2. Pengalihan Hak

Hai readers, i am back!! Jangan lupa untuk like, gift dan Vote ya. Kalau bisa sih sekalian di share kan supaya ceritanya bisa di ketahui oleh yang lain. BTW, makasih  buat yang sudah like dan vote, yang kasih gift besar juga aku ucapin terima kasih ya. Berkat kalian aku ada disini. Aku seneng karena dukungan kalian, aku jadi semangat update. Happy reading!!

***

Keesokan harinya, Ale

kembali ke kantor. Ia memaksakan diri untuk kembali bekerja walau ia sedang

berbadan 2. Untung saja kali ini anaknya mau bekerja sama dengan dirinya.

Alesya sengaja tidak ingin

memberitahukan suaminya kalau dirinya sedang hamil anak kedua mereka. Ia

sebenarnya ingin melihat reaksi suaminya saat ia mengatakan kalau dirinya

sedang hamil. Apakah ia sesenang waktu dirinya hamil Alexander dulu?

“Kamu ngantor?” tanya Gani

dengan suara cemas, saat diberitahu oleh Suci sekretaris CEO, kalau Ale ngantor

dalam kondisi kemarin dia sakit dan harus masuk ke Rumah Sakit.

“Iya!” kata Ale dengan acuh.

“Hmm, kebetulan kamu datang

ke kantor sih sebenarnya.” Kata Gani lirih karena ia masih bingung apakah ia

harus mengatakan atau menyembunyikan dari sahabatnya sekaligus bosnya itu.

“Apa lagi? Ada masalah? Aku

tebak ini berkaitan dengan Ray?” tanya Ale dengan tatapan menyelidik.

“ Ehm.. aku..”

“Sudah.. ngomong saja..”

“Ada pengeluaran pribadi

yang cukup besar dari rekening kamu, Le!”

“Berapa jumlahnya?” Ale

memijit keningnya lagi. Dipikir suaminya itu apakah uang jatuh dari langit?

“5 miliar..totalnya” kata

Gani dengan nada takut takut, ia takut kalau sahabatnya ini jatuh pingsan

mendengar hal ini.

“Apa??!!” teriak Ale dengan

nada paling tinggi.

“Ehm sabar, Le! Aku dengar

dari Melva kalau kamu sedang hamil, awalnya aku tidak ingin menceritakan ini,

tapi aku perlu ijin dan tanda tangan kamu untuk memblokir pengeluaran

selanjutnya, karena bukan hanya itu saja….”

“Apa? Bukan hanya 5 miliar

saja?” tanya Ale dengan menjerit. Ia kesal dan sungguh kesal. Dadanya sesak,

nafasnya tersengal karena kesal.

“Huum, ehm…ada pengalihan

hak atas kepemilikan AleRa berpindah nama menjadi Rara tours and travel…”

“Apa?? Dia mengalihkan hak

milik atas AleRa untuk istri sirinya itu? Bagaimana bisa? Bukankah surat tanah

disana atas nama aku?” tanya Alesya sambil menenangkan hatinya yang sesak dan

perutnya yang mendadak kram.

“Tenang, Le! Kamu pucat

banget… tenangkan dulu perasaan kamu! Ingat kamu sedang berbadan dua.” Kata

Gani yang ikutan pucat melihat kondisi Alesya, ia takut kalau sampai Ale kenapa

kenapa ia tidak bisa memaafkan dirinya, mungkin istrinya juga bakalan menyate

dirinya kalau Ale dan bayinya kenapa kenapa.

“Aku gak apa apa..” kata Ale

setelah beberapa saat dirinya menenangkan hati serta pikirannya.

“Syukurlah..” kata Gani saat

melihat rona di wajah Ale, tanda ia sudah baik baik saja.

“Trus apalagi?” tanya Ale

sambil menghela nafasnya, agar ia tidak terpancing emosi.

“Sementara ini baru itu yang

terungkap.” Kata Gani sambil menyeka keringat di dahinya, saat melihat Alesya

pucat kayak tadi membuat hatinya hilang separuh, bahkan saat mendengar Ale

hamil lagi dengan ba**ngan itu sudah membuatnya kesal karena ia menganggap Ray

itu tidak tahu berterima kasih. Bayangkan kalau Ale sampai masuk ke rumah sakit

lagi, Melva bakalan menyuruhnya tidur di luar.

“Gan, boleh aku minta tolong

Melva untuk pergi bersama ku ke Batam?” tanya Ale dengan memejamkan mata. Ia

ingin menghadapi apapun yang harus ia hadapi sekarang. Seorang pengkhianat dan

Seorang pelakor adalah hama yang harus ia basmi. Baginya, seorang suami yang

setia tidak akan mengkhianati cinta dengan menikah lagi di belakang istri

sahnya. Kalau pun Ray ingin menikah lagi, maka keputusan mutlak dirinya adalah

bercerai! Karena ia tidak ingin di madu.

“Kamu sedang hamil, Le!”

Gani ingin memberi pengertian kepada Alesya dengan hati hati. Ia ingin

dirinyalah yang akan membereskan Ray, tapi tampaknya sahabatnya ini ingin

membasmi keduanya dengan tangannya sendiri.

“Tangan aku gatal ingin

menampar sang pelakor dan sang pengkhianat! “

“Jangan, Le! Aku gak mau

kalau kamu sampai kenapa kenapa. Ingat kamu sedang berbadan dua.” Peringat Gani

dengan nada lembut.

“Makanya aku ingin Melva

menemani aku. Gak usah takut, aku bahkan akan membawa pengawal. Oh ya tambahkan

pengawalan buat aku dan Alex! Ganti pengawal yang biasa dengan pengawal yang

sama sekali tidak mengenal Ray dan keluarganya.” Kata Alesya sambil memijit

keningnya yang kini berdenyut nyeri lagi.

“Kamu ingin makan apa pagi

ini? Kata mbok Yem, kamu belum makan apa apa. Eh kalau kamu ngidam apa apa,

bilang sama aku dan Melva ya, kami akan berusaha untuk memenuhi keinginan sang

jabang bayi. Tapi jangan lupa nanti kalau anak kamu lahir, dia bakal aku angkat

jadi anak angkat aku. Oke?” kata Gani dengan senyumnya yang lebar. Alesya

menatap sahabatnya yang mungkin sudah menginginkan seorang anak bersama dengan

Melva, maka ia hanya mengangguk sambil tersenyum lemah. Sedangkan wajah Gani

tampak berseri karena ia emang suka dengan anak kecil, bahkan Alex juga sering

dibawanya main, entah kenapa mereka tidak berusaha melalui jalan medis,

nantilah kalau urusannya selesaai ia akan membujuk mereka untuk melakukan

pemeriksaan medis.

“Oke nanti kalau anak aku

ini pingin apa apa, aku bakalan ngerepotin ayah dan ibu angkatnya.” Kata Ale

dengan senyum tulus, melihat sukacita tergambar di wajah calon ayah angkat

anaknya kelak itu.

“Le, aku akan mencari kuasa

hukum untuk mengurus masalah kamu dan Ray. Dia gak pernah hubungi kamu lagi?”

tanya Gani dengan suara sinis.

“Ehm kemarin ia tidak

telepon aku sama sekali. Biarlah! Aku akan menemuinya hari ini.”

“Konsul ke dokter kandungan

kamu dulu saja! Kita berangkat besok saja ya! Sembari aku juga mencari  kuasa hukum untuk kamu bawa ke Batam. Aku juga

sudah gatal untuk mengambil kembali hak milik kamu. Aku dan Melva akan ikut

kesana.” Kata Gani dengan suara mantab, sambil membuka ponselnya untuk

menghubungin Melva, istrinya agar menyiapkan perjalanan mereka besok, serta

menyiapkan Alex untuk ikut mereka, Gani yakin Ale tidak akan meninggalkan Alex,

ia pasti membawa Alex, mbok Yem dan juga Suci untuk ikut bersama dengan mereka.

“Iya iya, sudah sana kamu

cari kuasa hukum dan pengawal yang baru buat kita berangkat besok.” Katanya

sambil mengibaskan tangan tanda ia mengusir keberadaan Gani yang masih bercokol

di kantornya. Gani hanya bisa nyengir melihat kelakuan sahabat baiknya ini.

Tapi ia menuruti kehendak Ale dan segera meninggalkan Ale yang sedang

menyibukan diri dengan email email yang masuk ke email kantornya itu.

Tiba tiba mata Ale tertumpu

pada sebuah flash disk yang tergeletak di sana. Ia tahu kalau ini pasti milik

Gani, asistennya.

Ia penasaran dengan apa yang

menjadi isi flashdisk ini, maka ia mencolok flash disk itu ke laptop yang

sedang ia pakai. Matanya menatap ke sebuah folder yang bertuliskan rahasia dan

mengekliknya.

Dan ia tidak menyesali saat

ia membuka folder itu, karena kini ia tahu kenyataan sebenarnya tentang apa

yang terjadi dengan pernikahan itu dengan suaminya yang bernama Raymond Izaac.

Air mata Alesya meluruh saat

ia melihat video Suami dan seorang gadis muda yang nampak cantik dan seksi,

yang katanya telah menjadi istri kedua suaminya. Video percintaan panas

suaminya dan istri keduanya, membuat hati Alesya membeku. Padahal dia dan

suaminya menikah karena saling cinta. Bahkan dari pernikahannya itu mereka

sudah memiliki Alexander Izaac yang berusia 3 tahun.

Sesak di dada Ale tidak

kunjung hilang, perutnya seperti kram dan membuatnya ingin pingsan. Beruntung

sekejap kemudian Gani masuk lagi ke dalam kantornya karena ia hendak

mengabarkan kepada Ale kalau ia sudah mendapatkan kuasa hukum yang terkenal

yang tidak pernah gagal memenangkan setiap kasus.

“Ale… apa yang terjadi? Ya

Tuhan, Aleee!!” suara Gani yang terakhir ini membuatnya harus menutup

telinganya karena Gani berteriak cukup keras sehingga telinganya seakan menjadi

tuli. Dia memejamkan matanya dan Gani telah merebut laptop yang memutar setiap

******* panas Ray dengan istri muda yang tak pernah ia restui sebagai madunya.

“Aku tidak apa apa, Gan!”

katanya dengan suara lemah. Karena teriakan Gani, Suci bahkan ikut masuk untuk

melihat kondisi bosnya, dan tanpa panjang kata ia langsung mengambilkan teh

manis hangat yang sudah ia sediakan dari tadi.

“Bohong!!! Aku sudah bilang

kalau kamu tidak usah melihat video sampah ini!!” kata Gani mengerang marah

sambil mencabut flash disk yang nangkring manis di laptop milik Ale.

Ale hanya mendesah, mungkin

matanya sudah seperti kadal karena membengkak pasca ia menangisi laki laki

ba**ngan yang sudah mengkhianatinya. Dadanya sesak, pikirannya kacau, dan

perutnya kencang. Teh manis hangat yang disodorkan Suci ia teguk perlahan

supaya ia tidak kehilangan kesadaran seperti yang sudah sudah.

Tubuhnya melayang, saat Gani

dengan lancang menaruhnya di kamar pribadi yang sering buat Alex, anak lelakinya beristirahat

kalau ikut mommynya ke kantor.

“Suci sudah mengabari dr

Ningsih untuk memeriksa kamu. Dan please, jangan membantah kami! Kami terlalu

sayang sama kamu dan anak yang ada di kandungan kamu.” Suara Gani bergetar

karena menahan amarah dan juga kaget pasca melihat sahabatnya seperti manusia

yang kekurangan darah saat ia masuk ruangan tadi.

.

.

.

TBC

 

 

Terpopuler

Comments

Yanik Bagas

Yanik Bagas

ceritanya menarik tapi maap thor, penulisannya bikin ouyeng bacanya

2022-07-04

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

laki2 kursng ajar , biadab sementara istri dan anak nya tak di hirau kan dia ena2 uwu uwu an dngn wanita lain

aq langsung ke fav thorrr 💪💪💪

2022-04-24

2

Sri Yanti

Sri Yanti

laki ngak tahu terima kasih ....ambil semua hartanya Alesya .....biar miskin

2022-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 1, Hasil Investigasi
2 2. Pengalihan Hak
3 3. Mempelajari Fakta
4 4. Flash Back
5 5. Ray Tidak Tahu Menahu POV Rara
6 6. Zaki beraksi.
7 7. Kelakuan Rara
8 8. Kabar buruk
9 9. Kembali drop!
10 10. Zaki kesal
11 11. Mengurus hak Ale
12 12. Rara mencari Gara gara.
13 13. Wajah asli Raymond Izaac
14 14. Ray akan pulang
15 15. Kebodohan Ray
16 16. Penjelasan Ray
17 17. Ale pendarahan
18 18. Di rumah sakit
19 19. Ray mencari kebenaran
20 20. Ale hilang?
21 21. Mencoba mencari Ale
22 22. Papa Ray marah besar.
23 23. Bertemu takdir Ray
24 24.Meminta Ampun
25 25. Rara datang ke Jakarta
26 26. Rara datang (2)
27 27. Papa Jordan marah
28 28. Alex sakit
29 29. Alex sakit (2)
30 30. Rara mencari jalan
31 31. Keluarga Elshaka yang sombong
32 32. Zaki akhirnya tahu
33 33. Penjelasan sang ibu.
34 34. Perundingan
35 35. Menyingkirkan Rara yang bikin masalah
36 36. Rencana Pembebasan
37 37. Mitha menggugat cerai
38 38. Gugatan Cerai ditangguhkan.
39 39. Berunding lagi
40 40. Kemurkaan Ridwan
41 41. Zaki marah!!
42 42. Ale diculik
43 43. Ray mengikuti Ale
44 44. Kehilangan jejak
45 45. Pencarian jejak Ale.
46 46. Ray harus berkorban?
47 47. Tertembak?
48 48. Ray?
49 49. Barang bukti
50 50. Rumah kosong
51 51. Cerita Ale.
52 52. Ray Koma?
53 53. Ale yang kuat
54 54. Perenungan.
55 55. Penderitaan Zaki.
56 56. Ridwan Menyerah
57 57. Bukti yang memberatkan
58 58. Pertemuan Ayah dan anak
59 59. Semuanya (belum) terlambat!
60 60. Alexandra Izaac
61 61. Menunggu keajaiban!!
62 62. Bangun, Ray!!!
63 63. Jodoh terbaik.
64 64. Memulai dari Nol.
65 65. Akhir Bahagia
66 Extrapart 1. Rara bunuh diri.
67 Iklan dikit ya...
68 Suamiku Kekasih Mamaku
Episodes

Updated 68 Episodes

1
1, Hasil Investigasi
2
2. Pengalihan Hak
3
3. Mempelajari Fakta
4
4. Flash Back
5
5. Ray Tidak Tahu Menahu POV Rara
6
6. Zaki beraksi.
7
7. Kelakuan Rara
8
8. Kabar buruk
9
9. Kembali drop!
10
10. Zaki kesal
11
11. Mengurus hak Ale
12
12. Rara mencari Gara gara.
13
13. Wajah asli Raymond Izaac
14
14. Ray akan pulang
15
15. Kebodohan Ray
16
16. Penjelasan Ray
17
17. Ale pendarahan
18
18. Di rumah sakit
19
19. Ray mencari kebenaran
20
20. Ale hilang?
21
21. Mencoba mencari Ale
22
22. Papa Ray marah besar.
23
23. Bertemu takdir Ray
24
24.Meminta Ampun
25
25. Rara datang ke Jakarta
26
26. Rara datang (2)
27
27. Papa Jordan marah
28
28. Alex sakit
29
29. Alex sakit (2)
30
30. Rara mencari jalan
31
31. Keluarga Elshaka yang sombong
32
32. Zaki akhirnya tahu
33
33. Penjelasan sang ibu.
34
34. Perundingan
35
35. Menyingkirkan Rara yang bikin masalah
36
36. Rencana Pembebasan
37
37. Mitha menggugat cerai
38
38. Gugatan Cerai ditangguhkan.
39
39. Berunding lagi
40
40. Kemurkaan Ridwan
41
41. Zaki marah!!
42
42. Ale diculik
43
43. Ray mengikuti Ale
44
44. Kehilangan jejak
45
45. Pencarian jejak Ale.
46
46. Ray harus berkorban?
47
47. Tertembak?
48
48. Ray?
49
49. Barang bukti
50
50. Rumah kosong
51
51. Cerita Ale.
52
52. Ray Koma?
53
53. Ale yang kuat
54
54. Perenungan.
55
55. Penderitaan Zaki.
56
56. Ridwan Menyerah
57
57. Bukti yang memberatkan
58
58. Pertemuan Ayah dan anak
59
59. Semuanya (belum) terlambat!
60
60. Alexandra Izaac
61
61. Menunggu keajaiban!!
62
62. Bangun, Ray!!!
63
63. Jodoh terbaik.
64
64. Memulai dari Nol.
65
65. Akhir Bahagia
66
Extrapart 1. Rara bunuh diri.
67
Iklan dikit ya...
68
Suamiku Kekasih Mamaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!