa kalau

Sasya ikutan ke Batam? Takut emosi gitu ya?” tanya Zaki yang tidak megerti akan

ke overprotektifan dari pak Gani ini.

“Dia sedang hamil muda, jadi

dia tidak boleh pergi kemana mana!” kata Gani menegaskan, tapi itu membuat Zaki

melotot tidak percaya.

“Hamil?” kata Zaki dengan

sedikit tertekan.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

putia salim

putia salim

leki laki yg g setia pada pasanganya ,buang aja ke laut....kalau prlu suntik kebiri aja,kalu g potong aja tuch pnya burung

2022-07-04

0

fa _azzahra

fa _azzahra

ceritanya menarik,sayang paragraf nya loncat2 jadi agak sdkit ganggu pas dibaca krg nyaman.its ok,ini si cm kendala teknis ya thor🙏

2022-06-16

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Yeeeyyy Gaskeun tumpas pelakorrr dan suami durjana 😆😆😆😆😆

2022-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 1, Hasil Investigasi
2 2. Pengalihan Hak
3 3. Mempelajari Fakta
4 4. Flash Back
5 5. Ray Tidak Tahu Menahu POV Rara
6 6. Zaki beraksi.
7 7. Kelakuan Rara
8 8. Kabar buruk
9 9. Kembali drop!
10 10. Zaki kesal
11 11. Mengurus hak Ale
12 12. Rara mencari Gara gara.
13 13. Wajah asli Raymond Izaac
14 14. Ray akan pulang
15 15. Kebodohan Ray
16 16. Penjelasan Ray
17 17. Ale pendarahan
18 18. Di rumah sakit
19 19. Ray mencari kebenaran
20 20. Ale hilang?
21 21. Mencoba mencari Ale
22 22. Papa Ray marah besar.
23 23. Bertemu takdir Ray
24 24.Meminta Ampun
25 25. Rara datang ke Jakarta
26 26. Rara datang (2)
27 27. Papa Jordan marah
28 28. Alex sakit
29 29. Alex sakit (2)
30 30. Rara mencari jalan
31 31. Keluarga Elshaka yang sombong
32 32. Zaki akhirnya tahu
33 33. Penjelasan sang ibu.
34 34. Perundingan
35 35. Menyingkirkan Rara yang bikin masalah
36 36. Rencana Pembebasan
37 37. Mitha menggugat cerai
38 38. Gugatan Cerai ditangguhkan.
39 39. Berunding lagi
40 40. Kemurkaan Ridwan
41 41. Zaki marah!!
42 42. Ale diculik
43 43. Ray mengikuti Ale
44 44. Kehilangan jejak
45 45. Pencarian jejak Ale.
46 46. Ray harus berkorban?
47 47. Tertembak?
48 48. Ray?
49 49. Barang bukti
50 50. Rumah kosong
51 51. Cerita Ale.
52 52. Ray Koma?
53 53. Ale yang kuat
54 54. Perenungan.
55 55. Penderitaan Zaki.
56 56. Ridwan Menyerah
57 57. Bukti yang memberatkan
58 58. Pertemuan Ayah dan anak
59 59. Semuanya (belum) terlambat!
60 60. Alexandra Izaac
61 61. Menunggu keajaiban!!
62 62. Bangun, Ray!!!
63 63. Jodoh terbaik.
64 64. Memulai dari Nol.
65 65. Akhir Bahagia
66 Extrapart 1. Rara bunuh diri.
67 Iklan dikit ya...
68 Suamiku Kekasih Mamaku
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1, Hasil Investigasi
2
2. Pengalihan Hak
3
3. Mempelajari Fakta
4
4. Flash Back
5
5. Ray Tidak Tahu Menahu POV Rara
6
6. Zaki beraksi.
7
7. Kelakuan Rara
8
8. Kabar buruk
9
9. Kembali drop!
10
10. Zaki kesal
11
11. Mengurus hak Ale
12
12. Rara mencari Gara gara.
13
13. Wajah asli Raymond Izaac
14
14. Ray akan pulang
15
15. Kebodohan Ray
16
16. Penjelasan Ray
17
17. Ale pendarahan
18
18. Di rumah sakit
19
19. Ray mencari kebenaran
20
20. Ale hilang?
21
21. Mencoba mencari Ale
22
22. Papa Ray marah besar.
23
23. Bertemu takdir Ray
24
24.Meminta Ampun
25
25. Rara datang ke Jakarta
26
26. Rara datang (2)
27
27. Papa Jordan marah
28
28. Alex sakit
29
29. Alex sakit (2)
30
30. Rara mencari jalan
31
31. Keluarga Elshaka yang sombong
32
32. Zaki akhirnya tahu
33
33. Penjelasan sang ibu.
34
34. Perundingan
35
35. Menyingkirkan Rara yang bikin masalah
36
36. Rencana Pembebasan
37
37. Mitha menggugat cerai
38
38. Gugatan Cerai ditangguhkan.
39
39. Berunding lagi
40
40. Kemurkaan Ridwan
41
41. Zaki marah!!
42
42. Ale diculik
43
43. Ray mengikuti Ale
44
44. Kehilangan jejak
45
45. Pencarian jejak Ale.
46
46. Ray harus berkorban?
47
47. Tertembak?
48
48. Ray?
49
49. Barang bukti
50
50. Rumah kosong
51
51. Cerita Ale.
52
52. Ray Koma?
53
53. Ale yang kuat
54
54. Perenungan.
55
55. Penderitaan Zaki.
56
56. Ridwan Menyerah
57
57. Bukti yang memberatkan
58
58. Pertemuan Ayah dan anak
59
59. Semuanya (belum) terlambat!
60
60. Alexandra Izaac
61
61. Menunggu keajaiban!!
62
62. Bangun, Ray!!!
63
63. Jodoh terbaik.
64
64. Memulai dari Nol.
65
65. Akhir Bahagia
66
Extrapart 1. Rara bunuh diri.
67
Iklan dikit ya...
68
Suamiku Kekasih Mamaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!