"Dance?" Tanya Amir
"Iya Yah.. Nabila bilang dia ada grup dance disekolah.. Bunda sih tidak melarang selama kamu senang, Dan ingat kesehatan kamu juga harus dijaga karena bunda akan melarangnya jika kamu sampai lupa makan" tegas Mira
"terima kasih bunda" Nabila tersenyum senang
"Tapi lebih baik lagi jika kamu izin pada suamimu!" Usul Mira
Tiba-tiba Shakil tersedak.. Diapun batuk-batuk karena kaget dengan ucapan Mira yang menambah kecanggungannya. Dengan cepat anton memberikan segelas air putih untuk tuannya minum
Ih kuman ini kenapa sih.. Harusnya kan aku yang sekaget itu!! Bunda juga aku kan gak mau bahas ini sama dia
"kamu gak apa-apa kan?" Tanya Mira pada Shakil
"Sudahlah dia hanya drama" Jawab Amir santai
"Maaf Ayah. Bunda aku perlu bicara dengan Nabila sebentar" Shakil pun berjalan keruang kerjanya tanpa melirik nabila lagi
"Ikuti sana!" Perintah Mira
Apa? Sekarang? Ini kan masih makan. Kenapa sih dia seenaknya aja
Nabila menggerutu sambil menuju keruang kerja Shakil
diapun masuk ke ruang kerja suaminya. lalu dengan sengaja membiarkan pintunya terbuka agar Amir dan Mira bisa mendengar jika terjadi apa-apa padanya nanti, Tapi semuanya sia-sia karena ruangan itu dilengkapi pitur canggih yang bisa menggerakan semua benda hanya dalam satu sentuhan remot saja, Dan akhirnya pintu otomatis itu pun tertutup. membuat Nabila terkejut dengan panik
"Loh pintunya?" Dia berusaha membuka pintu itu. Tapi sama sekali tidak berhasil
Shakil begitu aneh melihat tingkah istrinya yang panik karena pintunya tertutup, Dan kemudian muncul ide jahil untuk mengerjai Nabila
"Ada apa? Bukan kah suami istri akan senang jika terjebak di satu ruangan seperti ini?" Shakil Tersenyum dia merasa sangat senang bisa menjahili nabila yang begitu ketakutan.
dengan menopangkan kakinya dia duduk begitu gagahnya disofa
Nabila membalikan tubuhnya menghadap Shakil tapi masih tetap bersandar pada pintu, Walaupun Shakil sangat tampan dan idola semua wanita, Tapi bagi Nabila suaminya itu adalah Monster yang tidak pernah ada senyuman di wajahnya, Bahkan hanya ada kemaran saja
Ditambah lagi Shakil yang suka pulang malam dalam keadaan mabuk, Ini membuat Nabila semakin buruk mengartikan sikap suaminya
"Apa aku harus menggendongmu untuk duduk disi..." Belum selesai bicara, Nabila sudah berlari dan duduk disofa yang ada didepan Shakil
Shakil menahan tawa melihat kelakuan Nabila yang menurutnya sangat lucu. Dan Shakil mebuang wajahnya kearah lain karena tidak mau Nabila melihatnya
"Baiklah sayang kita akan memulainya sekarang" shakil duduk mendekati Nabila dengan senyuman licik
"Maksudnya?" Nabila mundur ketakutan.. membuat Shakil semakin ingin menggodanya
"Aku yakin kamu tau apa yang biasa suami dan istri lakukan?" Membisikan dikuping Nabila... sampai dia merinding dan berdiri pindah ke sofa yang lain
"Wah hebat sekali... Apakah ini sikap seorang istri pada suaminya?" Shakil nenaikan nada suaranya
"tidak? Maaf" Nabila menunduk dan meremas ujung pakaiannya
"Jadi?" Pertanyaan Shakil membuatnya bingung
"Apa?" Tidak berani mengangkat kepalanya
"Haha baiklah... Jangan setegang itu... Kamu bukan seleraku, Tubuh kecilmu akan remuk jika akau menibaninya" ejekan santai
apa,, monster ini benar-benar menjijikan... apakah pantas dia bicara seperti itu pada anak SMA sepertiku?
Nabila merapatkan kedua giginya
"Aku akan membuat kesepakatan dengan mu.. tapi yang pertama ganti dulu nama panggilan untukku.. jangan tuan, Jangan bapak, Atau Om" Dia tidak mau Haris mengejeknya lagi
"Lalu apa?" Nabila bingung
"Tugas kamu memikirkannya lah" Jawab santai
Apa apaan ini! Tugas aku disekolah aja sudah numpuk ditambah lagi tugas tidak penting seperti ini. Ya ya ya tentu saja apapun panggilan itu untukmu tuan.. aku tetap akan memanggil mu kuman hahaha
"Kedua jika butuh apa pun minta padaku. jangan minta pada Ayah maupun Bunda, Karena aku yang bertanggung jawab penuh atas dirimu bukan mereka"
bagai mana aku berani minta jika wajah anda semenakutkan ini
"ketiga, Apapun yang kamu lakukan dan ingin pergi dengan siapa saja kamu harus izin padaku"
apakah aku seorang koruptor sehingga jadi tahanan kota? pakai harus lapor segala
"Keempat jangan sembunyikan apa pun dariku baik teman, Pacar, Atau sejenisnya, Laporkan kegiatan mu setiap hari disini selesai makan malam"
mana mungkin dia tidak adil sekali
"Kelima.." Dia berpikir
"Hah ada lagi?"
"Ok kelima jika kita sedang bersama, Atau bertemu dengan siapa pun dan dimanapun katakan kamu adalah adikku ok... Ahh,,, Iya ,, Kenapa kamu tidak memanggilku kakak saja!! Benar,, Benar,, Kita bisa berteman baikkan seperti kakak adik?" Usul Shakil
"Aku setuju" Mengangkat tangannya semangat
"Wah.. Semangat sekali... Tapi itu bagus, Dengan begini kita bisa berteman baik dan bisa juga buat adik...haha" dia tertawa puas karena bisa menjahili Nabila
"Apa?" Nabila kesal
"Oh satu lagi.. Aku punya kekasih bernama Siska ini potonya" Dia memperlihatkan walpeper yang ada di layar ponselnya "Kamukan tau pernikahan kita seperti apa? Jadi aku harap kamu tidak ada masalah Dengannya"
Nabila mengangkat kedua bahunya santai menandakan dia tidak peduli apa yang Shakil lakukan dan dengan siapa pun itu...
Bersambung❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
ian machmud
iddih bukan selera tapi posesif, jaga kewarasan nabila jaga jarak biarkan syakil yang dulu jatuh cinta...
2022-11-25
1
Drs. Mardelis Mardelis
mantap nabla
2022-11-16
0
Anisatul Azizah
please, Nabil udah di pihak yg lemah.. jgn sampai dia jg yg suka duluan
2022-11-02
0